Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Penelitian Terdahulu

1.2 Perumusan Masalah

Dari permasalahan yang muncul, maka dirumuskan pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional BOPO, Net Interest Margin NIM dan Loan to Deposit Ratio LDR terhadap Return On Asset ROA? 2. Seberapa besar pengaruh koefisien regresi dari variabel CAR, NPL, BOPO, LDR dan NIM terhadap ROA?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Loan NPL, Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional BOPO, Net Interest Margin NIM dan Loan to Deposit Ratio LDR terhadap Return On Asset ROA dan penelitian ini juga bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh koefisien regresi dari variabel CAR, NPL, BOPO, LDR dan NIM terhadap ROA.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja keuangan perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia BEI. 2. Dapat digunakan sebagai alat untuk memprediksi tingkat profitabilitas perusahaan perbankan. Universitas Sumatera Utara 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para investor yang ingin berinvestasi di perusahaan perbankan dengan melihat Capital Adequacy Ratio CAR, Non performing Loan NPL, Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional BOPO, Net Interest Margin NIM dan Loan to Deposit Ratio LDR sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi diperusahaan perbankan. 4. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan referensi bagi peneliti yang ingin meneliti kinerja keuangan perusahaan perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan rasio keuangan. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pengertian bank menurut PSAK Nomor 31 dalam Standar Akuntansi Keuangan, 1999: 31.1 bank adalah merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dan pihak-pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya Kasmir, 2003: 11. Dari pengertian diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan yaitu bank dapat diartikan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, jadi aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan sehingga berbicara mengenai bank tidak lepas dari masalah keuangan. Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Tugas dan Fungsi Bank

Tugas pokok bank menurut Undang-Undang No.19 tahun 1998 adalah membantu pemerintah dalam hal mengatur, menjaga dan memelihara stabilitas nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Siamat, 2005 : 276 fungsi bank adalah : 1. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam kegiatan ekonomi 2. Menciptakan uang 3. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat 4. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain

2.1.3 Jenis-Jenis Bank

Menurut Kasmir, 2002 menyatakan bahwa Bank terbagi atas 5 lima jenis yaitu: 1. Dilihat dari segi fungsinya Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 14 tahun 1967, jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari: a. Bank Umum b. Bank Pembangunan c. Bank Tabungan d. Bank Pasar e. Bank Desa f. Lumbung Desa g. Bank Pegawai Universitas Sumatera Utara h. dan bank lainnya Setelah keluarnya Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang-Undang RI nomor 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri dari: a. Bank Umum Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. b. Bank Perkreditan Rakyat BPR Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2. Dilihat dari segi fungsi dan tujuan usahanya a. Bank Central Bank Central adalah bank yang bertindak sebagai bankers bank pimpinan penguasa moneter, mendorong dan mengarahkan semua jenis bank yang ada. b. Bank Umum Bank Umum adalah bank milik negara, swasta, maupun koperasi yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk giro, deposito, serta tabungan dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek. c. Bank Tabungan Bank Tabungan adalah bank milik negara, swasta, maupun koperasi yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk Universitas Sumatera Utara tabungan sedangkan usahanya terutama memperbanyak dana dengan kertas berharga. d. Bank Penbangunan Bank pembangunan adalah bank milik negara, swasta, maupun koperasi yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito dan mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang. Sedangkan usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan. 3. Dilihat dari segi kepemilikannya Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dilihat dari akte pendirian dan penguasaan saham yang dimiliki bank yang bersangkutan. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan tersebut adalah: a. Bank Milik Pemerintah Dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula. b. Bank Milik Swasta Nasional Bank jenis ini seluruh atau sebahagian besarnya dimiliki oleh swasta nasional serta akte pendiriannya didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan pihak swasta. c. Bank Milik Koperasi Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum koperasi. Universitas Sumatera Utara d. Bank Milik Asing Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, bank milik swasta asing atau pemerintah asing. Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. e. Bank Milik Campuran Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional. Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh Warga Negara Indonesia. 4. Dilihat dari segi status Status bank yang dimaksud adalah: a. Bank Devisa Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. b. Bank Non Devisa Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti bank devisa, dimana transaksi yang dilakukan masih dalam batas-batas Negara. 5. Dilihat dari segi cara menentukan harga a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional b. Bank yang berdasrkan prinsip syariah, aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya. Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Kinerja Perbankan dan Laporan Keuangan

Kinerja keuangan dapat di ukur dengan menggunakan efisiensi sedangkan efisiensi dapat diartikan sebagai rasio perbandingan antara masukan dan keluaran. efisiensi kinerja keuangan perusahaan diukur dari efisiensinya diproksikan dengan beberapa tolak ukur yang tercermin didalam keuangan. Dengan pengeluaran biaya tertentu diharapkan memperoleh hasil yang optimal atau dengan hasil tertentu diharapkan mengeluarkan biaya seminimal mungkin. Kesehatan bank adalah kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik melalui cara-cara yang sesuai dengan peraturan yang berlaku Susilo dkk, 2002. Menurut Januarti, 2002 faktor-faktor kinerja perusahaan perbankan yang digunakan untuk menilai kesehatan bank adalah sebagai berikut: a. Capital Modal merupakan faktor yang penting dalam rangka pengembangan usaha dan untuk menampung risiko kerugiannya. Modal berfungsi untuk membiayai operasi, sebagai instrumen untuk mengantisipasi rasio, dan sebagai alat untuk ekpansi usaha. Penilaian dari capital ini adalah capital yang ada didasarkan pada kewajiban penyediaan modal minimum bank Dendawijaya, 2001. Penilaian ini didasarkan kepada CAR Capital Adequacy Ratio yang telah ditetapkan BI. CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko. Universitas Sumatera Utara Perbandingan rasio tersebut adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR. Modal terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. ATMR adalah nilai total masing-masing aktiva bank setelah dikalikan dengan masing-masing bobot risiko aktiva tersebut. Aktiva yang paling tidak beresiko diberi bobot 0 dan aktiva yang paling beresiko diberi bobot 100. Menurut Bank Indonesia penilaian permodalan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kecukupan modal Bank dalam mengcover eksposur risiko saat ini dan mengantisipasi eksposur risiko dimasa yang akan datang. Sesuai dengan penilaian rasio CAR berdasarkan Surat Keputusan DIR BI No.3012KEPDIR tanggal 30 April 1997, CAR minimal 8. Perhitungan rasio CAR sesuai dengan standar Bank Indonesia adalah sebagai berikut: b. Assets Quality Menurut Bank Indonesia, 2004 penilaian kualitas asset dimaksudkan untuk mengevaluasi kondisi asset bank dan kecukupan manajemen resiko kredit. Sedangkan menurut kuncoro, 2002 aspek asset quality ini menunjukkan kualitas asset sehubungan dengan resiko kredit yang dihadapi bank akibat pemberian kredit dan investasi dana bank dalam portofolio yang berbeda. Setiap penanaman dana bank dalam aktiva produktif dinilai kualitasnya dengan menentukan tingkat kolektibilitas yaitu apakah lancar, kurang lancar, diragukan atau macet. Modal CAR = X 100 ATMR Universitas Sumatera Utara Pembedaan kolektibilitas tersebut diperlukan untuk mengetahui besarnya cadangan minimum, penghapusan aktiva produktif yang harus disediakan oleh bank untuk menutup resiko kemungkinan kerugian yang terjadi. Aktiva yang produktif merupakan penempatan dana oleh bank dalam asset yang menghasilkan pendapatan untuk menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank. Dari aktiva inilah bank mengharapkan adanya selisih keuntungan dari kegiatan pengumpulan dan penyaluran dana. Dari pengertian aktiva produktif tersebut, dapat disimpulkan bahwa aktiva yang berkualitas adalah aktiva yang dapat menghasilkan pendapatan dan dapat menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank Mudrajad kuncoro, 2002. Penilaian terhadap rasio kualitas aktiva produktif yang dimiliki bank didasarkan pada dua rasio yaitu: a. Rasio aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif. Aktiva produktif yang diklasifikasikan adalah jumlah aktiva produktif yang kolektibilitasnya tidak lancar, dan jumlah yang diperhitungkan adalah 50 dari aktiva produktif yang tergolong kurang lancar ditambah 75 aktiva produktif yang tergolong diragukan ditambah 100 aktiva produktif yang tergolong macet. cara penilaian kolektibilitas atau kualitas dari masing-masing kredit yang diberikan diatur dalam SE BI No.2312BPPP Tanggal 28 Februari 1991. b. Rasio penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dibentuk oleh bank terhadap penyisihan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk oleh bank. Berdasarkan SK Direksi BI No. 31148KEPDIR tanggal 12 Universitas Sumatera Utara November 1999 tentang pembentukan PPAP, bank wajib membentuk PPAP berupa cadangan khusus guna menutup risiko kemungkinan kerugian. Tujuan dari aspek ini adalah untuk menilai jenis-jenis asset yang dimiliki oleh bank. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telah dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia. Rasio yang digunakan untuk menilai kualitas asset sebuah bank menggunakan metode Non Performing Loan NPL dengan rumusnya adalah sebagai berikut: Adapun penilaian rasio NPL berdasarkan Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No.3012KEPDIR tanggal 30 April 1997 adalah NPL 5 yang termasuk dalam bank sehat. c. Management Maksud dari penilaian manajemen adalah untuk mengevaluasi kemampuan manajerial pengurus bank dalam menjalankan usahanya, kecukupan manajemen risiko dan kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada Bank Indonesia. manajemen yang dimaksud adalah kemampuan manajemen bank untuk mengidentifikasi, mengukur, mengawasi dan mengontrol risiko-risiko yang timbul melalui kebijakan-kebijakan dan strategi bisnisnya untuk mencapai target. Dalam manajemen ini sumber daya manusia yang handal, Kredit bermasalah NPL = X 100 Total kredit Universitas Sumatera Utara kepemimpinan manajemen yang profesional serta ketersediaan teknologi informasi sangat dibutuhkan Kuncoro, 2002. d. Earning Penilaian earning dimaksudkan untuk mengevaluasi kondisi dan kemampuan earning atau rentabilitas bank dalam mendukung kegiatan operasional dan permodalan. Earnings digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menetapkan harga yang mampu menutup seluruh biaya. Rasio yang digunakan dalam earning ini adalah menggunakan ROA, NIM dan perbandingan biaya operasional dengan pendapatan operasional BOPO. Rumus untuk ROA dan BOPO adalah: Menurut Surat Keputusan DIR BI No.3012KEPDIR tanggal 30 April 1997, adapun penilaian rasio ROA dan BOPO adalah sebagai berikut: ROA ≥ 1,215 yang termasuk dalam bank sehat sedangkan BOPO ≤ 93,52. Net Interest Margin NIM Menurut Koch dan Scott, 2000 Net Interest Margin NIM ini penting untuk mengevaluasi kemampuan bank dalam mengelola risiko terhadap suku bunga. Laba Bersih ROA = X 100 Total Aktiva Biaya Operasional BOPO = X 100 Pendapatan Operasional Universitas Sumatera Utara Saat suku bunga berubah, pendapatan bunga dan biaya bunga juga akan mengalami perubahan. Sedangkan menurut Almilia dan Herdiningtyas, 2005 Net Interest Margin NIM merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank, sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Adapun rumus NIM adalah: e. Liquidity Penilaian ini dimaksudkan untuk mengevaluasi kemampuan bank dalam memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan kecukupan manajemen risiko likuiditas. Penilaian likuiditas dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar kemampuan bank tersebut mampu membayar hutang-hutangnya dan membayar kembali kepada deposannya serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Likuiditas dinilai dengan mengingat bahwa aktiva bank kebanyakan bersifat tidak likuid dengan sumber dana dengan jangka waktu lebih pendek. Penilaian Pendapatan bunga bersih NIM = X 100 Aktiva produktif Universitas Sumatera Utara likuiditas antara lain melihat kemampuan bank menyediakan asset likuid yang dapat segera dijadikan uang tunai Sudrajat, 2004. Secara umum rasio ini merupakan rasio antara jumlah aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar. Adapun yang dianalisis dalam rasio ini adalah: a. Rasio kewajiban bersih Call Money terhadap aktiva b. Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank misalnya giro, tabungan, deposito, dan lain-lain. Rasio yang digunakan biasanya menggunakan LDR. Loan to Deposit Ratio LDR adalah rasio antara jumlah seluruh kredit yang diberikan bank dengan dana pihak ketiga bank. Adapun dana pihak ketiga terdiri dari giro, tabungan dan deposito. Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap waktu dengan menggunakan surat perintah pembayaran seperti cek dan bilyet giro. Tabungan adalah simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh bank. Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank yang bersangkutan Sinungan, 1993. Rumus LDR adalah: Jumlah kredit yang diberikan LDR = X 100 Total dana pihak ketiga Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Surat Keputusan DIR BI No.3012KEPDIR tanggal 30 April 1997, penilaian LDR bank yang sehat sebesar ≤ 94,75.

