Efikasi Air Putih Dan High Intensity Interval Training (Hiit) Terhadap Perubahan Profil Lipid Dan Indeks Kebugaran Kardiorespiratori Mahasiswa Overweight
EFIKASI AIR PUTIH DAN HIGH INTENSITY INTERVAL
TRAINING (HIIT) TERHADAP PERUBAHAN PROFIL LIPID
DAN INDEKS KEBUGARAN KARDIORESPIRATORI
NAZHIF GIFARI
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Efikasi Air Putih dan
High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap Perubahan Profil Lipid dan
Indeks Kebugaran Kardiorespiratori adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2016
Nazhif Gifari
NIM I151130371
RINGKASAN
NAZHIF GIFARI. Efikasi Air Putih dan High Intensity Interval Training (HIIT)
terhadap Perubahan Profil Lipid dan Indeks Kebugaran Kardiorespiratori
Mahasiswa Overweight. Dibimbing oleh HARDINSYAH dan DRAJAT
MARTIANTO.
Di Indonesia, prevalensi penduduk laki-laki dewasa obesitas pada tahun
2013 sebanyak 19.7 persen dan prevalensi obesitas perempuan dewasa (>18
tahun) 32.9 persen, baik laki-laki maupun perempuan mengalami peningkatan dari
Data Riskesdas 2010 (Riskesdas 2013). Upaya penurunan berat badan dapat
dilakukan dengan kombinasi diet, aktivitas fisik, dan perubahan gaya hidup.
Perbaikan status gizi dengan mengkombinasikan olahraga dan diet merupakan
kombinasi yang paling efektif dalam mengoptimalkan perbaikan status gizi.
Upaya dalam perbaikan status gizi dapat dilakukan dengan mengonsumsi air putih
(Tate et al. 2012). Latihan High Intensity Interval Training (HIIT) merupakan
latihan kardio yang mengkombinasikan latihan intensitas tinggi dengan intensitas
sedang atau rendah dengan waktu atau interval tertentu, latihan HIIT dengan
teratur dapat meningkatkan HDL dalam darah dan menurunkan total kolesterol,
LDL, trigliserida dalam darah.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh efikasi
minum air putih dan High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap perubahan
profil lipid dan kebugaran fisik remaja overweight. Tujuan khusus antara lain: 1)
mengidentifikasi kebiasaan minum air, profil lipid, dan indeks kebugaran 2)
mengkaji perubahan status gizi (Indeks Massa Tubuh) dan komposisi tubuh
sebelum dan sesudah intervensi; 3) mengkaji efikasi intervensi minum air putih
dan High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap perubahan profil lipid (total
kolesterol, HDL, LDL, dan trigliserida); 4) mengkaji efikasi intervensi minum air
putih dan High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap perubahan indeks
kebugaran kardiorespiratori.
Penelitian ini menggunakan desain pre-post experimental study dengan tiga
kelompok intervensi. Sebanyak 27 mahasiswa overweight dan obesitas mengikuti
intervensi ini selama 2 bulan terbagi atas tiga kelompok intervensi. Kelompok 1
mendapatkan intervensi air putih (DA), kelompok 2 mendapatkan HIIT, dan
kelompok 3 kombinasi DA+HIIT. Rata-rata umur pada kelompok DA adalah
19.9±0.6 tahun, pada kelompok HIIT 19.8±0.4 tahun, dan pada kelompok
DA+HIIT 19.5 ± 0.9 tahun.
Rata-rata konsumsi air putih kelompok DA sebesar 2300 ± 737 mL,
kelompok HIIT sebesar 1752 ± 791 mL dan kelompok DA+HIIT sebesar 2500 ±
719 mL. Rata-rata konsumsi dan asupan energi minuman karbonasi kelompok DA
sebesar 183 ± 173 mL dan 80 ± 77 kkal, kelompok HIIT sebesar 94 ± 69 mL dan
231 ± 159 kkal, dan kelompok DA+HIIT sebesar 99 ± 73 mL dan 231 ± 159 kkal.
