pembeli yang tentu hanya mau membeli dengan harga yang lebih rendah daripada nilai piutang ataupun menunggu hingga piutang tersebut jatuh tempo.
Sedangkan persediaan barang dipandang tidak lebih likuid dibandingkan dengan piutang karena persediaan barang cenderung untuk diperdagangkan
pada pasar tertentu dan apabila perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan akan menjual barangnya maka diperlukan pembeli yang tepat serta tawar-
menawar yang cukup lama.
b. Rasio-rasio Likuiditas
Pada penelitian ini penulis menggunakan rasio-rasio likuiditas sebagai
berikut:
1 Current Ratio
Current Rasio adalah rasio yang menunjukkan perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Current Ratio dapat
dihitung melalui rumus sebagai berikut:
Current Ratio = bilities
CurrentLia ets
CurrentAss × 100
Current ratio menunjukkan tingkat keamanan margin of safety kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan untuk membayar
hutang-hutang tersebut. Dengan kata lain rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban jangka
pendeknya Harahap, 2002:301. Current Ratio 200 dianggap sudah memuaskan bagi suatu perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Pada umumnya semakin tinggi rasio lancar, seharusnya semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka
pendeknya. Namun, suatu perusahaan dengan tingkat current ratio yang tinggi belum tentu menjamin akan dapat mampu membayar
kewajiban perusahaan yang jatuh tempo. Hal ini bias disebabkan karena jumlah persediaan yang relatif tinggi dibandingkan dengan
proyeksi penjualan yang akan datang sehingga tingkat perputaran persediaan menjadi rendah yang menunjukkan adanya over investment
dalam persediaan tersebut dan juga bisa disebabkan karena adanya piutang yang besar yang sulit ditagih Munawir, 2004:72.
2 Acid Test Ratio
Rasio ini sering juga disebut dengan Quick Ratio yaitu rasio yang menunjukkan kamampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-
kewwajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan. Acid Test Ratio diperoleh dengan rumus sebagai berikut:
Acid Test Ratio = bilities
CurrentLia Inventory
ets CurrentAss
− × 100
Persediaan tidak ikut diperhitungkan karena dianggap memerlukan waktu yang relatif lama dalam dikonversikan menjadi uang tunai, dan
tidak ada kepastian apakah persediaan dapat terjual atau tidak Djarwanto, 2004:152. Acid Test Ratio dianggap lebih tajam
dibandingkan dengan Current Ratio karena hanya membandingkan aktiva yang likuid dengan aktiva lancar. Semakin besar rasio ini
semakin baik.
Universitas Sumatera Utara
3 Cash Ratio
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan kas
yang tersedia ataupun setara kas yang segera dapat dicairkan menjadi uang tunai. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan hasil yang semakin
baik. Cash Ratio =
bilities CurrentLia
lents Cashequiva
Cash
× 100
4. Rentabilitas a. Pengertian Rentabilitas