2.5 Jarak
jarak terjauh yang dapat ikut terlindungi oleh penangkal petir dihitung berdasarkan persamaan berikut ini berdasarkan persamaan 2-28 [4].
h x
. tan
meter 2-28
x = jarak terjauh yang dapat ikut terlindungi oleh penangkal petir m α = sudut proteksi
h = tinggi bangunan m Berikut ini nilai tingkat proteksi beserta jari-jari ruang proteksi pada Tabel
2.22[4]. Tabel 2.22 Tingkat Proteksi beserta Besar Jari – Jari Ruang Proteksi
Tingkat Proteksi
h m 20
30 45
60 Lebar
jala m R m
α α
α α
I 20
25 -
- -
5 II
30 35
25 -
- 10
III 45
45 35
25 -
15 IV
60 55
45 35
25 20
2.5.1 Jarak Kedekatan Instalasi ke Sistem Proteksi Petir
jarak pemisah s, antara SPP dan instalasi logam juga antara bagian konduktif eksternal dan saluran harus diperbesar di atas jarak aman d
berdasarkan persamaan 2-29 [4].
km kc
ki d
.
ℓ 2-29
s = jarak pemisah antara SPP dan instalasi logam d = jarak aman sistem proteksi petir terhadap instalasi peralatan
ki = nilai koefisien kedekatan instalasi ke SPP berdasarkan tingkat SPP km = nilai koefisien kedekatan instalasi ke SPP berdasarkan bahan
kc = nilai koefisien kedekatan instalasi ke SPP berdasarkan sistem konfigurasi instalasi SPP dengan peralatan
ℓ = jarak sepanjang konduktor penyalur dari titik terdekatnya yang dipertimbangkan ke titik IPP terdekat m
Apabila nilai s≥d artinya tidak terjadi tegangan induksi maksimal yang dapat merusak peralatan komputer. Tetapi ketika nilai sd artinya telah terjadi tegangan
induksi maksimal pada peralatan komputer dan butuh proteksi tambahan. Nilai ki, kc, dan km ditentukan berdasarkan tabel 2.29 sampai dengan tabel 2.30. Dalam
kasus bangunan gedung beton bertulang baja penguat terinterkoneksi dan dalam kasus bangunan gedung dengan kinerja pemerisaian setara, persyaratan
kedekatannya biasanya telah dipenuhi sesuai dengan nilai yang tertera pada Tabel 2.23 dan 2.24 [4].
Tabel 2.23 Kedekatan Instalasi ke SPP, Nilai Koefisien ki
Tingkat Proteksi Ki
I 1
II 0.075
III IV 0.05
Tabel 2.24
Kedekatan Instalasi ke SPP, Nilai Koefisien km
Bahan Km
Udara 1
Padat 0.5
Sedangkan penentuan nilai kc dilihat berdasarkan gambar 2.2 sampai dengan gambar 2.4 [4].
Gambar dibawah ini adalah untuk menggambarkan kondisi instalasi sistem penangkal petir dengan instalasi peralatan komputer. Sehingga nilai koefisien
dapat ditentukan dengan menyesuaikan instalasi yang terpasang pada gedung dengan gambar 2.2 yang tergambar pada konfigurasi satu dimensi.
Gambar 2.2 Kedekatan Instalasi ke SPP, Nilai koefisien Kc dalam Konfigurasi Satu Dimensi
Gambar 2.2 adalah penentuan nilai kc. s digambar tersebut adalah jarak pemisah antara SPP dengan instalasi peralatan komputer sedangkan ℓ adalah jarak
sepanjang konduktor penyalur ke titik terdekat instalasi komputer. Dimana konfigurasi satu dimensi ini mewakilkan gambaran kondisi yang ada digedung
Fakultas Teknik Untirta. Dengan nilai koefisiennya sebesar 1.
Gambar 2.3 Kedekatan Instalasi ke SPP, Nilai Koefisien Kc dalam Konfigurasi Dua Dimensi
Gambar 2.3 ini titik kedekatan menyambung dengan konduktor SPP eksternal dan nilai s ditentukan dari titik kedekatan sampai ke loop. Sedangkan
nilai ℓ berdasarkan panjang loop ke titik terdekat instalasi komputer. Maka nilai k
c
sebuah gedung yang sesuai dengan gambar 2.3 akan memiliki nilai sebesar 0,66.
Gambar 2.4 Kedekatan Instalai ke SPP, Nilai Koefisien Kc dalam Konfigurasi Tiga Dimensi
Kondisi instalasi sistem penangkal petir dengan instalasi peralatan komputer. Sehingga nilai koefisien dapat ditentukan dengan menyesuaikan instalasi yang
terpasang pada gedung. ℓ berdasarkan panjang loop yang sudah tersambung
dengan instalasi komputer sampai ke titik batang pengikat dan titik kedekatan dilihat berdasarkan lebar loopnya.
2.6 Tegangan Induksi Elektromagnetik