Peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Dalam memenuhi Kebutuhan Informasi Pengguna.

(1)

PERAN PERPUSTAKAAN PROGRAM PASCASARJANA IAIN

AR-RANIRY BANDA ACEH DALAM MEMENUHI

KEBUTUHAN INFORMASI PENGGUNA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar sarjana sosial (S.Sos) dalam bidang

Studi Perpustakaan dan Informasi

OLEH : TITIN PATIMAH

050709005

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Titin patimah. (2009). Peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Dalam memenuhi Kebutuhan Informasi Pengguna. Medan : Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

Populasi penelitian ini adalah seluruh pengguna yang terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh tahun 2007/2008- 2008/2009 berjumlah 153 orang. Dalam penelitian ini tidak semua populasi dijadikan sebagai sampel, oleh sebab itu penentuan sampel diambil menggunakan rumus Slovin. Sehingga diperoleh banyaknya sampel adalah 111 orang. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh sebagai fasilitator berperan baik dalam menyediaakan ruangan diskusi bagi pengguna, dan berperan baik sebagai tempat komunitas belajar berpikir dan belajar mandiri. Sebagai mediator dalam mengadakan kerjasama dikatagorikan sedang (cukup), fleksibelitas akses informasi kepada pengguna baik. Kemudian peran sebagai penghubung sumber informasi dijalankan dengan baik. Sebagai agen perubahan dalam mengumpulkan ilmu pengetahuan sebagai bahan acuan penelitian berperan baik, dan dikatagorikan sedang (cukup) sebagai hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan berupa koleksi perpustakaan yang dapat dinikmati dan di pergunakan oleh pengguna. Ketersediaan informasi berupa koleksi baik. Pengguna menggunakan internet untuk mencari informasi dimanfaatkan dengan baik Relevansi koleksi buku baik, relevansi koleksi jurnal baik, relevansi koleksi referensi baik, pencarian informasi di luar Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry dikatagorikan kurang. Pada umumnya faktor kebutuhan informasi untuk memenuhi kebutuhan individu/personal sangat mempengaruhi kebutuhan informasi pengguna. Sebagian besar faktor informasi yang dicari pengguna untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan. Selanjutnya faktor lingkungan cukup mempengaruhi kebutuhan informasi pengguna.


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pengguna.

Oleh : TITIN PATIMAH NIM : 050709005

Jurusan : Ilmu Perpustakaan dan Informasi (S1) Fakultas : Sastra

DOSEN PEMBIMBING

Medan, Oktober 2009 Medan, Oktober 2009 Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si NIP. 195111191986012001 NIP. 195607161979032002


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pengguna.

Oleh : TITIN PATIMAH

NIM : 050709005

Jurusan : Ilmu Perpustakaan dan Informasi (S1) Fakultas : Sastra

DEPARTEMEN STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Ketua : Drs. Jonner Hasugian, M.Si

NIP 131658673

Tanda Tangan :

Tanggal :

FAKULTAS SASTRA

Dekan : Drs. Syaifuddin, M.A, Ph.D NIP 1320985531

Tanda Tangan :


(5)

PERNYATAAN ORISINIL SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat adalah orisinil, merupakan hasil karya saya sendiri, tidak pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di Perguruan Tinggi manapun, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam skripsi ini dan disebut sumber kutipan dan daftar pustakanya.

Apabila di kemudian hari ditemukan bahwa dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan adanya unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh (Sarjana) dibatalkan, serta dip roses menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Medan, oktober 2009 Penulis

TITIN PATIMAH 050709005


(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena hanya dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pengguna”. Sebagaimana lazimnya untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana sosial (S.Sos) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Ibunda tersayang Ening Suhaeni (Emak) yang selalu memberikan doa, cinta, dan kasih sayang yang tidak terhingga kepada penulis. Ayahanda Alm. Sukria Winata (Abah) amanahnya yang selalu menjadi motivator bagi penulis.

2. Kakanda-kakandaku tersayang (Aa’ dan Teteh), Mayor CKM Suharto SKM, beserta istri Yuslina, Muhammad Suhatta Amd, beserta istri Kulfah, Mumuy Mulyanah beserta suami Brigadir Khunaify, dan Maryamah Amd, beserta suami Muhji S.Pd, yang telah memberikan semangat dan dorongan baik moril dan materil.

3. Seluruh keponakanku tersayang Haura Alifa Salsabila (1 Th), Vita Indriani Aulia (4 Th), Alpin Maulana (4 Th), Cut Shakila Putri Khunaify (2 Th), dan Haidar Raffa Radika (3 Th), kalian selalu memberi keceriaan bagi tante.

4. Ibu angkatku Tuahta Br Bangun (Mamak), Zubaedah Sitepu (Nondong), Yessi Meristika S.Kep, (Kakak), Yeni Lestiawati Am.Keb (Kakak), dan Arfansyah Putra (Adik) yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan kasih sayang.

5. Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing dan memberi banyak masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Dra. Zurni Zahara Samosir, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah membantu membimbing penulis dalam menyelesaikan skkripsi ini.


(7)

7. Drs. Jonner Hasugian, M.Si, selaku Ketua Program Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

8. Drs. Syaifuddin, M.A.,Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

9. Bapak Abdul Manar, Sag.,SIP.,M.Hum, selaku kepala Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dan seluruh staff yang telah membantu dalam pengambilan data untuk penulisan skripsi.

10.Teman-teman seperjuanganku stambuk 2005 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara, you all my best friends.

11.Kak Betaria Febrianti, S.Sos, yang telah membantu dan menyemangati penulis.

12.Kak Tengku Velayet, S.Ag, beserta keluarga besar di banda Aceh terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

13.Bripda Nopialdi Amd, terima kasih atas cinta, kasih sayang, bantuan, dan semangatnya. When i brittle you come and give spirit in my life.

Medan, Oktober 2009 Penulis


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….. i

LEMBAR PERSETUJUAN………... ii

LEMBAR PENGESAHAN……… iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI………. iv

KATA PENGANTAR……… v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Penelitian Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4Manfaat Penelitian ... 3

1.5Ruang Lingkup ... 3

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan tinggi ... 5

2.1.1 Tujuan Perpustakaan Perguruan tinggi ... 5

2.1.2 Fungsi Perpustakaan Perguruan tinggi ... 6

2.1.3 Tugas Perpustakaan Perguruan tinggi ... 7

2.2 Peran Perpustakaan ... 8

2.2.1 Peran Perpustakaan Sebagai Fasilitator ... 9

2.2.1.1 Koleksi Perpustakaan ... 10

2.2.1.2 Fungsi Koleksi Perpustakaan... 10

2.2.1.3 Jenis Koleksi Perpustakaan ... 11

2.2.2 Peran Perpustakaan Sebagai Mediator ... 13

2.2.3 Peran Perpustakaan Sebagai Agen Perubahan ... 14

2.2.4 Peran Perpustakaan Dalam Perubahan Sosial ... 15

2.3 Kebutuhan Informasi ... 16

2.3.1 Pengertian Kebutuhan Informasi ... 16

2.3.3 Identifikasi Kebutuhan Informasi Pengguna ... 18

2.3.4 Faktor-faktor Pengaruh Kebutuhan Informasi... 18

2.3.5 Karaktristik Kebutuhan Informasi ... 20

2.4 Pengguna Perpustakaan ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 24

3.2 Lokasi Penelitian ... 24


(9)

3.3.1 populasi ... 24

3.3.2 Sampel ... 24

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.5 Jenis dan Sumber Data... 27

3.6 Instrumen Penelitian ... 27

3.7 Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-raniry Sebagai Fasilitator ... 29

4.2 Peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Sebagai Mediator ... 30

4.3 Peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-raniry Sebagai Agen Perubahan ... 33

4.4 Kebutuhan Informasi Pengguna Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry ... 35

4.5 Faktor Pengaruh Kebutuhan Informasi Pengguna... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 43

5.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 ... 26

2. Tabel 2 ... 29

3. Tabel 3 ... 30

4. Tabel 4 ... 31

5. Tabel 5 ... 32

6. Tabel 6 ... 32

7. Tabel 7 ... 33

8. Tabel 8 ... 34

9. Tabel 9 ... 35

10.Tabel 10 ... 36

11.Tabel 11 ... 37

12.Tabel 12 ... 38

13.Tabel 13 ... 38

14.Tabel 14 ... 39

15.Tabel 15 ... 40

16.Tabel 16 ... 41


(11)

ABSTRAK

Titin patimah. (2009). Peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh Dalam memenuhi Kebutuhan Informasi Pengguna. Medan : Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

Populasi penelitian ini adalah seluruh pengguna yang terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh tahun 2007/2008- 2008/2009 berjumlah 153 orang. Dalam penelitian ini tidak semua populasi dijadikan sebagai sampel, oleh sebab itu penentuan sampel diambil menggunakan rumus Slovin. Sehingga diperoleh banyaknya sampel adalah 111 orang. Teknik penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh sebagai fasilitator berperan baik dalam menyediaakan ruangan diskusi bagi pengguna, dan berperan baik sebagai tempat komunitas belajar berpikir dan belajar mandiri. Sebagai mediator dalam mengadakan kerjasama dikatagorikan sedang (cukup), fleksibelitas akses informasi kepada pengguna baik. Kemudian peran sebagai penghubung sumber informasi dijalankan dengan baik. Sebagai agen perubahan dalam mengumpulkan ilmu pengetahuan sebagai bahan acuan penelitian berperan baik, dan dikatagorikan sedang (cukup) sebagai hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan berupa koleksi perpustakaan yang dapat dinikmati dan di pergunakan oleh pengguna. Ketersediaan informasi berupa koleksi baik. Pengguna menggunakan internet untuk mencari informasi dimanfaatkan dengan baik Relevansi koleksi buku baik, relevansi koleksi jurnal baik, relevansi koleksi referensi baik, pencarian informasi di luar Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry dikatagorikan kurang. Pada umumnya faktor kebutuhan informasi untuk memenuhi kebutuhan individu/personal sangat mempengaruhi kebutuhan informasi pengguna. Sebagian besar faktor informasi yang dicari pengguna untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan. Selanjutnya faktor lingkungan cukup mempengaruhi kebutuhan informasi pengguna.


