Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Antenatal Care di Praktik Dokter Spesialis Obgyn di Padang Bulan Medan.

(1)

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PRAKTIK DOKTER SPESIALIS OBGYN

DI PADANG BULAN MEDAN

Oleh:

MIA ENDANG SOPIANA

070100046

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PRAKTIK DOKTER SPESIALIS OBGYN

DI PADANG BULAN MEDAN

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

MIA ENDANG SOPIANA NIM: 070100046

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PRAKTIK DOKTER SPESIALIS OBGYN

DI PADANG BULAN MEDAN

NAMA : MIA ENDANG SOPIANA

NIM : 070100046

Pembimbing Penguji

(dr. Delyuzar, Sp.PA(K)) (dr. Dona Partogi, Sp.KK)

NIP: 196302191990031001 NIP: 197201032005012001

(dr. Vita Camelia, Sp.KJ) NIP: 197804042005012002

Medan, 15 Desember 2010 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

(Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH) NIP: 195402201980111001


(4)

ABSTRAK

Antenatal care ialah untuk mencegah adanya komplikasi obstetrik bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai. Antenatal care sangat penting dilakukan selama masa kehamilan sehingga diharapkan ibu hamil harus memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang antenatal care.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan yang terdiri dari 1440 orang. Sampel yang digunakan menurut Notoatmodjo untuk populasi yang lebih kecil dari 10.000 adalah sebanyak 95 orang. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner dengan wawancara.

Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care adalah baik 74 orang (77,9%) dan sedang 21 orang (21.1%). Sikap ibu hamil tentang antenatal care adalah baik 76 orang (80%) dan sedang 19 orang (20,0%).

Disarankan agar ditingkatkan lagi pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care karena antenatal care sangat diperlukan selama masa kehamilan.


(5)

ABSTRACT

Antenatal care is a procedure to prevent the obstetric complication as possible and make sure that complicatin can be detected early and can be treated properly. Antenatal care is very important to be done during pregnancy periode, in order to pregnant women have to has good knowledge and attitude about antenatal care.

The purpose of this survey is to know how is the knowledge and attitude of pregnant women in the docter specialist obstetric and gynecologic practice in Padang Bulan Medan.

The population of this survey is 1440 pregnant women that to do antenatal care in the docter specialist obstetric and gynecologic practice in Padang Bulan Medan consist of 1440 peoples. The sample that are used based on Notoatmojdo for population that smaller than 10.000 are 95 peoples. The data in this survey is collected using questionnaire.

Based on this survey we get the results that out of 95 pregnant womens the knowledge level are good 74 peoples (77,9%) and medium 21 peoples (21,1%). The attitude level are good 76 peoples (80,0%) and medium 9 peoples (20,0%).

Sugested to increase more knowledge and attitude about antenatal care of pregnant woment because it was very important during pregnancy periode.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Antenatal Care di Praktik Dokter Spesialis Obgyn di Padang Bulan Medan”. Karya Tulis Ilmiah ini adalah salah satu syarat yang ditetapkan untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Bapak dr. Delyuzar, Sp.PA(K) selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, saran dan bimbingan kepada penulis sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis dengan rasa hormat menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mengikuti pendidikan Sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu dr. Dona Partogi, Sp.KK dan Ibu dr. Vita Camelia, Sp.KJ selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan sumbangan dan saran.

3. Ibu dr. Amira Permatasari, Sp.P selaku Dosen Penasehat Akademik.

4. Bapak dr. Yusuf R. Surbakti, Sp.OG(K) selaku Dosen Content Validity yang telah banyak memberikan sumbangan dan saran.


(7)

5. Bapak dr. Zaman Kaban, Sp.OG, selaku pemilik praktik swasta, yang telah memberi izin dan banyak bantuan kepada penulis dalam melakukan proses pengumpulan data di lokasi penelitian.

6. Ayahanda Tajuddin Sikumbang, Ibunda Suriani, Kakanda Rosi Suta Putra, Ade Sutrika Doni, dr. Reffi Ferdinal Seni, Elsa Mayora, Adinda Dedek Ilham Rosadi, serta Umi Putriza Elista tercinta. Terima kasih yang tidak terhingga atas doa, perhatian, dan semangat yang tiada henti yang telah diberikan demi keberhasilan penulis.

7. Seluruh teman-teman stambuk 2007 FK USU, khususnya Dewi, Deza, Sondang, Eva S, Eva R, Yati, Via, Roselin, Geby, Inal, Ade dan teman-teman lainya serta seluruh alumni SMA Negeri 1 Tiga Panah Tahun 2007 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas dukungan, bantuan dan semangat yang telah diberikan.

8. Seluruh ibu hamil yang telah bersedia mengikuti penelitian yang telah dilakukan penulis, terima kasih atas waktu dan kerja sama yang telah diberikan.

Saya menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih belum sempurna, untuk itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, November 2010 Penulis

Mia Endang Sopiana NIM: 070100046


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR SINGKATAN ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

DAFTAR SINGKATAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1. ... Latar Belakang ... 1

1.2. ... Rumusan Masalah ... 3

1.3. ... Tujuan Penelitian... 3

1.4. ... Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Definisi Kehamilan ... 4

2.2. Diagnosa Kehamilan ... 4

2.2.1. Lama Kehamilan ... 4

2.2.2. Tanda dan Gejala Kehamilan... 4

2.3. Antenatal care ... 5

2.3.1. Pengertian ... 5

2.3.2. Tujuan... 6

2.3.3. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan ... 6

2.3.4. Pemeriksaan Ibu Hamil ... 6

2.3.5. Nasihat- Nasihat Untuk Ibu Hamil ... 9


(9)

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL ... 14

3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 14

3.2. Defenisi Operasional ... 14

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 18

4.1. Jenis Penelitian ... 18

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 18

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 18

4.4. Teknik Pengumpulan Data ... 20

4.5. Metode Analisis Data ... 20

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 21

5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 21

5.2. Deskripsi Karakteristik Responden ... 21

5.3. Hasil Analisa Data dan Pembahasan ... 23

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 31

6.1. Kesimpulan ... 31

6.2. Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32 LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

3.1 Variabel, Defenisi Operasional, Alat Ukur, Hasil Ukur dan

Skala Ukur ... 15 3.2 Skor Pertanyaan pada Kuesioner Pengetahuan ... 15 3.3 Skor Pertanyaan pada Kuesioner Sikap ... 16 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan

Usia ... 21 5.2 Disribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan

Pekerjaan ... 22 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan

Tingkat Pendidikan ... 22 5.4 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan

Ibu Hamil Mengenai Antenatal Care ... 23 5.5 Distribusi Jawaban Ibu Hamil Mengenai Antenatal Care ... 23 5.6 Distribusi Frekue nsi Hasil Uji Pengetahuan Berdasarkan

Kelompok Usia ... 24 5.7 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil

Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 24 5.8 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Ibu

Hamil Berdasarkan Pekerjaan ... 25 5.9 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Terhadap Sikap Ibu Hamil

Mengenai Antenatal Care ... 26 5.10 Distribusi Jawaban Ibu Hamil Mengenai Sikap Ibu Hamil


(11)

Tentang Antenatal Care ... 26 5.11 Distribusi Frekue nsi Hasil Uji Sikap Ibu Hamil

Berdasarkan Kelompok Usia ... 27 5.12 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Terhadap Sikap Ibu Hamil

Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 28 5.13 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Terhadap Sikap Ibu Hamil


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat Hidup 2. Content Validity

3. Lembar Penjelasan Kepada Subjek Penelitian 4. Lembar Persetujuan Subjek Penelitian

5. Kuesioner 6. Data Induk

- Distribusi Frekuensi Statistik (Tingkat Pengetahuan dan Sikap)

- Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia, Pekerjaan dan Pendidikan Terakhir

- Tingkat Pengetahuan dan Sikap Berdasarkan Usia - Tingkat Pengetahuan dan Sikap Berdasarkan Pekerjaan

- Tingkat Pengetahuan dan Sikap Berdasarkan Pendidikan Terakhir - Master Data Responden

7. Heath Research Ethical Committee


(13)

DAFTAR SINGKATAN

Obgyn : Obstetric and Gynecologic BPS : Balai Pengobatan Swasta ANC : Antenatal Care

AKI : Angka Kematian Ibu AKB : Angka Kematian Bayi

SKRT : Survei Kesehatan Rumah Tangga Djj : Denyut Jantung Janin

VT : Vaginal Toucher RT : Rectal Toucher

TTP : Tafsiran Tanggal Persalinan HT : Haid Terakhir

HIV : Human Immunodeficiency Virus USG : Ultrasonografi


(14)

ABSTRAK

Antenatal care ialah untuk mencegah adanya komplikasi obstetrik bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai. Antenatal care sangat penting dilakukan selama masa kehamilan sehingga diharapkan ibu hamil harus memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang antenatal care.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan.

