Analisis Pengaruh Atribut Kemasan Produk Kopi Aceh Terhadap Kepuasan Konsumen Di Dhapu Khupi Banda Aceh

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT KEMASAN PRODUK KOPI
ACEH TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI DHAPU
KUPI BANDA ACEH

NOVI TRIA MARDALENA

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Analisis Pengaruh
Atribut Produk Kemasan Kopi Aceh Terhadap Kepuasan Konsumen Di Dhapu
Kupi Banda Aceh” adalah benar-benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah
digunakan skripsi atau karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Maret 2014

Novi Tria Mardalena
NIM H24100009

ABSTRAK
NOVI TRIA MARDALENA. Analisis Pengaruh Atribut Kemasan Produk Kopi
Aceh Terhadap Kepuasan Konsumen Di Dhapu Kupi Banda Aceh. Di bawah
bimbingan MA’MUN SARMA.
Di Indonesia produk kopi sangat beraneka ragam macam dan mereknya.
Salah satu kota penghasil kopi terbesar adalah Aceh. Kopi Aceh telah menjadi
andalan Indonesia dalam hal produksi dan keunggulan mutu. Kedai kopi yang
terkenal di Aceh adalah kedai kopi Dhapu Kupi. Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisis atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain,
jaminan, kualitas, dan pelayanan secara simultan dan secara parsial berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen Dhapu Kupi. Data yang digunakan adalah data
primer yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner lalu diolah alat analisis

regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan perangkat lunak IBM SPSS
(Statistical Product and Service Solution) versi 20. Hasil penelitian diperoleh
bahwa variabel merek, jaminan dan pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan konsumen. Sedangkan variabel pengemasan, harga, desain dan kualitas
tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen kedai kopi
Dhapu Kupi.
Kata kunci: atribut produk, kedai kopi dhapu kupi, kepuasan konsumen

ABSTRACT
NOVI TRIA MARDALENA. Analysis of the Influence of the Aceh Coffee
Product Attributes to the Satisfaction of the Consumer at Dhapu Kupi Banda
Aceh. Under guidance of MA’MUN SARMA.
Coffee products are very diverse and range of the brand In Indonesia. One of
the largest coffee producer is Aceh. Aceh coffee has become Indonesia top-seeded
production and quality excellence. The famous coffe shop in Aceh is the Dhapu
Kupi coffee shop. This research was conducted to analyze the product attributes
that include brand products covering packaging, price, design, assurance, quality,
service and partially influence to Dhapu Kupi customer satisfaction. The data used
are the primary data obtained from the questionnaire results processed by multiple
linear regression analysis tool by using the IBM SPSS (Statistical Product and

Service Solution) Version 20. The research results show the brand products,
assurance and service variables influence significantly to the customer
satisfaction. Other variables of packaging, price design and quality do not
influence significantly to customer satisfaction Dhapu Kupi coffee shop.
Keyword: customer satisfaction, dhapu kupi coffee shop, product attributes

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT KEMASAN PRODUK KOPI
ACEH TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI DHAPU
KUPI BANDA ACEH

NOVI TRIA MARDALENA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Departemen Manajemen

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi

Nama
NIM

: Analisis Pengaruh Atribut Kemasan Produk Kopi Aceh
Terhadap Kepuasan Konsumen
Di Dhapu Khupi Banda Aceh
: Novi Tria Mardalena
: H24100009

Disetujui oleh

Dr Ir Ma’mun Sarma, MS, MEc
Pembimbing


Diketahui oleh

Dr Mukhamad Najib, STP, MSi
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Judul Skripsi

Nama
NIM

Analisis/ Pengaruh Atribut Kemasan Produk Kopi Aceh
Terhadap Kepuasan Konsumen
Oi Ohapu Khupi Banda Aceh
Novi Tria Mardalena
H241 00009

Oisetujui oleh


Dr Ir Ma'mun Sarma, MS. MEc
Pembimbing

STP MSi

Tanggal Lulus:

1 4 mセ

L r@

2014

PRAKATA
Segala puji senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat dan salam senantisa kita
limpahkan kehadirat manusia paling mulia di muka bumi Rasulullah Muhammad
SAW, semoga kita mendapatkan safa’atul udzma diakhirat nanti, amin.
Skripsi berjudul Analisis Pengaruh Atribut Kemasan Produk Kopi Aceh