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Di zaman globalisasi seperti saat ini, informasi telah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Untuk dapat memenuhi kebutuhan informasinya, masyarakat mencari informasi tersebut ke pusat-pusat informasi salah satunya adalah perpustakaan. Sebagaimana diketahui perpustakaan harus mampu menyediakan beragam macam informasi baik dalam bentuk tercetak (printed), terekam (recorded), maupun terpasang (online).

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu sarana pendidikan pada perguruan tinggi, dengan tugas mengumpulkan, melestarikan, mengolah, dan menyebarkan informasi kepada pengguna. Keberadaan perpustakaan perguruan tinggi sebagai perpustakaan akademik memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan perguruan tinggi.

Peran perpustakaan perguruan tinggi perlu lebih aktif dalam mengembangkan informasi untuk memenuhi kebutuhan sivitas akademika. Sehingga, informasi yang disediakan harus sesuai dengan program studi dan kurikulum perguruan tinggi tersebut. Oleh sebab itu, perpustakaan perguruan tinggi harus menyediakan berbagai informasi yang dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan perguruan tinggi sebagaimana tercermin didalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry merupakan perpustakaan perguruan tinggi yang terletak di jalan Darussalam Nomor 1 Banda Aceh, yang menyediakan layanan bagi pengguna khususnya mahasiswa Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry untuk memenuhi kebutuhan informasi yang sesuai dengan program studi dan kurikulum yang ada. Berdasarkan hasil pengamatan sebelumnya yang penulis lakukan, Perpustakaan Program Pascasrjana IAIN Ar-Raniry telah dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna, dilihat dari jumlah pengunjung perhari sekitar seratus sampai seratus dua puluh orang.


(13)

Peranan perpustakaan sebagai fasilitator telah dijalankan dengan baik oleh Perpustakaan Program Pancasarjana IAIN Ar-raniry Banda Aceh. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah koleksi yang dimiliki berjumlah 8.037 judul dengan 48.222 eksemplar. Selain koleksi buku, Perpustakaan Program Pancasarjana IAIN Ar-raniry Banda Aceh juga memiliki koleksi jurnal, majalah, tesis, desertasi, serta koleksi referensi seperti, kamus, ensiklopedia, indeks, direktori, dan karya ilmiah dosen. Semua koleksi tersebut disesuaikan dengan program studi dan kurikulum yang ada. Dibandingkan dengan jumlah mahasiswa tahun ajaran 2007/2008 sampai 2008/2009 153 orang, dengan koleksi buku 48.222 eksemplar dan ditambah dengan koleksi referensi, jurnal, makalah, tesis, dan desertasi seharusnya dapat dikatakan bahwa Perpustakaan Program Pancasarjana IAIN Ar-raniry Banda Aceh telah dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Namun pada kenyataannya koleksi yang dimiliki perpustakaan tersebut belum dapat memenuhi semua kebutuhan informasi penggu na. Untuk mencari informasi yang dibutuhkan, pengguna mencari informasi tersebut keluar Perpustakaan Program Pancasarjana IAIN Ar-raniry, seperti di perpustakaan umum wilayah. Pengguna yang dimaksud adalah mahasiswa pascasarjana (S2) Program Studi Fiqih Modern, Program Studi Pendidikan Islam, Program Studi Dirasah Islamiah, Program Studi Sejarah dan Tamadun Islam, Program Studi Pemikiran Islam, dan Program Studi Ilmu Dakwah, sedangkan untuk Program Doctor (S3), yaitu Program Studi Fiqih Modern dan Program Studi pendidikan Islam.

Perpustakaan Program Pancasarjana IAIN Ar-raniry Banda Aceh juga berperan sebagai mediator yang bertugas sebagai penghubung sumber informasi dengan pengguna. Agar dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna, Perpustakaan Program Pancasarjana IAIN Ar-raniry Banda Aceh memberikan layanan internet gratis. Untuk layanan internet tersedia dua unit komputer, dan ruang koneksi internet bagi pengguna yang membawa laptop. Dengan hanya tesedia dua unit komputer, layanan internet tersebut kurang memadai karena tidak semua pengguna memiliki laptop.

Melihat kondisi di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap peran perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Berdasarkan uraian diatas penulis menetapkan judul penelitian, “Peranan


(14)

Perpustakaan Program Pancasarjana IAIN Ar-raniry Banda Aceh dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pengguna”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, “Bagaimanakah Peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN AR-Raniry Banda Aceh dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pengguna?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pengguna.

1.4Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Pihak Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry, sebagai bahan masukan dalam mengambil kebijakan sehubungan dengan peran perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

2. Penelitian lanjutan, sebagai pedoman untuk mengadakan penelitian lanjutan mengenai peran perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

3. Departemen Perpustakaan dan Informasi, menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang peran perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

4. Peneliti, menambah wawasan dan pengetahuan mengenai peran prpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

1.5Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini hanya membahas tentang Peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-RAniry Banda Aceh dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pengguna sebagai: fasilitator, mediator, agen perubahan, kebutuhan informasi pengguna, dan faktor pengaruh kebutuhan informasi. Pengguna


(15)

perpustakaan adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Program Pascasarjana Ar-Raniry Banda Aceh tahun 2007/2008-2008/2009.


(16)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

2.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan tinggi

Suatu perguruan tinggi harus memiliki perpustakaan perguruan tinggi sebagai sarana penunjang program pendidikan. Adapun pengertian perpustakaan perguruan tinggi dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan tinggi (2004 : 3) dinyatakan bahwa :

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unsur penunjang lainnya, berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tinggi. Yang dimaksud dengan perguruan tinggi adalah universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, politeknik, dan perguruan tinggi lain yang sederajat.

Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki (1993 : 51), menyatakan bahwa : Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuan. Tujuan perguruan tinggi di Indonesia dikenal dengan Tri Dharma perguruan tinggi yakni fungsi penelitian, pendidikan dan pengabdian masyarakat. Perpustakaan perguruan tinggi termasuk di dalamnya perpustakaan jurusan, bagian, fakultas, institute, sekolah tinggi, politeknik, akademi maupun perpustakaan non gelar.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah unsur penunjang perguruan tinggi yang berperanserta agar tercapainya visi dan misi, serta untuk mencapai tujuan perguruan tinggi yaitu penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat.

2.1.1 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan yang harus dicapai oleh suatu perguruan tinggi. Menurut Sulistyo-Basuki (1993 : 52) secara umum tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut :

1. Memenuhi kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi.


(17)

2. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referensi) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga mahasiswa program pascasarjana dan pelajar.

3. Menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.

4. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis pemakai.

5. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.

Sedangkan menurut Saleh dalam Wahyudiati (2008 : 1) menyatakan bahwa:

Tujuan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk menunjang terlaksananya program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi. Hal ini ditempuh melalui pelayanan informasi yang meliputu lima aspek, yaitu pengumpulan informasi, pengolahan informasi, pemanfaatan informasi, penyebaran informasi, pemeliharaan/pelestarian informasi.

Dari uraian di atas terlihat bahwa tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk memenuhi kebutuhan informasi dengan menyediakan bahan pustaka, fasilitas, dan layanan bagi pengguna. Keseluruhan itu diselenggarakan untuk menunjang program perguruan tinggi sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

2.1.2 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004 : 3-4) Fungsi perpustakaan perguruan tinggi sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan misinya, perpustakaan memiliki berbagai fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna informasi.

2. Funsi Riset

Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.


(18)

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi pengguna perpustakaan.

4. Fungsi Publikasi

Perpustakaan juga selayaknya membantu melakukan publikasi karyayang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.

5. Funsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.

6. Fungsi Interprestasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan dharmanya.

Sedangkan Trimo (1992 : 5) menyatakan bahwa :

Perpustakaan Perguruan tinggi itu harus mampu berfungsi sebagai:

1. Jantung dari semua program pendidikan universitas yang bersangkutan.

2. Pusat alat-alat, bahan-bahan peraga pengajaran.

3. Pusat pengumpulan, penyimpanan bagi semua peralatan dari dan tentang daerahnya ataupun dalam ilmu pengetahuan tertentu. 4. Social center dan pusat kegiatan cultural masyarakat setempat. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diketahui bahwa perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai edukasi, riset, rekreasi, publikasi, deposit, dan interprestasi, serta social center dan pusat kegiatan kultural masyarakat yang merupakan jantung dari semua program pendidikan universitas.

2.1.3 Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi memiliki tugas pokok yang harus dijalankan oleh perpustakaan. Menurut Wijoyo (2008 : 2) menyatakan bahwa :

tugas utama perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk menyediakan materi guna menunjang terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi dimana perpustakaan itu bernaung, yaitu pendidikan dan pengajaran, riset dan pengembangan ilmu dan teknologi, dan pengabdian pada masyarakat.

Sedangkan menurut Buku PedomanPerpustakaan Perguruan Tinggi (2004: 3) menyatakan bahwa : “Tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi, mengolah dan merawat bahan perpustakaan, memberi layanan, serta melaksanakan administrasi perpustakaan”.


(19)

Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa tugas utama perpustakaan perguruan tinggi adalah menyediakan materi guna menunjang terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi dimana perpustakaan itu bernaung. Adapun tugas dari perpustakaan perguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi, mengolah dan merawat bahan perpustakaan, memberi layanan, serta melaksanakan administrasi perpustakaan.

2.2 Peran Perpustakaan

Menurut Soekanto dalam Kurniawati (2007 : 3) menyatakan bahwa : “Pengertian peranan merupakan aspek dinamis dari status (kedudukan), apabila seseorang atau beberapa orang atau organisasi melakukan hak dan kewajibannya sesuai kedudukannya maka ia atau mereka tersebut menjalankan peranannya”.