2.2 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengukuran kinerja perbankan dengan menggunakan rasio keuangan pada perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia BEI dan ada juga penelitian tentang pengukuran kinerja perbankan dengan menggunakan rasio keuangan terhadap kinerja profitabilitas. Penelitiannya antara lain: Hesti Werdaningtyas 2002 tentang faktor yang mempengaruhi profitabilitas Bank Take Over di Indonesia. Penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu ROA dan variabel bebas yaitu pangsa asset, pangsa dana, pangsa kredit, CAR, LDR. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Variabel bebas yang signifikan positif adalah CAR dan variabel bebas yang signifikan negatif adalah LDR, sedangkan variabel yang tidak signifikan adalah pangsa asset, pangsa dana dan pangsa kredit. Penelitian Yuliani 2007 tentang hubungan efisiensi operasional dengan kinerja profitabilitas pada sektor perbankan yang go public di BEJ. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur hubungan antara tingkat efisiensi operasional terhadap kinerja profitabilitas perbankan di BEJ. Dalam penelitian ini menggunakan variabel MSDN, CAR, BOPO dan LDR. Variabel BOPO berpengaruh signifikan negatif, sedangkan CAR berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Variabel MSDN dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja profitabilitas perbankan. Universitas Sumatera Utara Penelitian ini menggunakan metode regresi time-series cross-section. Variabel terikat yang digunakan adalah kinerja profitabilitas perbankan. Wisnu Mawardi 2005 tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan Bank Umum di Indonesia. Rasio-rasio yang digunakan pada variabel bebas adalah CAR, NIM, NPL dan BOPO. Didalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa NPL dan BOPO mempunyai pengaruh signifikan negatif. Sedangkan NIM mempunyai pengaruh signifikan positif. Rasio CAR mempunyai pengaruh yang tidak signifikan, variabel terikat pada penelitian ini adalah kinerja profitabilitas perbankan ROA. Almalia 2005 meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi kebangkrutan dan kesulitan keuangan perusahaan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR, APB, NPL, PPAPAP, ROA, NIM dan BOPO. Penelitian ini menggunakan metode persamaan regresi linier berganda. Hasilnya menunjukkan bahwa CAR dan BOPO signifikan untuk memprediksi kondisi kebangkrutan dan kesulitan keuangan pada sektor perbankan. Tabel Penelitian Terdahulu NO Peneliti Variabel MetodeAnalisis Kesimpulan 1. Hesti Werdaningtyas 2002 Pangsa pasar, CAR, LDR, dan profitabilitas ROA Regresi linier berganda Hasil dari penelitian ini adalah pangsa pasar tidak berpengaruh terhadap profitabilitas, sedangkan variabel CAR mempunyai pengaruh positif Universitas Sumatera Utara terhadap profitabilitas dan LDR berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. 2. Wisnu Mawarsdi 2005 CAR, NPL, BOPO, NIM, dan ROA Regresi linier berganda Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa keempat variabel CAR, NPL, BOPO, dan NIM secara bersama sama-sama mempengaruhi kinerja bank umum. Untuk variabel CAR dan NIM mempunyai pengaruh positif terhadap ROA dan Variabel BOPO dan NPL mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA. Dari keempat variabel yang paling berpengaruh terhadap ROA adalah variabel NIM. 3. Yuliani 2007 Variabel terikat adalah ROA, variabel bebas: MSDN, CAR, BOPO, dan LDR Analisis regresi time-series cross-section Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang signifikan negatif adalah BOPO, dan variabel yang signifikan positif adalah CAR, variabel yang tidak signifikan: MSDN dan LDR. 4. Almalia dan Herdiningtyas 2005 CAR, APB, NPL, PPAPAP, ROA, NIM, dan BOPO Regresi linier berganda CAR dan BOPO signifikan untuk memprediksi kondisi kebangkrutan dan kesulitan keuangan pada sektor perbankan. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Dalam penelitian ini, akan dianalisis faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan pada perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia BEI dengan menggunakan rasio keuangan dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010. 2.3 Perumusan Hipotesis 2.3.1 Pengaruh CAR terhadap Kinerja Keuangan ROA Bank