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan yang terdiri dari 1440 orang. Sampel yang digunakan menurut Notoatmodjo untuk populasi yang lebih kecil dari 10.000 adalah sebanyak 95 orang. Data penelitian dikumpulkan melalui kuesioner dengan wawancara.

Penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care adalah baik 74 orang (77,9%) dan sedang 21 orang (21.1%). Sikap ibu hamil tentang antenatal care adalah baik 76 orang (80%) dan sedang 19 orang (20,0%).

Disarankan agar ditingkatkan lagi pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care karena antenatal care sangat diperlukan selama masa kehamilan.


(15)

ABSTRACT

Antenatal care is a procedure to prevent the obstetric complication as possible and make sure that complicatin can be detected early and can be treated properly. Antenatal care is very important to be done during pregnancy periode, in order to pregnant women have to has good knowledge and attitude about antenatal care.

The purpose of this survey is to know how is the knowledge and attitude of pregnant women in the docter specialist obstetric and gynecologic practice in Padang Bulan Medan.

The population of this survey is 1440 pregnant women that to do antenatal care in the docter specialist obstetric and gynecologic practice in Padang Bulan Medan consist of 1440 peoples. The sample that are used based on Notoatmojdo for population that smaller than 10.000 are 95 peoples. The data in this survey is collected using questionnaire.

Based on this survey we get the results that out of 95 pregnant womens the knowledge level are good 74 peoples (77,9%) and medium 21 peoples (21,1%). The attitude level are good 76 peoples (80,0%) and medium 9 peoples (20,0%).

Sugested to increase more knowledge and attitude about antenatal care of pregnant woment because it was very important during pregnancy periode.


(16)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut Slamet (1996) dalam Peranginangin (2006), lingkungan prenatal ialah lingkungan manusia sebelum lahir ataupun lingkungan embrio yang ada di dalam kandungan ibu. Hal ini penting dibahas dalam rangka pembinaan sumber daya manusia. Berbagai alasan bagi pembahasan lingkungan prenatal adalah sebagai berikut: (1) anak-anak yang akan dilahirkan merupakan generasi penerus bangsa, oleh karenanya perlu ditingkatkan kualitasnya, (2) kesehatan anak sangat dipengaruhi oleh kesehatan embrio sewaktu masih di dalam kandungan, (3) kesehatan embrio sangat dipengaruhi oleh kesehatan ibu serta lingkungan ibunya, (4) investasi yang ditaruh pada janin cukup besar, sehingga perlu dipelihara kesehatannya, (5) kesehatan merupakan syarat utama bagi peningkatan produktivitas, dan produktivitas merupakan prasyarat utama bagi tercapainya tujuan pembangunan.

Sehubungan dengan itu, penting kiranya ibu hamil selalu menjaga dan memeriksakan kesehatannya agar bayi yang dikandung dan dilahirkan kemudian sehat. Di Indonesia, tingkat pemanfaatan antenatal care oleh ibu hamil di sarana kesehatan yang disediakan pemerintah dan swasta masih belum sepenuhnya mencapai hasil atau target yang diharapkan. Hal ini tergambar dari jumlah kunjungan ibu hamil untuk pelayanan antenatal. Dari hasil Survei Kesehatan Ibu Pendekatan Kemitraan dan Keluarga, ditemukan lebih dari 83% wanita memeriksakan kesehatan selama kehamilan di fasilitas pelayanan kesehatan baik pemerintah ataupun swasta. Angka ini masih lebih rendah dari target cakupan antenatal care (ANC) yang diharapkan menjadi 90% pada tahun 2004.

Dampak dari kurangnya pemeliharaan kesehatan ibu hamil tidak saja menimbulkan kerugian terhadap ibu hamil itu sendiri tetapi juga berpengaruh


(17)

buruk bagi anak yang akan dilahirkan kemudian. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia, tercatat pada tahun 2006 di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) akibat melahirkan mencapai 226 orang per 100.000 kelahiran hidup, angka tersebut tercatat yang tertinggi di Asia Tenggara. Diharapkan pada tahun 2009 AKI menurun, maksimal mencapai 206 kasus. Sedangkan untuk kasus Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia mencapai 35 kasus dari 100.000 bayi yang dilahirkan. Diharapkan pada tahun 2009 AKB menurun hingga mencapai 26 kasus.

Menurut Manuaba (2003) dalam Damayanti (2009), penyebab langsung kematian ibu dikenal dengan “Trias Klasik” yaitu: perdarahan (28%), eklampsia (24%) dan infeksi (11%). Sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain adalah ibu hamil menderita penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum kehamilan, misalnya hipertensi, penyakit jantung, diabetes, hepatitis, anemia, malaria (SKRT, 2001). Penyebab tersebut sebenarnya dapat dicegah dengan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan (antenatal care) yang memadai.

Menurut Winkjosastro (2006) dalam Damayanti (2009), Antenatal Care (ANC) sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari faktor resiko kehamilan. Idealnya, bila tiap wanita hamil mau memeriksakan kehamilannya, bertujuan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut cepat diketahui, dan segera dapat diatasi sebelum berpengaruh buruk terhadap kehamilan tersebut dengan melakukan pemeriksaan antenatal care.

Menurut Saifuddin (2002) dalam Damayanti (2009), apabila ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan kehamilan, maka tidak akan diketahui apakah kehamilannya berjalan dengan baik atau mengalami keadaan resiko tinggi dan komplikasi obstetri yang dapat membahayakan kehidupan ibu dan janinnya. Dan dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi.

Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap tingginya Angka Kamatian Ibu (AKI) adalah sikap dan perilaku ibu itu sendiri selama hamil dan didukung oleh pengetahuan ibu terhadap kehamilannya. Apabila seorang ibu hamil memiliki pengetahuan yang lebih tentang resiko tinggi kehamilan maka kemungkinan besar


(18)

ibu akan berpikir untuk menentukan sikap untuk mencegah, menghindari atau mengatasi masalah resiko kehamilan tersebut. Dan ibu memiliki kesadaran untuk melakukan kunjungan antenatal untuk memeriksakan kehamilannya, sehingga apabila terjadi resiko pada masa kehamilan tersebut dapat ditangani secara dini dan tepat oleh tenaga kesehatan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalah penelitian yaitu bagaimana pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care di Padang Bulan, khususnya ibu hamil yang melakukan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan.

2. Untuk mengetahui sikap ibu hamil tentang antenatal care di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Diketahuinya pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan.

2. Bahan masukan dan evaluasi masyarakat di Padang Bulan Medan, khususnya ibu hamil dalam peningkatan pengetahuan dan sikap tentang pentingnya antenatal care pada masa kehamilan.


(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm.

2.2. Diagnosa Kehamilan 2.2.1. Lama Kehamilan

Lama kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari atau 40 minggu, dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu ini disebut kehamilan matur (cukup bulan). Bila kehamilan lebih dari 43 minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut kehamilan prematur.

Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi atas 3 bagian; masing-masing (1) kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu), (2) kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu), dan (3) kehamilan triwulan terakhir (antara 28 sampai 40 minggu) (Wiknjosastro, 2002).

2.2.2. Tanda dan Gejala Kehamilan Tanda dan gejala kehamilan yaitu:

a. Amenorea (tidak dapat haid). Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi.

b. Nausea (enek) dan emesis (muntah). Enek terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emesis. Sering terjadi pagi hari, tapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness.


(20)

c. Mengidam (mengingini makanan atau minuman tertentu). Mengidam terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

d. Mamma menjadi tegang dan membesar. Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktili dan alveoli di mamma. Glandula Montgomery tampak lebih jelas.

e. Anoreksia (tidak ada nafsu makan). Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.

f. Sering kencing terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar.

g. Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.

h. Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mamma juga menjadi lebih hitam karena deposit pigmen yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam.

i. Epulis adalah suatu hipertrofi papilla gingivae. Sering terjadi pada triwulan pertama.

j. Varises sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah genitalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis (Wiknjosastro, 2002).

2.3. Antenatal care

2.3.1. Pengertian Antenatal Care

Beberapa pengertian antenatal care adalah:

a. Antenatal care ialah untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai (Saifuddin, dkk., 2000).

b. Pelayanan antenatal merupakan salah satu kegiatan dari program kesehatan ibu dan anak, pelayanan ini bisa dilaksanakan oleh bidan di


(21)

poliklinik, BPS (Balai Pengobatan Swasta), dan Rumah Sakit (Mufdlilah, 2009).

2.3.2. Tujuan Antenatal Care

Tujuan umum adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.

Tujuan khusus adalah:

1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas.

2. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin.

3. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pada ibu dan anak.

4. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi (Mochtar, 1998).

2.3.3. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan Jadwal pemeriksaan kehamilan yaitu:

1. Pemeriksaan yang pertama kali ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan.

2. Periksa ulang 1 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan. 3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan. 4. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan. 5. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan.

