Nilai Kekakuan MOE Lamina

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Nilai Kekakuan MOE Lamina

Nilai MOE lamina ditentukan berdasarkan dua metode pengujian non destruktif, yaitu metode defleksi dan metode gelombang suara. Metode defleksi ditentukan menggunakan alat deflektometer dan juga berdasarkan perhitungan data pengujian pada UTM. Metode gelombang ditentukan menggunakan alat berbasis suara sonik metriguard ® dan alat berbasis suara ultrasonik sylvatestduo ® . Parameter pengujian gelombang suara yang didapatkan adalah waktu perambatan gelombang dan kecepatan gelombang suara. Tabel 1 merupakan hasil waktu dan kecepatan gelombang suara menggunakan dua alat yang berbeda. Tabel 1. Rata-rata nilai waktu dan kecepatan gelombang suara pada lamina Alat Tebal Lamina n ρ gcm³ t 10 - ³ detik ℓ cm V mdetik Metriguard® Sonik 1 cm LA 35 0.61 0.22 106 4878 0.007 168 1,5 cm LB 25 0.61 0.22 106 4823 0.009 196 2 cm LC 18 0.55 0.22 106 4774 0.009 199 SylvatestDuo® Ultrasonik 1 cm LA 35 0.61 0.20 106 5428 0.007 192 1,5 cm LB 25 0.61 0.19 104 5377 0.007 201 2 cm LC 18 0.55 0.19 104 5417 0.006 179 Keterangan : n = jumlah sampel, ρ = kerapatan balok laminasi, t = waktu rambat gelombang, ℓ = panjang balok laminasi, V = kecepatan rambat gelombang suara, angka di dalam kurung menunjukkan nilai standar deviasi, huruf yang berbeda menunjukkan nilai yang berbeda nyata pada selang kepercayaan 95. Dari pengujian MOE lamina yang telah dilakukan, didapatkan nilai MOE rata-rata dari masing-masing alat uji MOE def = 139.479 kgcm 2 ; MOE UTM = 146.128 kgcm 2 ; MOE sn = 140.294 kgcm 2 ; MOE usn = 176.261 kgcm 2 dengan rata- rata kerapatan glulam sebesar 0,59 gcm 3 . Tabel 2 menunjukkan detail rata-rata nilai MOE lamina untuk pada setiap metode pengujian dan ketebalan lamina. Tabel 2. Rata-rata nilai MOE lamina pada setiap metode pengujian Tebal Lamina n ρ rata-rata gcm³ MOE kgcm² MOE def MOE UTM MOE sn MOE usn t = 1 cm LA 35 0,61 148.284 a 149.074 c 146.996 d 182.320 f 16.832 15.544 16.915 23.686 t = 1,5 cm LB 25 0,61 145.155 a 151.476 c 145.009 d 180.680 f 26.635 26.107 22.046 30.360 t = 2 cm LC 18 0,55 124.996 b 137.952 c 128.878 e 165.782 f 17.288 22.196 18.083 21.625 Rata-rata 0,59 139.479 146.168 140.294 176.261 Keterangan : n = jumlah sampel, ρ = kerapatan lamina, MOE def = nilai modulus elastisitas menggunakan deflektometer, MOE UTM = nilai modulus elastisitas menggunakan UTM, MOE sn = nilai modulus elastisitas berbasis gelombang sonik, MOE usn = nilai modulus elastisitas berbasis gelombang ultrasonik, angka di dalam kurung menunjukkan nilai standar deviasi, huruf yang berbeda menunjukkan nilai yang berbeda nyata pada selang kepercayaan 95. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa secara rata-rata, nilai MOE usn merupakan yang tertinggi kemudian diikuti MOE UTM , MOE sn , dan MOE def . Nilai rata-rata MOE usn 24 lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata MOE pengujian lainnya. Hal ini dikarenakan alat uji SylvatestDuo® memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk menduga waktu dan kecepatan perambatan. Dalam satu satuan panjang gelombang, gelombang ultrasonik memiliki jumlah gelombang yang lebih banyak dibandingkan gelombang sonik. Hal inilah yang menyebabkan pada alat uji SylvatestDuo® getaran merambat dengan sangat cepat sehingga menghasilkan nilai kecepatan rambat v yang juga besar. Implikasinya adalah nilai MOE usn yang didapatkan cenderung lebih besar dari nilai sesungguhnya. Jika dilihat berdasarkan ketebalan lamina, nilai MOE pada tebal lamina 2 cm LC adalah yang terkecil. Hasil analisis statistik menunjukkan perbedaan ketebalan lamina berpengaruh terhadap nilai MOE yang dihasilkan pada MOE def dan MOE sn . Sedangkan untuk MOE UTM dan MOE usn , dari semua jenis ketebalan nilainya tidak saling berbeda secara nyata satu sama lain. Meskipun demikian, dapat dikatakan ada kecenderungan menurunnya nilai MOE pada ketebalan lamina yang semakin besar, terutama pada lamina dengan ketebalan 2 cm LC. Hal ini dikarenakan nilai kerapatan rata-rata LC lebih kecil daripada LA dan LB. Pada lamina dengan nilai kerapatan yang semakin kecil terdapat kandungan dinding sel yang juga semakin tipis sehingga berimbas pada nilai MOE-nya yang juga menurun.

4.2. Nilai Kekakuan MOE Balok Laminasi