Dari pendapat di atas jelas dapat diketahui bahwa peranan merupakan hak dan kewajiban yang harus dijalankankan sesuai dengan kedudukan.

Peran perpustakaan perguruan tinggi harus dijalankan sesuai dengan tujuan, fungsi, dan tugas perpustakaan. Menurut Sutarno (2006 : 68-69) Menyatakan bahwa :

Peranan sebuah perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok yang harus dijalankan di dalam perpustakaan. Oleh karena itu, peranan yang harus dijalankan itu ikut menentukan dan mempengaruhi tercapainya misi dan tujuan perpustakaan. Setiap perpustakaan yang dibangun akan mempunyai makna apabila dapat menjalankan peranannya dengan sebaik-baiknya. Peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan.

Kemudian Sutarno (2006 : 68-69) menyebutkan peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain adalah :

1. Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat.

2. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.

3. Perpuatakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesame pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.

4. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan membaca, dan budaya baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan


(20)

dan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu apabila tidak ada perpustakaan, atau perpustakaan yang ada kurang berperan dengan baik, mungkin anggota masyarakat yang baru belajar membaca, atau sedang membiasakan diri membaca, dan yang sedang membutuhkan sumber bacaan, dapat berkurang secara perlahan-lahan dan hilang semangatnya. 5. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan

motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

6. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan umat manusia. Sebab sebagai penemuan, sejarah, pemikiran, dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa yang lalu, yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu yang disimpan di perpustakaan. Koleksi tersebut dapat dipelajari, diteliti, dikaji, dan dikembangkan oleh generasi sekarang, dan kemudian dipergunakan sebagai landasan penuntun untuk merencanakan masa depan yang lebih baik.

7. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan. Mereka dapat belajar secara mandiri (otodidak), melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumbber informasi dan ilmu pengetahuan.

8. Petugas perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan konsultassi kepada pemakai (user education), dan pembinaan seerta menanamkan pemahaman tentang pentingnya perpustakaan bagi orang banyak.

9. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tak ternilai harganya.

10.Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran (barometer) atas kemajuan masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan. Sebab masyarakat yang sudah maju dapat ditandai dengan adanya perpustakaan yang sudah maju pula, sebaliknya masyarakat yang sedang berkembang biasanya belum memiliki perpustakaan yang memadai dan representative.

11.Secara tidak langsung, perpuatakaan yang berfungsi dan telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, dapat ikut berperan dalam mengurangi dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalah gunaan obat-obatan terlarang, dan tindak indisipliner.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa peranan perpustakaan adalah tugas pokok yang harus dijalankan oleh perpustakaan, yaitu sebagai fasilitator, mediator, dan agen perubahan.

2.2.1 Peran Perpustakaan Sebagai Fasilitator

Menyediakan sumber informasi dalam bentuk koleksi merupakan tugas dari perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi penggunanya.


(21)

Dilihat dari tugas perpustakaan tersebut, maka perpustakaan harus dapat berperan sebagai fasilitator yaitu menyediakan informasi yang relevan dengan kebutuhan pengguna.

Menurut Agussyafii (2004 : 3) menyatakan bahwa :

Perpustakaan dapat ikut serta ambil bagian dalam pembentukan komunitas belajar dengan bertindak sebagai fasilitator atau mitra pendidik bagi umat untuk berlatih berpikir kritis dan belajar secara mandiri. Penyedia forum diskusi, kesempatan mengerjakan proyek bersama secara berkolaborasi, artikel-artikel intraktif, kesempatan berekspresi melalui portofolio merupakan contoh-contoh kegiatan perpustakaan dengan peranan baru.

Dari pendapat di atas terlihat bahwa dengan berperannya perpustakaan sebagai fasilitator, perpustakaan menjadi penyedia forum diskusi, kolaborasi, dan berekspresi, serta tempat komunitas belajar untuk berlatih berpikir dan belajar mandiri.

2.2.1.1 Koleksi Perpustakaan

Menurut Siregar (1998 : 2) menyatakan bahwa : “Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disajikan kepada pengguna, guna memenuhi kebutuhan pengguna akan informsi”.

Sedangkan pengertian koleksi perpustakaan dalam Buku Pedoman Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi (1999 : 11) dinyatakan bahwa : “ yang dimaksud dengan koleksi perpustakaan adalah semua pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi mereka”.

Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah dan disimpan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

2.2.1.2 Fungsi Koleksi Perpustakaan

Dalam buku Pedoman Umum Perpustakaan Perguruan Tinggi (1979 : 34-35) disebutkan fungsi koleksi perpustakaan adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Pendidikan

Untuk menunjang program pendidikan dan pengajaran perpustakaan menyediakan bahan pustaka yang sesuai dan relevan.


(22)

2. Fungsi Penelitian

Untuk menunjang program penelitian perguruan tinggi, perpustakaan sumber informasi tentang berbagai basil penelitian dan kemajuan ilmu pengetahuan mutakhir.

3. Fungsi Referens

Fungsi ini melengkapi kedua kedua fungsi diatas dengan menyediakan bahan-bahan referens diberbagai bidang dan slat-slat bibliografis yang diperlukan untuk penelusursn informasi.

4. Fungsi Umum

Perpustakaan perguruan tinggi menetapkan pusat informasi bagi masyarakat disekitarnya. Fungsi ini berhubungan dengan program pengabdian masyarakat dan pelestarian bahan pustaka serta hasil budaya manusia yang lain.

Dari uraian di atas jelas bahwa koleksi perpustakaan berfungsi sebagai pendidikan, penelitian, referens, dan umum. Dengan demikian Perpustakaan berfungsi dalam menyediakan berbagai sumber informasi untuk membantu pengguna dalam memenuhi kebutuhan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

2.2.1.3 Jenis Koleksi Perpustakaan

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004 : 51-52) menyatakan bahwa : “Koleksi perpustakaan harus lengkap dalam arti beragam subjeknya dan memadai besarnya agar dapat menunjang tujuan dan program perguruan tinggi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”.

Kemudian menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004 : 51-52) menyebutkan ragam koleksi yang selayaknya tersedia di perpustakaan adalah sebagai berikut :

• Koleksi rujuka n

Koleksi rujuka n merupakan tulang punggung perpustakaan dalam menyediakan informasi yang akurat. Berbagai bentuk dan jenis informasi seprti data, fakta, dan lain-lain dapat ditemukan dalam koleksi rujukan. Oleh sebab itu, perpustakaan perlu melengkapi koleksinya dengan berbagai jenis koleksi rujukan seperti ensiklopedia umum dan khusus, kamus umum dan khusus, buku pegangan, direktori, abstrak, indeks, bibliografi, berbagai standar, dan sebagainya baik dalam bentuk buku maupun non buku.


(23)

Berfungsi untuk memenuhi tujuan kurikulum. Bahan ajar untuk setiap mata kuliah bias lebih dari satu judul karena cakupan isinya yang berbeda sehingga bahan yang satu dapat melengkapi bahan yang lain. Disamping ada bahan ajar yang diwajibkan dan ada pula bahan ajar yang dianjurkan untuk memperkaya wawasan. Jumlah judul bahan ajar untuk tiap-tiap mata kuliah ditentukan oleh dosen, sedangkan jumlah eksemplarnya bergantung kepada tujuan dan program pengembangan perpustakaan setiap perguruan tinggi.

• Terbitan berkala

Untuk melengkapi informasi yang tidak terdapat di dalam bahan ajar dan bahan rujukan, perpustakaan melanggan bermacam-macam terbitan berkala seperti majalah umum, jurnal, dan surat kabar. Terbitan ini memberikan informasi mutakhir mengenai keadaan atau kecenderungan perkembangan ilmu dan pengetahuan. Perpustakaan seyogyanya dapat melanggan sedikitnya satu judul majalah ilmiah untuk setiap program studi yang diselenggarakan perguruan tinggi.

• Terbitan pemerintah

Berbagai terbitan pemerintah seperti lembaran Negara, himpunan peraturan Negara, kebijakan, laporan tahunan, pidato resmi, dsb.Sering juga dimanfaatkan oleh para peneliti atau dosen dalam menyiaplkan kuliahnya. Perpustakaan perlu mengantisipasi kebutuhan para penggunanya sehingga koleksi terbitan pemerintah, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, departemen, nondepartemen, maupun lembaga lainnya dapat memperoleh perhatian.

• Selain terbitan pemerintah, koleksi yang menjadi minat khusus perguruan tinggi seperti sejarah daerah, budaya daerah, atau bidang khusus lainnya juga perlu diperhatikan. Berbagai macam pustaka ini memuat kekayaan informasi yang penting, tidak saja untuk memenuhi kebutuhan kurikulum atau penelitian, tetapi juga untuk pengembangan ilmu. Koleksi itu harus selalu disesuaikan dengan perubahan program perguruan tinggi karena masing-masing bahan tersebut mengandung informasi yang berbeda pula, terutama bila ditinjau dari tingkat ketelitian, cakupan isi, maupun kemutakhirannya. Dengan koleksi yang jumlah atau jenisnya cukup, diharap program perguruan tinggi dapat berjalan dengan baik.

• Apabila memiliki dana yang cukup, perpustakaan sebagai sumber belajar tidak hanya menghimpun buku, jurnal, dan sejenisnya yang tercetak, tetapi juga menghimpun koleksi pandang-dengar seperti film, slaid, kaset video, kaset audio, dan pustaka renik, serta koleksi media elektronik seperti disket, compact disc dan online database/basis data akses maya. Koleksi ini disediakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda.

• Bahan bacaan untuk rekreasi intelektual

Perpustakaan perguruan tinggi perlu menyediakan bahan bacaan atau bahan lain untuk keperluan rekreasi intelektual mahasiswa dan bahan bacaaan lain yang memperkaya khasanah pembaca.

