BAHAN DAN METODE Fisiologi Adaptasi

III. BAHAN DAN METODE

III.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2009 di Kandang Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Hewan percobaan atau model yang dipergunakan pada penelitian ini adalah monyet ekor panjang Macaca fascicularis yang berasal dari PT. Wanara Satwaloka, Bogor-Indonesia sejumlah 10 ekor. Pemerikasaan sampel darah dilakukan di Laboratorium Analisis Darah Bagian Fisiologi Departemen Anatomi, Fisiologi dan Farmakologi FKH- IPB. III.2 Alat dan Bahan Penelitian Alat-alat yang digunakan antara lain ruangan, air conditioner AC, kandang monyet dilengkapi tempat air minum dan pakan, higrotermometer, ember, gelas ukur, spuid, needle, timbangan dan MiraMax Kit Test. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah obat bius ketamine HCl 10, pakan monyet impor monkey chow, pisang dan air. III.3 Persiapan Penelitian Sepuluh monyet ekor panjang berjenis kelamin jantan dengan kisaran bobot badan 4-5 Kg dan berumur sekitar 4-5 tahun dimasukkan pada dua ruangan, masing-masing ruangan berisi lima ekor monyet. Hal ini dilakukan agar kondisi ruangan tidak terlalu padat dan agar sesuai dengan kapasitas alat pendingin ruangan sebesar satu pk, sehingga terjadi distribusi suhu ruangan yang merata dan optimal. Setiap ruangan berukuran lebar 2,5 meter, panjang 4 meter dan tinggi 2,75 meter yang di dalamnya terdapat kandang individu yang terbuat dari besi dengan ukuran lebar 60 cm, panjang 80 cm dan tinggi 80 cm. Masing-masing ruangan mendapat perlakuan sama, yaitu dipasang alat pendingin ruangan yang diatur pada suhu 25ºC. Pemberian pakan dan air minum dilakukan pada setiap monyet. Monkey Chow HARLAN ® 2050 merupakan pakan komersial dengan kandungan nutrisi berupa protein kasar 18-21, serat kasar 11-13, lemak kasar 4-6, kadar air 8- 10 dan energi 3.858 kalg. Kandungan nutrisi pada pisang adalah protein 2,3, serat 23, lemak 0,13, kadar air 66 dan energi 136 kal100 g. setiap monyet diberi pakan sebanyak 200 gram monkey chow dan 100 gram pisang pada pagi dan sore setiap hari selama penelitian. Pemberian air minum dilakukan ad libitum. Gambar 3. Kandang Macaca fascicularis yang akan dipergunakan Suprayogi et al. 2009 Gambar 4. Makanan yang diberikan berupa pisang Suprayogi et al. 2009 Gambar 5. Makanan yang diberikan berupa monkey chow Suprayogi et al. 2009 III.4 Protokol Penelitian Pengkondisian adaptasi merupakan proses penyesuaian diri terhadap lingkungan diberikan waktu selama 7 hari. Hal ini dilakukan agar hewan coba dapat berperilaku seperti biasanya walaupun ruang gerak dibatasi dan untuk mengurangi tingkat stres. Pada proses ini pakan dan air minum diberikan tanpa dilakukan perhitungan atau pengukuran terlebih dahulu. Hari ke-7 tahap adaptasi hewan diambil darahnya untuk diambil serumnya dan dilakukan analisis terhadap parameter profil kimia darah. Pengkondisian kedua yaitu aklimasi temperatur dan kelembaban dengan mesin AC pada kondisi hidup dengan pengaturan suhu 25ºC selama 14 hari hari ke-8 sampai hari ke-21. Pada tahap ini pakan dan air minum yang diberikan pagi dan sore hari dengan ditimbang terlebih dahulu agar setiap hewan coba mendapatkan jumlah pakan dan minum yang sama. Jumlah pakan yang diberikan sebanyak 100 gram monkey chow, 50 gram pisang dan 500 ml air minum. Pengambilan darah tahap aklimasi dilakukan pada hari ke-8, ke-11, ke-18 dan ke- 21. Pengkondisian ketiga postaklimasi merupakan tahap setelah aklimasi tanpa mempergunakan pendingin ruangan selama 14 hari. Pencatatan suhu dan kelembapan dilakukan tiga kali dalam sehari, yaitu pada pukul 06.00-07.00, 12.00-13.00, dan 17.00-18.00 WIB. Pemberian pakan dan air minum pada tahap ini masih seperti pada tahap kedua yakni, diberikan pagi dan sore hari dengan ditimbang terlebih dahulu agar setiap hewan coba mendapatkan jumlah pakan dan minum yang sama. Pengambilan darah tahap postaklimasi dilakukan pada hari ke- 35. Darah diambil melalui pembuluh darah di pangkal paha vena femoralis setelah dilakukan pembiusan dengan ketamin HCl dosis 10 mgKg BB via intramuscular. Onset ketamin rata-rata 10 menit setelah penyuntikan untuk setiap monyet. Darah kemudian ditampung dalam tabung yang diberi antikoagulan. Sampel darah yang diambil kemudian dibawa ke laboratorium Analisis Darah Bagian Fisiologi Departemen AFF FKH-IPB untuk dilakukan pengukuran parameter yang ditetapkan. Sampel darah selanjutnya disentrifugasi selama 4 menit dengan kecepatan 12000 rpm untuk memperoleh serum darah. Analisis kimia darah dilakukan dengan menganalisis parameter serum darah untuk mengetahui kadar SGPT dan SGOT untuk mengetahui fungsi hati, kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui fungsi ginjal, kadar glukosa, kolesterol, dan trigliserida untuk mengetahui fungsi metabolisme lainnya. Analisis dilakukan menggunakan Kit-test ST Reagensia ® dan pembacaan dilakukan dengan mesin analisis MiraMax. Tabel 1 Prosedur Perlakuan terhadap Hewan Coba Perlakuan Adaptasi Aklimasi AC Hidup 25ºC Postaklimasi AC Mati Suhu dan Kelembaban yang diperoleh Suhu 29,0±1,95ºC, kelembaban 79,52±1,57 rel Suhu 25,79±1,16ºC, kelembaban 80,19±9,05 rel Suhu 29,0±2,05ºC, kelembaban 79,92±1,67 rel Waktu 7 hari hari ke-1 sampai hari ke-7 14 hari hari ke-8 sampai hari ke 21 14 hari hari ke-22 sampai hari ke-35 Capaian Adaptasi lingkungan, kandang dan pakan Suhu dan kelembaban yang nyaman Suhu dan kelembaban kurang nyaman Waktu pengamatan Hari ke-7 Hari ke-8, ke-11, ke- 14 dan ke-21 Hari ke-35

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN