PENDAHULUAN Pengaruh Pupuk Anorganik Dan Pupuk Organik Terhadap Produksi Dan Kualitas Ubi Jalar (Ipomoea batatas (L.) Lam) Dan Sifat Kimia Podsolik Jasinga

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang Pertumbuhan penduduk yang meningkat dewasa ini mengakibatkan kebutuhan akan sumberdaya lahan baik untuk keperluan pertanian maupun non pertanian ikut meningkat pula. Namun lahan pertanian yang ada adalah lahan- lahan marginal dengan tingkat kesuburan, sifat-sifat fisik, biologi, dan kimia tanah yang kurang menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman, sehingga produktivitas lahannya pun rendah. Podsolik merupakan tanah yang mempunyai penyebaran yang sangat luas di Indonesia, yaitu mencapai 47,526 juta ha atau sekitar 24,9 dari luas total daratan Indonesia. Tanah ini juga dapat dijumpai di sekitar Bogor diantaranya di daerah Jasinga. Podsolik Jasinga, seperti Podsolik pada umumnya, merupakan tanah yang telah mengalami pencucian intensif terutama di lapisan atas sehingga memiliki pH masam 3,5-5,5, bahan organik kurang dari 2 , unsur hara terutama N, P, K, dan Ca rendah, dan kesuburannya relatif rendah. Ubi jalar merupakan tanaman yang mengalami sedikit resiko kegagalan panen dan memiliki daya adaptasi yang luas terhadap lingkungan hidup sehingga dapat dibudidayakan pada berbagai jenis lahan dan tingkat kesuburan tanah yang berlainan. Selama periode 2005-2008, produksi dan produktivitas ubi jalar tidak mengalami peningkatan yang signifikan, produksinya 10.4 tonha pada tahun 2005 dan 10.8 pada tahun 2008 Deptan, 2008. Podsolik termasuk tanah yang berpotensi untuk pengembangan lahan pertanian karena penyebarannya luas walaupun kesuburannya relatif rendah sehingga perlu perbaikan dengan pemberian bahan amelioran, seperti senyawa humat dan pemupukan yang tepat. Pemupukan dengan pupuk majemuk yang memiliki komposisi NPK masing-masing 15-15-15 berfungsi untuk memenuhi kebutuhan unsur hara utama tanaman. Rock phosphate, merupakan pupuk yang mengandung P yang berasal dari batuan fosfat, dan pupuk P ini tidak cepat larut dalam tanah. Selanjutnya, humat adalah bahan humik yang berbentuk cair yang dapat berperan dalam reaksi kompleks dalam tanah dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara langsung maupun tidak langsung Tan, 1982. Menurut Chen dan Aviad 1990 bahan humik memiliki hormon auksin dan giberelin, walaupun mereka sendiri bukan hormon. Asam humik dapat meningkatkan sintesa protein, aktivitas hormon tumbuh, meningkatkan laju fotosintesis dan aktivitas enzim. Produksi ubi jalar yang cenderung tidak meningkat dari tahun ke tahun dan kondisi lahan yang kesuburannya rendah yang menjadi tantangan untuk mendapatkan kombinasi pupuk yang dapat menyuburkan tanah dan meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman ubi jalar. Tujuan Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pupuk anorganik pupuk majemuk 15-15-15 dan pupuk P Rock Phosphate dan pupuk organik humat terhadap pertumbuhan, produksi dan kualitas ubi jalar Ipomoea batatas L Lam. serta sifat kimia Podsolik Jasinga.

II. TINJAUAN PUSTAKA