Terhadap Kepuasan Konsumen Di Dhapu Kupi Banda Aceh merupakan salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penelitian mengenai
atribut produk kopi sepengetahuan penulis belum terlalu banyak, hal ini yang
mendorong penulis untuk mencoba menelitinya sehingga menjadi informasi yang
berguna bagi seluruh stake holder pertanian kopi Indonesia terutama di bagian
hilir produksi. Persaingan yang ketat antara kedai kopi semakin memperketat
bisnis di bidang ini.
Penulis berpendapat kepuasan konsumen menjadi salah satu faktor yang
dapat mendorong terdongkraknya omset pebisnis di masa yang akan datang,
dengan mempelajari dan memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan
konsumen serta memilih strategi pemasaran yang tepat diharapkan pebisnis dapat
bersaing dengan pebisnis kedai kopi lainnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan kendala yang dihadapi. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan adanya penelitian berikutnya sebagai
penyempurna skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan dukungan
pemikiran bagi semua pihak yang berkepentingan.
Bogor, Maret 2014


Novi Tria Mardalena

vi

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

viii

DAFTAR GAMBAR

viii

DAFTAR LAMPIRAN

viii

PENDAHULUAN


1

Latar Belakang

1

Perumusan Masalah

3

Tujuan Penelitian

3

Manfaat Penelitian

4

Ruang Lingkup Penelitian


4

METODE

4

Kerangka Pemikiran

4

Lokasi dan Waktu Penelitian

5

Pengumpulan Data dan Sumber Data

6

Metode Pengumpulan Data


7

Uji Validitas

8

Uji Reliabilitas

8

Uji Asumsi Klasik

9

Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN

12
12

Gambaran Umum Dhapu Kupi Banda Aceh

12

Karakteristik Responden

13

Analisis Deskriptif Responden

14

Regresi Linear Berganda

20

Pengujian Secara Simultan (Uji F)

21

Pengujian Secara Parsial (Uji t)

21

Implikasi Manajerial

23

SIMPULAN DAN SARAN

24

DAFTAR PUSTAKA

25

LAMPIRAN

26

RIWAYAT HIDUP

28

DAFTAR TABEL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.

Kota penghasil kopi di Aceh
Skala pengukuran
Batas penelitian
Uji multikolinearitas
Uji linieritas
Uji heteroskedestisitas
Karakteristik responden
Persepsi responden terhadap atribut produk
Penilaian responden terhadap merek
Penilaian responden terhadap pengemasan
Penilaian responden terhadap harga
Penilaian responden terhadap desain
Penilaian responden terhadap jaminan
Penilaian responden terhadap kualitas
Penilaian responden terhadap pelayanan
Penilaian responden terhadap kepuasan konsumen
Regresi linier berganda
Pengujian secara simultan
Pengujian secara parsial

2
7
8
10
11
11
13
15
15
16
16
17
18
18
19
19
19
21
22

DAFTAR GAMBAR
1.
2.

Kerangka pemikiran
Uji normalitas

5
9
DAFTAR LAMPIRAN

1.
2.
3.

