P E N G A R U H M O D E L P E M B E L A J A R A N I N K U I R I TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS X SEMESTER II SMA N 1 MUNTHE T.P 2014/2015.

(1)

P E N G A R U H M O D E L P E M B E L A J A R A N I N K U I R I TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATERI POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS X SEMESTER II SMA N 1 MUNTHE T.P 2014/2015

Oleh: Franchen Mori NIM 4103321017

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2016


(2)

(3)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATERI POKOK FLUIDA STATIS DI KELAS X SEMESTER II SMA N 1 MUNTE

T.P 2014 /2015

Franchen Mori (NIM 4103321017) ABSTRAK

Peneliti bertujuan untuk menentukan hasil belajar siswa yang di ajar dengan model pembelajaran konvensional dan Inkuiri terbimbing pada materi Fluida Statis.Menentukan pengaruh penggunaan model inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi Fluida Statis.Menentukan persentase peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi Fluida Statis.

Penelitian dilakukan di SMA N 1 Munte dengan populasi 102 siswa, dengan sampel 56 siswa yang terdiri atas 2 kelas. Kelas X-1 sebagai kelas eksperimen yang diajari dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas X-2 sebagai kelas control yang diajari dengan model pembelajaran konvensional.Variabel bebasnya model pembelajaran dan terikat adalah hasil belajar siswa pada materi fluida statis prosedur kerjanya dengan member pretes ,belajar diakhiri dengan pemberian post tes dan diuji dengan ujinormalitas ,homogenitas dan uji hipotesis.

Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model konvensional adalah 49,57.Hasil belajar fisika siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok fluida statis adalah 69,57.Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok fluida statis dengan thitung> ttabel atau 5,95>2,0147 yang pada taraf signifikan α = 0,05.Persentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 40,35% setelah diajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok fluida statis.Persentase hasil belajar terhadap kkm mmengalami peningkatan sebesar 6,56%.Kendala yang sering terjadi penggunaan waktu yang tidak efisien dan kurang fokusnya guru dalam mengawasi ,membimbing siswa serta pemberian aktivitas yang tidak merata . Model ini membutuhkan konsentrasi yang bagus.


(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kepada Allah Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan kurnia kepada penulis sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu yang direncanakan .Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis di Kelas X Semester II SMA N 1 Singgamanik T.P2014/2015”.Diajukan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan fisika ,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada bapak Prof.Drs.Nurdin Bukit,M.Si.,sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal pembuatan proposal dan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada ibu Dr.Eva.M.Ginting,M.Si., Bapak Purwanto,S.Si.,M.Pd dan Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si,selaku Dosen Penguji I,II,III yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyempurnaan skripsi ini .Dan tak lupa pula ucapan terima kasih saya kepada Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED.Kepada Bapak Alkhafi Maas Siregar,M.Si., selaku jurusan fisika dan kepada Bapak Drs.Sehat Simatupang,M.Si., selaku prodi fisika. Penghargaan sebesar-besarnya disampaikan kepada Bapak dan Ibu guru SMA N 1 Munte yang telah memberikan ijin penelitian dan telah banyak membantu selama penelitian ini dilaksanakan .

Teristimewa penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua tersayang, ayahanda Koriman Sitanggang dan Ibunda Marmoy Malau ,yang senantiasa memberikan ceramah dan motivasi baik secara moral dan materil,serta doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.Juga kepada adikku Simon Duve,Renintan Quisa yang telah membantu penyusunan skripsi ini dan memberikan semangat dengan sindiran kepada penulis karena lama menyelesaikan kuliah sepanjang 6 tahun ini.Kepada adikku ,semoga kalian bisa lebih baik dari kakak.

Spesial buat sahabat yang membantu penulis ,menyampaikan terima kasih kepada teman seperjuangan Equinta,sahabat terbaik Sendy,Dony,Fatah Baginda,Rory,Andre .Teman OMK,teman PPL 2013,serta teman-teman yang tidak penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan motivasi dan saran-saran kepada penulis. Terakhir penulis ucapkan kepada Seluruh teman – teman Fisika Ekstensi ’10 pengertian dan motivasinya yang duluan menyelesaikan kuliah dan bekerja.