Kunjungan antenatal care (ANC) sebaiknya dilakukan 4 kali selama kehamilan, yaitu:

1. 1 kali pada trimester pertama (< 14 minggu). 2. 1 kali pada trimester kedua (antara minggu 14–28).

3. 2 kali pada trimester ketiga (antara minggu 28–36 dan sesudah minggu ke 36).


(22)

2.3.4. Pemeriksaan Ibu Hamil Anamnesa

1. Anamnesa identitas istri dan suami: nama, umur, agama, pekerjaan, alamat, dan sebagainya.

2. Anamnesa umum:

a. Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan dan sebagainya.

b. Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). Bila hari pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan tafsiran tanggal persalinan memakai rumus Naegele: hari +7, bulan –3, dan tahun +1.

TTP= hari +7, bulan –3, tahun +1 HT

c. Tentang kehamilan, persalinan, keguguran, dan kehamilan ektopik atau kehamilan mola sebelumnya (Mochtar, 1998).

Inspeksi

Pemeriksaan seluruh tubuh harus diperiksa dengan teliti. Keadaan umum harus baik. Tekanan darah, nadi, suhu, pernafasan harus diperiksa dan dicatat. Jantung, paru-paru, mammae, dan seluruh abdomen diperiksa dengan teliti dan dicatat (Wiknjosastro, 2002).

Palpasi

Ibu hamil disuruh berbaring telentang, dengan bahu dan kepala sedikit lebih tinggi (memakai bantal) dan pemeriksa berada disebelah kanan yang diperiksa. Dikenal beberapa cara palpasi, antara lain menurut Leopold, Ahfeld, Budin dan Knebel. Yang lazim dipakai ialah cara palpasi menurut Leopold, karena telah hampir mencakupi semuanya.

Cara pemeriksaan menurut Leopold dibagi dalam 4 tahap. Pada pemeriksaan menurut Leopold I, II, dan III, pemeriksa menghadap kearah muka wanita yang diperiksa. Pada pemeriksaan menurut Leopold IV pemeriksa menghadap kaki wanita tersebut.

Maksud pemeriksaan Leopold I ialah untuk menentukan tinggi fundus uteri. Dengan demikian, tua kehamilan dapat diketahui. Selain itu, dapat pula ditentukan bagian janin mana yang terletak pada fundus uteri. Bila kepala akan teraba benda


(23)

bulat dan keras. Sedangkan bokong tidak bulat dan lunak. Pada Leopold II dapat ditentukan batas samping uterus dan dapat pula ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah menghubungkan bokong dengan kepala. Pada letak lintang dapat ditentukan kepala janin. Pada Leopold III dapat ditentukan bagian apa yang terletak di sebelah bawah. Sedangkan pada Leopold IV, selain menentukan bagian janin mana yang terletak di sebelah bawah, juga dapat menentukan berapa bagian dari kepala telah masuk ke dalam pintu atas panggul (Wiknjosastro, 2002).

Perkusi

Tidak begitu banyak artinya, kecuali bila ada sesuatu indikasi (Mochtar, 1998).

Auskultasi

Digunakan stetoskop monoral (stetoskop obstetrik) untuk mendengarkan denyut jantung janin (djj). Yang dapat kita dengarkan adalah:

1. Dari janin: a) djj pada bulan ke 4-5, b) bising tali pusat, dan c) gerakan dan tendangan janin.

2. Dari ibu: a) bising rahim (uterine souffle), b) bising aorta, dan c) peristaltik usus (Mochtar, 1998).

Pemeriksaan Dalam

Terdiri dari Vaginal Toucher (VT) dan Rectal Toucher (RT).

Sebenarnya, periksa dalam adalah tindakan yang berbahaya karena akan menyebabkan perdarahan dan infeksi. Oleh karena itu, periksa dalam hanya boleh dilakukan bila ada indikasi dan dikerjakan dengan cara cuci hama atau pemeriksaan rectal (RT).

Pemeriksaan dalam untuk menilai keadaan janin dan jalan lahir hendaknya dilakukan dengan lembut (with ladies hand), sebaiknya ibu disuruh kencing dan buang air besar. Ia harus berbaring telentang dengan tungkainya ditekuk pada pangkal paha dan lutut. Genitalia eksterna dibersihkan dengan kapas lisol atau dettol atau desinfeksi lainnya (Mochtar, 1998).


(24)

Pemeriksaan laboratorium yang perlu dikerjakan ialah hematokrit (hemoglobin), urinalisis, kultur urin, golongan darah, faktor Rhesus, pemeriksaan antibody, status rubella, pemeriksaan sifilis, pap smear, pemeriksaan HbsAg; termasuk pemeriksaa HIV (Leveno, dkk., 2003).

Ultrasonografi (USG)

Dibandingkan dengan pemeriksaan rontgen, USG tidak berbahaya untuk janin, karena memakai prinsip sonar (bunyi). Jadi, boleh dipergunakan pada kehamilan muda. Pada layar dapat dilihat letak, gerakan, dan gerakan jantung janin (Mochtar, 1998).

2.3.5 Nasihat- Nasihat Untuk Ibu Hamil Diet dan Pengawasan Berat Badan

Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, perdarahan pasca persalinan dan sebagainya. Sedangkan makanan berlebihan karena dianggap untuk 2 orang (ibu dan janin), dapat mengakibatkan komplikasi sepertti gemuk, pre-eklamsi, janin besar dan sebagainya (Mochtar, 19998).

Anjurkan wanita tersebut makan secukupnya saja. Bahan makanan tidak perlu mahal, akan tetapi cukup mengandung protein baik hewani maupun nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi selama kehamilan meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta, pertambahan volume darah, mammae yang membesar, dan metabolisme basal yang meningkat. Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dipakai kenaikan berat badan wanita hamil tersebut. Kenaikan berat badan wanita hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg (Wiknjosastro, 2002).

Merokok

Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik saat hamil maupun tidak hamil dan baik merokok secara pasif maupun aktif. Adalah kenyataan bahwa


(25)

wanita-wanita yang terlalu banyak merokok melahirkan anak yang lebih kecil, atau mudah mengalami abortus dan partus prematurus. Maka dari itu, sebaiknya wanita hamil dilarang merokok (Wiknjosastro, 2002).

Obat-obatan

Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada triwulan I dan II kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat menimbulkan kelainan teratogenik pada janin, misalnya thalidomide, yang sekarang telah ditarik dari peredaran (Wiknjosastro, 2002).

Kebersihan dan Pakaian

Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Mandi diperlukan untuk kebersihan/ hygiene terutama perawatan kulit, karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun yang lembut/ ringan. Mandi berendam tidak dianjurkan (Mochtar, 1998).

Baju hendaknya yang longgar dan mudah dipakai. Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit yang tinggi sebaiknya jangan dipakai, oleh karena tempat titik berat wanita hamil berubah, sehingga mudah tergelincir atau jatuh (Wiknjosastro, 2002).

Koitus

Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang, sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta telah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil.

Pada umumnya koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul, koitus sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan (Wiknjosastro, 2002).


(26)

Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah (morning sickness). Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga timbul karies, gingivitis, dan sebagainya.

Bila kerusakan gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, hal itu dapat mengakibatkan komplikasi, seperti nefritis, septicemia sepsis peurperalis, oleh karena infeksi di rongga mulut, misalnya pulpitis yang telah menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang dapat menyebar kemana-mana. Maka dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus memeriksakan giginya secara teratur sewaktu hamil (Wiknjosastro, 2002).

Imunisasi

Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan di dalam negeri dibolehkan mengambil vaksinasi ulangan terhadap cacar, kolera, dan tifus. Dahulu di Indonesia pencacaran merupakan suatu keharusan, maka untuk wanita hamil pencacaran merupakan pencacaran ulang dan tidak membahayakan.

Tapi bila ada wabah, maka pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap dilakukan untuk melindungi ibu dan janin. Virus vaksin dapat melintasi plasenta dan dapat menimbulkan kerusakan-kerusakan pada macam-macam alat dan plasenta. Biasanya infeksi transplasenta hanya terjadi pada wanita hamil yang baru pertama sekali dicacar. Maka dari itu, dianjurkan agar pencacaran pertama sebaiknya dilakukan sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu.

Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus neonatonum dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2002).

Perawatan Payudara

Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu, jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai besar payudara, yang sifatnya adalah menyokong payudara dari bawah, bukan menekan dari depan.


(27)

mencegah penyumbatan. Untuk mencegah putting susu kering dan mudah pecah, maka putting susu dan areola payudara dirawat baik-baik dengan dibersihkan menggunakan air sabun dan biocream atau alcohol. Bila puting susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar (Mochtar, 1998).

2.4 Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan adalah hasil dari tahu manusia, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmojo, 2003).

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang. Karena itu pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak disertai oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2003).

Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif memiliki 6 tingkatan, yaitu: (Notoatmodjo, 2003).

1. Tahu (Know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Yang termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (Comprehension) diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui.