Uji validitas
Uji reliabilitas
Gambar produk kopi dhapu kupi

26
27
27

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia telah mengenal buah kopi sejak zaman dahulu. Buah kopi dapat
digunakan sebagai bahan makanan, bahan dasar obat, serta minuman. Buah kopi
yang setelah dinikmati dalam bentuk bubuk dapat dibuat minuman. Kopi memang
telah menjadi bagian erat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Kopi pada
dasarnya merupakan sesuatu yang menarik untuk dibicarakan, karena kopi
merupakan salah satu komoditi terlaris saat ini, yang selalu diburu para penikmat
kopi dimanapun ia berada (Nurazizi 2013). Kopi sebagai minuman keluarga dapat
pula dijadikan tema promosi karena mengkonsumsi kopi merupakan bagian dari
kebiasaan keluarga (Wahyudin 2003). Banyak orang beranggapan bahwa kopi
dapat membuat orang tetap terjaga dalam waktu lama. Selain itu juga
memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi. Kopi sudah menjadi
sesuatu yang mendarah daging disebagian orang, rasanya satu hari tidak
meminum kopi terasa ada yang kurang. Oleh karena itu kopi adalah sebuah bisnis
yang sangat potensial.
Jenis kopi yang dibudidayakan yakni kopi arabika dan robusta. Sementara
itu, ada juga jenis kopi liberika yang merupakan perkembangan dari jenis robusta
(Spillane 1990). Kopi jenis arabika sangat baik ditanam di daerah yang
berketinggian 1000-2100 meter di atas permukaan laut (dpl). Tanaman kopi jenis
robusta memiliki adaptasi yang lebih baik dibandingkan dengan kopi jenis
arabika. Kopi jenis robusta dapat tumbuh di ketinggian yang lebih rendah
dibandingkan dengan lokasi perkebunan arabika. Sedangkan jenis kopi liberika
karakteristik bijinya hampir sama dengan jenis arabika yang merupakan
pengembangan dari jenis arabika. Kelebihan jenis kopi liberika ini lebih tahan
terhadap serangan hama Hemelia vastratixi dibandingkan dengan kopi jenis
arabika (Panggabean 2010).
Di Indonesia produk kopi sangat beraneka ragam macam dan mereknya.
Kecintaan masyarakat Indonesia yang beraneka ragam terhadap kopi tidaklah
didominasi oleh beberapa kalangan saja, tetapi juga hampir semua kalangan mulai
dari kalangan bawah sampai kalangan atas. Mereka yang mempunyai pendidikan
dan yang tidak berpendidikan juga dapat menikmati kopi. Kedai kopi juga
terbilang cukup banyak di Indonesia. Salah satu kota yang memiliki kedai kopi
terbanyak dan mempunyai cita rasa kopi yang khas adalah Aceh.
Aceh adalah satu provinsi di Indonesia yang memiliki 23 kabupaten
dengan beraneka ragam jenis budaya. Aceh sangat terkenal dengan cita rasa kopi
Aceh. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Aceh hanya untuk menikmati kopi
Aceh. Kopi Aceh memang telah menjadi andalan Indonesia dalam hal produksi
dan keunggulan mutu. Selain itu Aceh juga merupakan salah satu sentra
penghasil kopi yang terbesar di Indonesia.
Jenis kopi yang dibudidayakan di provinsi Aceh sebagian besar
merupakan jenis arabika. Daerah yang paling luas areal kebun kopi berada di
Aceh Tengah, kabupaten Takengon dengan luas 73.499 hektare dengan produksi
sekitar 26.000 ton/tahun. Petani yang terlibat lebih dari 55.000 keluarga.
Panggabean (2010) menyajikan total luas areal perkebunan kopi di provinsi Aceh
pada tahun 2006. Total areal perkebunan kopi di Aceh sekitar 100.939 hektare

2

dengan produksi 35.694 ton/tahun. Tabel 1 menyajikan kota penghasil kopi di
Nanggroe Aceh Darussalam.
Tabel 1 Kota penghasil kopi di Aceh
No
Kabupaten
Kecamatan
Kuta Cane
1.
Aceh Tenggara
Badar
Lawe Sigalagala
2.
Gayo Lues
Blangkejeren
3.
Aceh Tengah
Takengon
Timang Gajah
Bukit
4.
Bener Meriah
Bandar
Permata
5.
Aceh Selatan
Tapak Tuan

Jenis Kopi
A
A/R
A/R
A/R
A
A/R
A
A/R
A/R
A

Sumber : Buku pintar kopi (2010)
Keterangan : A: Arabika
R: Robusta
Produk kopi di Aceh memiliki banyak jenisnya. Di setiap kedai kopi yang
terletak di Aceh, memiliki produk kopi tersendiri untuk dinikmati oleh para
konsumennya. Aceh sangat terkenal dengan cita rasa kopinya. Kedai kopi
tradisional di Aceh awalnya adalah minuman kopi yang direbus, lalu
menggunakan saringan pada saat menyajikannya. Kedai kopi tradisional
digolongkan sebagai generasi pertama. Generasi kedua adalah kedai kopi yang
dikembangkan dengan waralaba. Generasi ketiga adalah kedai kopi yang
memberikan fasilitas tidak hanya minuman dan makanan, tetapi juga musik,
televisi satelit, dan akses internet. Kedai kopi yang termasuk generasi ketiga
adalah Dhapu Kupi, Solong Coffe, Yellow Corner, Tower Coffe, 3in1, Cut Nun
Coffe, Zakir Kupi, Black Jack coffe, Haba coffe, dan masih banyak lagi kedai
kopi yang lainnya. Kedai kopi yang memiliki konsumen yang cukup banyak
adalah Dhapu Kupi.
Dhapu kupi (DK) merupakan salah satu kedai kopi yang terletak di Banda
Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam. Kedai kopi ini cukup terkenal di kalangan
warga Banda Aceh. Terletak di Simpang Surabaya menjadikan DK selalu ramai
dikunjungi oleh masyarakat Aceh. Kedai kopi ini memiliki 2 cabang di Banda
Aceh. Dhapu Kupi berasal dari bahasa aceh, yang berarti Dapur Kopi.
Kenikmatan kopi yang khas membuat para konsumennya kerap datang untuk
membeli kopi di DK. Di sana kita juga dapat melihat atraksi yang menarik saat
pelayan membuat kopi untuk pelanggannya (Wonderful Indonesia 2013).
Produk kopi di kedai kopi DK memiliki 2 jenis produk kopi yang di
pasarkan kepada konsumennya, yaitu kopi dalam kemasan goodie bag dan kopi
dalam kemasan kotak. Cita rasa yang khas, enak, harga yang terjangkau, dan
pelayanan yang diberikan membuat DK berbeda dengan kedai kopi yang lainnya.
Karena ketika atribut produk suatu produk tidak sebaik produk pesaing, maka
tidak akan berhasil bagaimanapun faktor penunjang lainnya (Kotler 2004). Hal

