PENDAHULUAN Pengaruh Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kenyamanan, Persepsi Resiko, Dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan Internet Banking (Studi kasus pada Bank BRI Unit Salatiga).

(1)

1 A. Latar Belakang

Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat di era globalisasi ini. Hal tersebut tidak hanya membawa pengaruh pada pengelolaan suatu perusahaan, tetapi juga telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi bisnis. Sesuai dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan semakin modern, maka komunikasi yangefektif dan efisien pun semakin dibutuhkan sehingga banyak orang ingin untukmenciptakan alat yang dapat membantu manusia dalam mengatasi masalahnya terhadap komunikasi sehingga terciptalah internet. Internet juga dimanfaatkan kalangan orang maupun organisasi untuk berbisnis. terutama pada bank, salah satu bentuk layanan yang dikembangkan oleh bank adalah layanan online banking.

Online banking adalah layanan transaksi perbankan yang dapat

dilakukan oleh nasabah baik dari rumah, tempat usaha atau di lokasi-lokasi lain yang bukan di lokasi bank yang riil (kantor cabang) dengan menggunakan media komunikasi seperti komputer, telepon seluler dan telepon rumah. Bentuk layanan perbankan berbasis online adalah Automatic Teller Machine

(ATM) dan electronic banking (e-banking) (Irmadhani dan Nugroho, 2012).


(2)

internet banking, mobile banking, phone banking dan SMS banking. Akan tetapi perkembangan teknologi informasi saat ini yang sangat pesat membuat keempat layanan tersebut semakin sulit untuk dibedakan. Salah satu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah maraknya penggunaan telepon seluler atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan handphone, selain melalui media internet. Saat ini, banyak aspek kehidupan yang menggunakan media internet dan handphone, termasuk industri perbankan. Perbankan yang dilakukan secara online adalah sistem pengiriman termurah untuk melakukan layanan perbankan (Robinson, 2009; Sathye, 1999). Sejumlah penelitian juga telah mengidentifikasi keuntungan untuk nasabah bank, termasuk penghematan biaya dan waktu serta manfaat yang didapatkan oleh nasabah bank (Howcroft et al, 2002;. Polatoglu dan Ekin, 2001).

Internet banking adalah salah satu pelayanan jasabank yang

memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet, dan bukanmerupakan bank yang hanya menyelenggarakan layanan perbankan melalui internet.Internet banking membuat nasabah bank yang terkoneksi dengan internet dapat tepat waktu tanpa terpengaruh dengan jadwal operasional bank itu sendiri. Aplikasi teknologi informasi dalam Internet

Banking akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus

meningkatkan pendapatan melalui system penjualan yang jauh lebih efektif daripada bank Konvensional. Tanpa adanya aplikasi teknologi informasi


(3)

dalam Internet banking, maka internet banking tidak akan jalan dan di manfaatkan oleh industri perbankan.

Internet banking merupakan sebuah fasilitas atau layanan perbankan

menggunakan alat komunikasi bergerak seperti handphone, dengan penyediaan fasilitas untuk bertransaksi perbankan melalui sms (pesan singkat) pada handphone. Dengan adanya handphone dan layanan mobile banking, transaksi perbankan yang biasanya dilakukan secara manual, artinya kegiatan yang sebelumnya dilakukan nasabah dengan mendatangi bank, kini dapat dilakukan tanpa harus mengunjungi gerai bank, hanya dengan menggunakan

handphone nasabah dapat menghemat waktu dan biaya. Layanan mobile

banking memberikan kemudahan kepada para nasabah untuk melakukan transaksi perbankan seperti cek saldo, transfer antar rekening, dan lain-lain.Dengan fasilitas ini semua orang yang memiliki ponsel dapat dengan mudah bertransaksi dimana saja dan kapan saja. Pada akhirnya bank beramai-ramai menyediakan fasilitas Internet banking demi mendapatkan kepuasan dan peningkatan jumlah nasabah (Souranta, 2003 dalam Rahmawaty, 2010).

Perangkat komunikasi merupakan salah satu contoh dari perkembangan teknologi yang pada saat ini juga dimanfaatkan oleh sectorperbankan. Para nasabah dapat melakukan transaksi dan layanan perbankan lainnya, kapan dan dimanapun mereka berada. Saat ini sudah banyak bank yang telah menyediakan akses mobile untuk mengetahui informasi keuangan. Kondisi tersebut merupakan salah satu perbaikan layanan terhadap nasabah, karena pada kenyataannya dalam melaksanakan transaksi


(4)

perbankan setiap nasabah minimal membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit berada dalam antrian. Hal tersebut akan cenderung berdampakmerugikan bagi para nasabah jika waktu serta peluang bisnis mereka tersita hanya untuk bertransaksi di bank.

