Riset Deskriptif, mayoritas studi riset pemasaran memakai riset deskriptif. Riset jenis ini
                                                                                gejala penurunan pangsa pasar dengan bertanya, “apa permasalahannya?” tugas riset eksploratif adalah  mengidentifikasikan  hipotesis  tentatif  mengenai  sebab-sebab  penurunan  ini.  Hipotesis
dapat   dipersempit   dengan   riset   lanjutan   sampai   titik   dimana   pernyataan   permasalahan   dan peluang dapat dikembangkan. Pernyataan ini mewakili hipotesis formal mengenai sebab-sebab
situasi  keputusan.  Kemudian  hipotesis  diuji  pada  tahap  lanjut dari  proses  keputusan  dengan menggunakan metode riset konklusif.
Contoh hipotesis yang dikembangkan dari riset eksploratif adalah: 1. Tema   iklan   yang   menekankan   “nilai   nutrisi”   dari   produk   makanan   X   akan
meningkatkan kesadaran merek dibandingkan tema yang menekankan “rasa enak”. 2. Perubahan dalam bahan ramuan produk X dari coklat buatan menjadi coklat asli akan
meningkatkan preferensi konsumen terhadap produk X dibandingkan terhadap produk pesaing.
3. Penurunan   harga   eceran   produk   X   sebesar   10   akan   menghasilkan   peningkatan pangsa pasar dalam jangka waktu enam bulan.
Karena   riset   eksploratif   dilaksanakan   untuk   suatu   situasi   keputusan   dimana   terdapat keterbatasan pengetahuan, maka disain riset haruslah bersifat fleksibel agar peka terhadap hal
yang   tak   terduga   dan   dapat   menerima   hal-hal   atau   gagasan   baru   yang   sebelumnya   tidak diketahui. Jarang sekali desain dilaksanakan dengan kaku dan pasti. Dari seluruh tahap dalam
proses pengambilan keputusan, identifikasi permasalahan dan peluang perlu diuraikan secara formal.   Sementara   kemampuan   untuk   merumuskan   permasalahan   keputusan   sebagian   harus
datang dari alam inspirasi, namun berbagai prosedur juga dapat menimbulkan proses kreatif ini, yaitu prosedur seperti 1 mencari sumber data sekunder, 2 wawancara terhadap narasumber,
dan 3 mengumpulkan kasus-kasus terdahulu.
Riset Konklusif
Riset   konklusif   dirancang   untuk   menyediakan   informasi   bagi   evaluasi   tindakan-tindakan alternatif, riset konklusif bisa diklasifikasikan menjadi riset deskriftif dan riset kausal.
                