KONTRIBUSI RUMAH PENGASINGAN SOEKARNO TERHADAP DESTINASI PARIWISATA DI KOTA PARAPAT.

(1)

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Sejarah

Oleh :

RINALDI HAM SIMATUPANG NIM. 3123321042

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

RINALDI HAM SIMATUPANG. NIM 3123321042. KONTRIBUSI RUMAH PENGASINGAN SOEKARNO TERHADAP DESTINASI PARIWISATA DI KOTA PARAPAT. SKRIPSI S-1 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. FAKULTAS ILMU SOSIAL. UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah Rumah Pengasingan Soekarno di kota Parapat, kontribusi Rumah Pengasingan Soekarno sebagai destinasi wisata dikota Parapat dan mengetahui dampak Rumah Pengasingan Soekarno terhadap pengembangan industri Pariwisata dan pendidikan di kota Parapat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menerapkan penelitian lapangan ( field Reseacrh) dan penelitian Pustaka (library Reseach) yang bertujuan untuk mendapat sejarah yang diinterpretasikan menajdi historiografi (menyusun hasil-hasil penelitian berdasarkan fakta) menjadi naskah laporan penelitian. Dari hasil penelitian dapat diketahui sejarah rumah pengasingan Soekarno di kota Parapat yang menjadi saksi perjuangan pemimpin bangsa Indonesia dalam mempertahankan Kemerdekaan, selanjutnya kontribusi rumah pengasingan Soekarno terhadap panorama danau Toba, Batu gantung, Wisma Methodist dapat dilihat dari jumlah pengunjung dan lamanya berkunjung di Rumah Pengasingan Soekarno, dan dampak Rumah Pengasingan Soekarno terhadap industri Pariwisata seperti akomodasi, souvenir dan kuliner


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Peneliti Ucapkan atas kehadirat Tuhan Yesus, dimana atas kasih-Nya yang berlimpah, Peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan Judul : ”Kontribusi Rumah Pengasingan Soekarno Terhadap Destinasi Pariwisata di Kota Parapat”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna baik isi, teknik penelitian, maupun nilai ilmiahnya, mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati peneliti mengharapkan saran dan kritikan. Maka dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu tercinta Maria br Sitio (+) yang telah memberikan kasih sayangnya yang begitu besar, dimulai peneliti masih dalam rahim hingga dewasa dan dapat mendapatkan gelar sarjana. Semoga lewat teladan beliau, peneliti dapat mengerti bagaimana arti kehidupan yang sesungguhnya dan beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yesus Kristus. Terimakasih banyak Aku mengasihimu ibu.

2. Bapak Iskandar Simatupang yang telah bersusah payah dan berjerih lelah dalam mendidik dan membesarkan peneliti serta membiayai segala biaya keperluan peneliti selama mengikuti perkuliahan, semoga


(7)

beliau mendapatkan kesehatan dan panjang umur dan kiranya Tuhan membalaskan kebaikan dan perjuangan beliau untuk selamanya.

3. Kepada Saudara/i saya antara lain: Dian Nicko Simatupang, Dewi Simatupang, Lusi Simatupang, Hendro Simatupang, Wita Simatupang yang telah memberikan dukungan doa dan materi selama peneliti mengikuti perkuliahan.

4. Terkhusus buat Namboru Saya Susi Simatupang dan kakak Saya Flora Mariana Simatupang, terimakasih banyak buat nasehat dan segala bantuan yang telah diberikan selama peneliti mengikuti perkuliahan. Semoga Tuhan membalaskan segala perjuangan dan kerja keras yang selama ini diberikan kepada peneliti.

5. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial. 7. Ibu Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Sejarah.

8. Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi, peneliti mengucapkan terimakasih atas masukan dan arahan yang telah bapak berikan kepada peneliti mulai dari proses penyusunan Proposal Hingga penyelesaian Skripsi.

9. Ibu Dr.Samsidar Tanjung, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan penguji yang telah banyak memberikan nasehat-nasehat bagi peneliti dimasa perkuliahan.


(8)

10.Bapak Pristi Suhendro, M.Hum, selaku Dosen penguji yang telah banyak memberikan saran kepada peneliti selama menyusun proposal hingga penyelesaian Skripsi.

11.Ibu Lukitanigsih, M,Pd, selaku Dosen penguji yang telah banyak memberikan arahan kepada peneliti selama peneliti menyusun proposal hingga penyelesaian Skripsi.

