Tahapan Penelitian The utilization of sea snail gonggong (Strombus canarium) from Bintan Island of Riau-Archipelago as natural seasoning.

NaCl, buffer pH 4 dan 7, K 2 CO 3 , garam fisiologis, plate count agar PCA, ortoftalaldehida OPA dan sulfosalycylic acid SSA. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian juga dapat dibagi menjadi peralatan yang digunakan untuk membuat seasoning dan peralatan untuk analisis. Peralatan yang digunakan untuk membuat seasoning antara lain : pisau, telenan, alat peniris, palu, pinset, baskom, thermometer, alumunium foil dan botol-botol gelas sebagai wadah penyimpanan. Peralatan yang digunakan untuk analisis antara lain : timbangan analitik, pH-meter digital, oven, tanur, cawan conway, desikator, Kjeltec system, Soxhlet system, stirrer, waterbath, autoklaf, kertas saring milipore, High Performance Liquid Chromatography HPLC, dan peralatan gelas lainnya.

3.3 Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Penelitian pendahuluan meliputi : 1 Karakterisasi kimia gonggong segar uji proksimat dan asam amino bebas, 2 Penentuan bahan penghidrolisis, lama hidrolisis dan komposisi terbaik yang akan digunakan dalam pembuatan seasoning pada penelitian lanjutan. Penelitian lanjutan adalah pengolahan gonggong menjadi seasoning alami melalui dua teknik pemutusan proses fermentasi yaitu pasteurisasi dan sterilisasi serta menentukan karakteristik produk tersebut pada suhu kamar.

3.3.1 Penelitian pendahuluan

Kegiatan penelitian pendahuluan meliputi: 1 Karakterisasi kimia gonggong segar setelah dilepaskan dari cangkangnya uji proksimat dan asam amino bebas. 2 Penentuan bahan penghidrolisis terhadap gonggong 1:1 bv dan lama hidrolisis dengan penambahan garam 15 dan gula 2, masing-masing dilakukan tiga kali ulangan. Perlakuan pada penentuan bahan penghidrolisis dan lama hidrolisis adalah sebagai berikut : Gambar 3 Peta penyebaran gonggong di Kepulauan Riau. Amini 1984 A. Bahan penghidrolisis A 1 . Air tajin A 2 . Jus nenas A 3 . Sari nenas B. Lama hidrolisis B 1 . 10 hari B 2 . 20 hari B 3 . 30 hari 3 Penentuan komposisi gonggong dan bahan penghidrolisis. Penentuan ini menggunakan bahan penghidrolisis dan lama hidrolisis terpilih dari perlakuan sebelumnya dan masing-masing dilakukan tiga kali ulangan. Perlakuan pada penentuan komposisi gonggong dan bahan penghidrolisis adalah sebagai berikut : a. 1 : 1 b. 1 : 2 c. 1 : 3 d. 1 : 4 e. 1 : 5 Diagram alir penentuan bahan penghidrolisis dan lama hidrolisis Gambar 4 dan diagram alir penentuan komposisi gonggong dan bahan penghidrolisis Gambar 5. Gambar 4 Diagram alir penentuan bahan penghidrolisis dan lama hidrolisis Modifikasi Lyraz 1990. Pelepasan gonggong dari cangkangnya Perendaman gonggong garam 4 dalam 1 liter air selama 48 jam pada 4 o C Karakterisasi kimia uji proksimat, uji asam amino bebas Komposisi gonggong dan bahan penghidrolisis air tajin, juice nenas ,sari nenas = 1:1 bv, penambahan garam 15 dan gula 2 Pemeraman dalam wadah tertutup fermentasi pada suhu kamar, dengan lama hidrolisisis 10, 20 dan 30 hari Penyaringan dan filtrat dipasteurisasi pada suhu 70 o C selama 30 menit Gonggong segar Seasoning alami terpilih Pencucian dan penirisan Perhitungan rendemen hasil hidrolisis Pencucian, penirisan dan pemotongan sampai halus Gambar 5 Diagram alir penentuan komposisi gonggong dan bahan penghidrolisis Modifikasi Lyraz 1990. Pelepasan gonggong dari cangkangnya Pencucian dan penirisan Komposisi gonggong : bahan penghidrolisis terpilih = 1:1, 1:2, 1: 3, 1:4 dan 1:5 bv, penambahan garam 15 dan gula 2 Pemeraman dalam wadah tertutup fermentasi pada suhu kamar dengan lama hidrolisis terpilih Penyaringan dan filtrat dipasteurisasi pada suhu 70 o C selama 30 menit Gonggong segar Seasoning alami terpilih Perendaman gonggong garam 4 dalam 1 liter air selama 48 jam pada 4 o C Pencucian, penirisan dan pemotongan sampai halus Perhitungan rendemen hasil hidrolisis

3.3.2 Penelitian lanjutan

Kegiatan penelitian lanjutan yaitu pembuatan seasoning alami dari gonggong Strombus canarium dengan menggunakan bahan penghidrolisis, lama hidrolisis dan komposisi terpilih dari penelitian pendahuluan. Perlakuan pada penelitian lanjutan adalah sebagai berikut : A. Teknik pemutusan fermentasi A 1. Pasteurisasi A 2. Sterilisasi B. Lama penyimpanan B 1. 0 hari B 2. 7 hari B 3. 14 hari Masing-masing perlakuan dilakukan tiga kali ulangan. Pembuatan seasoning alami dari gonggong dilakukan dengan fermentasi biologissemibiologis pada suhu kamar. Penambahan garam 15 dan gula 2 yang digunakan pada pembuatan seasoning alami dari gonggong didasarkan pada penelitian pembuatan bekasam Murtini et al. 1997. Setelah dihasilkan seasoning alami dengan perlakuan tersebut, selanjutnya dilakukan evaluasi karakteristik sensori uji hedonik dan uji skoring, karakteristik kimiawi pH, total asam laktat dan uji mikrobiologis uji TPC untuk menentukan seasoning alami terbaik. Kemudian seasoning terbaik dilakukan evaluasi karakteristik sensori uji perbandingan pasangan dan deskripsi dan karakteristik kimiawi uji proksimat dan asam amino bebas terhadap seasoning yang sudah ada di pasaran yaitu saus tiram “Saori”. Secara ringkas diagram alir penelitian lanjutan disajikan pada Gambar 6.

3.4 Prosedur Analisis