Menurut Lewis et al.(2010) yang meneliti tentang Prediksi dari konsumen muda untuk memilih menggunakan Internet banking, yang kemudian dikaitkan dengan hubungan dari persepsi biaya, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kesuaian, dan risiko pada perilaku pengguna Internetbanking. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa dengan sistem tersebut akan memudahkan konsumen muda dalam bekerja. Sama juga dengan penelitian dari Riquelme dan Rios (2010) meneliti apakah sikap yang terdiri dari risiko, norma sosial, keuntungan relatif, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi kegunaan berpengaruh terhadap minat untuk mengadopsi pelayanan Internet banking. Dan penelitian yang dilakukan oleh Shi Yu(2009) meneliti tentang persepsi keyakinan sendiri berpengaruh terhadap persepsi kemudahan, dan persepsi kegunaan terhadap minat untuk menggunakan internet banking.

Salah satu pendekatan yang digunakan untuk melihat kemudahan suatu teknologi adalah Technology Acceptence Model (TAM). Model TAM yang mengadaptasi model TRA (Theory of Reasoned Action)dikembangkan oleh Davis (1986). Perbedaan mendasar antara TRA dan TAM adalah penempatan sikap-sikap dari TRA. TAM memperkenalkan dua variabel kunci, yaitu


(5)

use(persepsi kemudahan penggunaan) yang memiliki relevansi untuk memprediksi sikap penerimaan pengguna terhadap teknologi (Acceptance of IT). Dalam hal ini TAM menawarkan suatu penjelasan yang kuat dan sederhana untuk penerimaan teknologi dan perilaku para penggunanya (Hanafi et al, 2013).

TAM (Technology Acceptance Model)adalah salah satu model perilaku

pemanfaatan teknologi informasi dalam literatur sistem informasi manajemen. TAM (Technology Acceptance Model) ini dikemukakan oleh Davis (1986) yang mengembangkan kerangka pemikiran tentang minat pemanfaatan teknologi informasi. TAM berfokus pada sikap terhadap pemakaian teknologi informasi oleh pemakai dengan mengembangkannya berdasarkan persepsi manfaat dan kemudahan dalam pemakaian teknologi informasi. TAM merupakan satu di antara banyak model penelitian yang berpengaruh dalam studi determinan akseptasi teknologi informasi. TAM banyak digunakan untuk memprediksi tingkat akseptasi pemakai (user acceptance)dan pemakaian yang berdasarkan persepsi terhadap kemudahan penggunaan teknologi informasi

(perceived usefulness) dengan mempertimbangkan kemudahan dalam

penggunaan TI (Perceived Ease of Use).

Resiko (risk) transaksi dan kelengkapan fitur layanan mobile banking merupakan hal yang sangat dipertimbangkan dalam melakukan transaksi maya

(virtual) karena jarak, kemampuan teknologi dalam memfasilitasi transaksi,


(6)

hal yang dipertimbangkan nasabah bank dalam transaksi melalui internet

banking.

Dengan demikian penulis ingin mengetahui apakah perkembangan tekhnologi khususnya internet di daerah karanganyar sudah dimanfaatkan dengan baik dalam penggunaannya. Kehadiran internet memang memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Pengoptimalan perkembangan yang sudah ada memungkinkan untuk membuat pekerjaan atau kegiatan menjadi lebih efisien dan efektif.

Secara garis besar, dengan memanfaatkan internet banking banyak keuntungan yang akan diperoleh penggunanya terutama apabila dilihat dari banyaknya waktu dan tenaga yang dapat dihemat karena internet banking jelasdapat dilakukan di mana saja sepanjang penggunanya memiliki saranapendukung untuk melakukan layanan internet banking tersebut. Dengan berbagai manfaat yang diciptakan internet banking, tentunya para pengguna

internet banking di salatiga dari tahun ke tahun akan semakin meningkat.

Pihak bank dalam mempromosikan internet banking menyebutkan bahwa kecilnya resiko yang akan muncul, tetapi apabila diselidiki lebih lanjut,layanan ini juga mempunyai risiko yang dapat menurunkan minat penggunalayanan internet banking. Pihak perbankan sendiri perlu untuk mengkaji ulang dan perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan memperbaiki layanan ini. Dan


(7)

penelitian ini meneliti apakah para pengguna internet banking di Salatiga mau menerima risiko yang diterima jika menggunakan internet banking.