12.Dosen-dosen peneliti lain yang ada di Jurusan Pendidikan Sejarah, Seperti: Ibu Flores Tanjung, Pak Ponirin, Pak Phil Ichwan Azhari, pak Tappil Rambe, Ibu Eva Simangunsong, Ibu Hafnita, Pak Syahrul Nijar. Pak Ricu, Pak Harris dan seluruh Dosen lainnya yang telah membrikan ilmu dan pengalaman kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan di Universitas Negeri Medan.

13.Bapak camat Girsang Sipangan Bolon Arifin Nainggolan S.H, yang telah mengizinkan peneliti melakukan observasi di Rumah pengasingan Soekarno.

14.Bapak Azamzam, selaku pengelolah Rumah Pengasingan Soekarno Parapat yang telah banyak membantu dalam memberikan informasi data yang dibutuhkan peneliti selama peneliti melakukan observasi di Rumah Pengasingan Soekarno Parapat.

15.Bapak dan ibu Gembala, Pdt. Maruli Silalahi dan ibu Tannaria br Gultom, selaku Orang tua rohani peneliti yang begitu sabar dan selalu membimbing kerohanian peneliti mulai dari masuk kuliah hingga menyelesaikan perkuliahan.


(9)

16.Seluruh Jemaat Gereja Sidang Pantekosta Di Indonesia (GSPDI) Pasar VIII Marelan, antara lain : Bapak dan ibu Sihombing, ibu Della Sitorus, abang Maridup Silalahi yang selalu mendukung dalam doa selama peneliti melakukan perkuliahan di Universitas Negeri Medan. 17.Teman-teman Pemuda/i GSPDI, antara lain: Bang Maridup Silalahi,

Rahmad Situmorang, Josua Sinaga, Fransisco Sianipar, Dorti Butar-butar, Pramitha Sianipar, Indri Damayanti Sinaga, Ria Situmorang, yang selalu menjadi Saudaraku seiman dan rekan kerja sepelayanan, baik suka maupun duka, tempat bercerita, tempat berkeluh-kesah, dan tempat peminjaman uang disaat perekonomian peneliti mulai merangkak.

18.Terkhusus buat teman terkasih peneliti yaitu Andini Almasari br Padang, yang selalu mendukung dan menyemangati peneliti dalam keadaan apapun. Terimakasih buat kesabaran, kekuatan dan waktu luang yang diberikan selama peneliti menyelesaikan perkuliahan. Semoga Keberhasilan dan Kesehatan menjadi milik kita selamanya. 19.Sahabat-sahabat peneliti di kelas Ekstensi A & B 2012, antara lain:

Fakhri Muliawan Situmorang, S.Pd, Lifzen Sitanggang, Daniel Siburian, Juda Purba, Jhon Saragih, Husnul Fuadi Lubis, Adenin Sumantri, Lot Saputra, Novriansyah lubis, Sigit Arif hakim, Ricky Dwi handika, Fitra Jaka, Fauzi ritonga, Rio Windra, Iqbal, Yasrifuddin Nasution, Haryati Togatorop, Nijar Silaban, Sella naomi Sihombing, Sri Ngenana Barus, Regina Siburian S.Pd, Suriyanti Siagian, Nurul,


(10)

Dian PS Sirait, Susanti, Agnes Sinulingga, Kartika Siregar, Wahyu Ramadhani, Ade rafika, Ida Rosida, Uci Armayanti, Ema Manisa, Roziah Rambe, Janita Sembiring, Rintame, Roma, Duma, Masriani. Terimakasih buat kalian yang menjadi teman seperjuangan ku dalam mendapatkan pengalaman dan gelar sarjana.

20.Teman selama menyusun proposal dan skripsi, Damson Silaban dan Arifin Manurung, terimakasih atas kerjasamanya dalam menyusun proposal, skripsi dan berkas-berkas dalam memperoleh gelar sarjana. 21.Teman-teman PPLT tahun 2015 di SMA Swasta Methodist Lubuk

Pakam, Antara lain: Wiarno Silaban, Wiliater Sirait, Sinta Gaarfa Situmorang, Manri Manik, Tolu Mawar Yolanda, Vina Armitara, Desi sijabat, Clara Subandiono, Rehulina, Heny Sinaga, Benny Sinaga, Veronica Sinaga, Nova maria Simanjuntak, Novita Manurung, Riana, Puji Ervinna Nainggolan, Nova Naibaho, Firman Siringo-ringo, Sarah Sidauruk, Bella Simajuntak, Poltak Turnip, Gabe Lumbangaol, Immanuel. Sekian dan terimakasih.