Asupan energi pada kelompk DA sebesar 1929 ± 355 kkal, kelompok HIIT
sebesar 1908 ± 515 kkal dan kelompok DA+HIIT sebesar 2198 ± 539 kkal.
Asupan protein pada kelompok sebesar 52.2 ± 10.4 g, kelompok HIIT sebesar
50.4 ± 11.5 g dan kelompok DA+HIIT sebesar 51.7 ± 12.3 g. Sebagian besar
subjek memiliki tingkat aktivitas sangat ringan dan ringan baik hari libur ataupun
hari kuliah. Pada hari libur sebesar 74.1% dan sebesar 22.1% memiliki tingkat
aktivitas sangat ringan dan ringan. Pada hari kuliah, sebesar 92.6% dan sebesar
7.4% dengan kategori sangat ringan dan ringan. Secara keseluruhan subjek, hanya
sebesar 3.7% dari keseluruhan subjek yang memiliki tingkat aktivitas fisik yang
sedang.
Berdasarkan rata-rata berat badan pada kelompok DA sebesar 69.7 ± 19 kg,
kelompok HIIT sebesar 63.6 ± 6.5 kg, dan kelompok DA+HIIT sebesar 63.6 ± 9.6
kg. Hasil ANOVA menunjukkan sebelum intervensi tidak terdapat perbedaan
yang nyata berat badan antara ketiga kelompok perlakuan. Setelah intervensi
dilakukan, terdapat perbedaan pada kelompok DA, kelompok HIIT dan kelompok
DA+HIIT yaitu sebesar 69.9 ± 18.6 kg, 63.2 ± 6.4 kg dan 62.5 ± 9.2 kg.
Penurunan berat badan paling besar setelah intervensi pada kelompok DA+HIIT
sebesar -1.1 ± 0.8 kg dan kelompok HIIT sebesar -0.4 ± 0.7 kg. Berdasarkan
selisih berat badan, ANOVA terhadap ketiga kelompok terdapat perbedaan yang
nyata dengan nilai P
TRAINING (HIIT) TERHADAP PERUBAHAN PROFIL LIPID
DAN INDEKS KEBUGARAN KARDIORESPIRATORI
NAZHIF GIFARI
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Efikasi Air Putih dan
High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap Perubahan Profil Lipid dan
Indeks Kebugaran Kardiorespiratori adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2016
Nazhif Gifari
NIM I151130371
RINGKASAN
NAZHIF GIFARI. Efikasi Air Putih dan High Intensity Interval Training (HIIT)
terhadap Perubahan Profil Lipid dan Indeks Kebugaran Kardiorespiratori
Mahasiswa Overweight. Dibimbing oleh HARDINSYAH dan DRAJAT
MARTIANTO.
Di Indonesia, prevalensi penduduk laki-laki dewasa obesitas pada tahun
2013 sebanyak 19.7 persen dan prevalensi obesitas perempuan dewasa (>18
tahun) 32.9 persen, baik laki-laki maupun perempuan mengalami peningkatan dari
Data Riskesdas 2010 (Riskesdas 2013). Upaya penurunan berat badan dapat
dilakukan dengan kombinasi diet, aktivitas fisik, dan perubahan gaya hidup.
Perbaikan status gizi dengan mengkombinasikan olahraga dan diet merupakan
kombinasi yang paling efektif dalam mengoptimalkan perbaikan status gizi.
