BAB I Manajemen Pemasaran
1.1. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi yang terjadi saat ini memberikan perubahan yang sangat signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia,diantaranya dalam bidang sosial, ekonomi, dan lain-lain. Perubahan-perubahan tersebut muncul untuk mengakomodir kebutuhan manusia yang semakin meningkat, tak terkecuali pada sektor jasa. Hal ini memacu para pengusaha untuk memaksimalkan kinerja perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. Untuk dapat memenangkan persaingan, para pelaku sektor jasa melakukan usaha-usaha seperti memberikan keunggulan kompetitif dan menawarkan kualitas layanan yang bermutu yang dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi para nasabah. Salah satu strategi yang tepat untuk bertahan dari pesaing adalah dengan mempertahankan loyalitas nasabah.
Secara umum loyalitas konsumen dapat diartikan sebagai kesetiaan seseorang atau suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu. Loyalitas konsumen menggambarkan kelanjutan dari kepuasan konsumen dalam menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak
(2)
perusahaan, serta untuk tetap menjadi nasabah dari perusahaan tersebut. Menurut Drammesta ( 1999:74 ), loyalitas menunjukan kecendrungan pelanggan untuk menggunakan suatu merek tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi. Sedangkan menurut Oliver dalam Kotler dan Keller ( 2006:135 ), loyalitas adalah komitmen yang dipegang teguh untuk membeli kembali atau berlangganan kembali suatu produk atau jasa pilihan di masa yang akan datang. Hal ini menunjukan bahwa loyalitas menjadi bukti bahwa nasabah memiliki sifat positif terhadap perusahaan. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa loyalitas nasabah merupakan komitmen pelanggan untuk menggunakan produk atau jasa pilihan dengan tingkat konsistensi yang tinggi.
Nasabah merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Karena nasabah merupakan asset yang dapat menentukan keberhasilan untuk mencapai tujuan perusahaan, mengingat nasabah mencerminkan potensi pertumbuhan pada masa yang akan datang. Yang diungkapkan para ahli pemasaran bahwa mempertahankan konsumen yang loyal lebih efisien daripada mencari pelanggan baru. Seperti yang dikemukakan oleh Griffin ( 2005:11-12 ), bahwa loyalitas konsumen memiliki beberapa keuntungan yaitu, biaya pemasaran menjadi berkurang karena biaya pengambilalihan pelanggan lebih tinggi daripada biaya mempertahankan pelanggan. Lebih dari itu, manfaat dari loyalitas yang
(3)
memberikan dampak pada profitabilitas jauh dari sekedar penghemat biaya. Ketika frekuensi pemakaian terhadap produk yang dikeluarkan perusahaan terus meningkat, maka marjin laba perusahaan pun meningkat. Sehingga pelanggan yang loyal merupakan asset yang tidak ternilai bagi perusahaan.
Maka konsep dari budaya organisasi tersebut memperlihatkan adanya hubungan dengan kepemimpinan. Dimana budaya organisasi itu sendiri dapat dianalisis sebagai suatu fenomena yang ada di sekeliling kita setiap waktu, yang secara konstan di tetapkan dan tercipta oleh interaksi sesorang dengan orang lainnya.
Dari budaya organisasi tersebut juga muncul adanya asumsi tentang budaya organisasi yang baik dan buruk, kuat dan lemah, dan jenis budaya yang sesuai akan mempengaruhi efektifitas organisasi itu sendiri. Asumsi ini yang membuat budaya organisasi menjadi lebih menarik untuk diteliti.
Sari dan Judge (2004) mendefinisikan kepuasan kerja adalah tingkat dimana seseorang atau puas dengan pekerjaannya atau bekerja. Keberhasilan organisasi sangat tergantung pada tenaga kerjanya. Karyawan lebih puas dan bahagia akan lebih produktif dan menguntungkan bagi organisasi. Kepuasan kerja membantu menciptakan sikap positif dalam karyawan,menaikkan moral mereka,meningkatkan kinerja mereka dan menciptakan hubungan yang menyenangkan dengan rekan kerja mereka.