Medan, Juni 2016 Peneliti

RINALDI HAM SIMATUPANG NIM. 3123321042


(11)

DAFTAR ISI

Absrak ... i

Kata Pengantar ... ii

DAFTAR ISI ... iii

Daftar Tabel ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah...4

1.4 Rumusan Masalah ... 4

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

2.1 KAJIAN PUSTAKA ... 6

2.2 KAJIAN TEORI ... 7

2.3 KERANGKA KONSEP ... 9

2.3.1 Kontribusi ... 9

2.3.2 Rumah pengasingan... 11

2.3.3 Destinasi pariwisata...12

2.3.4 Jenis- jenis dan bentuk pariwisata...14

2.3.4.1 Pariwisata untuk menikmati perjalanan...15

2.3.4.2 Pariwisata untuk rekreasi...15

2.3.4.3 Pariwisata individu dan kolektif...16

2.3.4.4 Pariwisata jangka panjang, pendek dan ekskursi... ... ..17

2.3.4.5 Pariwisata aktif dan pasif ... ..18

2.3.5 Dampak Rumah Pengasingan... ... ..18

2.4 Kerangka Berfikir... ..20

BAB III Metode Penelitian ... ..23

3.1 Metode Penelitian... ..23


(12)

3.3 Sumber Data ... .24

3.3.1 Data Primer ... .24

3.3.2 Data Sekunder ... .24

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... .24

3.5 Teknik Analisis Data ... .25

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 26

4.1 Gambaran Umum...26

4.1.1 Kondisi dan letak geografis Parapat ...26

4.1.2 Topography Parapat...27

4.1.3 Iklim...28

4.1.4 Potensi utama dan Kepariwisataan Parapat...29

4.1.4.1Produksi pertama pertanian...29

4.1.4.2Kepariwisataan...30

4.1.5 Transportasi dan Komunikasi...31

4.1.6 Kondisi Demography...34

4.1.6.1 Keadaan Penduduk...34

4.1.6.2 Komposisi pendudukan Tingkat Pendidikan...34

4.1.6.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama...37

4.1.6.4 Komposisi berdasarkan Mata Pencaharian...38

4.1.7 Fasilitas Kesehatan...39

4.2 Sejarah Rumah Pengasingan ... 40

4.2.1 Keberadaan Belanda Di Parapat...40


(13)

4.2.2.1 Serdadu Belanda Membelot...43

4.2.2.2 Bung karno hendak di Suap... 44

4.2.2.3 Bung Karno hendak di Racun... ... 45

4.3 Kontribusi Rumah Pengasingan ... .... 46

4.3.1 Rumah pengasingan Soekarno ... 48

4.3.2 Panorama Danau Toba Parapat ... 50

4.3.3 Wisata Penunjang Batu Gantung ... 53

4.3.4 Bangun Dolok (Camping Ground), Wisma Methodist dan Dolok Simarbalatuk ... 57

4.4 Dampak Destinasi Pariwisata ke Rumah Pengasingan Soekarno terhadap Pengembangan Industri Pariwisata dan Pendidikan ... 60

4.4.1 Pengembangan Industri Pariwisata ... 60

4.4.2 Pengembangan Industri Akomodasi ... 61

4.4.3 Pengembangan Industri Souvenir ... 63

4.4.4 Pengembangan Industri Kuliner ... 64

4.5 Manfaat Rumah Pengasingan terhadap Pendidikan...64

4.5.1 Sarana Edukasi...65

4.5.2 Sarana Inovasi...65

4.5.3 Sarana Rekreasi...65

4.5.4 Sarana Imajinasi...66


(14)

BAB V Penutup ... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 74 Lampiran 1

Lampiran 2 Lampiran 3


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasca proklamasi kemerdekaan, para pemimpin Indonesia segera membentuk struktur dan sistem pemerintahan guna mempertahankan status sebagai negara yang telah merdeka. Namun, bangsa Belanda yang pada tahun 1942 diusir oleh Jepang datang untuk membangun kembali daerah jajahan mereka.

Pada tanggal 21 juli 1947, Belanda mulai melakukan “aksi polisionil” yaitu aksi militer setempat yang dilakukan tentara Belanda tanpa adanya pemberitahuan secara resmi terhadap orang lain atau kelompok yang dinilai melanggar keamanan dan ketertiban yang disebur Agresi Militer I.

Selanjutnya, pada tanggal 19 desember 1948 kembali bangsa Belanda melakukan agresi militer yang kedua, kali ini upaya penangkapan para petinggi Indonesia mulai dilakukan karena dianggap telah menghalangi upaya bangsa Belanda untuk merebut kembali kekuasaannya.

