Pengujian Toleransi Salinitas Padi pada Stadia Bibit di Rumah kaca

16 Wadah penanaman pada media padat menggunakan plastik mika berukuran 22.5 cm x 14 cm x 4 cm, media tanam disiram dan diaduk sampai merata dengan larutan garam sesuai dengan perlakuan rekomendasi hasil pengujian pendahuluan. Media padat yang dicampur menggunakan perbandingan 1 : 1. Benih padi yang telah direndam selama ± 5 menit kemudian ditanam pada media terpilih masing-masing sebanyak 10 butir benih toleran dan peka. Penanaman pada media kertas dilakukan dengan cara yang sama seperti uji pendahuluan dan ditanam 10 butir benih tiap varietas. Penanaman dilakukan hingga berumur 2 minggu dan dikecambahkan pada alat pengecambah benih tipe IPB 73-2AB. Berdasarkan hasil pengujian ini, diperoleh satu metode terbaik yaitu kertas merang dengan konsentrasi 4 000 ppm. Metode uji ini selanjutnya digunakan untuk menguji toleransi 40 genotipe padi terhadap salinitas pada stadia perkecambahan.

3. Pengujian 40 genotipe padi pada satu metode uji yang terpilih

Pengujian 40 genotipe di laboratorium menggunakan satu metode terpilih yaitu media kertas merang dengan konsentrasi 4 000 ppm. Setiap satu gulungan media kertas ditanam satu jenis genotipe masing-masing sebanyak 15 butir dengan empat kali ulangan. Penanaman dan pengamatan dilakukan hingga umur 2 minggu. Teknik penanaman menggunakan UKDdp dan dikecambahkan pada alat pengecambah benih tipe IPB 73-2AB.

II. Pengujian Toleransi Salinitas Padi pada Stadia Bibit di Rumah kaca

Percobaan ini mengacu pada percobaan Sulaiman 1980. Percobaan dilakukan dengan menanam bibit padi yang telah berumur dua minggu di persemaian, lalu dipindahkan pada bak plastik dengan ukuran 35 cm x 30 cm x 10 cm yang berisi tanah 5 kg kering angin per bak. Bak plastik diberi 4 liter larutan garam NaCl berkonsentrasi 4 000 ppm, setiap pot ditanam 3 genotipe masing- masing genotipe 2 bibit padi. Pada kadar garam 4 000 ppm berdasarkan penelitian Sulaiman 1980 merupakan kadar yang tepat untuk melihat perbedaan pada percobaan rumah kaca, dimana secara visual dapat dibedakan dengan jelas reaksi 17 tanaman toleran dan peka, hal ini juga didukung oleh penelitian Makmur 2003 bahwa konsentrasi 4 000 ppm ditetapkan sebagai konsentrasi untuk memisahkan galur peka dengan galur tenggang pada cekaman salinitas padi. Pupuk Urea, KCl dan SP18 ditambahkan pada awal penanaman. Tanah yang digunakan dalam percobaan ini berasal dari Balai Penelitian Padi Muara, Bogor. Penanaman dilakukan hingga tanaman berumur delapan minggu dimana perbedaan antara varietas peka dan toleran sudah jelas terlihat secara visual, bahkan tanaman peka sudah mati. Pengamatan I. Pengamatan pada Stadia Perkecambahan di Laboratorium : Pengamatan yang dilakukan pada percobaan pendahuluan adalah tinggi tajuk tanaman. Pengamatan yang dilakukan pada percobaan pengujian toleransi padi pada metode uji selanjutnya adalah : 1. Panjang Akar PA Panjang akar diukur mulai dari ujung akar sampai pangkal akar dengan satuan centimeter. 2. Tinggi Tajuk TT Tinggi tajuk diukur dari pangkal tajuk sampai ujung tajuk dengan satuan centimeter. 3. Panjang Kecambah PK Panjang kecambah diukur dari ujung akar sampai dengan ujung tajuk. Satuan yang digunakan adalah centimeter. 4. Bobot Kering Akar BKA Bobot kering akar dari seluruh kecambah yang telah dioven pada suhu 60 o C selama 3x24 jam dalam satuan gram. 5. Bobot Kering Tajuk BKT Bobot kering tajuk dari seluruh kecambah yang telah dioven pada suhu 60 C selama 3x24 jam dalam satuan gram. 6. Bobot Kering Kecambah BKK Bobot kering kecambah merupakan penjumlahan dari bobot kering tajuk dan bobot kering akar dalam satuan gram. 18

II. Pengamatan pada stadia bibit di rumah kaca :