3. Aplikasi (Aplication) diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang real (sebenarnya).

4. Analisis (Analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi manusia di dalam struktur organisasi terbsebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.


(28)

5. Sintesis (Synthesis) menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evalution) berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justification atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

2.5 Sikap (Attitude)

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas dan sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek.

Sikap terdiri dari empat tingkatan yaitu: (Notoatmodjo, 2003)

1. Menerima (receiving) diartikan bahwa orang (subjek) dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

2. Merespon (responding) diartikan memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap.

3. Menghargai (Valuing) adalah mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

4. Bertanggung jawab (Responsible), bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi.


(29)

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:

3.2. Definisi Operasional

Sesuai permasalahan dan tujuan penelitian, maka sebagai pedoman awal pengumpulan informasi digunakan defenisi operasional yang dikembangkan seperti uraian di bawah ini:

1. Pengetahuan tentang antenatal care adalah segala sesuatu yang dialami, dilihat dan didengar tentang antenatal care serta digali berdasarkan kemampuan menjawab pertanyaan: apakah ibu hamil mengetahui tentang antenatal care, apa-apa saja tujuannya, dan pemeriksaan apa saja yang dilakukan.

2. Sikap tentang antenatal care adalah respon atau keyakinan ibu hamil tentang antenatal care.

3. Pengertian antenatal care adalah untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara memadai.

Pengetahuan tentang Antenatal care

Antenatal care Sikap tentang

Antenatal care


(30)

Tabel 3.1 Variabel, Definisi Operasional, Alat Ukur, Hasil Ukur dan Skala Ukur

Variabel Definisi Operasional

Alat Ukur

Hasil Ukur Skala

Ukur Pengetahuan Pengetahuan

ibu hamil tentang

antenatal care

Kuesioner Baik, apabila menjawab benar >75%

Sedang, apabila menjawab benar 40-75%

Kurang, menjawab benar <40%

Ordinal

Sikap Tanggapan atau reaksi ibu hamil tentang

antenatal care

Kuesioner Baik, apabila menjawab >75% Sedang, menjawab 40-75% Kurang, menjawab <40% Ordinal

Teknik Penilaian dan Scoring pada Kuesioner

1. Sepuluh pertanyaan mengenai pengetahuan responden tentang antenatal care. Penilaian tingkat pengetahuan responden berdasarkan sistem skor sebagai berikut:

Tabel 3.2 Score Pertanyaan pada Kuesioner Pengetahuan

No. Score

1. A=1 B=0 C=0

2. A=0 B=0 C=1

3. A=0 B=0 C=1

4. A=1 B=0 C=0

5. A=0 B=1 C=0


(31)

7. A=1 B=0 C=0

8. A=0 B=0 C=1

9. A=1 B=0 C=0

10. A=0 B=0 C=1

2. Sepuluh pertanyaan mengenai sikap responden tentang antenatal care. Penilaian sikap responden berdasarkan sistem skor sebagai berikut:

Tabel 3.3 Score Pertanyaan pada Kuesioner Sikap

No. Score

1. A=2 B=1 C=0

2. A=2 B=1 C=0

3. A=0 B=1 C=2

4. A=0 B=1 C=2

5. A=2 B=1 C=0

6. A=2 B=1 C=0

7. A=0 B=1 C=2

8. A=2 B=1 C=0

9. A=0 B=1 C=2

10. A=2 B=1 C=0

*Ket: A: Setuju B: Kurang Setuju C: Tidak Setuju

Pengukuran tingkat pengetahuan, dan sikap ibu hamil tentang antenatal care berdasarkan jawaban pertanyaan yang diberikan responden menggunakan skala pengukuran Pratomo (1966) dengan definisi sebagai berikut:

1. Baik, apabila jawaban responden benar lebih dari 75% dari nilai tertinggi.

2. Sedang, apabila jawaban responden benar antara 40% sampai 75% dari nilai tertinggi.

3. Kurang, apabila jawaban responden benar kurang dari 40% dari nilai tertinggi.


(32)

Dengan demikian, penilaian terhadap pengetahuan responden berdasarkan sistem skoring, yaitu:

- skor 8 hingga 10 : Baik - skor 4 hingga 7 : Sedang - skor di bawah 4 : Kurang

Dengan demikian, penilaian terhadap sikap responden berdasarkan sistem skoring, yaitu:

- skor 16 hingga 20 : Baik - skor 10 hingga 15 : Sedang - skor di bawah 10 : Kurang


(33)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional Study yang menggambarkan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Agustus 2010 sampai Oktober 2010.

4.2.2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di praktik dokter Zaman Kaban, Sp.OG di Padang Bulan Medan, Sumatera Utara.

Alasan penentuan lokasi ini adalah:

1. Praktik dokter Zaman Kaban, Sp.OG merupakan tempat pemeriksaan dan pengawasan kehamilan, dimana terdapat sampel yang digunakan peneliti. 2. Belum ada yang melakukan penelitian pengetahuan dan sikap ibu hamil

tentang antenatal care di praktik dokter tersebut.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan di praktik dokter Zaman Kaban, Sp.OG di Padang Bulan Medan, tahun 2009 sekitar 1440 orang.


(34)

4.3.2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi. Menurut Notoatmodjo (2002), untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000, digunakan formula sederhana seperti berikut:

N n =

1 + N (d2)

1440 n =

1 + 1440 (0,12)

= 93,50

Keterangan: N = besar populasi n = besar sampel

d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (10%)

Sehingga didapat sampel sebanyak 93,50 orang dan dibulatkan menjadi 95 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah porposive sampling.

Porposive sampling ialah pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Kriteria inklusi

Kriteria inklusi pada penelitian ini ialah ibu yang masih pertama sekali hamil, ibu yang tinggal di Padang Bulan, ibu yang memiliki anak ≤ 2 orang, ibu yang belum mendapatkan edukasi tentang antenatal care, ibu yang bersedia memberi keterangan saat pengambilan data berlangsung.


(35)

Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah ibu hamil yang sudah mendapatkan edukasi tentang antenatal care, ibu yang tidak bersedia mengisi kuesioner dan ibu hamil yang buta huruf.

4.4.Teknik Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sampel penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan metode angket dengan menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner terdiri dari 20 pertanyaan yang dibuat berdasarkan variable yang diukur. Masing-masing antara lain:

- Sepuluh pertanyaan untuk menilai pengetahuan responden tentang antenatal care

- Sepuluh pertanyaan untuk menilai sikap responden tentang antenatal care.

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan pihak praktik dokter tersebut yang berhubungan dengan jumlah ibu yang melakukan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan.

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan menggunakan tekhnik komputerisasi, menggunakan program komputer SPSS 17.0 (Statistical Product and Service Solutions) dan akan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

SPSS merupakan paket program statistik yang berguna untuk mengolah dan menganalisis data penelitian.


(36)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah di praktik dokter spesialis obgyn yang terletak di Padang Bulan Medan Sumatera Utara. Lokasi tersebut berada di Jalan Jamin Ginting Padang Bulan tepat didepan pusat pasar tradisional yang bernama Pasar Sore.

Lokasi tersebut termasuk ke dalam Kelurahan Padang Bulan dan terletak di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Sumatera Utara. Berdasarkan luas geografisnya, Kecamatan Medan Baru memiliki luas wilayah sebesar 5,84 km². Kecamatan Medan Baru berbatasan dengan Medan Sunggal dan Medan Selayang di sebelah barat, Medan Polonia di sebelah timur, Medan Johor di sebelah selatan, serta Medan Petisah di sebelah utara.

5.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Terdapat 95 ibu hamil yang ikut serta dalam penelitian ini. Dari keseluruhan ibu hamil, gambaran karakteristik yang diamati meliputi usia, pekerjaan dan tingkat pendidikan.

Usia

Data lengkap mengenai ditribusi frekuensi usia ibu hamil dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut:

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil berdasarkan Usia

Kelompok Usia Jumlah %

20-24 17 17,9

25-29 40 42,1

30-34 21 22,1

35-39 12 12,6

>39 5 5,3


(37)

Dari tabel 5.1 di atas terlihat bahwa kelompok usia ibu hamil yang paling banyak ialah kelompok usia antara 25-29 tahun yakni berjumlah 40 orang (42,1%) dan kelompok usia yang paling sedikit ialah kelompok usia >39 tahun yakni berjumlah 5 orang (5,3%).

Pekerjaan

Data lengkap mengenai distribusi frekuensi pekerjaan ibu hamil dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut:

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah %

Wiraswasta 29 30.5

Karyawan Swasta 23 24.2

Ibu RT 21 22.1

Pegawai Negeri 22 23.2

Total 95 100.0

Dari tabel 5.2 terlihat bahwa pekerjaan ibu hamil yang paling banyak ialah sebagai wiraswasta yakni berjumlah 29 orang (30,5%) dan pekerjaan ibu hamil yang paling sedikit ialah sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) yakni berjumlah 21 orang (22,1%).

