Itulah beberapa penjelasan riset pemasaran menurut pandangan dari para ahli. Jadi bisa   kita   simpulkan   bahwa   Riset   Pemasaran   adalah Kegiatan   pencarian   informasi   yang
akurat dalam bidang pemasaran yang melibatkan antara konsumen, pelanggan dan public untuk   mengidentifikasi   dan   menetapkan   peluang   dan   masalah   pemasaran,   menciptakan,
menjaga dan mengevaluasi kegiatan pemasaran. Hasil riset pemasaran ini dapat dipakai untuk perumusan strategi pemasaran dalam merebut peluang pasar.
[2]
B. Sejarah Riset Pemasaran
Thomas   C   Kinnear   dan   James   R.   Taylor   menjelaskan   dalam   bukunya Riset Pemasaran bahwa perkembangan riset pemasaran di awal abad 20 sejajar dengan tumbuhnya
konsep pemasaran. Mulai periode ini, filsafat manajemen yang memberi arah pada organisasi secara berlahan-lahan berubah ke arah orientasi konsumen seperti apa yang kita alami sekarang.
Selama   periode   tahun   1900-1930,   perhatian   manajemen   terutama   difokuskan   pada   masalah- masalah dan peluang-peluang yang berkaitan dengan produksi, antara tahun 1930 sampai akhir
tahun 1940-an, orientasi berubah ke masalah dan peluang yang berkaitan dengan distribusi, sejak akhir   tahun   1940-an   perhatian   mulai   terarah   pada   kebutuhan   dan   keinginan   konsumen.
Perubahan   filsafat   manajemen   dalam   periode-periode   tersebut   tercermin   dalam   kegiatan pemasaran dari berbagai organisasi.
Perintis dan lembaga, meskipun sudah ada beberapa orang dan lembaga yang terlibat dalam
kegiatan   riset   pemasaran   insidentil   sebelum  tahun   1910,   periode   1910-1920   dikenal   sebagai periode   penggunaan   formal   riset   pemasaran.   Di   tahun   1911,   J.George   Frederick   mendirikan
perusahaan riset dengan nama The Business Bourse. Charles Coolidge Parlin, pada tahun yang sama,   ditunjuk   sebagai   manajer   divisi   riset   komersiil   dari   Curtis   Publishing   Company.
Pemakaian nama “riset komersiil” mempunyai makna khusus karena kebanyakan orang-orang bisnis menganggap istilah riset terlalu “tinggi” untuk jasa bisnis. Parlin mengelola salah satu
organisasi riset terkemuka dalam periode ini. Keberhasilan pekerjaan Parlin, memberi inspirasi kepada beberapa perusahaan industri dan
media   periklanan   untuk   mendirikan   divisi   riset.   Pada   tahun   1915,   United   States   Rubber Company mengontrak Dr. Paul H. Nystrom dengan tugas utama mengelola sebuah departemen
baru, Departemen Riset Komersiil. Di tahun 1917, Swiff dan Company mengontrak di Dr. Louis D.H. Weld dari Yale University untuk menjadi manajer dari Departemen Riset Komersiil.
Di   tahun   1919,  Profesor   C.S   Duncan   dari   university  of  Chicago   menerbitkan Comercial Research:  An   Outline   of   Working   Principles.   Karya   ini   dianggap   sebagai   buku   utama   yang
pertama   kali   diterbitkan   dalam   bidang   riset   komersiil.   Di  tahun   1921, market   analysis karya Percival   White   diterbitkan   dan   merupakan   buku   tentang   riset   yang   untuk   pertama   kali
memperoleh sambutan hangat. Buku ini mengalami cetak ulang beberapa kali. Di tahun 1937 Lyndon O. Brown menerbitkan Market Research and Anaysis. Buku ini menjadi salah satu buku
teks   perguruan   tinggi   yang   terkenal   dan   fenomena   ini   mencerminkan   minat   yang   makin berkembang terhadap riset pemasaran di kalangan kampus. Setelah tahun 1940, pelbagai buku
teks riset di terbitkan dan jumlah sekolah bisnis yang menawarkan matakuliah riset juga semakin bertambah.