Akhirnya pasukan Belanda berhasil menangkap Soekarno, bersama Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim. Mereka diasingkan ke Sumatera Utara tepatnya di Berastagi dan Parapat. Pada saat itu Sutan Syahrir menjabat sebagai Perdana Menteri dan Haji Agus Salim menjabat sebagai Menteri Luar Negeri ikut diasingkan bersama Ir. Soekarno ke Sumatera Utara. Mereka ditempatkan di sebuah pesanggerahan yang terletak dipinggiran Danau Toba. Selama ditawan


(16)

disana, mereka tidak diberi kebebasan oleh Belanda untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat dan penawanan itu pun sangat dirahasiakan.

Saat ini Tempat Pengasingan tersebut dijadikan objek wisata sejarah dikota Parapat. Bangunan yang didirikan pada tahun 1927 ini, awalnya digunakan sebagai villa mandor kebun. Disisi lain keindahan arsitetur bangunan ini yang bernuansa Eropa menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang berkunjung ke tempat ini. Bangunan yang didirikan oleh bangsa Belanda ini berhadapan langsung dengan keindahan alam Danau Toba tentu lokasi wisata ini sangat mudah dijangkau para wisatawan yang ingin berkunjung sekaligus menikmati wisata sejarah dari pinggiran danau. Seiring berjalannya waktu sektor-sektor industri pariwisata di sekitar rumah pengasingan Soekarno juga semakin diperbaharui guna menarik minat wisatawan yang melakukan destinasi wisata ke sumatera utara.

Perkembangan awal kota Parapat sebagai kota wisata diawali dengan pembentukan Dewan Tourism yang tidak hanya dibentuk di tingkat nasional atau pusat saja melainkan dibentuk ditingkat propinsi yang dianggap mempunyai potensi wisata di Indonesia seperti propinsi Sumatera Utara. (Manurung, 2010 : 3) Di Sumatera Utara keindahan panorama alamnya tidak jauh berbeda dengan daerah-daerah yang lain di indonesia. Dengan kekayaan wisata yang begitu indah sangat beralasan mengapa para wisatawan datang mengunjungi objek-objek wisata yang ada di sumatera utara. Keindahan alam yang sangat menarik di sumatera utara adalah pesona alam Danau Toba. Keberadaan Danau Toba dengan keindahan alamnya menjadikan daerah di sekitarnya sebagai


(17)

prioritas obyek dan daya Tarik Wisata (ODTW) di Sumatera Utara (Buaton, Heru Purwadio : 2007).

Saat ini kawasan Danau Toba ditetapkan sebagai Destinasi Pariwisata Nasional (DPN) dan Destinasi Pariwisata Unggul (DPU) di provinsi Sumatera Utara (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional 2010). Menyadari hal tersebut, pemerintah menetapkan Kawasan Danau Toba (KDT) sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) bidang pariwisata yang selanjutnya disebut sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional).

Kawasan Danau Toba merupakan salah satu asset nasional dan memiliki nilai strategis bagi propinsi Sumatera Utara dengan fungsinya yang beragam, yakni sebagai andalan daerah tujuan wisata, sarana pengairan, kegiatan perikanan, sumber air pembangkit listrik PLTA Asahan, pemasok energi bagi peleburan biji nikel PT Inalum, dan sekaligus merupakan salah satu ekosistem spesifik dengan potensi sumberdaya alam hayati dan non-hayati membutuhkan perlindungan secara bijaksana. (Simarmata, 2012 : 138)

Kini rumah tersebut dijadikan oleh pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebagai Mess Pemda bagi para pejabat Pemerintahan Sumatera Utara yang berkunjung ke kota Parapat. Pemerintah daerah juga sangat memperhatikan objek wisata di daerah ini dalam meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.


(18)

Berdasarkan latar belakang diatas penulis mencoba membahas mengenai

“KONTRIBUSI RUMAH PENGASINGAN SOEKARNO TERHADAP

DESTINASI PARIWISATA DI KOTA PARAPAT.”

1.2 Identifikasi Masalah

1. Sejarah Rumah Pengasingan Soekarno di kota Parapat.

2. Kontribusi Rumah Pengasingan Soekarno sebagai destinasi pariwisata dikota Parapat.

3. Dampak destinasi wisatawan ke Rumah Pengasingan Soekarno terhadap pengembangan industri pariwisata dan pendidikan di kota Parapat.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan masalah diatas maka yang menjadi batasan masalah dalam penulisan ini adalah “KONTRIBUSI RUMAH PENGASINGAN

SOEKARNO TERHADAP DESTINASI PARIWISATA DI KOTA

PARAPAT.” 1.4 Rumusan Masalah

Untuk lebih mengarahkan penulis dalam melaksanakan penulisan dan lebih mempermudah merumuskan masalah penulisan yang lebih objektif, maka penulis merumuskan penulisan sebagai berikut.