Upaya dalam perbaikan status gizi dapat dilakukan dengan mengonsumsi air putih
(Tate et al. 2012). Latihan High Intensity Interval Training (HIIT) merupakan
latihan kardio yang mengkombinasikan latihan intensitas tinggi dengan intensitas
sedang atau rendah dengan waktu atau interval tertentu, latihan HIIT dengan
teratur dapat meningkatkan HDL dalam darah dan menurunkan total kolesterol,
LDL, trigliserida dalam darah.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh efikasi
minum air putih dan High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap perubahan
profil lipid dan kebugaran fisik remaja overweight. Tujuan khusus antara lain: 1)
mengidentifikasi kebiasaan minum air, profil lipid, dan indeks kebugaran 2)
mengkaji perubahan status gizi (Indeks Massa Tubuh) dan komposisi tubuh
sebelum dan sesudah intervensi; 3) mengkaji efikasi intervensi minum air putih
dan High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap perubahan profil lipid (total
kolesterol, HDL, LDL, dan trigliserida); 4) mengkaji efikasi intervensi minum air
putih dan High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap perubahan indeks
kebugaran kardiorespiratori.
Penelitian ini menggunakan desain pre-post experimental study dengan tiga
kelompok intervensi. Sebanyak 27 mahasiswa overweight dan obesitas mengikuti
intervensi ini selama 2 bulan terbagi atas tiga kelompok intervensi. Kelompok 1
mendapatkan intervensi air putih (DA), kelompok 2 mendapatkan HIIT, dan
kelompok 3 kombinasi DA+HIIT. Rata-rata umur pada kelompok DA adalah
19.9±0.6 tahun, pada kelompok HIIT 19.8±0.4 tahun, dan pada kelompok
DA+HIIT 19.5 ± 0.9 tahun.
Rata-rata konsumsi air putih kelompok DA sebesar 2300 ± 737 mL,
kelompok HIIT sebesar 1752 ± 791 mL dan kelompok DA+HIIT sebesar 2500 ±
719 mL. Rata-rata konsumsi dan asupan energi minuman karbonasi kelompok DA
sebesar 183 ± 173 mL dan 80 ± 77 kkal, kelompok HIIT sebesar 94 ± 69 mL dan
231 ± 159 kkal, dan kelompok DA+HIIT sebesar 99 ± 73 mL dan 231 ± 159 kkal.
Asupan energi pada kelompk DA sebesar 1929 ± 355 kkal, kelompok HIIT
sebesar 1908 ± 515 kkal dan kelompok DA+HIIT sebesar 2198 ± 539 kkal.
Asupan protein pada kelompok sebesar 52.2 ± 10.4 g, kelompok HIIT sebesar
50.4 ± 11.5 g dan kelompok DA+HIIT sebesar 51.7 ± 12.3 g. Sebagian besar
subjek memiliki tingkat aktivitas sangat ringan dan ringan baik hari libur ataupun
hari kuliah. Pada hari libur sebesar 74.1% dan sebesar 22.1% memiliki tingkat
aktivitas sangat ringan dan ringan. Pada hari kuliah, sebesar 92.6% dan sebesar
7.4% dengan kategori sangat ringan dan ringan. Secara keseluruhan subjek, hanya
sebesar 3.7% dari keseluruhan subjek yang memiliki tingkat aktivitas fisik yang
sedang.
Berdasarkan rata-rata berat badan pada kelompok DA sebesar 69.7 ± 19 kg,
kelompok HIIT sebesar 63.6 ± 6.5 kg, dan kelompok DA+HIIT sebesar 63.6 ± 9.6
kg. Hasil ANOVA menunjukkan sebelum intervensi tidak terdapat perbedaan
yang nyata berat badan antara ketiga kelompok perlakuan. Setelah intervensi
dilakukan, terdapat perbedaan pada kelompok DA, kelompok HIIT dan kelompok
DA+HIIT yaitu sebesar 69.9 ± 18.6 kg, 63.2 ± 6.4 kg dan 62.5 ± 9.2 kg.
Penurunan berat badan paling besar setelah intervensi pada kelompok DA+HIIT
sebesar -1.1 ± 0.8 kg dan kelompok HIIT sebesar -0.4 ± 0.7 kg. Berdasarkan
selisih berat badan, ANOVA terhadap ketiga kelompok terdapat perbedaan yang
nyata dengan nilai P