Waktu dan Tempat Penelitian

Tabel 9 menunjukkan kelas 1 F. angustifolia, kelas 2 F. imbricata, dan kelas 4 F. sumatrana terklasifikasi 100, yaitu sebanyak 24 data terklasifikasi semuanya. Kelas 3 F. javanica terklasifikasi 23 data, 1 record dari kelas 3 terklasifikasi kelas 4. Percobaan keempat menghasilkan akurasi lebih tinggi dibandingkan percobaan ketiga. Hal ini menunjukkan klasifikasi menggunakan JST lebih baik dibandingkan K -NN.

4.4. Hasil Percobaan

Percobaan kesatu menggunakan ekstraksi fitur RGB dan analisis tekstur dengan K-NN menghasilkan tingkat kesalahan klasifikasi 13,54 tanpa transformasi dan 5,21 dengan transformasi. Jumlah data yang salah diklasifikasikan masing-masing sebanyak 13 buah data dan 5 buah data dengan nilai k=1 dan k=2. Percobaan kedua menggunakan pengenal pola JST menghasilkan tingkat kesalahan 5,21 atau sebanyak 5 buah data yang salah diklasifikasikan pada jumlah hidden neuron 10 dan 30. Percobaan ketiga menggunakan dekomposisi wavelet dengan K-NN k=1 dan k=2 menghasilkan tingkat kesalahan klasifikasi 3,1 pada dekomposisi wavelet level 1. Jumlah data yang salah klasifikasi sebanyak 3 buah data , sedangkan menggunakan JST pada percobaan keempat tingkat kesalahan menurun menjadi 1,0 atau hanya satu buah data yang salah klasifikasi pada jumlah hidden neuron 30. Percobaan dengan dekomposisi wavelet level dua hingga level empat ternyata tidak meningkatkan nilai akurasi . Jumlah hidden neuron sebanyak 10, 20, dan 30 pada JST tidak menghasilkan beda yang jauh dalam proses klasifikasi. Hasil percobaan menggunakan fold 6 dengan K-NN ditunjukkan pada Tabel 10. Tabel 10 menunjukkan bahwa percobaan kesatu menggunakan RGB dan analisis tekstur dengan K -NN terdapat 2 record yang salah diklasifikasikan yaitu kelas 2 data ke-23 dan 24 menjadi kelas 4. Hal ini disebabkan karena bentuk tekstur epidermis pada kelas 2 F.imbricata memiliki kemiripan dengan kelas 4 F.sumatrana, sedangkan pada dekomposisi wavelet data tersebut benar diklasifikasikan menjadi kelas 2. Rekapitulasi hasil percobaan dengan akurasi tertinggi ditunjukkan pada Tabel 11. Tabel 10 Hasil percobaan fold 6 menggunakan K-NN k=1 dan k=2 Aktual Prediksi Analisis Tekstur Prediksi Wavelet KelasJenis Data ke- KelasJenis Dekat pada data ke- KelasJenis Dekat pada data ke- 1 F.angustifolia 21 1 F.angustifolia 3 1 F.angustifolia 3 22 7 8 23 3 7 24 1 4 2 F.imbricata 21 2 F.imbricata 4 2 F.imbricata 18 22 15 18 23 4 F.sumatrana 19 12 24 2 4 3 F.javanica 21 3 F.javanica 12 3 F.javanica 12 22 15 19 23 9 13 24 10 20 4 F.sumatrana 21 4 F.sumatrana 6 4 F.sumatrana 4 22 6 6 23 14 14 24 14 14 salah klasifikasi Tabel 11 Rekapitulasi percobaan KNN k = 1 dan k=2 JST jumlah hidden neuron = 30 RGB dan analisis tekstur Wavelet RGB dan analisis tekstur Wavelet tanpa transformasi dengan transformasi 86,46 94,79 Level 1 96,88 94,79 Level 1 99,0 Level 2 92,71 Level 2 95,8 Level 3 90,63 Level 3 92,7 Level 4 90,63 Level 4 91,7 Tabel 11 menunjukkan hasil akurasi di atas 85. Hasil percobaan dengan K -NN dicapai akurasi tertinggi pada k=1 dan k=2, sedangkan dengan JST dicapai akurasi tertinggi pada level satu dengan jumlah hidden neuron 30.

4.5. Prototype Sistem Klasifikasi Freycinetia

Prototype terdiri atas empat macam, yaitu prototype satu menggunakan ekstraksi fitur RGB dan analisis tekstur dengan pengenal pola K-NN, sedangkan prototype dua menggunakan JST. Prototype tiga menggunakan ekstraksi fitur dekomposisi wavelet level satu dengan pengenal pola K-NN, sedangkan prototype empat menggunakan JST. Prototype satu ditunjukkan pada Lampiran 8.