Sumber kerusakan itu meliputi: 1. Kemungkinan kerusakan akibat tegangan langkah dan tegangan sentuh.
2. Kemungkinan kerusakan oleh api, ledakan, efek mekanik dan kimia. 3. Kemungkinan kerusakan akibat tegangan lebih [4].
2.4.4.1 Kemungkinan Kerusakan Akibat Tegangan Langkah dan Tegangan Sentuh
Kemungkinan kerusakan akibat tegangan langkah dan tegangan sentuh berdasarkan persamaan 2-15 [4].
h h
h
P k
P
2-15 P’
h
= kemungkinan kerusakan akibat tegangan langkah dan sentuh oleh sambaran langsung terhadap gedung tanpa proteksi
K
h
= faktor pengurangan yang berhubungan dengan pengukuran proteksi yang tersedia pada gedung untuk mengurangi efek sambaran kilat.
Nilai P’
h
dan K
h
dapat dilihat pada Tabel 2.11 dan Tabel 2.12 [4]. Tabel 2.11 Nilai P’
h
Jenis Permukaan di Luar Gedung P’
h
Tanah, Beton 10
-2
Marmer 10
-3
Kerikil 10
-4
Aspal 10
-5
Tabel 2.12 Nilai K
h
Proteksi K
h
Tanpa LPS 1
Dengan LPS 1 – E
Jika tidak pernah ada orang di luar gedung maka harus diasumsikan P’
h
= 0. Jika lebih dari satu permukaan pada daerah bahaya, harus diambil nilai P’
h
terbesar.
2.4.4.2 Kemungkinan Kerusakan Oleh Api, Ledakan, Efek Mekanik dan Kimia
Bagian – bagian kemungkinan kerusakan yang dapat terjadi adalah meliputi: p
t
= kemungkinan bahaya bunga api yang memicu api atau ledakan
p
1
= kemungkinan bahaya bunga api pada instalasi logam p
2
= kemungkinan bahaya bunga api pada instalasi listrik internal gedung p
3
= kemungkinan bahaya bunga api pada IJU yang masuk ke gedung p
4
= kemungkinan bahaya bunga api setelah External Conductive Parts p
1
, p
2
, dan p
4
hanya berhubungan dengan sambaran petir langsung, sedangkan p
3
berhubungan dengan sambaran petir langsung maupun tidak langsung. Kemungkinan kerusakan pada peralatan proteksi berdasarkan persamaan
2-16 [4].
t t
t
p k
p .
2-16 Nilai P’
t
dan K
t
dapat dilihat pada Tabel 2.13 dan Tabel 2.14 [4]. Tabel 2.13 Nilai Kemungkinan Kerusakan P’
t
yang Berhubungan d
engan Peralatan Proteksi
Karaketeristik bahan gedung dan atau isi gedung
P’
t
Mudah meledak 1
Mudah terbakar 10
-1
Biasa 10
-3
Tidak mudah terbakar 10
-5
Tabel 2.14 Nilai Kemungkinan Kerusakan K
t
yang Berhubungan d
engan Peralatan Proteksi
Proteksi K
t
Peralatan pemadam kebakaran kecil 0.9
Fasilita gedung 0.7
Instalasi automatik 0.6
Pasukan pemadam kebakaran 0.5
Kemungkinan p
1
dan p
2
berdasarkan persamaan 2-17 dan 2-18 [4].
1 1
1
p k
p
2-17
2 2
2
p k
p
2-18 Nilai p’
1
, p’
2
tergantung pada karakteristik gedung seperti pada tabel . p’
1
, p’
2
adalah kemungkinan kerusakan akibat bahaya bunga api pada instalasi logam dan
internal gedung terhadap gedung tanpa peralatan proteksi seperti pada Tabel 2.15 [4].
Tabel 2.15 Nilai Kemungkinan Bahaya Bunga Api pada Instalasi Listrik dan Logam D
idalam Gedung
Jenis bahan gedung p’
1
= p’
2
Batu bata, kayu 1
Rangka besi atau beton bertulang 0.5
Metalik 0.05
Nilai faktor pengurang k
1
dan k
2
untuk mengurangi kemungkinan p’
1
dan p’
2
dapat dilihat pada Tabel 2.16 [4].
Tabel 2.16 Nilai k
1
dan k
2
untuk Mengurangi Kemungkinan p’
1
dan p’
2
Proteksi k
1
dan k
2
Tanpa LPS 1
Kabel berselubung S1 mm
2
10
-1
Kabel berselubung 1S10 mm
2
10
-2
Kabel berselubung 1 mm
2
10
-3
Dengan LPS 1-E
S: Luas penampang selubung E: Efisiensi LPS Sistem Proteksi Petir
Jika terdapat peralatan proteksi lainnya, nilai faktor pengurangan adalah hasil perkalian dari seluruh faktor tersebut. Kemungkinan nilai p
3
dan p
4
berdasarkan persamaan 2-19 dan 2-20 [2].
3 3
3
p k
p
2-19
4 4
4
p k
p
2-20 Dimana p’
3
= p’
4
= 1, nilai faktor pengurangan k
3
dan k
4
ditentukan sesuai dengan Tabel 2.17 dan Tabel 2.18 [4].
Tabel 2.17 Nilai k
3
untuk Mengurangi p’
3
dan p’
4
Proteksi k
3
Trafo berisolasi 10
-1
SPD 10
-3
Pentanahan dengan selubung S10 mm
2
10
-3
Fiber optik tanpa konduktor metalik 1
Tabel 2.18 Nilai k
4
untuk Mengurangi p’
3
dan p’
4
Proteksi k
4
SPD 10
-3
Ikatan sistem pentanahan 1
Pada sambaran langsung dapat dihitung kemungkinan kerusakan berdasarkan persamaan 2-21 dan 2-22 [4].
4 3
2 1
1 1
1 1
1 p
p p
p p
p p
p p
t t
t t
fd
2-21
4 3
2 1
p p
p p
p p
t fd
2-22
2.4.5 Frekuensi Kerusakan Akibat Sambaran Petir