(6)

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin mencoba memberikan yang terbaik dalam menyelesaikan skripsi ini,namun penulis menyadari bahwa skripsi ini belum bisa disebut sempurna,masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa penulisannya yang mana dikarenakan oleh keterbatasan kemampuan penulis.Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam penelitian pendidikan fisika dan bidang lainnya.

Medan, 2016 Penulis,

Franchen Mori NIM.4103321017


(7)

(8)

i

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BABIPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Pembatasan Masalah 3

1.4 Perumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 4

1.6 ManfaatPenelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangkateoritis 6

2.1.1 Pengertian Belajar 6

2.1.2 Macamdan Jenis-JenisBelajar 7

2.1.3 Prinsip-Prinsip Belajar 8

2.1.4 AktivitasdanJenis-JenisBelajar 9 2.1.5 PengertianHasilBelajar 10

2.2 Model Pembelajaran 11

2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran 11

2.2.2 Fungsi Model Pembelajaran 11

2.2.3 Macam Model Pembelajaran 12


(9)

ii

2.2.5 Model PembelajaranInkuiriTerbimbing 13 2.2.6 Jenis –JenisMetodePenemuan Discovery Inquiry 14

2.2.7 PelaksanaanPembelajaranInkuiri 16

2.2.8 PembelajaranKonvensional 18

2.3 MateriPembelajaran 19

2.3.1 Fluida 19

2.3.2 Hukum Pascal 20

2.3.3 Hukum Archimedes 22

2.3.4 Gaya ApungkeAtasdanPrinsip Archimedes 22 2.3.5 PenurunanMatematisHukum Archimedes 24 2.3.6 PenerapanHukum Archimedes dalamKehidupan ehari-hari 26

2.4 KerangkaKonseptual 28

2.5 HipotesisPenelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempatdan aktuPenelitian 30

3.2 Populasidan ampelPenelitian 30

3.2.1 PopulasiPenelitian 30

3.2.2 ampelPenelitian 30

3.3 ariabelPenelitian 30

3.4 JenisdanDesainPenelitian 31

3.4.1 JenisPenelitian 31

3.4.2 DesainPenelitian 31

3.5 ProsedurPenelitian 32

3.6 InstrumenPenelitian 33

3.7 aliditas oal 34

3.8TeknikAnalisis Data 35

3.8.1 MengujiKesamaanDua ata- ata 35

3.8.1.1 jiNormalitas 35

3.8.1.2 jiHomogenitas 36


(10)

iii

3.8.2.1 jiKesamaan ata- ata Pretes ji t DuaPihak 37 3.8.2.2 jiKesamaan ata- ata Postes ji t DuaPihak 38 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1Hasil Penelitian 41

4.1.1 Data Nilai Pretes iswa Kelas Ekspermen dan Kelas Kontrol 41 4.1.2 Data Nilai Postes iswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 43

4.1.3 ji Persyaratan Analisis Data 44

4.1.4 PersentasePerbedaanHasilBelajar 45

4.2 Pembahasan Penelitian 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 49

5.2 aran 50


(11)

i

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Tahap-Tahap Pembelajaran Inkuiri Terbimbing 17 Tabel 3.1Two Group Pretest-Postest Design 31 Tabel 3.2 Kisi – kisiTesHasilbelajarPadaMateriPokokFluidaStatis 33 Tabel 4.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 40 Tabel 4.2 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen Dan Kontrol 42 Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data 43 Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Data 44 Tabel 4.5 Hasil PerhitunganUji t 45 Tabel 4.6 PerentasePerbedaanHasilBelajar 45


(12)

i

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hukum Pascal 20

Gambar 2.2 Penerapan Hukum Pascal 21

Gambar 3.1 RancanganPenelitian 33

Gambar 4.1 Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Kontrol 41 Gambar 4.2 Diagram Batang Nilai Pretes Kelas Eksperimen 41 Gambar 4.3Diagram Batang Nilai Postes Kelas Kontrol 42 Gambar 4.4Diagram Batang Nilai Postes Kelas Eksperimen 43


(13)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Silabus Fluida Statis 53