3

ini yang membuat DK lebih banyak dikunjungi oleh para pelanggannya untuk
membeli kopi dibandingkan dengan warung kopi yang lainnya.
Atribut produk merupakan hal yang paling penting didalam memasarkan
suatu produk. Penempatan posisi produk yang tepat dibenak konsumen, terutama
melalui pengembangan atribut produk menjadi salah satu kunci keberhasilan
pemasaran dari sebuah produk (Anggipura 2012). Produk menduduki urutan yang
terpenting dalam suatu bauran pemasaran. Atribut yang dimililki oleh suatu
produk harus berbeda dengan produk lain agar konsumen dapat membedakan
produk yang satu dengan produk yang lainnya (Tjiptono 2007). Begitu pula
dengan produk kopi, kopi yang memiliki atribut produk yang profesional akan
membuat konsumen tertarik dan memiliki kepuasan tersendiri sehingga lebih
banyak mengunjungi kedai kopi tersebut.
Atribut produk kopi sangat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen,
dalam hal ini adalah membeli kopi di DK. Atribut produk yang berbeda dan
menarik lebih banyak mendapatkan pelanggan atau konsumen.
Konsumen yang memiliki kepuasan terhadap suatu produk akan membeli
lagi dan memberitahu orang lain tentang pengalaman baik mereka. Konsumen lah
yang berhak memilih produk mana yang lebih layak dibeli diantara produk yang
lain (Kotler 2008). Kepuasan konsumen akan menjadi penentu keberhasilan suatu
bisnis. Berdasarkan hal ini diperlukan penelitian atribut produk yang berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Apakah atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain,
jaminan, kualitas, dan pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan konsumen DK?
2) Apakah atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain,
jaminan, kualitas, dan pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan konsumen DK?

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah merumuskan pertanyaan-pertanyaan dan
menemukan jawaban terhadap pertanyaan penelitian tersebut. Maka tujuan
penelitian ini adalah:
1) Menganalisis atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain,
jaminan, kualitas, dan pelayanan secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan konsumen DK.

4

2) Menganalisis atribut produk yang meliputi merek, pengemasan, harga, desain,
jaminan, kualitas, dan pelayanan secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan konsumen DK.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan dampak dari pencapaiannya tujuan. Maka
berdasarkan tujuan penelitian, manfaat dari penelitian sebagai berikut:
1) Bagi pemilik kedai kopi
Untuk membantu dalam memberikan informasi mengenai faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi kepuasan konsumen DK.
2) Bagi Akademisi
Dapat menambah buku referensi dan masukan bagi pihak-pihak yang
bersangkutan dan memerlukan informasi mengenai pengaruh atribut produk
dalam kepuasan konsumen.

Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada analisis pengaruh atribut kemasan produk
kopi aceh terhadap kepuasan konsumen di lingkungan masyarakat Aceh.
Sedangkan yang menjadi objek dalam pengkajian ini adalah masyarakat aceh
yang membeli kopi. Penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner diberikan
kepada masyarakat aceh yang membeli kopi di DK. Penelitian dilakukan pada
kedai kopi DK yang beralamat di jalan Dr. Mohd. Hasan Simpang Surabaya,
Banda Aceh dan kedai kopi DK di Punge, Banda Aceh.