Berdasarkan fenomena yang terjadi, Farizi dan Syaefullah (2014) melakukan penelitian untuk mengetahui persepsi individu apa saja yang berpengaruh terhadap minat penggunaan internet banking. Penelitian mereka mengacu pada penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Al-Somali et al. (2012) serta penelitian yang dilakukan oleh Pikkarainen et al. (2014). Al-Somali et al. 2012) melakukan penelitian tentang beberapa persepsi yang memengaruhi sikap dan minat diadopsinya internetbanking di negara Saudi Arabia. Penelitian yang dilakukan oleh Pikkarainen etal. (2014) yang menyelidiki tentang beberapa persepsi dalam penerimaaninternet

banking di Finlandia.

Penelitian ini mereplikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Farizi dan Syaefullah, (2014) yang berjudul “Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan , Persepsi Resiko dan Kepercayaan Terhadap Minat Penggunaan Internet Banking”. Dan menambahkan 1 variabel Persepsi Kenyamanan dari penelitian Tjini dan Baridwan (2013) dan penelitian ini juga membedakan objek penelitiannya.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis dapat mengambil judul “Pengaruh Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kenyamanan,Persepsi Resiko dan Kepercayaan Terhadap MinatPenggunaan


(8)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kegunaan berpengaruh terhadap Minat Penggunaan Internet

Banking?

2. Apakah kemudahan berpengaruh terhadap Minat Penggunaan Internet Banking?

3. Apakah kenyamanan berpengaruh terhadap Minat Penggunaan Internet Banking ?

4. Apakah risiko berpengaruh terhadap Minat Penggunaan Internet Banking ?

5. Apakah kepercayaan berpengaruh terhadap Minat Penggunaan Internet Banking ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk menguji adanya pengaruh kegunaan terhadap Minat Penggunaan

Internet Banking.

2. Untuk menguji adanya pengaruh kemudahan terhadap Minat Penggunaan Internet Banking.

3. Untuk menguji adanya pengaruh kenyamanan terhadap Minat Penggunaan


(9)

4. Untuk menguji adanya pengaruhrisiko terhadap Minat Penggunaan

Internet Banking.

5. Untuk menguji adanya pengaruh kepercayaan terhadap Minat penggunaan Internet Banking.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teori

Yaitu untuk memberikan pengetahuan mengenai ilmu akuntansi khususnya dibidang Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sehingga dapat menganalisis pengaruh persepsi kegunaan, persespsi kemudahaan, persepsi kenyamanan,persepsi resiko dan kepercayaan atas penggunaan internet

banking.

2. Manfaat Praktik

Yaitu membantu Bank tersebut untuk mensosialisasikan programinternet

banking yang mungkin tidak semua masyarakat / Nasabah Bank tersebut

mengetahui adanya sistem E-banking pada bank tersebut. 3. Manfaat Kebijakan

Yaitu diharapkan dapat membantu kinerja kebijakan yang telah di keluarkan pemerintah serta dapat mempermudah transaksi dalam melakukan transaksi perbankan pada organisasi profesi dan sebagainya.


(1)

perbankan setiap nasabah minimal membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit berada dalam antrian. Hal tersebut akan cenderung berdampakmerugikan bagi para nasabah jika waktu serta peluang bisnis mereka tersita hanya untuk bertransaksi di bank.

Menurut Lewis et al.(2010) yang meneliti tentang Prediksi dari konsumen muda untuk memilih menggunakan Internet banking, yang kemudian dikaitkan dengan hubungan dari persepsi biaya, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kesuaian, dan risiko pada perilaku pengguna Internetbanking. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa dengan sistem tersebut akan memudahkan konsumen muda dalam bekerja. Sama juga dengan penelitian dari Riquelme dan Rios (2010) meneliti apakah sikap yang terdiri dari risiko, norma sosial, keuntungan relatif, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi kegunaan berpengaruh terhadap minat untuk mengadopsi pelayanan Internet banking. Dan penelitian yang dilakukan oleh Shi Yu(2009) meneliti tentang persepsi keyakinan sendiri berpengaruh terhadap persepsi kemudahan, dan persepsi kegunaan terhadap minat untuk menggunakan internet banking.