Lampiran 2: RencanaPelaksanaanPembelajaran 56

Lampiran 3: LembarKegiatanSiswa 61

Lampiran 4: InstrumenSoalPretes 65

Lampiran 5: Kisi-Kisi Hasil BelajarPretes 71

Lampiran 6: InstrumenSoalPostes 87

Lampiran 7: Kisi-Kisi HasilBelajarPostes 95 Lampiran 8: DistribusiHasilPretesKelasKontrol 115 Lampiran 9: DistribusiHasilPostesKelasKontrol 117 Lampiran 10: DistribusiHasilPretesKelasEksperimen 119 Lampiran 11: DistribusiHasilPostesKelasEksperimen 121 Lampiran 12: Perhitungan Rata-Rata, VariansdanStandarDeviasi 123

Lampiran 13: UjiNormalitas 125

Lampiran 14: UjiHomogenitas 128

Lampiran 15: UjiHipotesis 130

Lampiran 16: TabelDistribusi Z 134

Lampiran 17: TabelDistribusi t 136

Lampiran 18: TabelDistribusi F 138

Lampiran 19: TabelLilliefors 141


(14)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mempelajari gejala alam baik dalam yang dilihat oleh mata maupun secara bersifat abstrak. Dalam bidang ini guru dipercaya sebagai mediator dan fasilitator dalam merancang sebuah rancangan pembelajaran agar siswa dapat memahami gejala alam dan peristiwa alam tersebut baik yang dapat dilihat maupun secara abstrak.

Model pembelajaran konvensional kurang mengena untuk diterapkan ke siswa pada pelajaran fisika karena fisika itu sendiri bersifat sistematis. Dikarenakan bukan hanya pengumpulan fakta, penguasaan konsep,atau prinsip tetapi pelaksanaan latihan inquiry juga. Pembelajaran Fisika dilaksanakan secara inquiry dan bersikap secara ilmiah serta mengkomunikasikannya dalam kecakapan hidup.

Pernyataan siswa tentang fisika adanya kegiatan laboratatorium yang jarang dipergunakan diantaranya laboratorium digunakan sekali dalam satu semester dan bisa jadi sekali dalam setahun. Selain alat laboratorium kurang memadai adanya kurang kreatifitas guru dalam mensiasatinya.Model dan media pembelajaran juga masih kurang diantaranya menggunakan kapur di papan tulis dan metode ceramah saat mengajar, buku yang dipakai siswa cukup satu dan kurangnya buku yang dapat dibaca di perpustakaan, sehingga menurut siswa pelajaran fisika sulit untuk di pahami dan dimengerti .

Salah satu pembenahan dalam proses belajar mengajar fisika dapat dilakukan dengan penerapan model pembelajaran yang kreatif,aplikatif dan menyenangkan, sehingga siswa mudah memahami dan menguasai konsep serta menerapkan ke kehidupan sehari – hari.Strategi yang tepat dalam mengajarkan fisika akan membantu siswa lebih memahami dan menikmati pelajaran ini.

Mengingat bahwa proses pembelajaran fisika merupakan proses pembelajaran untuk membuktikan sesuatu yang masih teori,perlu diterapakan model pembelajaran dari fakta menuju teori.Salah satu model dari fakta menuju teori ialah Model Inkuiri Terbimbing, merupakan dasar pemecahan masalah, kemampuan untuk belajar dalam situasi proses berpikir.Indrawati dalam Trianto (2009 :165 ) menyatakan bahwa suatu pelajaran pada umumnya akan lebih aktif bila di selenggarakan melalui model – model pembelajaran yang bisa jadi Discovery Inquiry dengan strategi Inkuiri Terbimbing.


(15)

ulo (2002), menyatakan strategi Inquiry berarti sutu rangkaian belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari,menyelidiki dan menggumpulkan informasi secara sistematis,kritis,logis, serta analitis sehingga mereka dapat mengumumkan dan merumuskan sendiri penemuannya dengan percaya diri.Sasaran utama strategi Inkuiri Terbimbing antara lain :

 eterlibatan siswa secara maksimal pada proses pembelajaran.

 eterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada tujuan pmbelajaran.

Mengembangkan sikap percaya diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses inkuiri terbimbing.

ondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan Inquiry bagi siswa antara lain:

1. Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi. Pada aspek ini pada SMA tersebut penggunaan bahasa karo untuk bergaul pada teman sebaya.

2. Inkuiri terbimbing berfokus pada hipotesis siswa pada saat melihat sebuah masalah. 3. Penggunaan fakta evidensi (informasi dan fakta).

Berdasarkan peneliti sebelumnya proses pembelajaran Inkuiri terbimbing dituntut kinerja yang ekstra bagi guru untuk mengendalikan kelas dan dapat memanfaatkan waktu yang ada untuk mendapatkan hail yang maksimal.