1. Bagaimana sejarah Rumah Pengasingan Soekarno di kota Parapat? 2. Bagaimana kontribusi Rumah Pengasingan Soekarno sebagai destinasi


(19)

3. Bagaimana dampak destinasi wisatawan ke Rumah Pengasingan Soekarno terhadap pengembangan industri pariwisata dan pendidikan di kota Parapat ?

1.5 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui sejarah Rumah Pengasingan Soekarno di kota Parapat.

2. Untuk mengetahui kontribusi Rumah Pengasingan Soekarno sebagai destinasi wisata dikota Parapat.

3. Untuk mengetahui dampak Rumah Pengasingan Soekarno terhadap pengembangan industri Pariwisata di kota Parapat.

1.6 Manfaat Penulisan

Dengan tercapainya tujuan penulisan di atas, diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Memberikan informasi bagi para pembaca mengenai kontribusi rumah pengasingan Soekarno sebagai destinasi wisata di parapat.

2. Memberikan inspirasi dan sebagai bahan perbandingan yang ingin meneliti masalah yang berkaitan dengan topik yang sama.

3. Sebagai bahan pengetahuan dan keterampilan bagi penulis dalam membuat karya ilmiah.


(20)

69 A. Kesimpulan

Berdasarkan Hasil penelitian dilapangan yang telah dituangkan dalam pembahasan sebelumnya, maka di peroleh kesimpuan adalah sebagai berikut:

1. Sejarah Rumah pengasingan Soekarno diawali oeh penangkapan tehadap tiga pemimpin bangsa Indonesia yakni Ir. Soekarno, Sutan Syahrir, dan H. Agus Salim. Mereka ditawan di Sumatera Utara pada tanggal 22 Desember 1948 oleh Belanda yang bermaksud mengembalikan kekuasaannya di Indonesia. Mereka terlebih dahulu di bawah ke Berastagi dan mereka disana menetap selama 12 hari. Tujuan pengasingan Soekarno di Berastagi ada 3 hal, yakni : untuk menawan Soekarno, untuk memutus komunikasi beliau dengan pemimpin yang lain dan terakhir untuk menandatangani surat yang mana isinya untuk menggagalkan proklamasi, itu terjadi di Berastagi. Setelah rencana Belanda di Berastagi gagal dan kondisi yang tidak memungkinkan lagi, selanjutnya Soekarno di bawa ke Parapat kurang lebih selama 3 bulan dan tempat ini dianggap cocok supaya pemimpin Indonesia yang lain tidak mengetahui keberadaan Soekarno dan sekaligus keadaan Parapat masih aman dan jauh dari keramaian dan mereka di tempatkan dalam sebuah villa milik Belanda. Beliau sampai di Parapat pada tanggal 4 januari 1949 sampai 9 april 1949, selama pengasingan diparapat kegiatan beliau ialah menulis, membaca,


(21)

berdiskusi. Selama ditawan disana, mereka tidak diberi kebebasan oleh Belanda untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat dan penawanan itu pun sangat dirahasiakan. Saat ini Tempat Pengasingan tersebut dijadikan objek wisata sejarah dikota Parapat. Bangunan yang didirikan pada tahun 1927 oleh Onderneming Kebun Kelapa Sawit Marihat (MSVC) dikawasan tanjung sipora-pora Sipiak, awalnya digunakan sebagai villa mandor kebun. Dulunya tempat ini bernama Palisius yang berubah menjadi Pasangrahan Negara. Disisi lain keindahan arsitetur bangunan ini yang bernuansa Eropa menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang berkunjung ke tempat ini. Bangunan yang didirikan oleh bangsa Belanda ini berhadapan langsung dengan keindahan alam Danau Toba tentu lokasi wisata ini sangat mudah dijangkau para wisatawan yang ingin berkunjung sekaligus menikmati wisata sejarah dari pinggiran danau. Di tempat ini Soekarno banyak mendapatkan Inspirasi yang nantinya dapat beliau perbuat di pemerintahan apabila beliau dikeluarkan dari pengasingan tersebut.

