Pengujian Non Destruktif Pengujian Destruktif

3.9. Pengujian Balok Laminasi

Pengujian balok laminasi dilakukan secara non destruktif dengan dua metode dan dengan empat alat berbeda seperti pada pengujian lamina. Parameter pengujian yang didapatkan adalah sama, yakni nilai MOE def , MOE UTM , MOE sn , dan MOE usn . Selanjutnya untuk mengetahui kekuatan lentur maksimum glulam dilakukan pengujian destruktif menggunakan UTM Instron untuk menentukan nilai MOR.

3.9.1. Pengujian Non Destruktif

Sama seperti pengujian non destruktif pada lamina, pengujian non destruktif pada balok laminasi juga menggunakan metode defleksi dan metode gelombang. Metode defleksi menggunakan Deflektometer dan UTM, sedangkan metode gelombang tegangan menggunakan Metriguard® dan SylvatestDuo®. Pada dasarnya tahapan pengujian yang dilakukan adalah sama, yang berbeda hanyalah spesimen yang diuji yakni sudah berupa balok laminasi. Untuk posisi arah pembebanan pada pengujian menggunakan deflektometer dan UTM, dilakukan pada arah flatwise. Gambar 6. Pembebanan arah flatwise pada salah satu tipe glulam Untuk pengujian menggunakan Metriguard® dan SylvatestDuo®, titik pengujian yang dilakukan adalah pada bagian pada garis rekatnya. Hal ini dikarenakan besarnya nilai kekakuan pada bagian garis rekat lebih rendah daripada di luar garis rekat. Nilai MOE yang seharusnya diambil ialah nilai MOE yang lebih rendah, sehingga nilai MOE pada garis rekatlah yang diperhitungkan. P 8 cm 6 cm Gambar 7. Posisi titik pengujian metode gelombang suara

3.9.2. Pengujian Destruktif

Pengujian destruktif pada glulam bertujuan untuk mendapatkan nilai kekuatan lentur maksimum MOR. Pengujian kekuatan lentur dilakukan dengan menggunakan Universal Testing Machine UTM merk Instron®. Balok glulam diletakkan di atas perletakan sendi dan rol dengan bentang bersih 90 cm. Balok dibebani dengan satu buah beban terpusat terletak pada jarak 12 bentang. Pembebanan diberikan hingga terjadi keruntuhan pada balok dan diadakan pembacaan pertambahan besar beban dan defleksi yang terjadi di tengah bentang. Hasil uji lentur menghasilkan data defleksi ∆ dan beban terpusat P yang bekerja di tengah bentang. Kekuatan lentur maksimum atau MOR merupakan tegangan lentur merupakan tegangan lentur pada serat tepi atas atau bawah penampang balok yang paling jauh dari titik berat penampang akibat gaya maksimum yang bekerja pada saat terjadi kegagalan failure. Persamaan untuk memperoleh MOR adalah : � = 3 2 2 dimana : MOR = Modulus of Rupture kgcm 2 P = beban maksimum kg L = bentang jarak sangga cm b = lebar penampang cm h = tebal penampang cm Titik rambatan gelombang pada garis rekat

3.10. Pengolahan Data