Pembelajaran Inkuiri terbimbing dirancang untuk mengajak siswa secara langsung ke dalam proses ilmiah dalam waktu relatif singkat. asil penelitian Schlnker dalam Trianto (2009 :16 )menunjukkan bahwa latihan inquirydapat meningkatkan pemahaman sains, produktif dalam berpikir, dan siswa jadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis informasi.

ika penerapan strategi inquiry terlaksana dengan baik ditambah dengan ke efektifan pembelajaran berbantuan media pembelajaran maka rata – rata peningkatan pemahaman pada segala aspek menaik secara signifikan 0 – 90 %.Secara keseluruhan nilai yang diperoleh untuk setiap indikator meningkat baik aspek kognitif,psikomotor,dan afektif. Selain adanya peningkatan,ada juga kelemahan yang perlu di sadari dari awal yakni pengelolaan kelas belum tercapai secara maksimal dan keterbatasan penggunaan waktu.Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk melakukan pengelolaan kelas yang lebih efektif serta memanfaatkan waktu sebaik mungkin sesuai rencana peneliti.


(16)

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh M del Pembela aran Inku r erb mb ng erhada Has l Bela ar swa Pada Mater P k k Flu da tat s d Kelas X emester II MA N 1 Munte .P 1

1 .

1. Ident f kas Masalah

Berdasarkan apa yang diuraikan dalam latar belakang masalah diatas, maka dapat di identifikasikan sebagai berikut :

 urang keterlibatan siswa dalam proses belajar sehingga mengakibatkan minimnya penguasaan konsep pada siswa.

 Pengajaran fisika membutuhkan pendekatan pembelajaran yang tidak monoton dan membosankan.

 Pengajaran fisika membutuhkan metode yang tepat sesuai pokok bahasan yang dipilih.

 Strategi belajar - mengajar menjadi salah satu kunci tercapai hasil belajar yang maksimal.

1. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah dalam pokok bahasan Fluida Statis, agar penelitian dapat berjalan optimal dan mencapai sasaran yang diinginkan.

1. Model pembelajaran yang di berikan kepada siswa dibatasi dengan model Inkuiri Terbimbing di kelas Eksperimen dan model pembelajaran onvensional pada kelas kontrol.

2. Materi dibatasi pada materi pokok Fluida Statis kelas X semester II SMA N 1 Munte .

3. Subjek yang di teliti adalah siswa kelas X semester II SMA N 1 Munte T.P.2014/2015


(17)

1. Perumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional pada materi Fluida Statis ?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi Fluida Statis ?

3. Adakah pengaruh penggunaan model inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar pada materi pokok Fluida Statis?

4. Bagaimana persentase hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap model pembelajaran konvensional pada materi Fluida Statis ?

1. u uan Penel t an

Berdasakan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Menentukan hasil belajar siswa yang di ajar dengan model pembelajaran model pembelajaran konvensionalpada materi Fluida Statis.

2. Menentukan hasil belajar siswa yang di ajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi Fluida Statis.

3. Menentukan pengaruh penggunaan model inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi Fluida Statis.

4. Menentukan persentase peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi Fluida Statis.

1. Manfaat Penel t an

asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat antara lain: 1. Mensosialisasikan pemberian umpan balik dalam pembelajaran sebagai bentuk

apresiasi dan tanggapan terhadap hasil belajar siswa.

2. Memberikan informasi ada banyak model pembelajaran,metode dan pendekatan yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran fisika.

3. Memberikan masukan dan sumbangan pemikiran kepada pelaku pendidikan dalam memilih model dan pendekatan yang sesuai dengan kondisi siswa.


(18)

(19)

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data hasil penelitian di SMA N 1 Munte kelas X T.P.2014/2015,sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan.Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain:

1. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Fluida Statis adalah 49,57.

2. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaraninkuiri terbimbing pada materi pokok Fluida Statis adalah 69,57.

3. Ada pengaruh model pembelajaraninkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Statis dengan thitung> ttabel atau 5,95>2,0147 yang artinya Ha diterima

Ho ditolak pada taraf signifikan α = 0,05.

4. Persentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 40,35% setelah diajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok Fluida Statis. Persentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 6,67 % dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kriteria ketuntasan minimal .

