13
Gambar 1. Prosedur Ekstraksi Subtansi Asam Humat
Diekstrak dengan NaOH 0,1 N
Diekstrak dengan HCl 0,1N
3.6. Pelaksanaan Percobaan
3.6.1 Persiapan Tanah
Pertama-tama Latosol diambil dari daerah Cimulang Kecamatan Rancabungur Kabupaten Bogor. Kemudian Latosol tersebut dikering udarakan
dan disaring hingga lolosk saringan 5 mm.
3.6.2. Perlakuan Asam Humat
Selanjutnya tanah seberat 8 kg BKMpot digunakan sebagai media tumbuh. Sesuai dengan perlakuan pada media tanah tersebut disemprotkan
larutan asam humat secara merata dengan volume cairan yang menyebabkan kadar air tanah tepat kapasitas lapang 50. Selanjutnya media tanam tersebut
dimasukkan kembali dalam polibag.
3.6.3 Penanaman, Perlakuan P dan Pupuk Dasar
Benih jagung ditanam sebanyak 4 biji setiap pot. Bersamaan dengan penanaman tersebut diberikan perlakuan pupuk P dengan cara diberikan dalam
lubang mengelilingi jagung bersama-sama dengan ½ dosis pupuk dasar. Pupuk Urea dan KCl sisa- diberikan pada saat tanaman jagung berumur 6
minggu setelah tanam MST.
3.6.4 Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakuakan meliputi: 1 penjarangan 2 penyiraman; 3 penyiangan dari gulma; 4 pengajiran pada umur 6 MST; 5 pemindahan pot
secara acak. Penjarangan dilakukan pada 3 MST bertujuan mengambil 1 dari 4
14
tanaman yang pertumbuhan paling tidak sempurna sehingga 3 tanaman lain dapat tumbuh lebih maksimal.Penyiraman dilakuakan 2 kali dalam sehari yaitu pada
pagi dan sore hari. Penyiangan gulma dilakuakan setiap minggu agar gilma tidak menggangu dalam pertumbuhan tanaman jagung. Pengajiran pada umur 6 MST
bertujuan untuk menjaga keseimabangan pertumbuhan jagung dari angin. Pemindahan pot dilakuakn setiap minggu bertujuan menkondisikan sinar
matahari yang masuk ke rumah kaca agar setiap pot percobaan mendapatkan matahari cukup.
3.6.5 Pemanenan
Jagung dapat dipanen pada saat berumur tiga belas minggu setelah tanam. Pemanenan dilakukan dengan cara dipisahkan akar dengan brangkasan dan
kelobotnya terlebih dahulu. Lalu akar dibersihkan dari tanah yang menempel dengan menggunakan air dan ditiriskan. Setelah tiris akar ditimbang untuk
mendapatkan bobot segar. Sedangkan brangkasan batang dan daun langsung ditimbang untuk mendapatkan bobot segarnya. Selanjutnya brangkasan dan akar
dioven dengan suhu 70
o
C selama 24 jam.Setelah dioven, brangkasan dan akar ditimbang secara terpisah untuk mengetahui berapa bobot kering dan kadar air
pada brangkasan dan akar tanaman.
3.6.6 Variabel yang diamati: