14 Model linier yang digunakan dalam pengujian ini adalah :
Yij = µ + Įi + ȕj + İij Keterangan :
Yij = Nilai pengamatan pada perlakuan genotipe padi ke-i dan kelompok ke-j µ = Nilai tengah umum
Į i = Pengaruh perlakuan genotipe padi ke-i i = 1, 2, 3, 4,......, 40
ȕ j = Pengaruh kelompok ke-j j = 1, 2, 3, 4
İ ij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan genotipe padi ke-i dan kelompok
ke-j
II. Pengujian Toleransi Salinitas 40 Genotipe Padi di Rumah Kaca
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui toleransi salinitas 40 genotipe padi melalui metode standar di rumah kaca serta melihat korelasi dengan
pengujian di laboratorium. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RKLT dengan satu faktor yaitu genotipe padi dan diulang sebanyak 3 kali. Varietas
Pokali dan Lalan diikutkan dalam penanaman sebagai varietas toleran serta IR 64 dan Ciherang sebagai varietas peka, sehingga seluruhnya terdiri dari 132 satuan
percobaan. Benih padi ditanam hingga berumur 8 minggu setelah tanam MST. Data yang diperoleh pada pengujian antara peubah-peubah yang diamati di rumah
kaca dikorelasikan dengan data pengujian di laboratorium. Pengelompokan tingkat toleransi salinitas di rumah kaca didasarkan skor IRRI pada persentase
daun mati dan dibagi menjadi kelompok toleran, agak toleran, agak peka dan peka IRRI dalam Sulaiman, 1980.
Pelaksanaan Penelitian I. Pengujian Toleransi Salinitas di Laboratorium
1. Uji Pendahuluan
Pengujian pendahuluan pada media padat dilakukan dengan menggunakan varietas Lalan sebagai cek toleran dan IR 64 sebagai cek peka, sedangkan pada
media kertas merang varietas cek toleran yang digunakan adalah Lalan dan Pokali serta IR 64 dan Ciherang sebagai cek varietas peka.
15 Varietas padi toleran dan peka yang ditanam pada metode media padat
masing-masing berjumlah 5 butir dalam satu wadah. Benih yang digunakan direndam selama ± 5 menit untuk menyeleksi padi yang hampa dan tidak. Media
tanam dalam wadah disiram dan diaduk sampai merata dengan larutan garam sesuai dengan konsentrasi yang diberikan. Media padat yang dicampur
menggunakan perbandingan 1 : 1. Pemberian larutan NaCl pada metode media padat diberikan sekali pada awal penanaman dan dilakukan penyemprotan dengan
air terhadap media bila terlihat mengering. Wadah yang digunakan pada metode media padat di uji pendahuluan menggunakan styrofoam dengan diameter 12.5 cm
dan tinggi 6.5 cm. Penanaman pada media kertas menggunakan teknik Uji Kertas Digulung
dalam Plastik UKDdp dengan posisi berdiri. Teknik ini menggunakan 3 lembar kertas yang telah direndam dengan larutan NaCl dan di press serta dilapisi
selembar plastik pada dasarnya agar tidak tembus akar dan menjaga kelembaban. Kertas merang dilipat menjadi dua sejajar penjangnya dan diatas media ditanam
15 butir benih padi, media setengahnya ditutupkan kemudian media digulung. Posisi tanam berdiri dalam alat pengecambah benih. Kelembaban dan suhu di
laboratorium berkisar 28
o
C dan 80. Pengamatan dilakukan dengan mengukur tinggi tajuk kecambah dan secara
visual dengan mengamati perbedaaan antara varietas toleran dan peka salinitas. Padi yang toleran salinitas akan tumbuh baik sedangkan yang peka akan
mengalami kematian atau pertumbuhan plumula terhambat. Perlakuan yang berpotensi memperlihatkan perbedaan antara varietas toleran dan peka akan
digunakan pada tahap pengujian 2.
2. Pemilihan Satu Metode Uji Terbaik diantara Lima Metode Berpotensi
dari Media Kertas dan Media Padat
Pengujian ini menggunakan lima metode dari media padat dan lima metode dari media kertas hasil uji pendahuluan. Varietas yang digunakan pada
media padat menggunakan Lalan dan Pokali sebagai cek toleran dan IR 64 sebagai cek varietas peka, sedangkan pada media kertas terdiri dari Pokali dan
Lalan sebagai varietas toleran serta IR 64 dan Ciherang sebagai cek varietas peka.
16 Wadah penanaman pada media padat menggunakan plastik mika
berukuran 22.5 cm x 14 cm x 4 cm, media tanam disiram dan diaduk sampai merata dengan larutan garam sesuai dengan perlakuan rekomendasi hasil
pengujian pendahuluan. Media padat yang dicampur menggunakan perbandingan 1 : 1. Benih padi yang telah direndam selama ± 5 menit kemudian ditanam pada
media terpilih masing-masing sebanyak 10 butir benih toleran dan peka. Penanaman pada media kertas dilakukan dengan cara yang sama seperti uji
pendahuluan dan ditanam 10 butir benih tiap varietas. Penanaman dilakukan hingga berumur 2 minggu dan dikecambahkan pada alat pengecambah benih tipe
IPB 73-2AB. Berdasarkan hasil pengujian ini, diperoleh satu metode terbaik yaitu kertas
merang dengan konsentrasi 4 000 ppm. Metode uji ini selanjutnya digunakan untuk menguji toleransi 40 genotipe padi terhadap salinitas pada stadia
perkecambahan.
3. Pengujian 40 genotipe padi pada satu metode uji yang terpilih