1.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini,maka peneliti mempunyai beberapa saran,yaitu:

1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing ini membutuhkan keterampilanguru untuk membimbing dan mengarahkan situasi belajar yang kondusif, maka diharapkan peneliti selanjutnya melakukan kegiatan pembelajaranaktif dan bervariasi dengan mencoba hal yang baru dan sesuai dalam kegiatan belajar karena model inkuiri terbimbingmerupakan salah satu metode pembelajaran yang membuatsiswa tidak cepat melupakan materi pelajaran yang disampaikan.

2. Aktifitas siswa pada model inkuiri terbimbing ini mempengaruhi hasil belajar siswa.Maka diharapkan peneliti selanjutnya memperhatikan pentingnya aktivitas yang baik di setiap pembelajaran ini agar siswa belajar dengan baik,aktif dan kreatif sehingga hasil belajarnya lebih baik.


(21)

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, M.1987. Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan Menggunakan Metode Discovery Inkuiri.Yogyakarta:Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan dan Tinggi.

Arikunto,S. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara.

Asril, Zainal.2001.Panduan Program Pengalaman Lapangan.Jakarta:Baitul Hikmah. Asril, Zainal.2005.Pembelajaran Micro.Jakarta:Al-Bayaan.

Dahar,R.W.2006. Teori-Teori Belajar.Jakarta:Erlangga.

Daryanto.1989.Petunjuk Praktik Mengajar.Padang:Bina karya.

Dimayati dan Mudjiono.2009.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta. E.Mulyasa.2005.Menjadi Guru Profesional.Bandung:Remaja Rosdakarya.

Fakultas dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. 2010. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Dan Standar Operasional Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan. Medan:FMIPA UNIMED.

Foster,B. 1997.Fisika 2 SMU.Jakarta:Erlangga.

Fuad, Ihsan.1997.Dasar-dasar Kependidikan.Jakarta: Rineka Cipta. Giancoli,D.C. 2011. Fisika Jilid 1 Edisi ke Lima. Jakarta: Erlangga. Gibbs,K. 1990.Advanced Physics.New York:Cambridge University Press. Gulo,W. 2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Grasindo.

Hadari, Nawawi.1981.Administrasi Pendidikan.Jakarta:Gunung Agung. Halliday dan Resnick. 1991. Fisika jilid 1 (Terjemahan). Jakarta:Erlangga. Hamalik, Oemar.2001. Proses Belajar Mengajar.Jakarta:Bumi Aksara.

Haryadi,Bambang.2008.Fisika:Untuk SMA/MA Kelas XI.Bandung:PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional.

Hasibuan.1986.Proses Belajar Mengajar.Bandung:CV Remaja Karya.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: MEDIA PERSADA. Istarani.2012.Kumpulan 39 Metode Pmbelajaran. Medan: CV ISCOM. Kanginan,Marthen.2007.Fisika untuk SMA Kelas X .Jakarta :Erlangga. Margono,S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta

Muhammad Ngalim Purwanto.2000.Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.Jakarta:Remaja Rosdakarya.


(23)

Munasir. 2004. Fluida Statis. Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.

Mundilarto.1992.Fisika Dasar II. Jakarta: Universitas Terbuka. Peter, Soedojo.2004.Fisika Dasar.Yogyakarta: Andi Offset.

Purwanto,Budi.2009.Theory and Aplication of Physics.Solo:PT Tiga Serangkai Pustaka. Rasyidin dan Wahyuddin. 2011 . Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan:Perdana

Publishing.

Roestiyah.1998. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Bina Aksara. Sagala,S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung:Alfabeta.

Slameto. 2009. Belajar dan Faktor –faktor yang Mempengaruhi.Jakarta:Rineka Cipta. Sudjana, Nana.2004.Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung:Sinar Baru Algesindo. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV ALFABETA.

T.Gilarso.1986.Program Pengalaman Lapangan .Yogyakarta:Andi Offset. Tayar, Yusuf.1986.Ilmu Praktik Mengajar.Bandung:Percetakan Offset.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Prgresif.Jakarta:Kencana. Zahara Idris,Lisma Jamal.1992.Pengantar Pendidikan.Jakarta:Grasindo.

Zainal Asril. 2015.Micro Teaching Edisi Kedua.Jakarta: Rajawali Pers.