Salah satu pendekatan yang digunakan untuk melihat kemudahan suatu teknologi adalah Technology Acceptence Model (TAM). Model TAM yang mengadaptasi model TRA (Theory of Reasoned Action)dikembangkan oleh Davis (1986). Perbedaan mendasar antara TRA dan TAM adalah penempatan sikap-sikap dari TRA. TAM memperkenalkan dua variabel kunci, yaitu perceived usefulness (persepsi kebermanfaatan) dan perceived ease of


(2)

use(persepsi kemudahan penggunaan) yang memiliki relevansi untuk memprediksi sikap penerimaan pengguna terhadap teknologi (Acceptance of IT). Dalam hal ini TAM menawarkan suatu penjelasan yang kuat dan sederhana untuk penerimaan teknologi dan perilaku para penggunanya (Hanafi et al, 2013).

TAM (Technology Acceptance Model)adalah salah satu model perilaku pemanfaatan teknologi informasi dalam literatur sistem informasi manajemen. TAM (Technology Acceptance Model) ini dikemukakan oleh Davis (1986) yang mengembangkan kerangka pemikiran tentang minat pemanfaatan teknologi informasi. TAM berfokus pada sikap terhadap pemakaian teknologi informasi oleh pemakai dengan mengembangkannya berdasarkan persepsi manfaat dan kemudahan dalam pemakaian teknologi informasi. TAM merupakan satu di antara banyak model penelitian yang berpengaruh dalam studi determinan akseptasi teknologi informasi. TAM banyak digunakan untuk memprediksi tingkat akseptasi pemakai (user acceptance)dan pemakaian yang berdasarkan persepsi terhadap kemudahan penggunaan teknologi informasi (perceived usefulness) dengan mempertimbangkan kemudahan dalam penggunaan TI (Perceived Ease of Use).

Resiko (risk) transaksi dan kelengkapan fitur layanan mobile banking merupakan hal yang sangat dipertimbangkan dalam melakukan transaksi maya (virtual) karena jarak, kemampuan teknologi dalam memfasilitasi transaksi, layanan yang tidak bertatap muka dengan teller/customer servicedan banyak


(3)

hal yang dipertimbangkan nasabah bank dalam transaksi melalui internet banking.

Dengan demikian penulis ingin mengetahui apakah perkembangan tekhnologi khususnya internet di daerah karanganyar sudah dimanfaatkan dengan baik dalam penggunaannya. Kehadiran internet memang memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Pengoptimalan perkembangan yang sudah ada memungkinkan untuk membuat pekerjaan atau kegiatan menjadi lebih efisien dan efektif.

Secara garis besar, dengan memanfaatkan internet banking banyak keuntungan yang akan diperoleh penggunanya terutama apabila dilihat dari banyaknya waktu dan tenaga yang dapat dihemat karena internet banking jelasdapat dilakukan di mana saja sepanjang penggunanya memiliki saranapendukung untuk melakukan layanan internet banking tersebut. Dengan berbagai manfaat yang diciptakan internet banking, tentunya para pengguna internet banking di salatiga dari tahun ke tahun akan semakin meningkat. Pihak bank dalam mempromosikan internet banking menyebutkan bahwa kecilnya resiko yang akan muncul, tetapi apabila diselidiki lebih lanjut,layanan ini juga mempunyai risiko yang dapat menurunkan minat penggunalayanan internet banking. Pihak perbankan sendiri perlu untuk mengkaji ulang dan perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan memperbaiki layanan ini. Dan


(4)

penelitian ini meneliti apakah para pengguna internet banking di Salatiga mau menerima risiko yang diterima jika menggunakan internet banking.

Berdasarkan fenomena yang terjadi, Farizi dan Syaefullah (2014) melakukan penelitian untuk mengetahui persepsi individu apa saja yang berpengaruh terhadap minat penggunaan internet banking. Penelitian mereka mengacu pada penelitian sebelumnya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Al-Somali et al. (2012) serta penelitian yang dilakukan oleh Pikkarainen et al. (2014). Al-Somali et al. 2012) melakukan penelitian tentang beberapa persepsi yang memengaruhi sikap dan minat diadopsinya internetbanking di negara Saudi Arabia. Penelitian yang dilakukan oleh Pikkarainen etal. (2014) yang menyelidiki tentang beberapa persepsi dalam penerimaaninternet banking di Finlandia.

Penelitian ini mereplikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Farizi dan Syaefullah, (2014) yang berjudul “Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan , Persepsi Resiko dan Kepercayaan Terhadap Minat Penggunaan Internet Banking”. Dan menambahkan 1 variabel Persepsi Kenyamanan dari penelitian Tjini dan Baridwan (2013) dan penelitian ini juga membedakan objek penelitiannya.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis dapat mengambil judul “Pengaruh Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kenyamanan,Persepsi Resiko dan Kepercayaan Terhadap MinatPenggunaan Internet Banking”. Studi kasus dilakukan pada Bank BRI unit Salatiga


(5)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kegunaan berpengaruh terhadap Minat Penggunaan Internet Banking?