Sedangkan menurut Yulia (1993 : 3-4) menyatakan bahwa koleksi perpustakaan terdiri dari :


(24)

1. Karya cetak, seperti buku dan terbitan berseri.

2. Karya noncetak, seperti rekaman suara, gambar hidup dan rekaman video, bahan grafik, dan bahan kartografi.

3. Bentuk mikro, seperti microfilm, mikrofis, dan micropaque.

4. Karya dalam bentuk elektronik, seperti pita magnetic dan cakram atau disc.

Uraian di atas menunjukan bahwa semua jenis koleksi yang relevan disediakan oleh perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Koleksi tersebut dapat berupa cetak maupun noncetak atau dalam bentuk digital.

2.2.2 Peran Perpustakaan Sebagai Mediator

Perpustakaan merupakan mediator anatara informasi dengan penggunanya, dimana perpustakaan sebagai pusat pengetahuan dan informasi harus dapat menjadi penghubung sumber informasi dengan pengguna yang membutuhkannya. Agar dapat memenuhi kebutuhan informasi penggunanya, perpustakaan harus memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengguna.

Menurut Agussyafii (2004 : 2) mengemukakan bahwa :

Dalam peranannya sebagai mediator ini, perpustakaan dituntut untuk menyediakan hubungan-hubungan dengan para ahli ataupun pusat-pusat informasi dengan cara mencari, mengumpulkan, bekerjasama, baik secara gratis maupun berlangganan pangkalan data yang sesuai agar dapat diakses oleh pengguna dari mana saja dan kapan saja secara fleksibel.

Dari pendapat di atas terlihat bahwa peranan perpustakaan perguruan tinggi sebagai mediator dituntut untuk menyediakan hubungan dengan para ahli atau pusat informasi untuk mencari, mengumpulkan, dan bekerjasama. Sehingga informasi yang diperoleh dan disediakan di perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh pengguna.

Layanan perpustakaan ditujukan untuk memudahkan pengguna mendapatkan informasi yang dibutuhkannya. Layanan perpustakaan menjadi mediator bagi pengguna, karena pengguna dapat bertanya langsung kepada pustakawan tentang informasi yang dicarinya.

Di dalam Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (2004 : 71) menyatakan bahwa layanan perpustakaan ialah pemberian informasi dan fasilitas


(25)

kepada pengguna. Melalui layanan perpustakaan, pengguna dapat memperoleh hal berikut :

1. Informasi yang dibutuhkannya secara optimal dari berbagai media 2. Manfaat berbagai alat Bantu penelusuran yang tersedia.

Dalam memberikan pelayanan, perlu diperhatikan asas sebagai berikut: 1. Berorientasi pada kebutuhan dan kepentingan pengguna

2. Diberikan kepada pengguna atas dasar keseragaman, keadilan, dan kemerataan

3. Dilaksanakan secara optimal dan dilandasi oleh peraturan yang jelas

4. Dilaksanakan secara cepat, tepat, dan mudah melalui cara yang teratur, terarah dan cermat.

Dari uraian di atas diketahui bahwa layanan perpustakaan ditujukan kepada pengguna perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna, yang dalam memberikan pelayanannya harus berlandaskan asas pelayanan perpustakaan.

2.2.3 Peran Perpustakaan Sebagai Agen Perubahan

Menurut Sutarno (2006 : 271-271) menyatakan hal-hal yang berubah pada dasarnya diawali dengan penemuan dan perkembangan ilmu pengetahuan yaitu :

1. Ilmu pengetahuan sebagian terkumpul di perpustakaan yang dikemas dalam buku, majalah, dan bahan pustaka lainnya.

2. Perpustakaan tempat belajar, membaca, meneliti, dan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut.

3. Hasil penggalian, penelitian dan pengembangan itu kemudian dapat dinikmati dan dipergunakan oleh orang banyak.

4. Semua itu merupakan bagian dari hasil peradaban dan kebudayaan manusia.

5. penemuan-penemuan baru dapat diketahui dan dimiliki oleh orang lain dan kemudian menjadi milik bangsa.

Uraian di atas menunjukan bahwa Perpustakaan berperan sebagai agen perubahan karena perpustakaan mengumpulkan perubahan ilmu pengetahuan. Dimana hasil penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan penemuan-penemuan baru tersebut terkumpul di perpustakaan, sehingga pengguna dapat belajar untuk penelitian, pengembangan, dan penemuan baru selanjutnya.


(26)

2.2.4 Peran Perpustakaan dalam Perubahan Sosial

Perpustakaan merupakan salah satu pranata sosial yang diciptakan oleh masyarakat dan dipelihara oleh masyarakat. Sejak zaman dulu, perpustakaan selalu identik dengan tujuan masyarakat. Hal tersebut terjadi karena perpustakaan merupakan hasil ciptaan masyarakat. Misalnya pada 600 SM, Raja Assurbanipal mendirikan perpustakaan besar di kota Niniveh dengan tujuan untuk menyimpan hasil seni dan pengetahuan masyarakat Babylonia serta bertugas untuk menyebarkannya kepada masyarakat. Pada abad menengah, gereja mendirikan perpustakaan gereja dan biara yang berfungsi menyimpan karya gereja dan menyebarkannya kepada masyarakat. Kemudian pada akhir abad 19 dan awal abad 20an, pemerintah Amerika Utara dan eropa Barat mendirikan perpustakaan umum untuk tujuan penyebarluasan pendidikan bagi semua golongan dan pranata sosial masyarakat.

Menurut Muhamadnahwanur (2008 : 1) berkaitan dengan aspek sosial budaya, maka secara umum perpustakaan berperan dalam :

1. Penyimpanan berbagai penemuan sejarah, pemikiran dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa lalu yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu.

2. Media untuk mempelajari, meneliti, mengkaji dan mengembangkan bukti-bukti sejarah masa lalu untuk digunakan sebagai landasan penuntun dalam perencanaan masa depan.

3. Sebagai agen perubah sosial. Perpustakaan dengan segala karakteristiknya bisa menjadi agen perubah sosial.

Kemudian Muhamadnahwanur (2008 : 2) peranan lain yang dapat dilakukan oleh perpustakaan berkaitan dengan perubahan sosial adalah :

1. Merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, preservasi khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah an bermanfaat. 2. Merupakan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara

sumber infromasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.

3. Sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antar sesama pengguna serta antara penyelenggara dengan masyarakat.

4. Lembaga untuk mengembangkan minat baca dan budaya baca.

5. Sebagai fasilitator, mediator dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memenfaatkan dan megembangkan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.


(27)

6. Sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi penggunanya. Mereka dapat belajar secara otodidak, melakukan penelitian, menggali dan memanfaatkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.

7. Sebagai pembimbing dan media konsulatatif terkait dengan fungsi perpustakaan secara umum.

8. Sebagai ukuran/barometer atas kemajuan masyarakat yang bisa dilihat diantaranya dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan.

Uraian di atas menunjukan bahwa perpustakaan ikut berperan dalam perubahan sosial, berkaitan dengan aspek sosial budaya perpustakaan memiliki peran sebagai penyimpanan penemuan sejarah, media untuk mempelajari dan meneliti bukti sejarah. Selain itu, peranan perpustakaan yang berkaitan dengan perubahan social dimana perpustakaan merupakan sumber informasi, perpustakaan sebagai media, perpustakaan sebagai sarana komunikasi, lembaga pengembangan minat baca, fasilitator, mediator dan motivator, lembaga pendidikan nonformal, pembimbing dan media konsultatif, serta barometer kemajuan masyarakat.

Sintesis :

Berdasarkan uraian di atas, yang dimaksud dengan peran perpustakaaan perguruan tinggi adalah tugas pokok yang harus dijalankan oleh perpustakaan sebagai: fasilitator, mediator, dan agen perubahan.

2.3 Kebutuhan Informasi

2.3.1 Pengertian Kebutuhan informasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (2005 : 182) “Kebutuhan adalah yang dibutuhkan”.

Sedangkan menurut Brainyquote (2009 : 1) Need is A state that requires supply or relief; pressing occasion for something; necessity; urgent want.

Menurut Hermawan dan Zein (2006 : 2) menyatakan bahwa: “Informasi adalah Kandungan yang terdapat dalam berbagai bentuk dokumen (bahan Kebutuhan adalah pemenuhan penerimaan atau pembebasan, menekankan kesempatan untuk sesuatu keperluan atau keinginan yang mendesak.

Berdasarkan uraian di atas menunjukan bahwa kebutuhan merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memenuhi keinginan.


(28)

pustaka)”. Sedangkan menurut guide to concepts and terms in data processing dalam Sulistyo-Basuki (1993 : 87) menyatakan bahwa: “Informasi merupakan arti yang diungkapkan oleh manusia atau oleh ekstrak dari fakta, representasi fakta dan sama dengan cara konveksi yang diketahui dari representasi yang digunakan”.

Selain itu Yusup (1995 : 1) bahwa sesuai dengan jenis informasi yang menjadi objek penelitian adalah perpustakaan perguruan tinggi, maka “informasi dalam hal ini bermakna berbagai jenis data, fakta ataupun keterangan yang banyak berhubungan dengan tugas-tugas akademik yang bersangkutan sebagai orang yang sedang melakukan proses kehidupannya”.

Nicholas dalam Purnomowati (2008 : 2) menyatakan bahwa informasi mempunyai 5 fungsi, yaitu :

1) Fungsi fact finding yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang untuk menjawab pertanyaan tertentu;

2) Fungsi current awareness yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang agar dapat mengikuti perkembangan mutakhir;

3) Fungsi riset yaitu seseorang membutuhkan informasi dalam bidang tertentu secara lengkap dan mendalam;

4) Fungsi briefing yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang mengenai topik tertentu secara ringkas dan sepintas;

5) Fungsi stimulus yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang untuk merangsang ide-ide baru.