Wahyudin dan Isa, A., 2010 , http://joornal .unnes .ac.id: Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa ,Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 :58-62

Zawadzki,R., 2010 , rainerzawadzki@usa.net : Is process-oriented guided inquiri Learning POGIL suitable as a teaching model ,Asian Journal 1 2 :66-7


(1)

(2)

(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini didasarkan pada temuan-temuan dari data hasil penelitian di SMA N 1 Munte kelas X T.P.2014/2015,sistematika sajiannya dilakukan dengan memperhatikan tujuan penelitian yang telah dirumuskan.Adapun kesimpulan yang diperoleh antara lain:

1. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok Fluida Statis adalah 49,57.

2. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaraninkuiri terbimbing pada materi pokok Fluida Statis adalah 69,57.

3. Ada pengaruh model pembelajaraninkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Fluida Statis dengan thitung> ttabel atau 5,95>2,0147 yang artinya Ha diterima Ho ditolak pada taraf signifikan α = 0,05.

4. Persentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 40,35% setelah diajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok Fluida Statis. Persentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 6,67 % dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kriteria ketuntasan minimal .

1.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini,maka peneliti mempunyai beberapa saran,yaitu:

1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing ini membutuhkan keterampilanguru untuk membimbing dan mengarahkan situasi belajar yang kondusif, maka diharapkan peneliti selanjutnya melakukan kegiatan pembelajaranaktif dan bervariasi dengan mencoba hal yang baru dan sesuai dalam kegiatan belajar karena model inkuiri terbimbingmerupakan salah satu metode pembelajaran yang membuatsiswa tidak cepat melupakan materi pelajaran yang disampaikan.

2. Aktifitas siswa pada model inkuiri terbimbing ini mempengaruhi hasil belajar siswa.Maka diharapkan peneliti selanjutnya memperhatikan pentingnya aktivitas yang baik di setiap pembelajaran ini agar siswa belajar dengan baik,aktif dan kreatif sehingga hasil belajarnya lebih baik.


(4)

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, M.1987. Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan Menggunakan Metode Discovery Inkuiri.Yogyakarta:Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan dan Tinggi.

Arikunto,S. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara.

Asril, Zainal.2001.Panduan Program Pengalaman Lapangan.Jakarta:Baitul Hikmah. Asril, Zainal.2005.Pembelajaran Micro.Jakarta:Al-Bayaan.

Dahar,R.W.2006. Teori-Teori Belajar.Jakarta:Erlangga.

Daryanto.1989.Petunjuk Praktik Mengajar.Padang:Bina karya.

Dimayati dan Mudjiono.2009.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta. E.Mulyasa.2005.Menjadi Guru Profesional.Bandung:Remaja Rosdakarya.

Fakultas dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. 2010. Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Dan Standar Operasional Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan. Medan:FMIPA UNIMED.

Foster,B. 1997.Fisika 2 SMU.Jakarta:Erlangga.

Fuad, Ihsan.1997.Dasar-dasar Kependidikan.Jakarta: Rineka Cipta. Giancoli,D.C. 2011. Fisika Jilid 1 Edisi ke Lima. Jakarta: Erlangga. Gibbs,K. 1990.Advanced Physics.New York:Cambridge University Press. Gulo,W. 2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Grasindo.

Hadari, Nawawi.1981.Administrasi Pendidikan.Jakarta:Gunung Agung. Halliday dan Resnick. 1991. Fisika jilid 1 (Terjemahan). Jakarta:Erlangga. Hamalik, Oemar.2001. Proses Belajar Mengajar.Jakarta:Bumi Aksara.

Haryadi,Bambang.2008.Fisika:Untuk SMA/MA Kelas XI.Bandung:PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional.

Hasibuan.1986.Proses Belajar Mengajar.Bandung:CV Remaja Karya.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: MEDIA PERSADA. Istarani.2012.Kumpulan 39 Metode Pmbelajaran. Medan: CV ISCOM. Kanginan,Marthen.2007.Fisika untuk SMA Kelas X .Jakarta :Erlangga. Margono,S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Rineka Cipta

Muhammad Ngalim Purwanto.2000.Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis.Jakarta:Remaja Rosdakarya.


(6)

Munasir. 2004. Fluida Statis. Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.

Mundilarto.1992.Fisika Dasar II. Jakarta: Universitas Terbuka. Peter, Soedojo.2004.Fisika Dasar.Yogyakarta: Andi Offset.

