mengalami kenaikan pada tahun 2005 – 2006. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah keuntungan perusahaan dan diikuti dengan
meningkatnya jumlah total aktiva perusahaan. Nilai tertinggi ROI berada pada tahun 2006 yaitu sebesar 4,0 dan
nilai terendah ROI pada tahun 2005 yaitu sebesar 0,8. Dari tahun 2005 – 2006 terlihat bahwa kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba sangat
rendah. Hal ini terjadi karena perusahaan tidak mampu memberdayakan seluruh aktivanya dalam memperoleh laba dan tidak mampu mengendalikan
biaya yang terjadi agar lebih efisien.
2. Analisis Data Statistik
Data yang telah diperoleh sebagai nilai dari masing – masing variabel terikat selanjutnya dianalisis dengan menggunakan korelasi spearman.
a. Hubungan Current Ratio Dengan ROI
Hipotesis dari Current Ratio adalah: H
: r
s
= 0, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas X
i
dengan variabel terikat Y. H
1
: r
s
≠ 0, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas X
i
dengan variabel terikat Y.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Nilai Uji Statistik Current Ratio dengan ROI
Tahun Current
Ratio ROI
Ranking Current
Ratio Ranking
ROI d
i
d
2 i
2004 2005
2006 2007
2008 147,9
146,5 116,8
91,6 89,8
2,5 0,8
4,0 3,3
2,6 5
4 3
2 1
2 1
5 4
3 3
3 -2
-2 -2
9 9
4 4
4 ∑
2 i
d
=30 Sumber: Data yang diolah penulis, 2010
Ranking Spearman dapat dicari sebagai berikut:
r
s
= 1- 1
6
2 2
− ∑
n n
d
i
= 1- 1
5 5
30 6
2
− x
= 1 – 1,5 = - 0,5
Dengan demikian t
hitung
dapat dicari sebagai berikut:
t = r
2
1 2
r n
− −
= -0,5
2
5 ,
1 2
5 −
− −
= -0,5 2 = -1
Pada α = 5 dengan derajat kebebasan df = 5 – 2 maka diperoleh t
tabel
= 3,182. Dengan demikian karena - t
tabel
-3,182
≤
t
hitung
-1
≤
3,182 maka H diterima. Artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel current
Universitas Sumatera Utara
ratio dengan return on investment pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk, tanpa mengabaikan bahwa faktor – faktor lain adalah konstan.
Current ratio dan ROI memiliki hubungan yang positif yang berarti bahwa apabila terjadi kenaikan pada current ratio maka akan diikuti dengan kenaikan
pula pada ROI dari perusahaan. Namun, hubungan ini tidak signifikan.
b. Hubungan Acid Test Ratio Dengan ROI
Hipotesis dari acid test ratio adalah: H
: r
s
= 0, artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas X
i
dengan variabel terikat Y. H
1
: r
s
≠ 0, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel bebas X
i
dengan variabel terikat Y.
Tabel 4.4 Nilai Uji Statistik Acid Test Ratio dengan ROI
Tahun Acid Test
Ratio ROI
Ranking Acid Test
Ratio Ranking
ROI d
i
d
2 i
2004 2005
2006 2007
2008 95,2
85,6 70,3
59,3 52,5
2,5 0,8
4,0 3,3
2,6 5
4 3
2 1
2 1
5 4
3 3
3 -2
-2 -2
9 9
4 4
4 ∑
2 i
d
=30 Sumber: Data yang diolah penulis, 2010
Universitas Sumatera Utara
Ranking Spearman dapat dicari sebagai berikut: r
s
= 1- 1
6
2 2
− ∑
n n
d
i
= 1- 1
5 5
30 6
2
− x
= 1 – 1,5 = - 0,5
Dengan demikian t
hitung
dapat dicari sebagai berikut:
t = r
2
1 2
r n
− −
= -0,5
2
5 ,
1 2
5 −
− −
= -0,5 2 = -1
Pada α = 5 dengan derajat kebebasan df = 5 – 2 maka diperoleh t
tabel
= 3,182. Dengan demikian karena - t
tabel
-3,182 ≤ t
hitung
-1 ≤ 3,182 maka H
diterima. Artinya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel current ratio dengan return on investment pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk, tanpa
mengabaikan bahwa faktor – faktor lain adalah konstan. Kedua rasio ini memiliki hubungan yang positif yang berarti bahwa
apabila terjadi penurunan pada acid test ratio maka akan diikuti dengan penurunan pula pada ROI dari perusahaan.
c. Hubungan Cash Ratio Dengan ROI