Tingkat Pendidikan

Data lengkap mengenai distribusi frekuensi tingkat pendidikan ibu hamil dapat dilihat pada tabel 5.3 berikut:

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah %

SMA 21 21,1

Diploma 31 32,6

Akademik 20 21,1

Sarjana 23 24,2

Total 95 100

Dari tabel 5.3 terlihat bahwa tingkat pendidikan ibu hamil yang paling banyak ialah Diploma yakni berjumlah 31 orang (32,6%) dan tingkat pendidikan yang paling sedikit ialah SMA yakni berjumlah 21 orang (21,1%).


(38)

5.3. Hasil Analisis Data dan Pembahasan 5.3.1. Hasil Analisis Data

Pengetahuan

Hasil uji terhadap pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner dapat dilihat pada tabel 5.4 berikut:

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Antenatal Care

Variabel Kategori N %

Pengetahuan Baik 74 77,9

Sedang 21 22,1

Total 95 100

Dari tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil dengan kategori baik berjumlah 74 orang (77,9%) dan tingkat pengetahuan dengan kategori sedang berjumlah 21 orang (22,1%).

Untuk lebih jelasnya, data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden mengenai pengetahuan tentang antenatal care dapat dilihat pada tabel 5.5 berikut:

Tabel 5.5 Distribusi Jawaban Ibu Hamil Mengenai Antenatal Care No.

Pertanyaan

Benar Salah

N % N %

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Yang dimaksud dengan antenatal care Tujuan antenatal care

Kapan pertama kali dilakukan kunjungan antenatal Berapa kali minimal dilakukan antenatal care

Berapa kenaikan berat badan normal selama kehamilan Berapa lama kehamilan normal

Gejala yang terjadi selama kehamilan

Untuk apa diketahui hari pertama haid terakhir Pemeriksaan tambahan selama kehamilan

Akibat melakukan hubungan suami istri pada akhir kehamilan 80 95 61 66 71 63 81 74 95 72 84,2 100,0 64,2 69,5 74,7 66,3 85,3 77,9 100,0 75,8 15 0 34 29 24 32 14 21 0 23 15,8 0,0 35,8 30,5 25,3 33,7 14,7 22,1 0,0 24,2


(39)

Dari tabel 5.5 di atas terlihat bahwa pertanyaan yang paling banyak benar ialah pertanyaan kedua dan kesembilan yakni berjumlah 95 orang (100,0%) sedangkan pertanyaan yang paling sedikit benar ialah pertanyaan ketiga yakni berjumlah 61 orang (64,2%).

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil berdasarkan Kelompok Usia

Kelompok Usia

Tingkat Pengetahuan

Baik Sedang

N % N %

20-24 25-29 30-34 35-39 >39 6 35 18 10 5 35,3 87,5 85,7 83,3 100,0 11 5 3 1 0 64,7 12,5 14,3 16,7 0.0 Dari tabel 5.6 diatas terlihat bahwa kelompok usia dengan tingkat pengetahuan baik yang paling banyak ialah usia antara 25-29 tahun yakni berjumlah 35 orang (87,5%) sedangkan kelompok usia dengan tingkat pengetahuan baik yang paling sedikit ialah usia >39 tahun yakni berjumlah 5 orang (100,0%). Dan kelompok usia dengan tingkat pengetahuan sedang yang paling banyak ialah antara usia 20-24 tahun sedangkan kelompok usia dengan tingkat pengetahuan sedang tidak ada pada kelompok usia >39 tahun.

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan

Tingkat Pengetahuan

Baik Sedang

N % N %

SMA 0 0 21 100

Diploma 31 100 0 0.0

Akademik 20 100 0 0


(40)

Dari tabel 5.7 diatas terlihat bahwa tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan baik yang paling banyak ialah Diploma yakni 31 orang (100,0%) sedangkan SMA tidak memiliki tingkat pengetahuan yang baik. Dan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan sedang yang paling banyak ialah SMA yakni berjumlah 21 orang (100,0%), sedangkan tingkat pengetahuan sedang tidak ada pada tingkat pendidikan Diploma, Akademik dan Sarjana.

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

Tingkat Pengetahuan

Baik Sedang

N % N %

Wiraswasta 18 62,1 11 37,9

Karyawan Swasta 22 95,7 1 4,3

Ibu Rumah Tangga 12 57,1 9 42,9

Pegawai Negeri 22 100 0 0.0

Dari tabel 5.8 diatas terlihat bahwa tingkat pengetahuan baik yang paling banyak terdapat pada ibu hamil yang bekerja sebagai Karyawa Swasta yakni berjumlah 22 orang (95,5%) dan Pegawai Negeri yakni berjumlah 22 orang (100,0%) sedangkan tingkat pengetahuan baik paling sedikit terdapat pada ibu hamil yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) yakni berjumlah 12 orang (57,1%). Dan tingkat pengetahuan sedang paling banyak terdapat pada ibu hamil yang bekerja sebagai wiraswasta yakni berjumlah 11 orang (37,9%) sedangkan tidak terdapat pengetahuan sedang pada ibu hamil yang bekerja sebagai Pegawai Negeri.

Sikap

Hasil uji terhadap sikap ibu hamil tentang antenatal care di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner dapat dilihat pada tabel 5.9 berikut:


(41)

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Terhadap Sikap Ibu Hamil Mengenai Antenatal Care

Variabel Kategori N %

Sikap Baik Sedang

76 19

80,0 20,0

Total 95 100,0

Dari tabel 5.9 di atas terlihat bahwa sikap ibu hamil dengan kategori baik berjumlah 76 orang (80%) dan sikap dengan kategori sedang berjumlah 19 orang (20,0%).

Untuk lebih jelasnya, data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden mengenai sikap tentang antenatal care dapat dilihat pada tabel 5.8 berikut:

Tabel 5.10 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Sikap Ibu Hamil tentang Antenatal Care

No Pertanyaan

S KS TS

N % N % N %

1. Angka kematian ibu dan angka kematian bayi dapat dicegah dengan pelaksanaan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan

95 100 0 0 0 0

2. Menyarankan ibu hamil melakukan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan secara teratur

95 100 0 0 0 0

3. Ibu hamil hanya perlu melakukan pemeriksaan kehamilan bila terjadi gangguan pada kehamilannya

0 0 23 24,2 72 75,8

4. Ibu hamil tidak harus melakukan pengawasan terhadap makanan dan berat badan selama kehamilan

3 3,2 24 25,3 68 71,6

5. Ibu hamil harus megetahui tanda dan gejala kehamilan agar dapat memeriksakan kehamilannya sedini mungkin

84 88,4 10 10,5 1 1,1

6. Imunisasi penting dilakukan pada masa kehamilan

83 87,4 10 10,5 2 2,1 7. Selama kehamilan bisa menggunakan

pakaian yang ketat dan sepatu yang bertumit tinggi

2 2,1 11 11,6 82 86,3

8. Merokok selama kehamilan dapat mengakibatkan bayi yang dilahirkan kecil atau mengalami abortus

83 87,4 12 12,6 0 0


(42)

akir kehamilan

10. Perawatan gigi sangat diperlukan selama kehamilan

62 65,3 25 26,3 8 8,4 *Keterangan: *S: Setuju *KS: Kurang Setuju *TS: Tidak Setuju

Dari tabel 5.10 terlihat bahwa jawaban setuju ibu hamil yang paling banyak terdapat pada pertanyaan pertama dan pertanyaan kedua yakni berjumlah 95 orang (100,0%), sedangkan jawaban setuju tidak ada pada pertanyaan ketiga. Dan jawaban kurang setuju ibu hamil yang paling banyak terdapat pada pertanyaan kesembilan yakni berjumlah 30 orang (31,6%) sedangkan untuk pertanyaan pertama dan kedua tidak ada ibu hamil yang menjawab kurang setuju. Serta jawaban tidak setuju yang paling banyak terdapat pada pertanyaan ketujuh yakni berjumlah 82 orang (86,3%) sedangkan tidak ada ibu hamil yang menjawab tidak setuju unutk pertanyaan pertama, kedua dan kedelapan.

Ditribusi frekuensi sikap responden tentang antenatal care di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan berdasarkan karakteristik kelompok usia dapat dilihat pada tabel 5.11 berikut:

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Sikap Ibu Hamil berdasarkan Kelompok Usia

Kelompok Usia

Sikap

Baik Sedang

N % N %

20-24 8 47,1 9 52,9

25-29 34 85,0 6 15.0

30-34 18 85,7 3 14,3

35-39 11 91,7 1 8,3

>39 5 100 0 0.0

Dari tabel 5.11 di atas terlihat bahwa sikap ibu hamil dengan kategori baik paling banyak terdapat pada kelompok usia antara 25-29 tahun yakni berjumlah 34 orang (85,0%) sedangkan sikap dengan kategori baik yang paling sedikit terdapat pada kelompok usia >39 tahun yakni berjumlah 5 orang (100,0%). Dan sikap dengan kategori sedang paling banyak terdapat pada kelompok usia 20-24 tahun yakni berjumlah 9 orang (52,9%) dan tidak ada ibu hamil yang memiliki sikap sedang pada kelompok usia >39 tahun.


