Dari analisis di lab analisis nira perahan dapat diketahui NNPP, KNP, KNT, Pt dari setiap individu petani yaitu NNPPin, KNPin, KNTin, Pt-in. dalam
satu hari dapat dihitung KNP rata-rata KNPr, sedangkan dari pengamatan pabrikasi satu hari didapat KNT harian KNT, sehingga rendemen individual
petani dapat dihitung. Rendemen individual = NNPin x KNTin x Efisiensi Pabrik
3.5. Analisis Data
3.5.1 Hubungan antar variabel
Untuk mengetahui hubungan antar variabel dilakukan pengujian dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi sederhana, serta analisis regresi dan
korelasi ganda. Hubungan antara rendemen dengan faktor-faktor input diduga dengan melalui persamaan regresi sederhana :
Y = a + a
1
X
1
+ a
2
X
2
+ a
31
X
31
+ a
32
X
32
+ a
33
X
33
+ a
4
X
4
+ a
5
X
5
+ a
6
X
6
+ a
7
X
7
+ a
8
X
8
………...………………………………..... 6 Dimana :
a = Konstanta Y = Rendemen
X
1
= Varietas X
2
= Keprasan X
31
= Pemupukan N tonha ZA X
32
= Pemupukan Kompos tonha X
33
= Pemupukan NPK tonha X
4
= Umur tebu atau tingkat kemasakan bulan X
5
= Kewayuan atau ’delay time’ hari X
6
= Kotoran atau ‘trash’ X
7
= Irigasi sawahtegalan X
8
= Brix kebun
Sebelumnya, terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis, yaitu normalitas galat baku taksiran untuk setiap regresi sederhana variasi Y
rendemen atas masing-masing variabel bebas penelitian yaitu tingkat varietas X
1
, keprasan X
2
, pemupukan X
3
, umur tebutingkat kemasakan X
4
, kewayuan X
5
, kotoran X
6
, irigasi X
7
, dan brix kebun X
8
. Untuk selanjutnya nilai variabel Y rendemen adalah rendemen yang diukur dengan
metoda PCS. Dari penelitian kemudian diperoleh data yang akan dianalisis yang meliputi rata-
rata, median, serta ukuran penyebaran atau variabilitas dengan menggunakan standar deviasi. Disamping mengukur gejala pusat dan ukuran penyebaran, maka
untuk keperluan penyajian data digunakan juga tabel frekuensi dan grafik.
3.5.2. Model Optimal
Keragaman nilai rendemen dinilai dan dibandingkan dengan tampilan nilai rata- rata dan standar deviasi atau persentasenya antara rendemen yang diperoleh
dengan teknik pendekatan core sampler dibandingkan dengan rendemen nyata. Makin besar simpangan berarti makin heterogen nilai penduga rendemen, hingga
makin tidak akurat dan sebaliknya. Model optimal ditentukan berdasarkan pertimbangan praktis, disamping
pertimbangan akurasi pendugaan. Kriteria praktis adalah model dengan penentuan rendemen paling mudah dan ekonomis. Sedang tingkat akurasi
ditetapkan dengan simpangan kurang dari lima persen.
3.6. Waktu dan Tempat Penelitian