(4)
Avon,Branson dan Baginski merupakan contoh-contoh pemimpin Transformasional. Mereka-mereka ini menaruh perhatian terhadap kebutuhan pengembangan diri para pengikutnya, mengubah kesadaran para pengikut atas isu-isu yang ada dengan cara membantu orang lain memandang masalah lama dengan cara yang baru. Serta mampu menyenangkan hati dan menginspirasikan para pengikutnya untuk dapat bekerja keras guna mencapai tujuan-tujuan bersama. Dengan itu bawahan merasa percaya, kagum, loyal dan hormat terhadap atasannya sehingga bawahan termotivasi untuk berbuat lebih banyak dari pada apa yang biasa dilakukan dan diharapkannya. Jung dan Avolio (1999) dalam Sunarsih (2001) juga menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional meliputi pengembangan hubungan yang lebih dekat antara pemimpin dengan pengikutnya, bukan hanya sekedar sebuah perjanjian tetapi lebih didasarkan kepada kepercayaan dan komitmen. Dengan melakukan pendekatan tersebut, pemimpin dapat menerapkan segala peraturan dan kebijakan organisasi serta melimpahkan tugas dan tanggung jawab dengan tepat. Hal ini sejalan dengan usaha untuk menumbuhkan komitmen organisasi dari diri karyawan. Sehingga pemimpin nantinya dapat meningkatkan kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya serta dapat meningkatkan kinerja karyawan dengan lebih efektif.
(5)
Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja. Adapun perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah Bank BRI Divisi Diklat Ragunan Jakarta Selatan.
1.2 Pembatasan dan Rumusan Masalah
Dalam mencapai tujuannya, perusahaan harus memperhatikan kepuasan kerja karyawannya. Kepuasan karyawan tersebut dapat dilihat dari berbagai macam cara, salah satunya dari kepemimpinan dan nilai-nilai budaya yang ada dalam perusahaan itu. Terdapat tiga gaya dalam kepemimpinan, yaitu kepemimpinan transaksional,kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan Laissez- Faire. Peneliti hanya membatasi pada satu dimensi yaitu : Kepemimpinan Transformasional. Dari kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi penulis ingin melihat hubungan dengan kepuasan kerja pada Bank BRI Divisi Diklat Ragunan.
Adapun rumusan masalah skripsi ini adalah sebagai berikut :
1) Bagaimana kepemimpinan transformasional di Bank BRI Divisi Diklat Ragunan?
2) Bagaimana budaya organisasi dalam di Bank BRI Divisi Diklat Ragunan?
(6)
3) Bagaimanakah tingkat kepuasan kerja karyawan di Bank BRI Divisi Diklat Ragunan?
4) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan di Bank BRI Divisi Diklat Ragunan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui bagaimana kepemimpinan transformasional yang berlaku di Bank BRI Divisi Diklat Ragunan
2. Mengetahui bagaimana budaya organisasi yang berlaku di Bank BRI Divisi Diklat Ragunan
3. Mengetahui Kepuasan kerja karyawan yang berlaku di Bank BRI Divisi Diklat Ragunan
4. Untuk menguji pengukuran terhadap kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja di Bank BRI Divisi Diklat Ragunan
(7)
Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Praktisi
Menambah pengetahuan yang lebih mendalam mengenai sumber daya manusia, khususnya tentang kepemimpinan transformasional, budaya organisasi dan kepuasan kerja
2. Bagi akademis
Menambah informasi dan wawasan dalam bidang Sumber Daya Manusia mengenai pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap budaya organisasi dan kepuasan kerja,serta dapat menjadi referensi dan sumber ide bagi peneliti selanjutnya.
3. Bagi Perusahaan
Penulis berharap dapat memberikan sumbangan pemikiran berupa saran dan rekomendasi kepada pihak manajemen sumber daya manusia untuk dapat terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja perusahaan
4. Bagi Penulis
Penulis dapat memperluas wawasan mengenai kepemimpinan transformasional,budaya organisasi dan kepuasan kerja. Serta penulis dapat meningkatkan kemampuan menulis dan menganalisis dengan menggunakan teori-teori yang telah diperoleh selama perkuliahan dan menerapkan dalam keadaan nyata.
