Performa produksi ulat tepung (Tenebrio molitor L.) dengan dan tanpa penambahan cahaya lampu dengan selang penggantian pakan yang berbeda

PERFOKMA PRODUKSI ULAT TEPUNG ( Tenebrio molitor L. )
DENGAN DAN TANPA PENAMBAHAN CAHAYA LAMPU
DENGAN SELANG PENGGANTIAN PAKAN
YANG BERBEDA

SKRIPSI
ARIADY WIBOWO

PROGRAM STUD1 TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RINGKASAN
ARlADY WIBOWO. D14101068. 2006. Performa Produksi Ulat Tepung
(Tenebrio molitor L.) Dengan dan Tanpa Penambahan Cahaya Lampu Dengan
Selang Penggantian Pakan yang Berbeda. Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan
Teknologi Petemakan, Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota


: Ir. Hotnida C. H. Siregar, MSi.
: Dr. Ir. Pollung H. Siagian, MS.

Serangga saat ini telah banyak dibudidayakan karena sudah mempunyai nilai
ekonomi. Penggunaannya dimulai untukpet animal, pakan sampai industri besar maupun
kecil. Ulat tepung sekarang ini banyak digunakan sebagai pakan ikan, burung dan
reptilia. Petemak percaya bahwa dengan ditarnbahkannya cahaya lampu pertumbuhan
ulat tepung akan semakin bagus, meskipun sesungguhnya ulat tepung merupakan hewan
nokturnal.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan performa produksi ulat tepung
dengan dan tanpa pemberian cahaya lampu dengan selang penggantian pakan yang
berbeda. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni sampai Agustus 2005 di Bagian Non
Ruminansia dan Satwa Harapan, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Petemakan,
Fakultas Petemakan, Institut Pertanian Bogor. Materi yang digunakan 1800 ekor ulat
tepung berumur 28 hari dengan pakan bempa campuran onggok (75%) dan pakan ayam
komersial (25%). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dalam percobaan faktorial 3x2 dengan tiga ulangan. Faktor pertama
adalah lampu dan faktor kedua adalah selang penggantian pakan yang berbeda. Faktor
lampu terdiii dari dengan dan tanpa pemberian cahaya lampu. Penambahan lampu
dilakukan untuk menerangi bak perlakuan selama 24 jam dengan dua buah lampu pijar

lima watt yang diletakkan ditengah-tengah bak perlakuan yang mendapatkan
penambahan cahaya lampu, sedangkan faktor selang penggantian pakan yang berbeda
adalah setiap 10, 20 dan 30 hari. Masing-masing perlakuan terdiri dari tiga ulangan
sehingga diperoleh 18 satuan percobaan dan satu satuan percobaan terdiri dari 100 ekor
ulat tepung. Peubah yang diamati meliputi konsumsi pakan, pertambahan bobot badan,
pertambahan panjang badan, konversi pakan berdasarkan bobot dan panjang badan, serta
mortalitas. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan analisis ragarn polinomial pada
taraf 0,01 dan 0,05 kemudian dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil bila terjadi
interaksi dan Uji Perbandingan Berganda Duncan bila tidak terjadi interaksi.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa perlakuan tanpa pemberian cahaya lampu
berpengaruh nyata (P