Berdasarkan beberapa pendapat mengidentifikasikan bahwa informasi adalah arti yang diungkapkan oleh manusia dari fakta yang terdapat dalam berbagai bentuk dokumen. Informasi yang dibutuhkan di lingkungan perguruan tinggi yang berupa data, fakta ataupun keterangan yang berhubungan dengan tugas akademik. Adapun fungsi dari informasi yaitu untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

Sedangkan menurut belkin dalam Ishak (2006 : 91) menyatakan bahwa : “Kebutuhan informasi terjadi ketika seseorang menyadari adanya kekurangan dalam tingkat pengetahuannya tentang situasi atau topik tertentu dan berkeinginan mengatasi kekurangan tersebut”.

Selain itu Krikelas dalam Ishak (2006 : 91) menyatakan pula bahwa: “Kebutuhan informasi timbul ketika pengetahuan yang dimiliki seseorang kurang dari yang dibutuhkan, sehingga mendorong seseorang untuk mencari informasi”.


(29)

Kedua pendapat di atas sama-sama menyatakan bahwa kebutuhan informasi timbul karena adanya kekurangan dalam tingkat pengetahuan tentang topik tertentu yang dibutuhkan, sehingga mendorong seseorang untuk mencari informasi.

2.3.2 Identifikasi Kebutuhan Informasi Pengguna

Menurut Berrie dalam Ishak (2006 : 92) mengemukakan bahwa melihat manfaat paling penting dari usaha untuk mengetahui kebutuhan informasi pemakai, yaitu :

a) Mendorong komunikasi antara pengelola informasi dengan pemakai informasi.

b) Mengidentifikasi antara ketersediaan sumber informasi di perpustakaan dengan kebutuhan informasi.

Sedangkan menurut Prawati dalam Ishak (2006 : 92) menyatakan bahwa untuk mengidentifikasi kebutuhan informasi dapat dilakukan dengan :

a) Current approach, yaitu memperhatikan kebutuhan pengguna akan informasi mutakhir.

b) Everyday approach, yaitu kebutuhan penggguna akan informasi yang diperlukan sehari-hari.

c) Exhautive approach, yaitu kebutuhan pengguna akan informasi secara menyeluruh.

d) Catching-up approach, yaitu kebutuhan pengguna akan informasi yang cepat dan singkat.

Dari uraian di atas diketahui bahwa identifikasi kebutuhan informasi dilakukan dengan beberapa teknik pendekatan, diantaranya dengan memperhatikan kebutuhan informasi pengguna sehari-hari. Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari identifikasi kebutuhan informasi tersebut, yaitu mendorong komunikasi antara pengelola informasi dengan pemakai informasi, serta mengidentifikasi antara ketersediaan sumber informasi di perpustakaan dengan kebutuhan informasi.

2.3.3 Faktor-faktor Pengaruh Kebutuhan Informasi

Menurut Nicholas dalam Ishak (2006 : 93) menyatakan bahwa ada lima faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi pemakai, yaitu :


(30)

a) Jenis pekerjaan

b) Personalitas, yaitu aspek psikologi dari pencari informasi, meliput i, ketepatan, ketekunan mencari informasi, pencarian secara sistematis, motivasi dan kemauan menerima informasi dari teman, kolega dan atasan c) Waktu

d) Akses, yaitu menelusur informasi secara internal 9di dalam organisasi) atau eksternal (di luar organisasi)

e) Sumber daya teknologi yang digunakan untuk mencari informasi.

Sedangkan menurut Wilson dalam Ishak (2006 : 93-94) juga menguraikan faktor yang secara bertngkat mempengaruhi kebutuhan informasi, seperti digambarkan pada gambar 1.

Gambar I : Skema faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi. LINGKUNGAN

Lingkungan kerja

Lingkungan sosial-budaya

Lingkungan politik-ekonomi

Lingkungan fisik PERAN SOSIAL

Peran Kerja

Peran Kinerja INDIVIDU

Kebutuhan Psikologis

Kebutuhan afektif

Kebutuhan Kognitif

KEBUTUHAN INFORMASI


(31)

Sumber :Wilson dalam Ishak, 2006

Pada gambar tersebut di atas terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi kebutuhan informasi, yaitu :

a) Kebutuhan individu (person)

Kebutuhan yang ada dalam diri individu meliputi kebutuhan psikologis (Psychological needs), kebutuhan afektif (affectif needs), dan kebutuhan kognitif (cognitive needs). Ketiga kebutuhan ini secara langsung mempengaruhi kebutuhan informasi.

b) Peran social (social role)

Peran social meliputi peran kerja (work role) dan tingkat kinerja (performance level), akan mempengaruhi faktor kebutuhan yang ada dalam diri individu.

c) Lingkungan (environment)

Faktor lingkungan, meliputi lingkungan kerja (work environment), lingkungan social-budaya (social-cultural environment), lingkungan politik-ekonomi (political-economic environment), dan lingkungan fisik (Physical environment) mempengaruhi faktor peran social maupun faktor kebutuhan individu. Sehingga terjadi pengaruh bertingkat yang akan membentuk kebutuhan informasi.

Dari uraian di atas terdapat perbedaan pendapat antara Nicholas dalam Ishak dengan Wilson dalam Ishak. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan informasi menurut Nicholas dalam Ishak yaitu antara lain; jenis pekerjaan, personalitas, waktu, akses, dan teknologi. Sedangkan menurut Wilson dalam Ishak mengemukakan tiga faktor utama yang mempengaruhi kebutuhan informasi, yaitu kebutuhan individu (person) yang meliputi kebutuhan psikologis (Psychological needs), kebutuhan afektif (affectif needs), dan kebutuhan kognitif (cognitive needs). Peran social (social role) yang meliputi peran kerja (work role) dan tingkat kinerja (performance level). Serta Faktor lingkungan (environment), meliputi lingkungan kerja (work environment), lingkungan social-budaya (social-cultural environment), lingkungan politik-ekonomi (political-economic environment), dan lingkungan fisik (Physical environment).

2.3.4 Karaktristik Kebutuhan Informasi

Menurut Leckie dalam Ishak (2006 : 94) menyatakan bahwa:

Kebutuhan informasi memiliki enam karakteristik yang dapat menunjukan bahwa wujud dari kebutuhan informasi, yaitu :


(32)

a. demografis seseorang seperti tingkat pendidikan atau usia.

b. konteks, misalnya kebutuhan khusus, kebutuhan internal atau eksternal. c. frekuensi, misalnya apakah kebutuhan informasi itu berulang atau baru. d. kemungkinan, misalnya apakah kebutuhan informasi tersebut dapat diramalkan atau tidak terduga.

e. kepentingan, misalnya kebutuhan informasi dilihat dari tingkat urgensinya.

f. kerumitan, misalnya kebutuhan informasi tersebut mudah atau sulit untuk dipecahkan.

Kemudian Nicholas dalam Ishak (2006 : 94-95) menyatakan pula bahwa kebutuhan informasi memiliki sebelas karakteristik yang dapat menunjukan wujud dari kebutuhan informassi tersebut, yaitu :

a. Pokok masalah (subject), subjek yang terkandung dalam suatu informasi merupakan karakteristik kebutuhan informasi yang paling jelas dan segera terlihat.

b. Fungsi (fungtion), setiap pemakai infornasi memiliki fungsinya berbeda-beda dalam memanfaatkan informasi, tergantung pada kegiatan dan hasil dari pemakai informasi.

c. Sifat (nature), sifat informasi merujuk pada cirri esensial yang ada pada suatu informasi, yaitu apakah informasi itu memiliki salah satu sifat berikut, Seperti berubah pada periode terentu, atau kebutuhan informasi berbeda antara satu orang dengan yang lain.

d. Tingkat Intelektual (intellectuallevel), informasi baru dapat dipahamisecara efektif oleh pemakai bila memiliki prasyarat keluasan pengetahuan minimum atau tingkat kecerdasan tertentu. Sehingga dalam konsep kebutuhan informasi terkandung karakteristik yang berkaitan dengan tingkat intelektual pemakai.

e. Titik Pandang (viewpoint), informasi dalam ilmu social sering dituangkan dengan titik pandang atau pendekatan tertentu. Untuk memudahkan titik pandang tersebut maka dibuat kategori berdasarkan pada pemikiran, orientasi politik, pendeatan positif-negatif, dan orientasi disiplin ilmu. f. Kuantitas (quantity), pemakai informasi membutuhkan jumlah atau

kuantiatas yang berbeda dalam memenuhi keperluan tugas pekerjaan atau dalam memecahkan suatu permasalahan. Jumlah informasi yang dibutuhkan sangat tergantung pada sifat individu pemakai dianggap mampu menentukan batas kebutuhan informasi masing-masing.

g. Kualitas (Quality), Kualitas kebutuhan informasi sangat tergantung pada sifat individu pemakai informasi. Sehingga keputusan penggunaan informasi berdasarkan pada kualitas ini bersifat pribadi. Untuk dapat melakukan pemilihan kebutuhan informasi berdaarkan kualitas secara tepat, sangat diperlukan pemahaman yang mendalam terhadap pemakai informasi.

h. Batas waktu informasi (date), untuk memahami kebutuhan informasi pemakai berdasarkan karakteristik batas waktu informasi, ada dua pertanyaan yang harus diajukan. Pertanyaan tersebut adalah: 1)


(33)

seberapalama informasi masa lampau yang diperlukan? Dan 2) seberapa baru informasi yang diperoleh? Pertimbangan utama yang menentukan ialah berapa lama umur informasi dalam simpanan berkas yang ada. Informasi pada setiap disiplin ilmu yang ada akan memiliki umur penyimpanan berkas informasi berbeda-beda.

i. Kecepatan pengiriman (speed of delivery), informasi diupayakan secepatnya sampai pada pemakai, dan diharapkan tidak terhenti dalam masa transit atau penyebarannya, sehingga aktualitas inormasi dpat dijaga. Hal ini berarti informasi jangan sampai tidak up-to-date kemanfaatannya. j. Tempat asal publikasi (place), bagi pemakai informasi, tempat asal

publikasi bias menjadi masalah. Masalah tersebut berhubungan dengan tiga hal utama, yaitu: 1) pokok masalah dalam informasi, 2) posisi pengguna, dan 3) kelancaran bahasa.

k. Pemrosesan dan pengemasan (processing and packaging), pemrosesan berkaitan dengan cara penyajian informasi dari pokok pikiran dan riset yang sama, sedangkan pengemasan berkaitan dengan tampilan luar atau bentuk fisik dari informasi.