Setelah perang dunia ke II, pertumbuhan kegiatan riset pemasaran secara dramatis meningkat seiring   dengan   makin   terterimanya   konsep   pemasaran.   Sampai   tahun   1948,   lebih   dari   200
organisasi riset pemasaran telah terbentuk di Amerika Serikat. Pengeluaran untuk kegiatan riset pemasaran diperkirakan mencapai  50 juta per tahun di tahun 1947. Selama tiga puluh tahun
sesudahnya pengeluaran dalam bidang ini meningkat lebih dari sepuluh kali. Penerimaan konsep pemasaran mendorong perubahan, dari tekanan ke “riset pasar” menuju
ke “riset pemasaran”. Riset pasar mengimplikasikan bahwa fokus riset adalah pada analisis pasar. Pergeseran   ke   riset   pemasaran   memperluas   hakikat   dan   peranan   riset,   dengan   tekanan   pada
hubungan   antara   peneliti   dengan   proses   manajemen   pemasaran.   Publikasi riset pemasaran karangan Harper Boyd dan Ralph Westfall di tahun 1956 mencerminkan perubahan
dalam orientasi ini.
Perkembangan   metodologi, kemajuan   dalam   metodologi   riset   pemasaran   sejajar   dengan
perkembangan   metodologi   riset   dalam   ilmu-ilmu   sosial.   Kemajuan   metodologi   yang dikembangkan oleh para psikolog, ahli ekonomi, ahli sosiologi, ilmuan politik, ahli statistik, dan
para   ahli   lainnya   mempunyai   pengaruh   yang   positif   bagi   perkembangan   metodologi   riset pemasaran dan sudah wajarnya apabila sejarah perkembangan kedua bidang tersebut mempunyai
kaitan yang erat. Riset pemasaran mencatat kemajuan metodologi yang pesat dari tahun 1910 sampai 1920.
Daftar pertanyaan atau survei menjadi model yang populer untuk pengumpulan data. Dengan semakin berkembangnya riset survai, maka kuesioner dan bentuk pertanyaan yang dipakai juga
berkembang maju. Selain itu, kesadaran akan kendala yang disebabkan oleh biasa juga makin
bertambah, kesadaran ini timbul sebagai hasil pengalaman yang diperoleh dari proses sewaktu mewawancarai para responden. Beberapa ilmuan sosial yang bergerak dalam bidang ini makin
tertarik mengerjakan masalah-masalah metodologi terapan ini. Gejala ini meningkatkan jalur hubungan komunikasi metodologis antara pemasaran dengan ilmu-ilmu sosial lainnya.
Selama tahun 1930-an, penarikan sampel menjadi masalah metodologis yang serius. Karena pendidikan statistik semakin berkembang meninggalkan statistik deskriftif kalkulasi rata-rata,
variasi, korelasi sederhana, kontruksi indeks dan lebih menekankan pada penggunaan statistik inferensi, maka prosedur penarikan sampel non probabilitas makin sering diserang. Tempatnya
mulai diganti oleh penarikan sampel probabilitas yang modern. Inovasi metodologis ternyata agak lambat dari tahun 1950 sampai awal 1960-an. Pada tahun
1960 ini suatu perkembangan besar terjadi yaitu komersialisasi komputer digital skala besar. Komputer tipe ini secara cepat meningkatkan denyut inovasi metodologi, terutama di bidang
riset pemasaran kuantitatif. Sebagai tanggapan atas ledakan metodologis ini, dua jurnal baru muncul di tahun 1960-
an: Journal of Marketing Research dan Journal of Adversiting Research.di tahun 1966, profesor Paul Green dan Donad Tull menulis sebuah buku teks yang inovatif yang menekankan kemajuan
metodologi   dalam   riset   pamasaran.   Di   tahun   1974, Journal   of   consumer Resarch terbit, disponsori   oleh   pelbagai   organisasi   terkemuka   dalam   ilmu-ilmu   sosial.   Publikasi   jurnal   ini
mencerminkan   meningkatnya   penekanan   kepada   riset   perilaku   konsumen   dalam   bisnis, pemerintah, dan kalangan ilmu pengetahuan. Fokus pada perilaku konsumen menandai adanya
satu pergeseran filsafat manajemen ke konsep pemasaran. Di tahun 1980-an, kemajuan yang pesat dalam teknologi komputer dan bidang-bidang yang
berkaitan,   memberi   dampak   bagi   pelbagai   aspek   dari   profesi   riset   pemasaran.   Kemajuan- kemajuan ini tercermin, mislanya, dalam penggunaan telepon berkomputer, data panel sebagai
alat kontrol di pasar swalayan, analisis data oleh mikrokomputer dan termasuk pengendalian jarak jauh, dan potensi untuk wawancara langsung melalui sistem televisi kabel seperti telah
diwujudkan baru-baru ini antara Kuala lumpur dengan Jakarta.
C. Tujuan Riset Pemasaran