2. Kontribusi rumah pengasingan Soekarno terhadap destinasi pariwisata yang ada di kota Parapat antara lain adalah Panorama Danau Toba, Wisata Alam Batu Gantung, Dan Camping Ground Wisma Menthodit Bangun Dolok. Setiap Destinasi pariwisata yang ada dikota Parapat kemajuan wisatanya berbeda-beda saat ini yang Destinasi Pariwisata panorama danau Toba dan Wisata Alam Batu Gantung merupakan Destinasi


(22)

Pariwisata yang lebih berkembang dari Destinasi Pariwisata lain di Kota Parapat.

3. Dampak Rumah Pengasingan Soekarno terhadap Pengembangan Industri Pariwisata sangat berpengaruh terhadap kemajuan pariwisata di kota Parapat dapat terlihat dari banyaknya Hotel, toko-toko Souvenir , Rumah Makan ( Restaurant) dan pedagang buah yang berada di sepanjang jalanan kota Parapat. Saat ini perkembangan pariwisata Kota Parapat tidak Semarak di tahun 1990-an oleh karena sulitnya perekonomian di masa sekarang.

B. Saran

Hasil Penulisan Skripsi yang telah dilakukan akan sia-sia bila tidak ada tindak lanjut dari pihak-pihak yang terlibat, karena itu penulis mengusulkan :

1. Diharapkan nantinya kepada pemerintah kabupaten dan Pemerintah Pusat agar dapat memberikan perhatian khusus terhadap peninggalan bersejarah yaitu situs Rumah pengasingan Soekarno pada masa perang kemerdekaan 1948, karena bangunan tersebut aset sejarah bagi bangsa indonesia dan dapat di publikasikan untuk masyarakat umum, pelajar dan wisatawan. 2. Diharapkan kepada pemerintah Kabupaten Simalungun agar dapat

berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Simalungun dalam upaya pelestarian bangunan bersejarah Rumah Pengasingan Soekarno , karena tempat tersebut merupakan saksi dimana Presiden Soekarno ditahan dalam mempertahankan Kemerdekaan. Salah satu langkah strategis yaitu dengan melakukan pelestarian, peremajaan bangunan-bangunan bersejarah.


(23)

Dengan tujuan agar para wisatawan mengetahui bahwa di daerah Kabupaten Simalungun khususnya di Kota Parapat memiliki tempat bersejarah yang memiliki nilai-nilai sosial, politik, dan budaya.

3. Perlu adanya pembenahan secara besar-besaran yang dilakukan pemerintah Simalungun dan pemerintah Pusat terhadap destinasi-destinasi yang ada di Kota Parapat Seperti Taman wisata Kera dan Camping Ground Bangun Dolok. Tidak hanya objek wisata tersebut yang perlu dibenahi melainkan sarana dan prasarana di lokasi objek wisata tersebut agar memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Selanjutnya pemerintah diharapkan mempromosikan seluruh destinasi wisata yang ada di Kota Parapat agar tidak kalah saing dengan Destinasi Wisata lain yang ada di Sumatera utara dan mengajak para Investor domestik dan asing untuk menanamkan modalnya di Kota parapat dalam mengembangkan Pariwisata kota ini

4. Pemerintah diharapkan melakukan sosialisasi rutin terhadap masyarakat, agar dapat menjaga kelestarian kota Parapat dan merawat fasilitas-fasilitas pariwisata yang sudah ada dan yang akan dibangun. Selanjutnya, kemajuan pariwisata di kota Parapat tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya kerja sama atau sinergi antara Pemerintah dengan masyarakat kota Parapat. Ketidaksamaan antara wacana dan realita dalam pembangunan pariwisata di Kota Parapat sangat berdampak kepada berkurangnya pengunjung yang datang ke kota ini.


(24)

5. Pemerintah diharapkan juga membina SDM masyarakat kota Parapat dan Stake Holder agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik yang memuaskan dan berkesan kepada pengunjung selama berada dikota Parapat dengan mengokohkan prinsip sapta pesona, agar image buruk kota Parapat dimata pengunjung hilang tanpa mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompok dalam mendapatkan keuntungan dari hasil pariwisata kota Parapat.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Daerah Kecamatan Girsang Sipangan Bolon. Katalog BPS : 1101002.1209050. Penerbit : Badan statistik kabupaten Simalungun. Simalungun

Buaton, Heru Purwadio . 2015. Kriteria pengembangan kawasan danau toba parapat, sumatera utara. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Jurnal Teknik Vol 4 : 2337-3539. Surabaya.

Nasution, Solahuddin, dkk.2005 Persepsi wisatawan mancanegara terhadap kualitas objek dan daya tarik wisata (ODTW) Sumatera Utara. Sekretaris ASITA Sumatera utara, Universitas Sumatera Utara (USU). Jurnal studi pembangunan oktober 2005. Vol 1. No. 1. Medan.