(43)

Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Sikap Ibu Hamil berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan

Sikap

Baik Sedang

N % N %

SMA 3 14,3 18 85,7

Diploma 31 100 0 0

Akademik 20 100 0 0

Sarjana 22 95,7 1 4,3

Dari tabel 5.12 diatas terlihat bahwa sikap dengan kategori baik paling banyak terdapat pada tingkat pendidikan Diploma yakni berjumlah 31 orang (100,0%), sedangkan sikap baik yang paling sedikit terdapat pada tingkat pendidikan SMA yakni berjumlah 3 orang (14,3%). Dan sikap dengan kategori sedang paling banyak terdapat pada tingkat pendidikan SMA yakni berjumlah 18 orang (85,7%), sedangkan tidak terdapat sikap sedang pada tingkat pendidkan Diploma dan Akademik.

Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Hasil Uji Sikap Ibu Hamil berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

Sikap

Baik Sedang

N % N %

Wiraswasta 19 65,5 10 34,5

Karyawan Swasta 22 95,7 1 4,3

Ibu RT 14 66,7 7 33,3

Pegawai Negeri 21 95,5 1 4,5

Dari tabel 5.13 diatas terlihat bahwa sikap dengan kategori baik yang paling banyak terdapat pada ibu hamil yang bekerja sebagai Karyawan Swasta yakni berjumlah 22 orang (95,7%) sedangkan yang paling sedikit terdapat pada ibu hamil yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) yakni berjumlah 14 orang (66,7%). Dan sikap dengan kategori sedang paling banyak terdapat pada ibu hamil yang bekerja sebagai wiraswasta yakni berjumlah 10 orang (34,5%) sedangkan yang paling sedikit terdapat pada ibu hamil yang bekerja sebagai


(44)

Karyawan Swasta yakni 1 orang (4,3%) dan Ibu Rumah Tangga yakni 1 orang (4,5%) juga.

5.3.2. Pembahasan

Dari hasil uji statistik diperoleh karakteristik ibu hamil berdasarkan usia, kebanyakan ibu hamil berusia diantara 25-29 tahun yakni berjumlah 40 orang (42,1%), berdasarkan karakteristik pekerjaan kebanyakan ibu hamil bekerja sebagai Wiraswasta yakni berjumlah 29 orang (30,5%), dan berdasarkan karakteristik tingkat pendidikan kebanyakan ibu hamil bependidikan Diploma 31 orang (32,6%).

Menurut data yang diperoleh peneliti, kebanyakan ibu hamil sudah memiliki pengetahuan dan sikap dengan kategori baik tetapi masih ada ibu hamil yang memiliki pengetahuan dan sikap dengan kategori sedang. Dikatakan bahwa pada kelompok usia yang lebih tua akan memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik dibandingkan pada kelompok usia yang muda, hal ini sesuai dengan Notoadmojo (2007) yaitu semakin bertambahnya usia seseorang maka semakin sering seseorang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu sehingga akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan akan suatu hal/objek.

Berdasarkan tingkat pendidikan didapati ibu hamil sudah memiliki tingkat pengetahuan dan sikap dengan kategori baik tetapi masih ada ibu hamil yang memiliki tingkat pengetahuan dan sikap dengan kategori sedang.

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, yaitu dengan indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia didapatkan dengan melihat dan mendengar (Notoatmodjo, 2007).

Selain kuesioner yang peneliti berikan kepada responden, peneliti sempat bertanya kepada beberapa ibu hamil dan peneliti mendapatkan bahwa penyuluhan tentang antenatal care kurang diberikan sehingga mereka kurang mendapatkan informasi mengenai antenatal care. Hal ini tergambar dari hasil penelitian peneliti yakni masih didapatinya ibu hamil yang memiliki tingkat pengetahuan dan sikap yang sedang. Padahal dari pengertiannya penyuluhan kesehatan sama dengan


(45)

pendidikan kesehatan, karena keduanya berorientasi kepada perubahan perilaku. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti tetapi juga mau dan bisa melaksanakan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan. Hasil yang diharapkan dari penyuluhan kesehatan adalah terjadinya perubahan sikap dan perilaku individu, keluarga dan masyarakat untuk dapat menanamkan prinsip-prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.


(46)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah penulis lakukan, kesimpulan yang didapat adalah: 1. Ibu hamil mempunyai pengetahuan dengan kategori baik sebesar 77,9%

dan pengetahuan dengan kategori sedang sebesar 22,1% serta tidak ada ibu hamil yang mempunyai pengetahuan dengan kategori kurang.

2. Ibu hamil juga sudah mempunyai sikap dengan kategori baik sebesar 80% dan sikap dengan kategori sedang sebesar 20,0% serta tidak ada ibu hamil yang mempunyai sikap dengan kategori kurang.

6.2. Saran

Walaupun kebanyakan ibu hamil sudah memiliki pengetahuan dan sikap yang baik, peneliti menyarankan agar:

1. Masih perlunya ditingkatkan pengetahuan dan sikap tentang antenatal care, karena antenatal care sangat penting pada masa kehamilan, sehingga kedepannya diharapkan ibu-ibu hamil sudah mempunyai pengetahuan dan sikap yang lebih baik lagi.

2. Perlunya peningkatan mutu pelayanan kesehatan khususnya mengenai antenatal care. Yang dapat dilaksanakan oleh bidan di Poliklinik, BPS (Balai Pengobatan Swasta) dan di Rumah Sakit.

3. Perlunya ditingkatkan penyuluhan-penyuluhan kesehatan khususnya mengenai antenatal care agar ibu-ibu hamil dapat lebih mengenal tanda-tanda dan gejala kehamilan sehingga mereka dapat memeriksakan kehamilannya sedini mungkin.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Damayanti, E. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Resiko Tinggi Kehamilan dengan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care di RSUD Pandan Arang Boyolali. Surakarta. Diperoleh dalam:

Hannretty, K.P., 2003. Antenatal Care. In: Hannretty, Kevin.P. Obstettrics Illustrated. 6th ed. USA: Elsevier, 66-86.

Leveno, K.J., et al., 2002. Maternal Adaptations to Pregnancy. In: Leveno, Kenneth.J. Williams Manual of Obstetrics. USA: McGraw-Hill, 18-27.

Leveno, K.J., et al., 2002. Prenatal Care. In: Leveno, Kenneth.J. Williams Manual of Obstetrics. USA: McGraw-Hill, 34-44.

Leveno, K.J., et al., 2002. Prenatal Diagnosis. In: Leveno, Kenneth.J. Williams Manual of Obstetrics. USA: McGraw-Hill, 81-84.

Mochtar, R. 1998. Perubahan Fisiologik Wanita Hamil. Dalam: Mochtar,

Rustam. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Edisi Kedua. Jakarta: EGC, 35-40.

Mochtar, R. 1998. Diagnosis Kehamilan. Dalam: Mochtar,

Rustam. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Edisi Kedua. Jakarta: EGC, 43-46.


(48)

Mochtar, R. 1998. Pemeriksaan dan Pengawasan Ibu Hamil. Dalam: Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Edisi Kedua. Jakarta: EGC, 47-56.

Mochtar, R. 1998. Nasihat-Nasihat untuk Ibu Hamil. Dalam: Mochtar,

Rustam. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Edisi Kedua. Jakarta: EGC, 57-60.

Mufdillah, S. 2009. Standar Pelayanan Kebidanan pada Pelayanan Antenatal. Dalam: Mufdillah, S. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jogjakarta: Nuha Medika, 1-9.

Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Wardhani, W.I., Setiowulan, W., 2001. Kehamilan dan Asuhan Antenatal. Dalam: Mansjoer, Arif., Triyanti, Kuspuji., Savitri, Rakhmi., Wardhani, Wahyu. I., Setiowulan, Wiwiek. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jakarta: Media Aesculapius, 253-258.

Peranginangin, H. 2006. Telaah Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care pada Sarana Kesehatan: Pemeliharaan Kesehatan Ibu Hamil dalam Upaya Pengolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Bogor. Diperoleh dalam:

[Diakses 30 Maret 2010].

Sastrawinata, S. 1993. Kehamilan. Dalam: Sastrawinata, Sulaiman. Obstetri Fisiologi. Bandung: Eleman, 140-149.

Sastrawinata, S. 1993. Antepartum Care/Prenatal Care. Dalam: Sastrawinata, Sulaiman. Obstetri Fisiologi. Bandung: Eleman, 203-217.


(49)

Wiknjosastro, H. 2002. Perubahan Anatomik dan Fisiologik pada Wanita Hamil. Dalam: Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 89-100.

Wiknjosastro, H. 2002. Diagnosis Kehamilan. Dalam: Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 125-130.