METODE
Kerangka Pemikiran Penelitian
Kerangka pemikiran merupakan sebuah penjelasan awal terhadap
fenomena-fenomena yang terjadi pada objek permasalahan dalam penelitian.
Berdasarkan kerangka pemikiran, dapat diketahui tentang atribut-atribut produk
kopi DK yang berpengaruh kepuasan konsumen DK.
Atribut-atribut produk dalam penelitian ini meliputi merek, pengemasan,
harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan. Atribut-atribut produk dalam
penelitian ini mengacu pada teori atribut produk Kotler dan Amstrong serta
Tjiptono.
Atribut-atribut produk diyakini dapat mempengaruhi kepuasan konsumen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan antara lain ; mutu produk
dan pelayanannya, kegiatan penjualan, dan pelayanan setelah penjualan.
Pengetahuan atas persepsi dan sikap pelanggan terhadap produk suatu perusahaan

5

akan menghasilkan peluang untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah diuraikan dimuka mengenai
variabel merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan serta
pengaruhnya terhadap kepuasan konsumen DK, maka kerangka pemikiran teoritis
yang diajukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 1.

Teori Atribut Produk (Kotler dan Amstrong)
Teori Atribut Produk (Tjiptono)

Teori Kepuasan (Kotler)
Teori Kepuasan Pelanggan
(Aritonang)

Merek
(X1)
Pengemasan
(X2)
Harga
(X3)
Desain
(X4)

Kepuasan Konsumen
Dhapu Kupi
(Y)

Jaminan
(X5)
Kualitas
(X6)
Pelayanan
(X7)

Gambar 1 Kerangka pemikiran

Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini merupakan survei terhadap konsumen Dhapu Kupi yang
membeli produk Dhapu Kupi secara langsung pada Kedai Kopi DK. Penelitian
dilaksanakan sejak bulan Agustus-Oktober 2013 di Kedai Kopi DK Banda Aceh
yang beralamat di Jalan Dr. Mohd. Hasan Simpang Surabaya Banda Aceh dan di
Punge Banda Aceh.

6

Pengumpulan Data dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dengan cara melakukan
penelitian langsung terhadap responden, yaitu konsumen kedai kopi DK Banda
Aceh dengan metode kuesioner dan wawancara.
Data sekunder merupakan data yang diperoleh langsung dari pihak entitas
usaha DK yaitu berupa laporan-laporan pendukung seperti gambaran awal
berdirinya entitas tersebut, struktur entitas maupun profil entitas DK yang menjadi
objek penelitian, buku-buku, teori yang terkait serta literatur-literatur lain.

Populasi dan Sampel
Dalam menentukan populasi dan jumlah sampel yang akan diteliti, peneliti
harus memahami konsep dan teori dari populasi dan sampel itu sendiri, serta
bagaimana cara penetepan dari variabel tersebut.

Penetapan Populasi
Jumlah populasi dalam penelitian ini tidak dapat diketahui secara pasti,
maka besarnya sampel ditentukan dengan mengkalikan 25 dengan variabel
independen, di mana hal ini mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh
Ferdinand (2006) yaitu penelitian multivariate (termasuk yang menggunakan
analisis regresi multivariat) besarnya sampel ditentukan sebanyak 25 kali variabel
independen. Berdasarkan ketentuan tersebut maka besarnya sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 7 x 25 = 175 responden

Penetapan Sampel
Pengambilan sampel responden dalam penelitian ini menggunakan metode
non-probability sampling dengan teknik judgement sampling, yaitu teknik
penentuan sampel yang dilakukan dengan terlebih dahulu merumuskan kriteriakriteria yang telah ditetapkan sebagai acuan penarikan sampel. Kriteria konsumen
yang dijadikan akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1) Konsumen yang membeli kopi di kedai kopi DK dan bersedia untuk mengisi
kuesioner yang dibagikan.
2) Responden berusia di atas 17 tahun karena diyakini telah cakap dalam
memberikan tanggapan.
3) Dalam satu kelompok hanya akan diambil responden sebanyak 1 orang pada
saat penelitian dilakukan.
4) Konsumen yang telah membeli kopi di DK lebih dari 1 kali.