Dari uraian di atas menunjukan bahwa karakteristik kebutuhan informasi adalah sebagai berikut: demografis, konteks, frekuensi, kemungkinan, kepentingan, dan kerumitan, pokok masalah, fungsi, sifat, tingkat intelektual, titik pandang, kuantitas, kualitas, batas waktu informasi, kecepatan pengiriman, tempat asal publikasi, serta pemrosesan dan pengemasan.

Jadi yang dimaksud dengan kebutuhan informasi pengguna perpustakaan adalah kebutuhan yang timbul ketika pengetahuan yang dimiliki seseorang kurang dari yang dibutuhkan, sehingga mendorong seseorang untuk mencari informasi berupa koleksi yang terdapat di perpustakaan.

2.4 Pengguna Perpustakaan

Sasaran utama penyelenggaraan perpustakaan adalah pengguna perpustakaan yang merupakan salah satu faktor keberhasilan suatu perpustakaan. Perpustakaan yang banyak dikunjungi penggunanya dapat dikatakan perpustakaan yang berhasil, karena informasi yang dikelolanya dimanfaatkan oleh pengguna yang membutuhkannya.

Menurut Reitz (2004 : 527) mengatakan bahwa : “User is any person who the resources and services of library”.Maksudnya adalah pengguna perpustakaan adalah setiap orang yang menggunakan fasiltas dan layanan yang ada di perpustakaan.


(34)

Dari pendapat di atas jelas dapat diketahui bahwa pengguna perpustakaan adalah orang yang menggunakan jasa fasilitas dan layanan perpustakaan.

Sintesis :

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa peran perpustakaan perguruan tinggi dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna adalah tugas pokok yang harus dijalankan oleh perpustakaan sebagai: (1) fasilitator, (2) mediator, (3) agen perubahan, (4) kebutuhan informasi pengguna, (5) faktor pengaruh kebutuhan informasi.


(35)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode peneletian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (1998 : 6), “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain”.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry yang berlokasi di jalan Darussalam nomor 1 Banda Aceh.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (1998 : 57), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh pengguna yang terdaftar sebagai anggota Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh tahun 2007/2008- 2008/2009 berjumlah 153 orang yang terdiri dari mahasiswa pascasarjana (S2) Program Studi Fiqih Modern, Program Studi Pendidikan Islam, Program Studi Dirasah Islamiah, Program Studi Sejarah dan Tamadun Islam, Program Studi Pemikiran Islam, dan Program Studi Ilmu Dakwah. Sedangkan untuk Doktor (S3) yaitu Program Studi Fiqih Modern, dan Pendidikan Islam.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari jumlah populasi. Menurut Sugiyono (1998 : 57), “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.


(36)

Ne N n

+ =

1

) 05 , 0 ( 153 1

153 + = n

Dalam melakukan perhitungan sampel didasarkan atas tingkat kesalahan 5%, sehingga sampel yang diperoleh mempunyai tingkat kepercayaan 95%. Dalam menentukan jumlah sampel, penulis menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2008 : 78) yaitu :

² Keterangan :

n = Jumlah sampel N = Ukuran populasi

e = Standar Error, sebesar 5%

² n = 111 Orang

Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Menurut Sugiyono (1998 : 59), “Teknik proportionate stratified random sampling digunakan apabila populasi mempunyai anggota / unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional”. Perincian teknik pengambilan sampel adalah sebagai berikut :


(37)

Tabel -1 : Jumlah Sampel berdasarkan strata (stratum) Strata (stratum) Sub Populasi Sampel Strata 2 (S2)

Fiqih Modern 23

17 111 153 23 = x

Pendidikan Islam 31

=

111 153

31

x 22

Dirasah Islamiah 47

34 111 153 47 = x

Sejarah dan Tamadun Islam 6

4 111 153 6 = x

Pemikiran Islam 16

12 111 153 16 = x

Ilmu Dakwah 4

3 111 153 4 = x

Strata 3 (S3)

Fiqih Modern 19

14 111 153 19 = x

Pendidikan Islam 7

5 111 153 7 = x

Jumlah Sampel 111 Orang

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung ke Perpustakaan Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.

2. Kuesioner, yaitu mengumpulkan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang sedang memanfaatkan Perpustakaan Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.

3. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan data melalui berbagai bahan pustaka yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.


(38)

3.5 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari responden melalui

kuesioner dan observasi.

2. Data sekunder yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh melalui buku, jurnal, majalah, serta dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan masalah penelitian.

3.6 Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2006 : 160), “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrument penelitian adalah : angket, ceklis (check-list) atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan”.

Adapun instrument penelitian yang digunakan penulis untuk memperoleh data adalah berupa kuesioner.

3.7 Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara deskriptif, yaitu dengan cara mentabulasi data pengukuran distribusi frekuensi dan kalkulasi peresentase.

Menurut Arikunto (2000 : 349) untuk menghitung persentase jumlah dari responden digunakan rumus :

% 100

x n F

p=

Keterangan :

P = Persentase

F = Jumlah jawaban yang diperoleh n = Jumlah responden


(39)

Untuk menafsirkan besar persentase data yang diperoleh dari tabel tabulasi data, penulis menggunakan metode penafsiran menurut Arikunto (2000: 57)) sebagai berikut :

81-100% : Sangat baik 61-80% : Baik 41-60% : Cukup 21-40% : Kurang 0-20% : Kurang sekali


(40)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Sebagai Fasilitator

Peran perpustakaan sebagai fasilitator harus dapat menyediakan fasilitas yang dapat dimanfaakan dan memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mencari informasi yang dibutuhkannya.

Untuk mengetahui peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry sebagai fasilitator dalam menyediakan ruangan diskusi bagi pengguna dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini :

Tabel 2. Ketersediaan ruangan diskusi

No. Item Jawaban Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

1 a. Selalu 68 61,26%

b. Sering 13 11,71%

c. Netral - -

d. Kadang-kadang 30 27,03%

e. Tidak pernah - -

Jumlah 111 100%

Tabel di atas menunjukan jawaban responden terhadap ketersediaan ruangan diskusi, bahwa 68 orang (61,26%) memilih jawaban selalu, 13 orang (11,71%) memilih jawaban sering, 30 orang (27,03%) memilih jawaban kadang-kadang, jawaban netral, dan tidak pernah tidak ada yang memilih. Data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan selalu, sebagian kecil responden menyatakan sering, dan kurang dari 50% menyatakan kadang-kadang.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan ruang diskusi baik. Ini berarti fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan bagi pengguna terpenuhi.


(41)

Kemudian untuk mengetahui peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry sebagai fasilitator dalam menyediakan tempat komunitas belajar dan belajar mandiri dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini :

Tabel 3. Perpustakaan tempat komunitas belajar berpikir dan belajar mandiri.

No. Item Jawaban Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

2 a. Selalu 70 63,06%

b. Sering 29 26,13%

c. Netral - -

d. Kadang-kadang 12 10,81%

e. Tidak pernah - -

Jumlah 111 100%

Tabel di atas menunjukan bahwa jawaban responden terhadap perpustakaan tempat komunitas belajar berpikir dan belajar mandiri, bahwa 70 orang (63,06%) memilih jawaban selalu, 29 orang (26,13%) memilih jawaban sering, 12 orang (10,81%) memilih jawaban kadang-kadang, kemudian jawaban netral dan tidak pernah, tidak ada yang memilih. Data di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan selalu, kurang ari 50% responden menyatakan sering, kemudian sebagian kecil responden menyatakan kadang-kadang.

Berdasarkan jawaban responden dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-raniry berperan baik sebagai tempat komunitas belajar berpikir dan belajar mandiri.

4.2 Peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Sebagai Mediator

Sebagai mediator perpustakaan memiliki peran untuk menjadi penghubung antara informasi dengan pengguna. Untuk menjalankan peran sebagai mediator dengan baik, perpustakaan bertugas untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyebarluaskan informasi kepada pengguna.


(42)

Untuk mengetahui peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry sebagai mediator dalam mengadakan kerjasama dengan institusi/lembaga/pusat-pusat informasi dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini :

Tabel 4. Kerjasama perpustakaan

No. Item Jawaban Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

3 a. Selalu 63 56,76%

b. Sering 32 28,83%

c. Netral 5 4,50%

d. Kadang-kadang 11 9,91%

e. Tidak pernah _ -

Jumlah 111 100%

Tabel di atas merupakan jawaban responden terhadap kerjasama perpustakaan dengan istitusi/lembaga atu pusat-pusat informasi, 63 orang atau 56,76% memilih jawaban selalu, 32 orang atau 28,83% memilih jawaban sering, 5 atau 4,50% memilih jawaban netral, 11 orang atau 9,91% memilih jawaban kadang-kaang, dan jawaban tidak pernah, tidak ada yang memilih. Data tersebut dapat diinterpertasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan selalu, kurang dari 50% responden menyatakan sering. Kemudian sebagian kecil responden menyatakan netral dan kadang-kadang.

Hasil dari interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-raniry cukup berperan dalam mengadakan kerjasama dengan institusi/lembaga/pusat-pusat informasi.