(8)
1.5 Tinjauan Pustaka
Hasil dari penelitian Su-Chao Chang dan Ming-Shing Lee pada tahun 2003 yang berjudul “A Study on relationship among leadership,organizational culture,the operation of learning organization and emloyees’ job satisfaction”. Penelitian ini di lakukan adalah untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan,budaya organisasi, pengoperasian pembelajaran organisasi dan kepuasan kerja karyawan studi Penelitian ini dilakukan di lakukan berfokus pada 1.000 perusahaan lokal teratas di 2003 yang diterbitkan oleh Majalah Wealth umum pada tahun 2004. Kata subyek eksperimental termasuk industri asuransi keuangan (bank meliputi, perusahaan keamanan, perusahaan asuransi jiwa dan asuransi properti perusahaan), industri manufaktur (termasuk teknik kimia, elektronik dan elektromekanis rekayasa, teknologi informasi,memproduksi mesin, makanan dan konstruksi rekayasa industri, dll), dan industri jasa (termasuk biara toko, perusahaan telekomunikasi, perdagangan dan department store, penjualan kendaraan dan maskapai penerbangan, dll)
Dari hasil Penelitian yang diperoleh menunjukkan kepemimpinan dan menyebabkan budaya organisasi yang positif efek terhadap kepuasan kerja karyawan tetapi tidak berpengaruh
(9)
signifikan. Namun,melalui operasi organisasi belajar, hal ini dapat menyebabkan signifikan positif pada pekerjaan kepuasan karyawan.
Dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa manajer mengadopsi Transformasional gaya manajemen kepemimpinan tidak bisa hanya membawa dengan pekerjaan yang lebih baik kinerja dinilai oleh perusahaan tetapi juga memicu atasan mereka untuk memungkinkan mereka dengan promosi pekerjaan lebih banyak kesempatan. Para bawahan di bawah transformasional kepemimpinan dalam waktu kurang mengundurkan diri tingkat dibandingkan dengan kepemimpinan transaksional tapi lebih tinggi produktivitas dan kepuasan kerja.
Kepemimpinan transformasional berkorelasi positif dengan peningkatan bawahan 'lingkungan kerja, kepuasan tuntutan dan dieksekusi kinerja (Liu , 2003).
Namun seperti Robbins (2003) mengatakan, pemimpin masih bisa mengatasi hambatan dari lingkungan dan organisasi budaya. Dengan demikian, pemimpin harus mempertahankan keunggulan kompetitif jangka panjang dengan mengembangkan visi, mendorong kegiatan belajar dan membangun nilai-nilai inti perusahaan.
(10)
1.6 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai latar bekang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS
Pada bab ini dijelaskan uraian-uraian tentang landasan teori yang digunakan penulisan di dalam meneliti masalah yaitu uraian teori yang terkati dengan topik dari skripsi.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan di bahas mengenai waktu dan tempat penelitian, metode penelitian, pemilihan objek penelitian, metode pengambilan sample, teknik pengolahan data, dan teknik analisa data.
(11)
BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, perkembangan perusahaan, serta menguraikan hasil analisis dan interpretasi data
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan disampaikan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya dan saran penulis sebagai bahan pertimbangan atau perbandingan.
(1)
3) Bagaimanakah tingkat kepuasan kerja karyawan di Bank BRI Divisi Diklat Ragunan?
4) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan di Bank BRI Divisi Diklat Ragunan?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas, tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui bagaimana kepemimpinan transformasional yang berlaku di Bank BRI Divisi Diklat Ragunan
2. Mengetahui bagaimana budaya organisasi yang berlaku di Bank BRI Divisi Diklat Ragunan
3. Mengetahui Kepuasan kerja karyawan yang berlaku di Bank BRI Divisi Diklat Ragunan
4. Untuk menguji pengukuran terhadap kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja di Bank BRI Divisi Diklat Ragunan
(2)
1. Bagi Praktisi
Menambah pengetahuan yang lebih mendalam mengenai sumber daya manusia, khususnya tentang kepemimpinan transformasional, budaya organisasi dan kepuasan kerja
2. Bagi akademis
Menambah informasi dan wawasan dalam bidang Sumber Daya Manusia mengenai pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap budaya organisasi dan kepuasan kerja,serta dapat menjadi referensi dan sumber ide bagi peneliti selanjutnya.
