berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek Taufik, 2007, hal 17.
3. Macam-macam Pengetahuan yaitu
a. Tahu Bahwa
Pengetahuan bahwa adalah pengetahuan tentang informasi tertentu, bahwa sesuatu terjadi, tahu bahwa inti atau itu memang demikian adanya bahwa apa yang dikatakan
memang benar. b.
Tahu Bagaimana Pengetahuan ini menyangkut bagaimana melakukan sesuatu, ini yang dikenal
sebagai Know How. Pengetahuan ini berkaitan dengan keterampilan atau lebih tepat keahlian dan kemahiran teknik melakukan sesuatu.
c. Tahu Akan atau Mengenal
Jenis ini berkaitan dengan “pengetahuan bahwa” hanya saja tahu mengapa jauh lebih mendalam diri serius dari pada tahu bahwa karena mengapa berkaitan dengan
penjelasan Notoadmodjo, 2003.
B. Antenatal Care
1. Definisi Antenatal Care
Antenatal care atau perawatan kehamilan adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Sehingga mampu menghadapi
persalinan, kala nifas persiapan pemberian ASI. 2.
Tujuan Antenatal Care a.
Tujuan Umum
Universitas Sumatera Utara
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan bayi selama kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan bayi yang sehat.
b. Tujuan Khusus
1 Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi. 2
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental,dan sosial ibu juga bayi.
3 Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin
terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembedahan.
4 Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin. 5
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif Hani, 2010, hal 6.
3. Manfaat Antanatal Care
Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugas kesehatan, mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang dikandungnya,
memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya, mengidentifikasi dan menatalaksanaan kehamilan resiko tinggi, memberikan pendidikan kesehatan yang
diperlukan dalam menjaga kualitas kehamilan dan merawat bayinya, menghindari gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan membahayakan keselamatan ibu hamil
dan bayi yang dikandung.
Universitas Sumatera Utara
4. Pelayanan Antenatal Care
Standar pelayanan ANC meliputi standar 7T, sehingga ibu hamil yang datang memperoleh pelayanan komprehensif dan dapat sebagai daya ungkit pelayanan
kehamilan dan diharapkan ikut andil dalam menurunkan angka kematian ibu. Kebijakan program Pelayanan ANC minimal 5T, meningkat menjadi 7T, yakni:
5T:
a. Tinggi Badan dan Timbang Berat Badan
Tinggi badan diperiksa sekali pada saat ibu hamil datang pertama kali kunjungan, dilakukan untuk mendeteksi tinggi badan ibu yang berguna untuk mengkategorikan
adanya resiko apabila hasil pengukuran 145 cm Pantikawati, 2010, hal 10 Ibu hamil akan mengalami kenaikan antara 10-12 kg selama kehamilan atau sama
dengan 0,5 kg per minggu atau 2 kg dalam satu bulan. Penambahan berat badan paling banyak terjadi pada trimester ke II kehamilan. Tanda bahaya: Tubuh ibu sangat kurus
atau tidak bertambah paling sedikit 9 kg selama kehamilan, Tubuh ibu sangat gemuk atau bertambah lebih dari 19 kg selama kehamilan, Berat badan ibu naik secara tiba-tiba
lebih dari 0,5 kg dalam satu minggu atau lebih dari 2 kg dalam satu bulan Hani, 2010, hal 10
b. Ukur Tekanan Darah
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang atau berkunjung. Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk mengetahui standar normal, tinggi atau rendah. Deteksi tekan
yang cenderung naik diwaspadai adanya gejala kearah hipertensi dan preeklamsia. Apabila turun dibawah normal kita pikirkan kearah anemia. Tekanan darah normal
berkisar systolediastole 12080 mmHg Pantikawati. 2010. hal 11. c.
Pengukuran Tinggi Fundus Uteri
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita sentimeter, letak titik nol pada tepi atas sympisis dan rentangkan sampai fundus uteri fundus tidak boleh
ditekan. Untuk memperkirakan umur kehamilan, letak bayi, dan apa yang ada difundus. Petanda bahaya: 1 Bagian atas uterus tidak sesuai dengan batas tanggal
kehamilannya dari HPHT, 2 Pembesaran uterus lebih atau kurang dari 2 jari per bulan. Hani, 2010, hal 10.
d. Pemberian Imunisasi TT Tetanus Toxoid
Imunisasi TT perlu diberikan pada ibu hamil guna memberikan kekebalan kepada janin terhadap infeksi tetanus Tetanus Neonatorum pada saat persalinan, maupun
postnatal. Bila seorang wanita selama hidupnya mendapat imunisasi sebanyak lima kali berarti akan mendapatkan kekebalan seumur hidup long life, dengan periode waktu
tertentu terhadap penyakit tetanus. Menurut WHO, jika seorang ibu belum pernah mendapatkan imunisasi TT selama
hidupnya, maka ibu tersebut minimal mendapatkan paling sedikit 2 kali injeksi selama kehamilan pertama saat kunjungan antenatal pertama dan kedua, empat minggu setelah
kunjungan pertama. Dosis terakhir sebaiknya diberikan sebelum dua minggu persalinan untuk mendapatkan efektivitas dari obat.
e. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
Selama kehamilan ibu hamil minimal harus mendapatkan 90 tablet tambah darah Fe. Fe penting untuk mengompensasi peningkatan volume darah yang terjadi selama
kehamilan dan untuk memastikan pertumbuhan serta perkembangan janin yang adekuat. Ingatkan bahwa Fe dapat menyebabkan mual, konstipasi, serta perubahan warna pada
feses, maka saran yang dianjurkan adalah minum Fe pada malam hari untuk menghindari perasaan mual.
Universitas Sumatera Utara
7T:
f. Tes Penyakit Menular Seksual VDRL
PMS yang terjadi selama kehamilan berlangsung akan menyebabkan kelainan atau cacat bawaan pada janin dengan segala akibatnya, oleh karena itu tes terhadap PMS
perlu dilakukan agar dapat didiagnosa secara dini dan mendapatkan pengobatan secara tepat.
g. Temu WicaraKonseling
Temu wicara mengenai persiapan tentang segala sesuatu yang kemungkinan terjadi selama kehamilan penting dilakukan. Hal ini penting karena bila terjadi
komplikasi dalam kehamilan, ibu dapat segera mendapatkan secara tepat, karena kematian ibu sering terjadi karena 3T, yaitu: Terlambat mengenali bahaya, terlambat
untuk dirujuk, terlambat mendapatkan pertolongan yang memadai. 5.
Jadwal pemeriksaan Antenatal Care a.
Trimester I II Pemeriksaan dilakukan setiap bulan sekali, membangun hubungan saling percaya
antar petugas kesehatan dengan ibu hamil, mendeteksi masalah dan menanganinya, melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum Imunisasi TT1,
pemeriksaaan laboratorium seperti anemia kekurangan zat besi cek HB, pemeriksaan urine, pemeriksaan ultrasonografi, mendorong perilaku hidup sehat gizi, latihan,
kesehatan, istirahat dan sebagainya, observasi penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan dan komplikasi kehamilan. Rencana untuk pengobatan penyakit menghindari
terjadinya komplikasi kehamilan. Saifuddin. 2002. Hal N2.
Universitas Sumatera Utara
b. Trimester III
Pemeriksaan setiap dua minggu sekali sampai ada tanda kelahiran, evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan, diet selama kehamilan, pemeriksaan
ultrasonografi, imunisasi tetanus II, observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi trimester III, rencana pengobatan dan nasehat tentang tanda-
tanda inpartu, memilih penolong, tempat bersalin Manuaba.1998. hal 133.
C. Kunjungan 4 K4