Selanjutnya untuk mengetahui peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry sebagai mediator dalam memberikan kemudahan/fleksibelitas akses informasi kepada pengguna dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini :


(43)

Tabel 5. Fleksibelitas akses informasi

No. Item Jawaban Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

4 a. Selalu 68 61,26%

b. Sering 22 19,82%

c. Netral - -

d. Kadang-kadang 21 18,92%

e. Tidak pernah - -

Jumlah 111 100%

Tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban responden terhadap fleksibilitas akses informasi, 68 orang (61,26%) memilih jawaban selalu, 22 orang (19,82%) memilih jawaban sering, 21 orang (18,92%) memilih jawaban kadang-kadang, jawaban netral dan tidak pernah, tidak ada yang memilih. Data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan selalu, kemudian sebagian kecil responden menyatakan sering dan kadang-kadang.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry sebagai mediator dalam memberikan kemudahan akses informasi kepada pengguna dikatakan baik.

kemudian untuk mengetahui peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry sebagai mediator selaku penghubung sumber informasi dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini :

Tabel 6. Penghubung sumber informasi.

No. Item Jawaban Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

5 a. Selalu 72 64,86%

b. Sering 23 20,72%

c. Netral 3 2,70%

d. Kadang-kadang 13 11,71%

e. Tidak pernah - -


(44)

Tabel di atas menunjukan bahwa jawaban responden terhadap peran perpustakaan sebagai mediator selaku penghubung sumber informasi, 72 orang 964,86%) memilih jawaban selalu, 23 orang (20,72%) memilih jawaban sering, 3 orang (2,70%) memilih jawaban netral, 13 orang (11,71%) orang memilih jawaban kadang-kadang, dan jawaban tidak pernah, tidak ada yang memilih. Data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan selalu. Sebagian kecil responden menyatakan sering, netral, dan kadang-kadang.

Berdasarkan hasil jawaban responden dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry sebagai mediator berperan baik selaku penghubung sumber informasi.

4.3 Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-raniry Sebagai Agen Perubahan

Sebagai agen perubahan hendaknya perpustakaan berperan agar dapat menciptakan perubahan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, perpustakaan bertugas mengumpulkan hasil penelitian-penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan, dan penemuan-penemuan baru, dan menjadi tempat belajar untuk penelitian, pengembangan, dan penemuan baru selanjutnya.

Untuk mengetahui peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry sebagai agen perubahan bahwa Ilmu pengetahuan yang terkumpul di perpustakaan dijadikan bahan acuan untuk penelitian dapat dilihat pada Tabel 7 berikut ini :

Tabel 7. Ilmu pengetahuan sebagai bahan acuan penelitian. No. Item Jawaban Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

6 a. Selalu 68 61,26%

b. Sering 24 21,62%

c. Netral - -

d. Kadang-kadang 19 17,12%

e. Tidak pernah _ _


(45)

Tabel di atas menunjukan bahwa jawaban responden terhadap peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry sebagai agen perubahan terhadap ilmu pengetahuan yang terkumpul di perpustakaan sebagai bahan acuan penelitian bahwa 68 orang (61,26%) memilih jawaban selalu, 24 orang (21,62%) memilih jawaban sering, 19 orang (17,12%) memilih jawaban kadang-kadang, kemudian jawaban netral dan tidak pernah, tidak ada yang memilih. Data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan selalu, dan sebagian kecil responden menyatakan sering dan kadang-kadang.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry berperan baik sebagai agen perubahan terhadap ilmu pengetahuan yang terkumpul di perpustakaan dijadikan bahan acuan untuk penelitian.

Selanjutnya untuk mengetahui peran Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry sebagai agen perubahan terhadap hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan sebagai koleksi perpustakaan dapat dinikmati dan di pergunakan oleh orang banyak, dapat dilihat pada Tabel 8 berikut ini :

Table 8. Hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dapat dinikmati dan di pergunakan oleh pengguna. No. Item Jawaban Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

7 a. Selalu 59 53,15%

b. Sering 38 34,24%

c. Netral 4 3,60%

d. Kadang-kadang 10 9,01%

e. Tidak pernah - -

Jumlah 111 100%

Tabel di atas menunjukan bahwa jawaban responden terhadap Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry sebagai agen perubahan hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan sebagai koleksi perpustakaan dapat dinikmati dan di pergunakan oleh pengguna, bahwa 59 0rang (53,15%)


(46)

memilih jawaban selalu, 38 orang (34,24%) memilih jaawaban sering, 4 orang (3,60%) memilih jawaban netral, 10 orang (9,01%) memilih jawaban kadang-kadang, jawaban tidak pernah, tidak ada yang memilih. Data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan selalu, dan kurang dari 50% responden menyatakan sering, kemudian sebagian kecil responden menyatakan netral dan kadang-kadang.

Berdasarkan interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry cukup berperan sebagai agen perubahan terhadap hasil penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dapat dinikmati dan di pergunakan oleh pengguna.

4.4 Kebutuhan Informsi Pengguna Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-raniry

Kebutuhan informasi timbul karena adanya kekurangan dalam tingkat pengetahuan tentang topic tertentu yang dibutuhkan, sehingga mendorong seseorang untuk mencari informasi. Pengguna perpustakaan membutuhkan informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, perpustakaan hendaknya menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Untuk mengetahui peran perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna, ketersediaan informasi berupa koleksi di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry dapat dilihat pada Tabel 9 berikut ini :

Tabel 9. Ketersediaan informasi berupa koleksi

No. Item Jawaban Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

8 a. Selalu 69 62,16%

b. Sering 26 23,42%

c. Netral - -

d. Kadang-kadang 16 14.42%

e. Tidak pernah _ _


(47)

Tabel di atas dapat diketahui bahwa jawaban responden terhadap , ketrsediaan informasi berupa koleksi di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry, yaitu 69 orang (62,16%) memilih jawaban selalu, 26 orang (23,42%) memilih jawaban sering, 16 orang (14,42%) memilih jawaban kadang-kadang, kemudian netral dan tidak pernah, tidak ada yang memilih. Data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan selalu, kemudian sebagian kecil responden menyatakan sering dan kadang-kadang.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ketrsediaan informasi berupa koleksi di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry dikatakan baik, untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

Berikutnya untuk mengetahui peran perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna, penggunaan internet di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini :

Tabel 10. Penggunaan internet

No. Item Jawaban Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

9 a. Selalu 68 61,26%

b. Sering 24 21,62%

c. Netral _ -

d. Kadang-kadang 19 17,12%

e. Tidak pernah _ _

Jumlah 111 100%

Tabel di atas menunjukan bahwa jawaban responden terhadap pengguna menggunakan internet untuk mencari informasi di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry, 68 orang (61,26%) memilih jawaban selalu, 24 orang (21,62%) memilih jawaban sering, 19 orang (17,12%) memilih jawaban kadang-kadang, kemudian jawaban netral dan tidak pernah, tidak ada yang memilih. Data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan selalu, kemudian sebagian kecil responden menyatakan sering dan kadang-kadang.


(48)

Berdasarkan interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna meggunakan internet untuk mencari informasi di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry baik.

kemudian untuk mengetahui relevansi koleksi buku di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry dapat dilihat pada Tabel 11 berikut ini :

Tabel 11. Relevansi koleksi buku

No. Item Jawaban Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

10 a. Selalu 71 63,96%

b. Sering 21 18,92%

c. Netral - -

d. Kadang-kadang 19 17,12%

e. Tidak pernah - -

Jumlah 111 100%

Tabel di atas memperlihatkan jawaban responden terhadap relevansi koleksi buku di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry, bahwa 71 orang (63,96%) memilih jawaban selalu, 21 orang (18,92%) memilih jawaban sering, 19 orang (17,12%) memilih jawaban kadang-kadang, kemudian jawaban netral dan tidak pernah, tidak ada yang memilih. Data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan selalu, dan sebagian kecil responden menyatakan sering dan kadang-kadang.

Berdasarkan jawaban yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa relevansi koleksi buku di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry baik.

Berikutnya untuk mengetahui relevansi koleksi jurnal di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry dapat dilihat pada Tabel 12 berikut ini :


(49)

Tabel 12. Relevansi koleksi jurnal

No. Item Jawaban Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

11 a. Selalu 69 62,16%

b. Sering 31 27,93%

c. Netral - -

d. Kadang-kadang 11 9,91%

e. Tidak pernah - -

Jumlah 111 100%

Tabel di atas menunjukan bahwa jawaban responden terhadap relevansi koleksi jurnal di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry, bahwa 69 orang (62,16%) memilih jawaban selalu, 31 orang (27,93%0 memilih jawaban sering, 11 orang (9,91%) memilih jawaban kadang-kadang, kemudian jawaban netral dan tidak pernah, tidak ada yang memilih. Data di atas dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan selalu, kurang dari 50% responden menyatakan sering, kemudian sebagian kecil responden menyatakan kadang-kadang.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa relevansi koleksi jurnal di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry baik.

Selanjutnya untuk mengetahui relevansi koleksi referensi di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry dapat dilihat pada Tabel 13 berikut ini :

Tabel 13. Relevansi koleksi referensi

No. Item Jawaban Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

12 a. Selalu 68 61,26%

b. Sering 33 29,73%

c. Netral - -

d. Kadang-kadang 10 9,01%

e. Tidak pernah - -


(50)

Tabel di atas memperlihatkan jawaban responden terhadap relevansi koleksi referensi di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry, bahwa 68 orang (61,26%) memilih jawaban selalu, 33 orang (29,73%) memilih jawaban sering, 10 orang (9,01%) memilih jawaban kadang-kadang, kemudian jawaban netral dan tidak pernah, tidak ada yang memilih. Data yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan selalu, kurang dari 50% responden menyatakan sering, sebagian kecil responden menyatakan kadang-kadang.