Simarmata, Marulam.2012. Persepsi Wisatawan terhadap Pariwisata Danau Toba. Staf Pengajar Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian, Universitas Simalungun (USI). Jurnal Akar Vol. 1 No.2. Juli 2012:137-145. Pematang Siantar.

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi sejarah. Penerbit Ombak. Yogyakarta.

Spillane, James J. 1987. Ekonomi Pariwisata : sejarah dan prospeknya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Sunaryo, Bambang. 2013. Kebijakan pembangunan destinasi pariwisata konsep dan aplikasinya di Indonesia. Penerbit Gava Media. Yogyakarta.


(26)

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Syafiie, Inu Kencana. 2009. Pengantar ilmu pariwisata. Penerbit CV. Mandar Maju. Bandung.

Sumber Skripsi:

Manurung, Deli Novia. 2012. Rumah Pengasingan Soekarno menjadi Objek pariwisata di Kota Parapat kabupaten Simalungun. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial- Universitas Negeri Medan. Medan.

Tarigan, Sevianna. 2012. Situs Rumah pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim Di Berastagi Pada Masa Perang Kemerdekaan Tahun 1948. Fakultas Ilmu Sosial- Universitas Negeri Medan. Medan.

Sumber Internert :

(https://www.google.co.id/url?q=http://bpadjogja.info?article/site/downloa d/id/610/t/fungsi-dan-manfaat-museum. tgl 28 mei 2016, 13:34)


(1)

berdiskusi. Selama ditawan disana, mereka tidak diberi kebebasan oleh Belanda untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat dan penawanan itu pun sangat dirahasiakan. Saat ini Tempat Pengasingan tersebut dijadikan objek wisata sejarah dikota Parapat. Bangunan yang didirikan pada tahun 1927 oleh Onderneming Kebun Kelapa Sawit Marihat (MSVC) dikawasan tanjung sipora-pora Sipiak, awalnya digunakan sebagai villa mandor kebun. Dulunya tempat ini bernama Palisius yang berubah menjadi Pasangrahan Negara. Disisi lain keindahan arsitetur bangunan ini yang bernuansa Eropa menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang datang berkunjung ke tempat ini. Bangunan yang didirikan oleh bangsa Belanda ini berhadapan langsung dengan keindahan alam Danau Toba tentu lokasi wisata ini sangat mudah dijangkau para wisatawan yang ingin berkunjung sekaligus menikmati wisata sejarah dari pinggiran danau. Di tempat ini Soekarno banyak mendapatkan Inspirasi yang nantinya dapat beliau perbuat di pemerintahan apabila beliau dikeluarkan dari pengasingan tersebut.

2. Kontribusi rumah pengasingan Soekarno terhadap destinasi pariwisata yang ada di kota Parapat antara lain adalah Panorama Danau Toba, Wisata Alam Batu Gantung, Dan Camping Ground Wisma Menthodit Bangun Dolok. Setiap Destinasi pariwisata yang ada dikota Parapat kemajuan wisatanya berbeda-beda saat ini yang Destinasi Pariwisata panorama danau Toba dan Wisata Alam Batu Gantung merupakan Destinasi


(2)

Pariwisata yang lebih berkembang dari Destinasi Pariwisata lain di Kota Parapat.

3. Dampak Rumah Pengasingan Soekarno terhadap Pengembangan Industri Pariwisata sangat berpengaruh terhadap kemajuan pariwisata di kota Parapat dapat terlihat dari banyaknya Hotel, toko-toko Souvenir , Rumah Makan ( Restaurant) dan pedagang buah yang berada di sepanjang jalanan kota Parapat. Saat ini perkembangan pariwisata Kota Parapat tidak Semarak di tahun 1990-an oleh karena sulitnya perekonomian di masa sekarang.

B. Saran

Hasil Penulisan Skripsi yang telah dilakukan akan sia-sia bila tidak ada tindak lanjut dari pihak-pihak yang terlibat, karena itu penulis mengusulkan :

1. Diharapkan nantinya kepada pemerintah kabupaten dan Pemerintah Pusat agar dapat memberikan perhatian khusus terhadap peninggalan bersejarah yaitu situs Rumah pengasingan Soekarno pada masa perang kemerdekaan 1948, karena bangunan tersebut aset sejarah bagi bangsa indonesia dan dapat di publikasikan untuk masyarakat umum, pelajar dan wisatawan. 2. Diharapkan kepada pemerintah Kabupaten Simalungun agar dapat

berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Simalungun dalam upaya pelestarian bangunan bersejarah Rumah Pengasingan Soekarno , karena tempat tersebut merupakan saksi dimana Presiden Soekarno ditahan dalam mempertahankan Kemerdekaan. Salah satu langkah strategis yaitu dengan melakukan pelestarian, peremajaan bangunan-bangunan bersejarah.


