MODEL SIMULASI KARATERISTIK WADUK

9 dalam keadaan normal. Selanjutnya air yang dikeluarkan untuk membangkitkan listrik akan digunakan juga untuk memenuhi kebutuhan air dan air baku. Selanjutnya akan dijelaskan pada gambar berikut. Gambar 2 . Skema Penggunaan Air Waduk Bili-Bili

2.6 MODEL SIMULASI

Model simulasi penggambaran keadaan dari kenyataan yang ada. Model harus dapat menggambarkan perubahan yang terjadi di dalam sistem, dengan adanya hubungan antara komponen model dengan komponen sistem Mize et al., 1968. Penyusunan model modeling merupakan aproksimasi ataau abstraksi suatu realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa bagian atau beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya Simarmata, 1982 . Dijelaskan lebih lanjut bahwa model-model tidak atau tidak dapat menggambarkan setiap aspek dari realitas sebab banyak karateristik dan perubahan dari dunia nyata yang harus digambarkan . Sri Harto 1993 memeberikan pengertian umum model hidrologi ,yaitu sebuah sajian sederhana dari sebuah sistem hidrologi yang kompleks. Menurut Linsley, et al. 1975, penegertian matematis dari persamaan-persamaan dan cara untuk melukiskan perilaku model hidrologi dipakai untuk memberikan gambaran matematis yang relatif kompleks bagi daur hidrologi yang penyelesaiannya didesain pada sebuah komputer. Asdak 1995 menyatakan bahwa input sistem hidrologi pada DAS berupa curah hujan. Hujan yang jatuh di DAS akan mengalami interaksi dengan komponen DAS yaitu vegetasi, tanah dan sungai yang pada akhirnya akan menghasilkan keluaran berupa debit,muatan sediment dan material lainnya. Adapun simulasi merupakan peroses yang menghubungkan antara percobaan dengan model dari suatu sistem sebagai pengganti dari percobaan dalam sistem atau penyelesaian langsung secara Pembangkit Listrik Daerah Irigasi 23.746 Ha Air Baku 3300 ldtk 3,,3 m3det Spilway Inflow 10 analitik dari kumpulan masalah dalam sistem Mize et al,1968. Model simulasi dikatan berhasil dalam arti benar dan berguna jika model tersebut cukup mewakili sistem yang dihadapi.

2.7 KARATERISTIK WADUK

2.7.1 Volume dan Luas Waduk

Volume dan luias genangan harian waduk dapat diketahui melalui data fluktuasi muka elevasi air waduk harian yang dikaitkan dengan data hubungan elevasi-volume- luas waduk.

2.7.2 Evaporasi dan Hujan di Waduk

Besarnya evaporasi harian dari waduk didaptkan dengan mengalikan evaporasi aktual yang didapatkan dengan luas genangan waduk harian. Sedangkan volume hujan harian yang jatuh ke waduk merupakan perkalian anata tinggi curah hujna dengan luas genangan waduk harian.

2.7.3 Rembesan Seepage Waduk

Besar rembesan dari waduk merupakan nilai yang diduga dan ditentukan dengan cara trial and eror coba-ralat karena nilai yang sebenarnya tidak terukur dengan tepat pada saat dilapangan. Aliran air masuk waduk berupa debit sungai masuk inflow waduk I dan curah hujan R, sedangkan aliran keluar waduk seperi rembesaan Sp, debit pintu pengeluaran waduk outflow O, evaporasi E. Sehingga dpat dijabarkan dalam persamaan menajdi : I+R – O+SP+E = S- So .................................................... 7. Dimana untuk data outflow pengeluaran pada pintu air didapatkan dari pengukuran harian yang dilakukan oleh petugas waduk.

2.8 MODEL NERACA AIR WADUK