Hasil interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa relevansi koleksi referensi di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry baik.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah pengguna mencari informasi di luar Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini :

Tabel 14. Pencarian informasi di luar perpustakaan

No. Item Jawaban Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

13 a. Selalu 24 21,62%

b. Sering 8 7,21%

c. Netral - -

d. Kadang-kadang 69 62,16%

e. Tidak pernah 10 9,01%

Jumlah 111 100%

Tabel di atas dapat dilihat bahwa jawaban responden terhadap pencarian informasi di luar Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry, bahwa 24 orang atau (21,62%) memilih jawaban selalu, 8 orang (7,21%0 memilih jawaban sering, 69 orang (62,16%) memilih jawaban kadang-kadang, 10 orang atau (9,01%) memilih jawaban tidak pernah, kemudian jawaban netral tdak ada yang meilih. Data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebagian kecil responden menyatakan selalu, sering dan tidak pernah, kemudian sebagian besar responden memilih jawaban kadang-kadang.


(51)

Hasil jawaban yang diperoleh di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna kurang melakukan pencarian informasi di luar Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry.

4.5 Faktor Pengaruh Kebutuhan Informasi Pengguna

Pengguna membutuhkan informasi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi kebutuhan informasi pengguna di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry adalah sebagai berikut :

Untuk mengetahui faktor kebutuhan informasi individu/personal pengguna di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry dapat dilihat pada Tabel 15 berikut ini :

Tabel 15. Faktor kebutuhan informasi individu/personal No. Item Jawaban Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

14 a. Selalu 89 80,18%

b. Sering 18 16,23%

c. Netral - -

d. Kadang-kadang 4 3,60%

e. Tidak pernah - -

Jumlah 111 100%

Tabel di atas memperlihatkan jawaban responden terhadap faktor kebutuhan informasi untuk memenuhi kebutuhan individu/personal, 89 orang (80,18%) memilih jawaban selalu, 18 orang (16,23%) memilih jawaban sering, 4 orang (3,60%) memilih jawaban kadanag-kadang, kemudian jawaban tidak netral dan pernah, tidak ada yang memilih. Data di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya responden menyatakan selalu, dan sebagian kecil responden menyatakan sering dan kadang-kadang.


(52)

Berdasarkan interpretasi di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya faktor kebutuhan informasi untuk memenuhi kebutuhan individu/personal sangat mempengaruhi kebutuhan informasi pengguna.

Berikutnya untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan pengguna mencari informasi di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry dapat dilihat pada Tabel 16 berikut ini :

Tabel 16. Faktor kebutuhan perkuliahan

No. Item Jawaban Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

15 a. Selalu 72 64,86%

b. Sering 29 26,13%

c. Netral - -

d. Kadang-kadang 10 9.01%

e. Tidak pernah - -

Jumlah 111 100%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jawaban responden terhadap pemenuhan kebutuhan perkuliahan pengguna mencari informasi di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry, 72 orang (64,86%) memilih jawaban selalu, 29 orang (26,13%) memilih jawaban sering, 10 orang (9,01%) memilih jawaban kadang-kadang, kemudian jawaban netral dan tidak pernah, tidak ada yang memilih. Data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa sebagian besar responden menyatakan selalu, kurang dari 50% menyatakan sering, dan sebagian kecil respondden menyatakan kadang-kadang.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan pengguna mencari informasi di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry baik.

Untuk mengetahui faktor kebutuhan informasi yang disebabkan oleh lingkungan dapat dilihat pada Tabel 17 berikut ini :


(1)

13. Saudara mencari informasi diluar, jika informasi yang Saudara butuhkan tidak terdapat di perpustakaan.

a. Selalu d. Kadang-kadang b. Sering e. Tidak pernah c. Netral

E. Faktor Pengaruh Kebutuhan Informasi

14. Saudara membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan individu/personal.

a. Selalu d. Kadang-kadang b. Sering e. Tidak pernah c. Netral

15. Untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan Saudara mencari informasi di Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry.

a. Selalu d. Kadang-kadang b. Sering e. Tidak pernah c. Netral

16. Lingkungan dimana Saudara berada mempengaruhi kebutuhan informasi saudara.

a. Selalu d. Kadang-kadang b. Sering e. Tidak pernah c. Netral


(2)

Lampiran 2

Gambaran Umum Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh

1. Latar Belakang Berdirinya Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry Banda Aceh

Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry adalah perpustakaan khusus program S2 dan S3 secara resmi berdiri pada tahun 1996. Gagasan berdirinya perpustakaan atas inisiatif Almarhum Prof. Dr. Safwan Idris, MA (sebagai Pembantu Rektor Bidang I) dan dr. H. Muslim Ibrahim, MA (sebagai Direktur PPs Ar-Raniry). Sebagai tenaga Pembina/pengembangan, sekaligus sebagai pengelolaannya ditunjuk Drs. Zulkarnaen Idham.

Pada dasarnya IAIN Ar-Raniry secara strukturalhanya memiliki satu perpustakaan, yaitu UPT Perpustakaan IAIn Ar-Raniry. Tetapi untuk memennuhi kebutuhan informasi yang memadai, cepat dan tepat dalam menunjang proses belajar dan mengajar di PPs IAIN Ar-Raniry dibutuhkan sebuah perpustakaan yang memadai. Hal ini sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengajaran, penelitian, danpengabdian kepada masyarakat. Maka kebijakan untuk menghadirkan sebuah perpustakaan pada PPs IAIN Ar-Raniry sangat tepat.

Ada beberapa faktor berdirinya PPs IAIN Ar-Raniry antara lain :

1. Program pascasarjana mempunyai kampus tersendiri dalam semua proses belajar mengajar/studi dan semua kegiatan akademis dipusatkan di kampus, sedangkan untuk menggunakan UPT perpustakaan induk sulit dijangkau kerena berada di luar kampus PPs IAIN Ar-Raniry.

2. Daya tampung dan fasilitas yang dimiliki UPT Perpustakaan IAIAn Ar-Raniry sangat terbatas dan kjurang memadai.


(3)

4. Memiliki perpustakaan yang kuat akan melahirkan lulusan yang berkualitas.

Dengan diresmikannya program S3 pada tahun 2002 dalam periode kepemimpinan prof. Drs. Yusny Saby MA, PhD, maka program S2 dan S3 menjadi satu atap (sekampus) , maka pengembangan, pengelolaan perpustakaan lebih dititikberatkan pada bidangnya dan harus ditangani secara professional.

Dengan keluarnya Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor : 08 Tahun 2003 tanggal 10 Januari 2003, mengenai statute IAIN Ar-raniry Darussallam Banda Aceh pada pasal 90 mengenai Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry berbunya; sebagai berikut :

(1) Perpustakaan PPs adalah unsure penunjang pelaksanaan teknis akademis di bidang perpustakaan.

(2) PPs dapat memiliki unit perpustakaan atau unit penunjang akademis lain yang diperlukan.

2. Visi dan Misi • Visi

Menjadikan perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry sebagai information center bidang kajian islam berbasis teknologi informasi.

• Misi

1. Menyediakan informasi kepada pengguna dalam bentuk printed materials dan non-printed materials.

2. melestarikan koleksi local content Pascasarjana IAIN Ar-Raniry. 3. Menciptakan layanan prima kepada pengguna.

4. menciptakan perpustakaan yang “beriman” (bersih,indah, dan nyaman).

5. Meningkatkan kuantitas dan kualitas koleksi perpustakaan. 6. Memperkuat koleksi inti dan koleksi pendukung perpustakaan.


(4)

3. Gedung

Mulai tanggal 1 September 2003 PPs telah memiliki/menempati gedung perpustakaan sendiri yang letaknya sangat strategis yaitu di tengah-tengah kampus. Luas gedung 380 m, yang terdiri dari beberapa ruangan, yaitu : ruang koleksi umum, ruang referensi, ruang tesis/desertasi, ruangan internet, ruang administrasi.

4. Koleksi

Bermutunya sebuah perpustakaan setara S2 dan S3 sangat tergantung pada koleksi itu sendiri, koleksi harus lengkap dalam arti memadai besarnya dan keragaman subjeknya dan disesuaikan dengan program. Kebijakan pengembangan koleksi didasari atas :

1. Kerelevanan

2. Berorientasi kepada kebutuhan pengguna 3. Kelengkapan

4. Kemutakhiran 5. Kerjasama

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dalam pengadaan koleksi harus ditangani secara professional dan berkesinambungan dengan pertimbangan-pertimbangan serta melibatkan berbagai pihak yang dapat memahami tentang seleksi dan evaluasi bahan pustaka (spesialis subjek, pustakawan, dosen dan mahasiswa).


(5)

Tabel : Jenis koleksi perpustakaan

No Koleksi Jumlah Total

Judul Eksemplar

1 Buku 8.037 6 48.222

2 Jurnal 24 2 48

3 Majalah 22 1 22

4 Tesis 464 2 928

5 Desertasi 60 2 120

6 Koran lokal 3 1 3

5. Layanan Perpustakaan

Jenis-jenis layanan Perpustakaan Program Pascasarjana IAIN Ar-Raniry : 1. Layanan peminjaman dan pengembalian

2. Layanan internet 3. Layanan Photokopi 4. Layanan referensi

5. Layanan bimbingan pemakai perpustakaan.

6. Jam Buka Perpustakaan

Senin-Minggu : Jam 08.00-12.00 Jam 14.00-17.00 Jum’at : Jam 08.00-11.30 Jam 14.00-17.00


(6)

Lampiran 3

STRUKTUR ORGANISASI

PERPUSTAKAAN PROGRAM PASCASARJANA IAIN AR-RANIRY

Keterangan :

1. KEPALA PERPUSTAKAAN : Abdul Manar, S.Ag.,SIP., M.Hum 2. KAUR PENGADAAN : Zulfikar

3. KAUR PENGOLAHAN : Iswandi, A.Md 4. KAUR PELAYANAN : Ukriah, A.Md

KEPALA PERPUSTAKAAN Abdul Manar, S.Ag.,SIP., M.Hum

KAUR PELAYANAN

Ukriah, A.Md KAUR

PENGOLAHAN Iswandi, A.Md KAUR

PENGADAAN Zulfikar