(3)

Dengan tujuan agar para wisatawan mengetahui bahwa di daerah Kabupaten Simalungun khususnya di Kota Parapat memiliki tempat bersejarah yang memiliki nilai-nilai sosial, politik, dan budaya.

3. Perlu adanya pembenahan secara besar-besaran yang dilakukan pemerintah Simalungun dan pemerintah Pusat terhadap destinasi-destinasi yang ada di Kota Parapat Seperti Taman wisata Kera dan Camping Ground Bangun Dolok. Tidak hanya objek wisata tersebut yang perlu dibenahi melainkan sarana dan prasarana di lokasi objek wisata tersebut agar memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Selanjutnya pemerintah diharapkan mempromosikan seluruh destinasi wisata yang ada di Kota Parapat agar tidak kalah saing dengan Destinasi Wisata lain yang ada di Sumatera utara dan mengajak para Investor domestik dan asing untuk menanamkan modalnya di Kota parapat dalam mengembangkan Pariwisata kota ini

4. Pemerintah diharapkan melakukan sosialisasi rutin terhadap masyarakat, agar dapat menjaga kelestarian kota Parapat dan merawat fasilitas-fasilitas pariwisata yang sudah ada dan yang akan dibangun. Selanjutnya, kemajuan pariwisata di kota Parapat tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya kerja sama atau sinergi antara Pemerintah dengan masyarakat kota Parapat. Ketidaksamaan antara wacana dan realita dalam pembangunan pariwisata di Kota Parapat sangat berdampak kepada berkurangnya pengunjung yang datang ke kota ini.


(4)

5. Pemerintah diharapkan juga membina SDM masyarakat kota Parapat dan Stake Holder agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik yang memuaskan dan berkesan kepada pengunjung selama berada dikota Parapat dengan mengokohkan prinsip sapta pesona, agar image buruk kota Parapat dimata pengunjung hilang tanpa mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompok dalam mendapatkan keuntungan dari hasil pariwisata kota Parapat.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Daerah Kecamatan Girsang Sipangan Bolon. Katalog BPS : 1101002.1209050. Penerbit : Badan statistik kabupaten Simalungun. Simalungun

Buaton, Heru Purwadio . 2015. Kriteria pengembangan kawasan danau toba parapat, sumatera utara. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Jurnal Teknik Vol 4 : 2337-3539. Surabaya.

Nasution, Solahuddin, dkk.2005 Persepsi wisatawan mancanegara terhadap kualitas objek dan daya tarik wisata (ODTW) Sumatera Utara. Sekretaris ASITA Sumatera utara, Universitas Sumatera Utara (USU). Jurnal studi pembangunan oktober 2005. Vol 1. No. 1. Medan.

Simarmata, Marulam.2012. Persepsi Wisatawan terhadap Pariwisata Danau Toba. Staf Pengajar Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian, Universitas Simalungun (USI). Jurnal Akar Vol. 1 No.2. Juli 2012:137-145. Pematang Siantar.

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi sejarah. Penerbit Ombak. Yogyakarta.

Spillane, James J. 1987. Ekonomi Pariwisata : sejarah dan prospeknya. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Sunaryo, Bambang. 2013. Kebijakan pembangunan destinasi pariwisata konsep dan aplikasinya di Indonesia. Penerbit Gava Media. Yogyakarta.


(6)

Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Syafiie, Inu Kencana. 2009. Pengantar ilmu pariwisata. Penerbit CV. Mandar Maju. Bandung.

Sumber Skripsi:

Manurung, Deli Novia. 2012. Rumah Pengasingan Soekarno menjadi Objek pariwisata di Kota Parapat kabupaten Simalungun. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial- Universitas Negeri Medan. Medan.

Tarigan, Sevianna. 2012. Situs Rumah pengasingan Bung Karno, Sutan Syahrir dan Haji Agus Salim Di Berastagi Pada Masa Perang Kemerdekaan Tahun 1948. Fakultas Ilmu Sosial- Universitas Negeri Medan. Medan.

Sumber Internert :

(https://www.google.co.id/url?q=http://bpadjogja.info?article/site/downloa d/id/610/t/fungsi-dan-manfaat-museum. tgl 28 mei 2016, 13:34)