8
4. Ikatan kompleks yang terjadi antara senyawa humat dengan Fe dan Al
menurunkan peluang terjadinya ikatan antara unsur P dengan Al dan Fe, sehingga P lebih tersedia untuk tanaman.
Pengaruh senyawa humat pada sifat biologi tanah, yaitu: 1.
Perbaikan sifat kimia dan fisik tanah menciptakan situasi yang mendukung perkembangan mikroorganisme tanah.
2. Aktivitas mikroorganisme tanah menghasilkan hormon-hormon
pertumbuhan seperti auksin, yang merangsang proses perkecambahan biji, memacu proses pembentukan akar dan perkembangannya, dan
merangsang perkembangan pucuk tanaman.. Fungsi dari hormon sitokinin yaitu memacu pembelahan dan pembesaran sel, dan merangsang
pembentukan tunas-tunas baru, sedangkan funsi hormon giberelin yaitu meningkatkan pembungaan dan pembuahan, mengurangi kerontokan
bunga dan buah, mendorong partenokarpi atau pembuahan tanpa proses penyerbukan.
2.3. Fosfor dalam Tanah dan Tanaman
Secara umum, kulit bumi mengandung 0,1 P atau setara 2 ton Pha, kebanyakan berbentuk apatit terutama fluorapatit [Ca
10
PO
4 6
F
2
] dalam batuan beku dan bahan induk tanah sehingga tidak tersedia bagi tanaman. Tanah-tanah
tua di Indonesia Podsolik dan Latosol umumnya berkadar-alami P rendah dan berdaya-fiksasi tinggi, sehingga penanaman tanpa memperhatikan suplai P
berpeluang besar gagal akibat defisiensi P. Sumber utama P larutan tanah di samping dari pelapukan bebatuan bahan induk juga berasal dari mineralisasi P-
organik hasil dekomposisi sisa-sisa tanaman yang mengimmobilisasikan P. Dibanding N, maka P-tersedia dalam tanah relatif lebih cepat menjadi tidak
tersedia akibat segera terikat oleh komponen tanah yang mempunyai afinitas tinggi terhadap P terutama Al dan Fe pada kondisi masam atau dengan Ca dan
Mg pada kondisi netral yang kemudian terpresipitasi. Hanafiah, 2004 Fosfor bersama dengan nitrogen dan kalium, digolongkan sebagai unsur-
unsur utama walaupun diabsorbsi dalam jumlah yang lebih kecil dari kedua unsur
9
tersebut. Tanaman biasanya mengabsorpsi P dalam bentuk orthofosfat primer H
2
PO
4 -
dan sebagian kecil dalam bentuk orthophosphate sekunder HPO
4 2-
. Absorpsi kedua ion tersebut dipengaruhi oleh pH tanah sekitar akar. Pada pH
tanah yang rendah, absorpsi ion H
2
PO
4 -
akan meningkat. Anonim, 1991. Fosfor merupakan unsur yang mobil dalam tanaman. Kehilangan P dapat
terjadi karena terangkut tanaman, tercuci, dan tererosi fosfor dapat merangsang perkembangan perakaran tanaman, mempertinggi berat bahan kering, bobot biji,
memperbaiki kualitas serta mempercepat masa kematangan buah. Fosfor juga mempertinggi daya resistensi terhadap serangan penyakit terutama oleh cendawan
Anonim, 1991. Selain itu, beberapa peranan fosfat yang penting ialah dalam proses fotosintesis termasuk perubahan-perubahan karbohidrat dan senyawa-
senyawa yang berhubungan, glikolisis, metabolisme asam amino, metabolisme lemak, metabolisme sulfur, oksidasi biologis dan berperan penting dalam proses
transfer energi Leiwakabessy, 2003.
2.4 Karakteristik Jagung Zea mays L