Purwanto,Budi.2009.Theory and Aplication of Physics.Solo:PT Tiga Serangkai Pustaka. Rasyidin dan Wahyuddin. 2011 . Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan:Perdana

Publishing.

Roestiyah.1998. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Bina Aksara. Sagala,S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran.Bandung:Alfabeta.

Slameto. 2009. Belajar dan Faktor –faktor yang Mempengaruhi.Jakarta:Rineka Cipta. Sudjana, Nana.2004.Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar.Bandung:Sinar Baru Algesindo. Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV ALFABETA.

T.Gilarso.1986.Program Pengalaman Lapangan .Yogyakarta:Andi Offset. Tayar, Yusuf.1986.Ilmu Praktik Mengajar.Bandung:Percetakan Offset.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Prgresif.Jakarta:Kencana. Zahara Idris,Lisma Jamal.1992.Pengantar Pendidikan.Jakarta:Grasindo.

Zainal Asril. 2015.Micro Teaching Edisi Kedua.Jakarta: Rajawali Pers.

Wahyudin dan Isa, A., 2010 , http://joornal .unnes .ac.id: Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Minat dan Pemahaman Siswa ,Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 :58-62

Zawadzki,R., 2010 , rainerzawadzki@usa.net : Is process-oriented guided inquiri Learning POGIL suitable as a teaching model ,Asian Journal 1 2 :66-7


Dokumen yang terkait

E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R M E N U L I S K A L I M A T E F E K T I F D A L A M P A R A G R A F A R G U M E N T A S I M E L A L U I K E G I A T A N P E E R C O R R E C T I O N P A D A S I S W A K E L A S X 1 S M A N E G E R I R A M B I P U

0 2 17

E V A L U A S I P E L A K S A N A A N P E N D I S T R I B U S I A N P R O G R A M B E R A S M I S K I N ( R A S K I N ) T A H U N 2 0 1 1 D I D E S A G E N T E N G K U L O N K E C A M A T A N G E N T E N G K A B U P A T E N B A N Y U W A N G I

0 9 21

E V A L U A S I T E R H A D A P P E L A K S A N A A N R U JU K A N B E R JE N JA N G K A S U S K E G A WA T D A R U T A N M A T E R N A L D A N N E O N A T A L P A D A P R O G R A M JA M P E R S A L D I P U S K E S M A S K E N C O N G T A H U N 2012

0 2 19

H U B U N G A N A N T A R A P R O F E S I O N A L I S M E P E G A W A I D E N G A N K U A L I T A S P E L A Y A N A N P E N E R B I T A N K T P D A N K K D I K A N T O R K E C A M A T A N G A M B I R A N K A B U P A T E N B A N Y U W A N G I

0 6 22

I D E N T I F I K A S I P E N G A R U H L O K A S I U S A H A T E R H A D A P T I N G K A T K E B E R H A S I L A N U S A H A M I N I M A R K E T W A R A L A B A D I K A B U P A T E N J E M B E R D E N G A N S I S T E M I N F O R M A S I G E O G R A F I S

0 3 19

I M P L E M E N T A S I P E N I L A I A N P O R T O F O L I O P A D A G U R U M A T A P E L A J A R A N I P S K E L A S V I I I A D I S M P N E G E R I 6 J E M B E R T A H U N P E L A J A R A N 2 0 1 2 / 2 0 1 3

0 3 18

K A J I A N M A N A J E M E N R A N T A I P A S O K A N P A D A P R O D U K B E N I H P A D I D I U D . B U N G A T A N I K A B U P A T E N J E M B E R

0 3 16

KEBERADAAN MODAL SOSIAL DAN STRATEGI P E N G E M B A N G A N T E R H A D A P P E N G E L O L A A N D A N A P U A P K E C A M A T A N U M B U L S A R I K A B U P A T E N J E M B E R

0 3 204

R E S P O N TA N A M A N C A B E M E R A H T E R H A D A P P U P U K N K M A J E M U K YA N G D I A P L I K A S I K A N S E C A R A L A N G S U N G M E L A L U I TA N A M A N

0 0 10

R E L E V A N S I P E R D A N O M O R 3 T A H U N 1991 D A L A M P E M B A N G U N A N PARIW ISATA BUDAYA B A L I

0 0 9