7

Metode Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dengan
menggunakan metode survei, yaitu dengan cara melakukan penelitian langsung
terhadap responden. Adapun metode seurvei yang dilakukan dalam penelitian ini
meliputi:
1) Wawancara
Peneliti mengadakan wawancara langsung dengan manajemen kedai DK dan
juga dilakukan kepada konsumen yang berkunjung di kedai DK pada saat
penelitian berlangsung secara tidak terstruktur yang terkait dengan masalah
yang diteliti untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian.
2) Kuesioner
Peneliti menyebarkan kuisioner yang telah berisi pertanyaan-pernyataan yang
berhubungan dengan variabel yang diteliti kepada konsumen DK. Responden
diminta untuk menentukan alternatif pilihan jawaban mereka terhadap masingmasing pertanyaan/pernyataan terkait. Jenis data penelitian ini adalah cross
sectional data dimana data yang dikumpulkan hanya satu kali pada waktu yang
bersamaan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dengan langsung menyerahkan kuisioner pada responden yang dituju
dengan pertanyaan-pertanyaan terstruktur. Data yang diperoleh melalui
kuisioner dengan menggunakan 5 (lima) skala likert dalam bentuk interval.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Skala pengukuran
Keterangan (Pilihan)
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
Sangat Setuju
Sumber: Data diolah (2014)

Skor
1
2
3
4
5

Berdasarkan kategori-kategori tersebut dapat diketahui bobot
nilai tertinggi adalah 5 dan bobot nilai terendah adalah 1. Untuk mengetahui
range maka selisih antara bobot nilai terendah adalah 5 – 1 = 4, dan untuk
mengetahui jumlah interval kelas dan besar interval kelas dapat digunakan
dengan rumus sebagai berikut:
�=


=


Keterangan:
R
= Range (rentang kelas)
k
= Jumlah Interval Kelas
i
= Besar Interval Kelas

= 0,8

8

Berdasarkan ketentuan di atas maka penulis mengelompokkan tanggapan
responden berdasarkan batas-batas penelitian terhadap bagian-bagian yang
dievaluasi sehingga dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Tabel 3 Batas penelitian
Batasan
1 – 1,8
1,81 – 2,6
2,61 – 3,4
3,41 – 4,2
4,21 – 5
Sumber: Data diolah (2014)

Keterangan
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju
Sangat Setuju

3) Studi Kepustakaan
Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara membaca, mempelajari,
dan mengutip dari berbagai sumber buku, jurnal, dan artikel untuk memperoleh
landasan teori dan penunjang yang berkaitan dengan materi penelitian.
Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana instrumen yang
digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya di ukur. Untuk mengetahui
apakah instrumen yang telah disusun memiliki validitas atau tidak, sehingga
instrumen yang diharapkan konsisten. Uji validitas dalam penelitian ini
menggunakan Uji Pearson Product Moment Coefficient of Correlation dengan
bantuan IBM SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20.
Untuk item pernyataan yang berhubungan dengan merek (X1) diperoleh
nilai korelasi antara skor alternatif pilihan jawaban responden terhadap item
pernyataan pertama (dilambangkan dengan a1) dengan total skor semua
pernyataan dalam variabel tersebut sebesar 0,773, sedangkan nilai korelasi tabel
dengan n = 30 menunjukkan angka sebesar 0,361 dan seluruh item pernyataan
pada variabel tersebut dianggap valid karena nilai r kritis hitung > nilai r kritis
tabel dan dapat dimasukkan dalam uji selanjutnya yaitu uji reliabilitas. Hal yang
serupa juga terjadi pada item-item pernyataan variabel selanjutnya yaitu variabel
pengemasan (X2), harga (X3), desain (X4), jaminan (X5), kualitas (X6), pelayanan
(X7), dan kepuasan konsumen (Y) dimana seluruh item pernyataan dari ketujuh
variabel tersebut valid dan juga dapat dimasukkan dalam uji selanjutnya yaitu uji
reliabilitas. Adapun hasil pengujian terhadap 30 responden penelitian untuk
masing-masing pernyataan disajikan pada Lampiran 1.

