Perbandingan Prosedur Penyelesaian Sengketa Bisnis melalui Bani danBasyarnas
compromittendo
atau akta kompromis yang menyatakan bahwa perselisihan akan diselesaikan oleh arbitrase yang berdiri sendiri di luar arbitrase institusional. Dengan kata lain, jika klausul
menyebutkan bahwa arbitrase yang akan menyelesaikan perselisihan adalah arbitrase perorangan, jenis arbitrase yang disepakati adalah arbitrase
adhoc
. Ciri pokok arbitrase
ad hoc
juga arbitrase
volunteer
atau arbitrase perorangan adalah penunjukan para arbiternya secara perorangan. Jenis arbitrase ini tidak memiliki aturan atau cara tersendiri mengenai tata cara
pemeriksaansengketa,arbitraseadhocyangditunjukdiIndonesiatentunyaharusmemenuhi persyaratan penunjukan dan pengangkatan arbiter seperti yang tercantum dalam Pasal 12 UU
arbitrase.
81
Menurut Pasal 12 UU arbitrase, yang dapat ditunjuk atau diangkat sebagai arbiter harus memenuhi syarat:
1 Cakap melakukan tindakanhukum
2 Berumur paling rendah 35tahun
3 Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah atau semendasampaidengan
derajatkedua dengan salah satu pihak yangbersengketa.
4 Tidak mempunyai kepentingan finansial atau kepentingan lain atas putusan arbitrasedan
5 Memiliki pengalaman serta menguasai secara aktif di bidangnya paling sedikit 15tahun. Untuk menjamin obyektivitas dalam pemeriksaan serta pemberian putusan oleh arbiter atau
majelis arbitrase hakim, jaksa, panitera dan pejabat peradilan lainnya tidak dapat ditunjuk atau diangkat sebagaiarbiter.
Arbitrase
adhoc
juga bisa dilaksanakan berdasarkan aturan-aturan yang sengaja dibentuk untuk tujuan arbitrase sesuai kesepakatan para pihak, misalnya UU Nomor 30 Tahun 1999
tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa atau
UNCITRAL Arbitration Rules
. Berhubung arbitrase
adhoc
bersifat insidentil sehingga kedudukannya hanya untuk menyelesaikan dan memutuskan kasus sengketa tertentu. Selesai sengketa diputus, keberadaan
arbitrase
adhoc
lenyap dan berakhir dengan sendirinya. Berbeda dengan arbitrase institusi yang merupakan lembaga yang bersifatpermanen.
Pada umumnya arbitrase adhoc ditentukan berdasarkan perjanjian yang menyebutkan penunjukan arbiter tunggal atau majelis arbitrase serta prosedur pelaksanaan yang disepakati
oleh para pihak. Penggunaan arbitrase
adhoc
perlu disebutkan dalam sebuah klausul arbitrase. Apabila klausula
pactum decompromittendo
atau akta kompromis menyatakan perselisihan
81
Suyud Margono, Op.cit, hlm123-124