Sifat, Landasan dan Fungsi AsasHukum
habis kekuatannya dengan melahirkan norma hukum, melainkan tetap ada dan akan terus melahirkan norma hukum- norma hukumbaru.
Menurut Smith asas-asas hukum memenuhi tiga fungsi. Pertama asas-asas hukumlah yang memberikan keterjalinan dari aturan-aturan hukum yang
tersebar, kedua asas-asas hukum dapat difungsikan untuk mencari pemecahan atas masalah-masalah baru yang muncul dan membuka bidang-bidang liputan
masalah baru. Asas-asas hukum juga menjustifikasikan prinsip-prinsip etika yang merupakan substansi dari aturan-aturan hukum. Dari kedua fungsi tersebut
diturunkan fungsi ketiga bahwa asas-asas dalam hal demikian dapat dipergunakan untuk menulis ulang bahan-bahan ajaran yang ada sedemikian
sehingga dapat dimunculkan solusi terhadap persoalan-persoalan baru yang berkembang. Sedangkan Klanderman berpendapat bahwa asas hukum
mempunyai dua fungsi, fungsi dalam hukum dan fungsi dalam ilmuhukum.
128
Dapat disimpulkan bahwa asas-asas hukum bertujuan untuk memberikan arah-arah yang layak dalam hal menggunakan atau menerapkan aturan-aturan
hukum. Asas-asas hukum tersebut berfungsi sebagai pedoman atau arahan orientasi berdasarkan mana hukum dapat dan boleh dijalankan. Asas-asas
hukum tersebut tidak saja akan berguna sebagai pedoman tatkala menghadapi kasus-kasus sulit tetapi juga umumnya dalam hal menerapkan aturan. Asas-asas
hukum membentuk konteks interpretasi yang niscaya dari aturan-aturan hukum berkenaan dengan fungsi interpretatif tersebut asas-asas hukum demi
kepentingan aturan-aturan harus diterangkan beranjak dari latar belakang asas- asas hukum niscaya terkonkretisasi ke dalamaturan-aturan.
Asas hukum berfungsi sebagai pondasi yang memberikan arah, tujuan, serta penilaian fundamental, mengandung nilai-nilai dan tuntutan-tuntutan etis.
129
. Bahkan dalam satu mata rantai sistem, asas, norma dan tujuanhukum
128
Sudikno Mertokusumo, Op.Cit, hlm76-77
129
Ibid
berfungsi sebagai pedoman dan ukuran atau kriteria bagi perilaku manusia
130
. Melalui asas hukum, norma hukum berubah sifatnya menjadi bagian suatu
tatanan etis yang sesuai dengan nilai kemasyarakatan. Pemahaman tentang keberadaan suatu norma hukum mengapa suatu norma hukum diundangkan
dapat ditelusuri dari ratio legisnya. Meskipun asas hukum bukan norma hukum, namun tidak ada norma hukum yang dapat dipahami tanpa mengetahui asas-
asas hukum yang terdapatdidalamnya.
131