2. Apakah kemudahan berpengaruh terhadap Minat Penggunaan Internet Banking?

3. Apakah kenyamanan berpengaruh terhadap Minat Penggunaan Internet Banking ?

4. Apakah risiko berpengaruh terhadap Minat Penggunaan Internet Banking ?

5. Apakah kepercayaan berpengaruh terhadap Minat Penggunaan Internet Banking ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Untuk menguji adanya pengaruh kegunaan terhadap Minat Penggunaan Internet Banking.

2. Untuk menguji adanya pengaruh kemudahan terhadap Minat Penggunaan Internet Banking.

3. Untuk menguji adanya pengaruh kenyamanan terhadap Minat Penggunaan Internet Banking.


(6)

4. Untuk menguji adanya pengaruhrisiko terhadap Minat Penggunaan Internet Banking.

5. Untuk menguji adanya pengaruh kepercayaan terhadap Minat penggunaan Internet Banking.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teori

Yaitu untuk memberikan pengetahuan mengenai ilmu akuntansi khususnya dibidang Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sehingga dapat menganalisis pengaruh persepsi kegunaan, persespsi kemudahaan, persepsi kenyamanan,persepsi resiko dan kepercayaan atas penggunaan internet banking.

2. Manfaat Praktik

Yaitu membantu Bank tersebut untuk mensosialisasikan programinternet banking yang mungkin tidak semua masyarakat / Nasabah Bank tersebut mengetahui adanya sistem E-banking pada bank tersebut.

3. Manfaat Kebijakan

Yaitu diharapkan dapat membantu kinerja kebijakan yang telah di keluarkan pemerintah serta dapat mempermudah transaksi dalam melakukan transaksi perbankan pada organisasi profesi dan sebagainya.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI RISIKO, PERSEPSI MANFAAT, DAN PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN INTERNET BANKING TERHADAP KEPERCAYAAN NASABAH DALAM MENGGUNAKAN LAYANAN INTERNET BANKING DI BRI KCP TANJUNG AGUNG

13 100 67

PENGARUH KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI KENYAMANAN, PERSEPSI RESIKO, DAN KEPERCAYAAN Pengaruh Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kenyamanan, Persepsi Resiko, Dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan Internet Banking (Studi kasus pada Bank B

2 14 15

PENGARUH KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI KENYAMANAN, PERSEPSI RESIKO, DAN KEPERCAYAAN Pengaruh Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kenyamanan, Persepsi Resiko, Dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan Internet Banking (Studi kasus pada Bank B

0 4 15

PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KEMUDAHAN, KEGUNAAN, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP SIKAP DALAM PENGGUNAAN Pengaruh Persepsi Resiko, Kemudahan, Kegunaan , dan Kepercayaan Terhadap Sikap Dalam Penggunaan Mobile Banking (Survey pada nasabah Bank BRI, Bank Mandiri , d

2 6 19

PENGARUH PERSEPSI RESIKO, KEMUDAHAN, KEGUNAAN, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP SIKAP DALAM PENGGUNAAN Pengaruh Persepsi Resiko, Kemudahan, Kegunaan , dan Kepercayaan Terhadap Sikap Dalam Penggunaan Mobile Banking (Survey pada nasabah Bank BRI, Bank Mandiri , d

0 2 18

BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Persepsi Resiko, Kemudahan, Kegunaan , dan Kepercayaan Terhadap Sikap Dalam Penggunaan Mobile Banking (Survey pada nasabah Bank BRI, Bank Mandiri , dan Bank BNI di Solo).

0 3 11

PENGARUH PERSEPSI TEKNOLOGI INFORMASI, KEMUDAHAN, RESIKO DAN FITUR LAYANAN TERHADAP MINAT ULANG Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko Dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking (Studi Kasus P

0 1 14

PENGARUH PERSEPSI TEKNOLOGI INFORMASI, KEMUDAHAN, RESIKO DAN FITUR LAYANAN TERHADAP MINAT ULANG Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko Dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking (Studi Kasus P

0 3 18

PENGARUH KEPERCAYAAN, KEMUDAHAN DAN PERSEPSI RESIKO TERHADAP PENGGUNAAN E-BANKING NASABAH BANK BRI DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN, KEPERCAYAAN DAN RESIKO TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN MOBILE BANKING (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga) - Test Repository

0 3 114