dikeringkan di dalam kilang pengering dengan suhu dan kelembaban yang telah diatur hingga kadar air mencapai ± 12.
3.5. Pemilahan Lamina
Lamina dipilah dengan menggunakan beberapa metode pengujian non destruktif yaitu metode defleksi dan metode gelombang suara. Metode defleksi
menggunakan alat Deflektometer dan UTM Instron®, sedangkan metode gelombang suara menggunakan Metriguard® dan SylvatestDuo®. Selanjutnya
parameter pengujian dari setiap alat digunakan untuk menentukan nilai MOE lamina. Nilai kekakuan MOE yang diperoleh dari keempat alat uji non destruktif
tersebut kemudian dibandingkan secara deskriptif dan diuji secara statistik.
3.5.1. Pengujian Menggunakan Deflektometer
Gambar 2. Pengujian lamina menggunakan deflektometer dengan satu titik pembebanan one point loading
Pengujian metode defleksi menggunakan deflektometer dilakukan dengan menempatkan lamina pada dua buah tumpuan. Panjang lamina sebesar 110 cm
dengan jarak antar tumpuan sebesar 90 cm. Deflektometer diletakkan tepat pada titik tengah bentang lamina yang berfungsi untuk mengukur besarnya defleksi
yang terjadi akibat pembebanan satu titik one point loading. Kemudian dilakukan pemberian beban yang diikuti pembacaan defleksi yang dihasilkan.
Pengujian dilakukan sebanyak dua kali ulangan. Ulangan kedua dilakukan dengan membalik sisi papan dari ulangan pertama dan melakukan pengujian pada sisi
tersebut. Selanjutnya nilai defleksi dari ulangan pertama Δ
1
dan defleksi dari
L P
Deflektometer Contoh Uji
Tumpuan Tumpuan
ulangan kedua Δ
2
dirata-ratakan yang hasilnya disebut sebagai nilai defleksi rata-
rata Δ
rata-rata
. Besarnya beban dan nilai defleksi rata-rata selanjutnya digunakan untuk
menentukan nilai MOE lamina dengan rumus sebagai berikut :
� =
3
4 ∆
− 3
Keterangan MOE
def
: modulus elastisitas pada deflektometer kgcm
2
P : beban kg
L : bentang jarak sangga cm
Δ
rata-rata
: nilai defleksi rata-rata cm b
: lebar lamina cm h
: tebal lamina cm
3.5.2. Pengujian Menggunakan UTM Universal Testing Machine
Pengujian metode defleksi menggunakan UTM Instron dilakukan tanpa merusak contoh uji, yakni dengan melakukan pembebanan hingga sebelum
mencapai batas proporsi proportional limit. Batas proporsi dapat dilihat pada grafik beban P dan defleksi Δ yang menunjukkan hubungan dalam batas elastis
yakni pada garis linier hingga batas proporsi. Jika beban yang diberikan masih berada di bawah batas proporsi, maka perubahan bentuk yang terjadi pada contoh
uji hanya bersifat sementara, artinya ketika beban dihilangkan contoh uji akan kembali ke bentuk semula. Dengan kata lain contoh uji tidak akan mengalami
kerusakan ketika pembebanan yang dilakukan masih di bawah batas proporsi. Pada penelitian ini telah terlebih dahulu dilakukan penelitian pendahuluan
untuk menentukan perkiraan batas proporsi sehingga beban yang beban yang diberikan pada saat pengujian diharapkan tidak merusak lamina.
Pengujian dilakukan untuk memperoleh data besarnya beban P dan defleksi yang terjadi Δ yang terjadi selama pengujian berlangsung. Dari kedua
data tersebut dapat dihitung besarnya kekakuan MOE pada lamina yang diuji dengan menggunakan rumus :
� =
3
4 ∆
3
Keterangan MOE
UTM
: modulus elastisitas pada UTM kgcm
2
P : beban kg
L : bentang jarak sangga cm
Δ : defleksi cm
b : lebar penampang cm
h : tebal penampang cm
3.5.3. Pengujian Menggunakan Metriguard®