3.4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dan informasi pada penelitian ini terdiri atas penggunaan kuesioner, pengamatan di kebun sampel, pengamatan di pabrik dan di
laboratorium analisis nira perahan. a. Penggunaan kuesioner
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dilaksanakan untuk memperoleh data mengenai varietas tanaman, tingkat keprasan, pemupukan,
tingkat kemasakan umur tanaman, kewayuan, tingkat kotoran dan jenis lahan.
b. Pengamatan di kebun Dengan menggunakan refraktometer-tangan dilakukan pengamatan brix
terhadap seluruh kebun petani yang tebunya akan diamati dengan metode core sampler bahan uji sama. Petak uji merupakan bagian petak tebang dengan
varietas dan masa tanam yang sama. Untuk setiap petak uji diambil tiga rumpun contoh yang terletak pada tiga juring berhimpitan, masing-masing
berturutan searah kemiringan lahan. Kemudian dilakukan pengamatan brix pada kumpulan nira tebu satu titik rumpun contoh. Satu titik rumpun
contoh terdiri dari 4-7 batang tebu, dihindarkan tebu “abnormal” yakni tebu muda dengan panjang kurang dari 1 meter, tebu mati dan sebagainya. Tinggi
titik sadapan ditetapkan 25 cm dari permukaan juring. Pengamatan dilakukan hanya oleh satu orang, dibantu oleh beberapa orang untuk menentukan letak
titik rumpun contoh. c. Pengamatan di pabrik
Setiap hari pada jam 06.00 pagi hari dilakukan taksasi kristal dalam bahan alur proses yaitu berat, kadar pol dan brix yang terdapat dalam bahan di
tangki-tangki nira mentah dan nira encer, bejana-bejana nira kental dan masakan A, B atau C dan D, tangki-tangki strop A, B atau C dan D,
talang-talang gula-gula A atau AB, C, D1 dan D2, tangki-tangki klare atau cucian SHS dan D, sugar bin gula produk dan tangki tetes. Selanjutnya,
setiap jam ditentukan berat tebu, nira mentah, air imbibisi dan ampas. Setiap
jam dilakukan analisis pol dan brix dari nira perahan pertama, nira gilingan 2 sampai dengan akhir dan nira mentah. Setiap 2 jam dilakukan analisis kadar
pol dan bahan kering ampas. Dari hasil pengamatan setiap hari dapat diketahui :
Berat kristal nyata termasuk kristal taksasi dalam proses Rendemen nyata = ---------------------------------------------------------------------x 100
Berat tebu giling
d. Pengamatan di lab analisis nira perahan Setiap truklorikontainer tebu yang menyatakan per kepemilikan per kebun
ditentukan berat tebunya, diambil contoh tebunya dengan pendekatan core sampler PCS, kemudian dicacah dengan alat pencacah tebu shredder,
hasilnya adalah tebu cacah. Sebagian tebu cacah tertentu beratnya a kg diperah dengan alat pemerah
tebu cacah hydraulic press, nira yang dihasilkan ditimbang beratnya b kg serta dianalisis kadar pol = p dan brix = b . Selanjutnya dihitung
kadar nira perahan KNP = b : a x 100 dan nilai niranya = 1,4 pol – 0,4 brix. Ampas tebu cacah ampas presan ditentukan kadar airnya A dengan alat
pengering ampas tebu yang dimodifikasi, kemudian dihitung kadar nira ampas presan KNAP.
[A100x100-KNP] KNAP = [A100x100-KNP]+ ------------------------- x b100xKNP
[KNP-b100xKNP] selanjutnya dapat dihitung kadar nira tebu KNT dan pol tebu Pt.
KNT = KNP + KNAP Pt = p100xKNP + [A100 x 100-KNP] : KNP-
b100xKNPxp100xKNP
Dari analisis di lab analisis nira perahan dapat diketahui NNPP, KNP, KNT, Pt dari setiap individu petani yaitu NNPPin, KNPin, KNTin, Pt-in. dalam
satu hari dapat dihitung KNP rata-rata KNPr, sedangkan dari pengamatan pabrikasi satu hari didapat KNT harian KNT, sehingga rendemen individual
petani dapat dihitung. Rendemen individual = NNPin x KNTin x Efisiensi Pabrik
3.5. Analisis Data