Uji Realibilitas
Pengujian reliabilitas ditujukan untuk menguji sejauh mana hasil
pengukuran dapat dipercaya. Tinggi dan rendahnya keandalan digambarkan
melalui koefisien reliabilitas dalam suatu angka tertentu. Dalam pengujian
keandalan ini digunakan tes konsistensi internal yaitu system pengujian terhadap

9

kelompok tertentu, kemudian dihitung skornya dan di uji konsistensinya terhadap
berbagai item yang ada dalam kelompok tersebut. Pengujian reliabilitas terhadap
instrumen penelitian ini menggunakan teknik Cronbach Alpha ().
Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel merek (X) yang
mewakili 4 item pernyataan memiliki nilai sebesar 0,781. Dikarenakan nilai yang
diperoleh diatas kriteria cronbach alpha yang ditetapkan yaitu > 0,60 dan
dianggap variabel tersebut dianggap reliabel. Selanjutnya, untuk item pernyataan
variabel pengemasan (X2) yang mewakili 3 item pernyataan menunjukkan nilai
cronbach alpha sebesar 0,711 yang berarti reliabel. Hasil serupa juga dapat dilihat
pada variabel harga (X3) dimana nilai conbrach aplha yang diperoleh sebesar
0,727, nilai conbrach alpha yang diperoleh oleh variabel desain (X4) sebesar
0,793, nilai conbrach alpha yang diperoleh oleh variabel jaminan (X5) sebesar
0,799, nilai conbrach alpha yang diperoleh oleh variabel kualitas (X6) sebesar
0,809, nilai conbrach alpha yang diperoleh oleh variabel pelayanan (X7) sebesar
0,685, dan nilai conbrach alpha yang diperoleh oleh variabel kepuasan konsumen
(Y) sebesar 0,827 sehingga dapat disimpulkan bahwa keenam variabel tersebut
dianggap reliabel. Dengan demikian, seluruh variabel dalam penelitian ini dapat
digunakan untuk diuji lebih lanjut dengan menggunakan Regresi Linear
Berganda. Hasil pengujian dengan menggunakan teknik cronbach alpha disajikan
pada Lampiran 2.
Uji Asumsi Klasik
Untuk menjaga akurasi model hasil regresi linier berganda yang diperoleh,
maka dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu untuk mengetahui sah atau
tidaknya suatu analisis regesi. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan yaitu uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji linieritas dan uji
heteroskedestisitas.
Uji Normalitas
Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data
penelitian masing-masing variabel telah menyebar secara normal atau tidak, hal
ini dapat dilakukan dengan melihat sebaran standarized pada kurva P-P plots, bila
standarized residual berada pada kisaran garis normal maka data mempunyai
terdistribusi secara normal (Santoso 2000). Adapun uji normalitas dalam
penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Uji normalitas

10

Pada Gambar 2 dapat disimpulkan bahwa distribusi data adalah normal
karena garis yang menggambarkan data sesungguhnya mengikuti dan tersebar di
sekitar garis diagonalnya.

Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi variabel bebas atau independen. Model regresi yang
baik selayaknya tidak terjadi multikolinearitas.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam suatu model
regresi, maka dapat dilakukan dengan beberapa cara dimana salah satunya dengan
nilai toleransi (Tolerance, TOL) dan faktor inflasi varians (Variance Inflation
Factor). Jika nilai Tolerance-nya yang diperoleh lebih kecil dari 0,10 dan nilai
VIF lebih besar dari 10 maka terjadi masalah multikolinieritas. Pengujian
multikolinieritas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
membandingkan antara nilai Tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation Factor).
Adapun hasil pengujian multolinearitas yang digunakan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Uji multikolinearitas
Model

1

(Constant)
Merek
Pengemasan
Harga
Desain
Jaminan
Kualitas
Pelayanan

Collinearity Statistics
Tolerance

VIF
.533
.552
.639
.540
.405
.380
.591

1.877
1.810
1.565
1.852
2.471
2.630
1.692

Sumber: Data diolah (2014)
Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa tidak terjadi masalah
multikolinieritas dalam penelitian yang dilakukan. Hal ini karena nilai Tolerance
yang diperoleh pada variabel merek adalah sebesar 0,533 atau > dari 0,10 dan
nilai VIF yang diperoleh adalah sebesar 1,877 atau < dari 10. Hal yang serupa
terjadi pada variabel pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan desain
dimana nilai Tolerance-nya yang diperoleh lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF
lebih kecil dari 10.

Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah korelasi antara nilai observasi yang berurutan dari
variabel bebas. Untuk mengetahui adanya autokorelasi dapat dideteksi dengan
menggunakan Durbin Watson statistik.
Hasil uji autokorelasi yang telah dilakukan didapatkan nilai sebesar 2,031.
Nilai tersebut akan kita bandingkan dengan nilai D-W tabel yang bernilai antara
dL = 1,670 dan dU = 1,836 pada taraf signifikansi 5% dan k = 7. Berdasarkan

11

pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah autokorelasi
dalam penelitian ini karena du Ftabel = 3,05 dan nilai probabilitas yang diperoleh sebesar 0,125 > 0,05
sehingga hal tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel X
dengan Y adalah linear.
Tabel 5 Uji linieritas
ANOVA Table

Within Groups

Sum of
Squares
833,668
743,480
90,187
1039,441

Mean
Df
Square
F
Sig.
10 83,367
13,153 ,000
1 743,480 117,304 ,000
9
10,021
1,581 ,125
164
6,338

Total

1873,109

174

Kepuasan
Between Groups
Konsumen
* Pelayanan

(Combined)
Linearity
Deviation from Linearity

Sumber: Data diolah (2014)
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain (Umar 2011). Model regresi yang baik tidak terjadi
heteroskedastisitas. Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
Heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser. Adapun uji
heteroskedastisitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Uji heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
B
Std. Error
1
(Constant)
-2,233E-15
1,232
Merek
,000
,091
Pengemasan
,000
,120
Harga
,000
,101
Desain
,000
,088
Jaminan
,000
,100
Kualitas
,000
,126
Pelayanan
,000
,109
a. Dependent Variable: Uji Heteroskedastisitas
Model

Standardized
Coefficients
Beta
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000

t

Sig.
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000
,000

1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000
1,000

12

Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa pada model regresi tidak terjadi
gejala heteroskedastisitas. Hal tersebut dikarenakan nilai signifikansi variabel
merek, pengemasan, harga, desain, jaminan, kualitas, dan pelayanan terhadap
absolut residual diperoleh sebesar Rp 2.000.000

Jumlah

Frekuensi

94
81

53,7%
46,3%

72
85
16
2

41,10%
48,60%
9,10%
1,10%

122
17
31
5

69,70%
9,70%
17,70%
2,90%

56
33
28
24
34

32,00%
18,90%
16,00%
13,70%
19,40%

14

Lanjutan Tabel 7 Karakteristik responden
Karakteristik
Jumlah
Frekuensi
Responden
5
Frekuensi Kunjungan Responden (dalam 1 bulan terakhir)
Sekali (1x)
41
23,40%
Jarang (1-2x)
70
40,00%
Sering (>2x)
64
36,60%
Sumber: Data diolah (2014)
No

Berdasarkan Tabel 7, diperoleh hasil bahwa konsumen kedai kopi DK
secara mayoritas berjenis kelamin pria, yaitu sebanyak 94 orang dengan
persentase 53,7 %. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata konsumen kedai kopi di
Aceh adalah pria.
Berdasarkan usia responden diperoleh hasil bahwa konsumen kedai kopi
DK mayoritas berusia 21-30 tahun yaitu sebanyak 85 orang dengan persentase
48,60%. Hal ini menunjukkan bahwa usia 21-30 tahun lebih banyak
menghabiskan waktu di kedai kopi dibandingkan dengan usia lainnya.
Ditinjau berdasarkan status pekerjaan responden diperoleh hasil bahwa
konsumen kedai kopi DK mayoritas pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 122 orang
dengan persentase 69,7%. Hal ini menunjukkan bahwa status pekerjaan
pelajar/mahasiswa lebih sering mengunjungi kedai kopi DK dibandingkan dengan
pekerjaan yang lain.
Ditinjau berdasarkan pendapatan responden diperoleh hasil bahwa ratarata pendapatan konsumen kedai kopi DK adalah < Rp 500.000 yaitu sebanyak 56
orang dengan presentase 32 %. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan yang dari Ftabel atau nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil
dari 0,05 (5%) maka variabel-variabel
tersebut tidak mempengaruhi variabel dependennya secara bersama-sama. Adapun
hasil penelitian yang baik adalah apabila hasil menunjukkan signifikansi atau jika
nilai Fhitung > dari nilai Ftabel. Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 18.
Tabel 18 Hasil uji F
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
1031.151
7
147.307
29.218
.000b
Residual
841.958
167
5.042
Total
1873.109
174
a. Dependent Variable: Kepuasan Konsumen
b. Predictors: (Constant), Pelayanan, Pengemasan, Harga, Desain, Merek, Jaminan, Kualitas

Nilai Fhitung sebagaimana terlihat dari Tabel 18 menunjukkan angka
sebesar 29,218 dengan tingkat signifikansi 0,000 sementara nilai Ftabel yang
diperoleh adalah sebesar 3,05 pada tingkat signifikansi 0,05 (5%). Karena nilai
Fhitung > Ftabel dan nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 (