Mekanisme Lisensi Teknologi menurut Undang-Undang Nomor 14

li

c. Mekanisme Lisensi Teknologi menurut Undang-Undang Nomor 14

Tahun 2001 tentang Paten Konsep hukum alih teknologi dalam Undang-Undang Paten salah satunya adalah bahwa pemegang hak paten memiliki hak khusus untuk melaksanakan paten yang dimilikinya, dan melarang orang lain menggunakan hak patennya tanpa persetujuan lisensi teknologi. Sehingga alih teknologi dengan jalan lisensi paten merupakan cara yang paling ampuh untuk meningkatkan teknologi di kalangan masyarakat Indonesia. Perjanjian lisensi merupakan dasar kerjasama yang mengatur syarat-syarat dan kondisi perpindahan teknologi dari pihak asing ke perusahaan-perusahaan penerima lisensi di Indonesia. Akibat belum adanya pengaturan alih teknologi secara khusus maka masalah perpindahan teknologi yang berlangsung dapat menggunakan ketentuan Undang-Undang Penanaman Modal dan Undang-Undang Paten dalam bentuk perjanjian lisensi yang pada dasarnya merupakan masalah hubungan kontraktual yang ditentukan kemampuan berunding antara pihak pemberi lisensi dengan pihak penerima lisensi dengan menggunakan asas kebebasan berkontrak Sumantoro, 1986:119. Lisensi sendiri secara umum adalah kewenangan dalam bentuk privilege izin yang diberikan negara yang bersifat komersial untuk menggunakan dan memanfaatkan paten, rahasia dagang maupun teknologi tertentu Gunawan Widjaja, 2004:10. Sedangkan kontrak lisensi adalah kesepakan para pihak atas apa yang terdapat dalam short agreement yang mereka inginkan dalam bentuk tertulis, ditandatangani para pihak, dan didaftarkan pada kantor pemerintah yang berwenang Suyud Margono, 2002:58. lii Rendahnya mutu produksi dalam negeri bila dibandingkan dengan barang impor menyebabkan industri nasional kalah bersaing dengan industri luar negeri. Salah satu penyebabnya adalah kualitas teknologi dalam kegiatan produksi industri nasional yang sudah tidak efektif dan efesien dimana pengetahuan dan pemilikan teknologi sudah semakin luas dan berkembang. Negara-negara berkembang seperti Indonesia mencoba perencanaan industrialisasinya dengan melakukan alih teknologi untuk meningkatkan daya saing usaha, terutama dengan sistem pembelian lisensi pengetahuan teknologi. Adapun mekanisme pembelian lisensi teknologi yang dianjurkan antara lain: 1 sistem joint venture dengan minoritas modal asing, dimana partner nasional mengadakan persetujuan know-how pengetahuan teknologi dengan partner asing sebagai pemegang lisensi asing; 2 pabrik dibangun dengan kontrak turn-key antara pengusaha nasional dengan kontraktor asing, dilengkapi persetujuan lisensi teknologi antara pengusaha nasional dengan pemegang lisensi melalui kontraktor asing tersebut; 3 pabrik dibangun oleh pengusaha nasional dengan bantuan lembaga penelitian riset nasional yang membeli lisensi know-how atau paten asing yang biasanya masih dalam taraf laboratorium atau pilot scale; 4 pabrik dibangun dengan desain dari biro teknik nasional sebagai licensing agency dari pemegang lisensi teknologi; 5 pabrik dibangun oleh pengusaha nasional berdasarkan lisensi teknologi yang dibeli langsung dari pihak luar negeri yang memegang lisensinya Amir Pamundjak, 1994:13. liii

d. Cara Alih Teknologi