Wiknjosastro, H. 2002. Pengawasan Wanita Hamil. Dalam: Wiknjosastro, Hanifa. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 154-163.


(50)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Mia Endang Sopiana

Tempat/Tanggal Lahir : Kabanjahe/27 September 1988 Agama : Islam

Alamat : Jl. Jamin Ginting Gang Serasi No. 13 Padang Bulan Medan

Riwayat Pendidikan : 1. Tahun 2001 lulus Sekolah Dasar Negeri IX Kabanjahe 2. Tahun 2004 lulus Sekolah Menengah Pertama Negeri I

Kabanjahe

3. Tahun 2007 lulus Sekolah Menengah Atas Negeri I Tigapanah

Riwayat Organisasi : 1. Panitia Penyambutan Mahasiswa Baru Tahun 2010 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara


(51)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBYEK PENELITIAN

Dengan hormat,

Saya yang bernama Mia Endang Sopiana/NIM: 070100046 adalah mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saya akan mengadakan penelitian dengan judul “Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang Antenatal Care di Praktik Dokter Spesialis Obgyn di Padang Bulan Medan“. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan proses belajar pada Blok Community Research Programme.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang antenatal care di praktik dokter spesialis obgyn di Padang Bulan Medan. Untuk keperluan tersebut saya memohon kesediaan ibu untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan apa adanya.

Partisipasi ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela. Pada penelitian ini identitas ibu akan disamarkan. Kerahasiaan data ibu akan dijamin sepenuhnya. Bila data ibu dipublikasikan dalam hasil penelitian, kerahasiaan data ibu akan tetap dijaga.

Saya berharap ibu bersedia mengikuti penelitian ini dan bila terdapat hal yang kurang dipahami, ibu dapat bertanya langsung pada peneliti. Atas perhatian dan kesediaan ibu menjadi partisipan dalam penelitian ini, saya ucapkan banyak terima kasih.

Peneliti,

(Mia Endang Sopiana) NIM: 070100046


(52)

LEMBAR PERSETUJUAN SUBYEK PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :

Umur : Alamat :

Setelah mendapatkan keterangan dan penjelasan secara lengkap, maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan saya menandatangani dan menyatakan bersedia berpartisipasi pada penelitian ini.

Medan, Agustus 2010

Peneliti Peserta


(53)

KUESIONER

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DI PRAKTIK DOKTER SPESIALIS OBGYN

DI PADANG BULAN MEDAN I. Identitas Responden

Nama : Pendidikan Terakhir :

Umur : Pekerjaan :

Alamat :

II. Pertanyaan Tentang Pengetahuan

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap benar! 1. Apakah yang dimaksud dengan antenatal care?

a. Pemeriksaan dan pengawasan selama kehamilan b. Pemeriksaan dan pengawasan setelah persalinan c. Pemeriksaan dan pengasawan selama menyusui 2. Apakah tujuan dari antenatal care?

a. Mendapatkan ibu yang sehat setelah persalinan b. Mendapatkan anak yang sehat setelah persalinan

c. Mendapatkan ibu dan anak yang sehat setelah persalinan 3. Kapan pertama sekali dilakukan antenatal care?

a. Sedini mungkin ketika haidnya terlambat 2 minggu b. Sedini mungkin ketika haidnya terlambat 3 minggu c. Sedini mungkin ketika haidnya terlambat 4 minggu 4. Berapa kali minimal dilakukan kunjungan anteatal care?

a. 4 kali b. 5 kali c. 6 kali

5. Berapakah kenaikan berat badan normal selama kehamilan? a. Kurang dari 6,5 kg

b. Antara 6,5-16,5 kg c. Lebih dari 16,5 kg

6. Berapakah lama masa kehamilan normal? a. 36 minggu

b. 40 minggu c. 43 minggu

7. Gejala apa saja yang sering terjadi selama kehamilan? a. Tidak dapat haid, enek dan muntah, serta mengidam b. Tidak dapat haid, enek dan muntah, serta sakit kepala c. Tidak dapat haid, enek dan muntah, serta sakit perut 8. Untuk apa diketahui hari pertama haid terakhir?

a. Untuk, mengetahui usia kehamilan b. Untuk mengetahui tanggal pasti kelahiran c. Untuk mengetahui tafsiran tanggal kelahiran


(54)

9. Pemeriksaan tambahan apa yang biasanya dilakukan selama kehamilan? a. Ultrasonografi (USG)

b. Pemeriksaan golongan darah c. Pemeriksaan urin

10. Apakah akibat melakukan hubungan suami-istri pada akhir kehamilan? a. Tidak berbahaya terhadap kehamilan

b. Mengakibatkan bayi cacat atau premature c. Menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan

III. Pertanyaan Tentang Sikap

No. Pernyataan Setuju Kurang

Setuju

Tidak Setuju 01. Angka kematian ibu dan angka

kematian bayi dapat dicegah dengan pelaksanaan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan.

02. Menyarankan agar ibu hamil melakukan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan secara teratur.

03. Ibu hamil hanya perlu melakukan pemeriksaan kehamilan bila terjadi gangguan pada kehamilannya.

04. Ibu hamil tidak harus melakukan pengawasan terhadap makanan dan berat badan selama kehamilan.

05. Ibu hamil harus mengetahui tanda-tanda dan gejala kehamilan, agar dapat memeriksakan kehamilannya sedini mungkin.

06. Imunisasi penting dilakukan pada masa kehamilan.

07. Selama kehamilan bisa menggunakan pakaian yang ketat dan sepatu yang bertumit tinggi.

08. Merokok selama kehamilan dapat mengakibatkan bayi yang dilahirkan kecil atau mengalami abortus.

09. Hubungan suami-istri dapat dilakukan pada akhir kehamilan.

10. Perawatan gigi sangat diperlukan selama kehamilan.


(55)

DISTRIBUSI FREKUENSI STATISTIK (TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP)

PENGETAHUAN

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 74 77,9 77,9 77,9

Sedang 21 22,1 22,1 100

Total 95 100 100

SIKAP

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 76 80 80 80

Sedang 19 20 20 100

Total 95 100 100

DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN USIA, PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN TERAKHIR

USIA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 20-24 17 17.9 17.9 17.9

25-29 40 42.1 42.1 60.0

30-34 21 22.1 22.1 82.1

35-39 12 12.6 12.6 94.7

>39 5 5.3 5.3 100.0

Total 95 100.0 100.0

PEKERJAAN

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent Valid Wiraswasta 29 30,5 30,5 30,5

Karyawan Swasta


(56)

Ibu RT 21 22,1 22,1 76,8 Pegawai Negeri 22 23,2 23,2 100

Total 95 100 100

PENDIDIKAN TERAKHIR

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SMA 21 22,1 22,1 22,1

Diploma 31 32,6 32,6 54,7 Akademik 20 21,1 21,1 75,8

Sarjana 23 24,2 24,2 100

Total 95 100 100

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP BERDASARKAN USIA TINGKAT PENGETAHUAN

Tingkat Pengetahuan

Total

Baik Sedang

usia2 20-24 Count 6 11 17

% within usia2

35,30% 64,70% 100,00%

25-29 Count 35 5 40

% within usia2

87,50% 12,50% 100,00%

30-34 Count 18 3 21

% within usia2

85,70% 14,30% 100,00%

35-39 Count 10 2 12

% within usia2

83,30% 16,70% 100,00%

>39 Count 5 0 5

% within usia2

100,00% 0,00% 100,00%

Total Count 74 21 95

% within usia2


(57)

SIKAP

Sikap

Total

Baik Sedang

usia2 20-24 Count 8 9 17

% within usia2

47,10% 52,90% 100,00%

25-29 Count 34 6 40

% within usia2

85,00% 15,00% 100,00%

30-34 Count 18 3 21

% within usia2

85,70% 14,30% 100,00%

35-39 Count 11 1 12

% within usia2

91,70% 8,30% 100,00%

>39 Count 5 0 5

% within usia2

100,00% 0,00% 100,00%

Total Count 76 19 95

% within usia2

80,00% 20,00% 100,00%

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP BERDASARKAN PEKERJAAN TINGKAT PENGETAHUAN

Tingkat Pengetahuan

Total

Baik sedang

Pekerjaan Wiraswasta Count 18 11 29

% within Pekerjaan

62,10% 37,90% 100,00% Karyawan

Swasta

Count 22 1 23

% within Pekerjaan

95,70% 4,30% 100,00%

Ibu RT Count 12 9 21

% within Pekerjaan

57,10% 42,90% 100,00% Pegawai

Negeri

Count 22 0 22

% within Pekerjaan

100,00% 0,00% 100,00%


(58)