3. Bagi Perusahaan
Penulis berharap dapat memberikan sumbangan pemikiran berupa saran dan rekomendasi kepada pihak manajemen sumber daya manusia untuk dapat terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja perusahaan
4. Bagi Penulis
Penulis dapat memperluas wawasan mengenai kepemimpinan transformasional,budaya organisasi dan kepuasan kerja. Serta penulis dapat meningkatkan kemampuan menulis dan menganalisis dengan menggunakan teori-teori yang telah diperoleh selama perkuliahan dan menerapkan dalam keadaan nyata.
(3)
1.5 Tinjauan Pustaka
Hasil dari penelitian Su-Chao Chang dan Ming-Shing Lee pada tahun 2003 yang berjudul “A Study on relationship among leadership,organizational culture,the operation of learning organization and emloyees’ job satisfaction”. Penelitian ini di lakukan adalah untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan,budaya organisasi, pengoperasian pembelajaran organisasi dan kepuasan kerja karyawan studi Penelitian ini dilakukan di lakukan berfokus pada 1.000 perusahaan lokal teratas di 2003 yang diterbitkan oleh Majalah Wealth umum pada tahun 2004. Kata subyek eksperimental termasuk industri asuransi keuangan (bank meliputi, perusahaan keamanan, perusahaan asuransi jiwa dan asuransi properti perusahaan), industri manufaktur (termasuk teknik kimia, elektronik dan elektromekanis rekayasa, teknologi informasi,memproduksi mesin, makanan dan konstruksi rekayasa industri, dll), dan industri jasa (termasuk biara toko, perusahaan telekomunikasi, perdagangan dan department store, penjualan kendaraan dan maskapai penerbangan, dll)
Dari hasil Penelitian yang diperoleh menunjukkan kepemimpinan dan menyebabkan budaya organisasi yang positif efek terhadap kepuasan kerja karyawan tetapi tidak berpengaruh
(4)
menyebabkan signifikan positif pada pekerjaan kepuasan karyawan. Dari hasil penelitian juga menunjukkan bahwa manajer mengadopsi Transformasional gaya manajemen kepemimpinan tidak bisa hanya membawa dengan pekerjaan yang lebih baik kinerja dinilai oleh perusahaan tetapi juga memicu atasan mereka untuk memungkinkan mereka dengan promosi pekerjaan lebih banyak kesempatan. Para bawahan di bawah transformasional kepemimpinan dalam waktu kurang mengundurkan diri tingkat dibandingkan dengan kepemimpinan transaksional tapi lebih tinggi produktivitas dan kepuasan kerja.
Kepemimpinan transformasional berkorelasi positif dengan peningkatan bawahan 'lingkungan kerja, kepuasan tuntutan dan dieksekusi kinerja (Liu , 2003).
Namun seperti Robbins (2003) mengatakan, pemimpin masih bisa mengatasi hambatan dari lingkungan dan organisasi budaya. Dengan demikian, pemimpin harus mempertahankan keunggulan kompetitif jangka panjang dengan mengembangkan visi, mendorong kegiatan belajar dan membangun nilai-nilai inti perusahaan.
(5)
1.6 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai latar bekang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN PEMIKIRAN TEORETIS
Pada bab ini dijelaskan uraian-uraian tentang landasan teori yang digunakan penulisan di dalam meneliti masalah yaitu uraian teori yang terkati dengan topik dari skripsi.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini akan di bahas mengenai waktu dan tempat penelitian, metode penelitian, pemilihan objek penelitian, metode pengambilan sample, teknik pengolahan data, dan teknik analisa data.
(6)
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, perkembangan perusahaan, serta menguraikan hasil analisis dan interpretasi data
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini akan disampaikan kesimpulan dari bab-bab sebelumnya dan saran penulis sebagai bahan pertimbangan atau perbandingan.