% within Pekerjaan

77,90% 22,10% 100,00%

SIKAP

Sikap

Total

Baik sedang

Pekerjaan Wiraswasta Count 19 10 29

% within Pekerjaan

65,50% 34,50% 100,00% Karyawan

Swasta

Count 22 1 23

% within Pekerjaan

95,70% 4,30% 100,00%

Ibu RT Count 14 7 21

% within Pekerjaan

66,70% 33,30% 100,00% Pegawai

Negeri

Count 21 1 22

% within Pekerjaan

95,50% 4,50% 100,00%

Total Count 76 19 95

% within Pekerjaan

80,00% 20,00% 100,00%

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN TINGKAT PENGETAHUAN Tingkat Pengetahuan Total

Baik sedang

Pendidikan Terakhir

SMA Count 0 21 21

% within Pendidikan Terakhir

0,00% 100,00% 100,00%

Diploma Count 31 0 31

% within Pendidikan Terakhir

100,00% 0,00% 100,00%

Akademik Count 20 0 20

% within Pendidikan Terakhir

100,00% 0,00% 100,00%


(59)

% within Pendidikan Terakhir

100,00% 0,00% 100,00%

Total Count 74 21 95

% within Pendidikan Terakhir

77,90% 22,10% 100,00%

SIKAP

Sikap

Total

Baik sedang

Pendidikan Terakhir

SMA Count 3 18 21

% within Pendidikan Terakhir

14,30% 85,70% 100,00%

Diploma Count 31 0 31

% within Pendidikan Terakhir

100,00% 0,00% 100,00%

Akademik Count 20 0 20

% within Pendidikan Terakhir

100,00% 0,00% 100,00%

Sarjana Count 22 1 23

% within Pendidikan Terakhir

95,70% 4,30% 100,00%

Total Count 76 19 95

% within Pendidikan Terakhir

80,00% 20,00% 100,00%


(1)

9. Pemeriksaan tambahan apa yang biasanya dilakukan selama kehamilan? a. Ultrasonografi (USG)

b. Pemeriksaan golongan darah c. Pemeriksaan urin

10. Apakah akibat melakukan hubungan suami-istri pada akhir kehamilan? a. Tidak berbahaya terhadap kehamilan

b. Mengakibatkan bayi cacat atau premature c. Menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan

III. Pertanyaan Tentang Sikap

No. Pernyataan Setuju Kurang

Setuju

Tidak Setuju 01. Angka kematian ibu dan angka

kematian bayi dapat dicegah dengan pelaksanaan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan.

02. Menyarankan agar ibu hamil melakukan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan secara teratur.

03. Ibu hamil hanya perlu melakukan pemeriksaan kehamilan bila terjadi gangguan pada kehamilannya.

04. Ibu hamil tidak harus melakukan pengawasan terhadap makanan dan berat badan selama kehamilan.

05. Ibu hamil harus mengetahui tanda-tanda dan gejala kehamilan, agar dapat memeriksakan kehamilannya sedini mungkin.

06. Imunisasi penting dilakukan pada masa kehamilan.

07. Selama kehamilan bisa menggunakan pakaian yang ketat dan sepatu yang bertumit tinggi.

08. Merokok selama kehamilan dapat mengakibatkan bayi yang dilahirkan kecil atau mengalami abortus.

09. Hubungan suami-istri dapat dilakukan pada akhir kehamilan.

10. Perawatan gigi sangat diperlukan selama kehamilan.


(2)

DISTRIBUSI FREKUENSI STATISTIK (TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP)

PENGETAHUAN

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 74 77,9 77,9 77,9

Sedang 21 22,1 22,1 100

Total 95 100 100

SIKAP

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 76 80 80 80

Sedang 19 20 20 100

Total 95 100 100

DISTRIBUSI FREKUENSI BERDASARKAN USIA, PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN TERAKHIR

USIA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 20-24 17 17.9 17.9 17.9

25-29 40 42.1 42.1 60.0

30-34 21 22.1 22.1 82.1

35-39 12 12.6 12.6 94.7

>39 5 5.3 5.3 100.0

Total 95 100.0 100.0

PEKERJAAN

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Wiraswasta 29 30,5 30,5 30,5


(3)

Ibu RT 21 22,1 22,1 76,8

Pegawai Negeri 22 23,2 23,2 100

Total 95 100 100

PENDIDIKAN TERAKHIR

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SMA 21 22,1 22,1 22,1

Diploma 31 32,6 32,6 54,7

Akademik 20 21,1 21,1 75,8

Sarjana 23 24,2 24,2 100

Total 95 100 100

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP BERDASARKAN USIA TINGKAT PENGETAHUAN

Tingkat Pengetahuan

Total

Baik Sedang

usia2 20-24 Count 6 11 17

% within usia2

35,30% 64,70% 100,00%

25-29 Count 35 5 40

% within usia2

87,50% 12,50% 100,00%

30-34 Count 18 3 21

% within usia2

85,70% 14,30% 100,00%

35-39 Count 10 2 12

% within usia2

83,30% 16,70% 100,00%

>39 Count 5 0 5

% within usia2

100,00% 0,00% 100,00%

Total Count 74 21 95

% within usia2


(4)

SIKAP

Sikap

Total

Baik Sedang

usia2 20-24 Count 8 9 17

% within usia2

47,10% 52,90% 100,00%

25-29 Count 34 6 40

% within usia2

85,00% 15,00% 100,00%

30-34 Count 18 3 21

% within usia2

85,70% 14,30% 100,00%

35-39 Count 11 1 12

% within usia2

91,70% 8,30% 100,00%

>39 Count 5 0 5

% within usia2

100,00% 0,00% 100,00%

Total Count 76 19 95

% within usia2

80,00% 20,00% 100,00%

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP BERDASARKAN PEKERJAAN TINGKAT PENGETAHUAN

Tingkat Pengetahuan

Total

Baik sedang

Pekerjaan Wiraswasta Count 18 11 29 % within

Pekerjaan

62,10% 37,90% 100,00% Karyawan

Swasta

Count 22 1 23

% within Pekerjaan

95,70% 4,30% 100,00%

Ibu RT Count 12 9 21

% within Pekerjaan

57,10% 42,90% 100,00% Pegawai

Negeri

Count 22 0 22

% within Pekerjaan

100,00% 0,00% 100,00%


(5)

% within Pekerjaan

77,90% 22,10% 100,00%

SIKAP

Sikap

Total

Baik sedang

Pekerjaan Wiraswasta Count 19 10 29 % within

Pekerjaan

65,50% 34,50% 100,00% Karyawan

Swasta

Count 22 1 23

% within Pekerjaan

95,70% 4,30% 100,00%

Ibu RT Count 14 7 21

% within Pekerjaan

66,70% 33,30% 100,00% Pegawai

Negeri

Count 21 1 22

% within Pekerjaan

95,50% 4,50% 100,00%

Total Count 76 19 95

% within Pekerjaan

80,00% 20,00% 100,00%

TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

TINGKAT PENGETAHUAN

Tingkat Pengetahuan

Total

Baik sedang

Pendidikan Terakhir

SMA Count 0 21 21

% within Pendidikan Terakhir

0,00% 100,00% 100,00%

Diploma Count 31 0 31

% within Pendidikan Terakhir

100,00% 0,00% 100,00%

Akademik Count 20 0 20

% within Pendidikan Terakhir

100,00% 0,00% 100,00%


(6)

% within Pendidikan Terakhir

100,00% 0,00% 100,00%

Total Count 74 21 95

% within Pendidikan Terakhir

77,90% 22,10% 100,00%

SIKAP

Sikap

Total

Baik sedang

Pendidikan Terakhir

SMA Count 3 18 21

% within Pendidikan Terakhir

14,30% 85,70% 100,00%

Diploma Count 31 0 31

% within Pendidikan Terakhir

100,00% 0,00% 100,00%

Akademik Count 20 0 20

% within Pendidikan Terakhir

100,00% 0,00% 100,00%

Sarjana Count 22 1 23

% within Pendidikan Terakhir

95,70% 4,30% 100,00%

Total Count 76 19 95

% within Pendidikan Terakhir

80,00% 20,00% 100,00%


Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Kesesuaian Kunjungan Antenatal Care Di Klinik Sumiariani Tahun 2013

0 35 74

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC (Antenatal Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 2 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC (Antenatal Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 1 13

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Kesesuaian Kunjungan Antenatal Care Di Klinik Sumiariani Tahun 2013

0 0 10

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Kesesuaian Kunjungan Antenatal Care Di Klinik Sumiariani Tahun 2013

0 0 1

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Kesesuaian Kunjungan Antenatal Care Di Klinik Sumiariani Tahun 2013

0 0 6

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Kesesuaian Kunjungan Antenatal Care Di Klinik Sumiariani Tahun 2013

0 0 13

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Kesesuaian Kunjungan Antenatal Care Di Klinik Sumiariani Tahun 2013

0 0 2

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Trimester III Tentang Antenatal Care Terhadap Kesesuaian Kunjungan Antenatal Care Di Klinik Sumiariani Tahun 2013

0 0 11

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG ANTENATAL CARE DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS UMBULHARJO 1 YOGYAKARYA

0 0 13