PENGARUH KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI KENYAMANAN, PERSEPSI RESIKO, DAN KEPERCAYAAN Pengaruh Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kenyamanan, Persepsi Resiko, Dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan Internet Banking (Studi kasus pada Bank B

(1)

PENGARUH KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI KENYAMANAN, PERSEPSI RESIKO, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN INTERNET BANKING

(Studi kasus pada Bank BRI Unit Salatiga)

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

SATRIA HATMA HIDAYATULLAH

B 200110161

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016


(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGARUH KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI KENYAMANAN, PERSEPSI RESIKO, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN INTERNET BANKING

(Studi kasus pada Bank BRI Unit Salatiga)

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

SATRIA HATMA HIDAYATULLAH

B 200110161

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Pembimbing


(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI KENYAMANAN, PERSEPSI RESIKO, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN INTERNET BANKING

(Studi kasus pada Bank BRI Unit Salatiga)

Oleh:

SATRIA HATMA HIDAYATULLAH

B 200110161

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Sabtu 21 Januari 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Sri Murwanti, S.E, M.M. ( )

(Ketua Dewan Penguji)

2. Drs. Agus Muqorrobin, MM. ( )

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Drs. Sri Padmantyo, MBA. ( )

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,


(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 21 Januari 2017 Penulis

SATRIA HATMA HIDAYATULLAH B 200110161


(5)

1

PENGARUH KEGUNAAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, PERSEPSI KENYAMANAN, PERSEPSI RESIKO, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP MINAT MENGGUNAKAN INTERNET BANKING

(Studi kasus pada Bank BRI Unit Salatiga) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi kenyamanan, risiko, dan kepercayaan terhadap minat penggunaan Internet Banking. Data terdiri dari 100 responden yang dipilih menggunakan metode accidental sampling. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi kenyamanan, persepsi resiko dan kepercayaan berpengaruh pada minat penggunaan Internet Banking. Hubungan antara kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi kenyamanan, persepsi resiko dan kepercayaan berpengaruh terhaap minat penggunaan Internet Banking.

Kata kunci : Karakteristik kegunaan, persepsi kemudahan, persepsi kenyamanan, persepsi resiko dan kepercayaan dan Internet Banking

ABSTRACT

This study aims to investigate the influence of usefulness, perceived ease, comfort perception, risk and trust in the interest of the use of Internet Banking. Data consisted of 100 respondents were selected using the method of accidental sampling. This study shows that the usefulness, perceived ease, comfort perception, the perception of risk and trust affect the desirability of using Internet Banking. The relationship between usefulness, perceived ease, comfort perception, the perception of risk and trust affect the interest of the use of Internet Banking.

Keywords: Characteristics usefulness, perceived ease, comfort perception, the perception of risk and trust and Internet Banking

1. PENDAHULUAN

Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat di era globalisasi ini. Hal tersebut tidak hanya membawa pengaruh pada pengelolaan suatu perusahaan, tetapi juga telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi bisnis. Sesuai dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan semakin modern, maka komunikasi yangefektif dan efisien pun semakin dibutuhkan sehingga banyak


(6)

2

orang ingin untukmenciptakan alat yang dapat membantu manusia dalam mengatasi masalahnya terhadap komunikasi sehingga terciptalah internet. Internet juga dimanfaatkan kalangan orang maupun organisasi untuk berbisnis. terutama pada bank, salah satu bentuk layanan yang dikembangkan oleh bank adalah layanan online banking.

Online banking adalah layanan transaksi perbankan yang dapat dilakukan oleh nasabah baik dari rumah, tempat usaha atau di lokasi-lokasi lain yang bukan di lokasi bank yang riil (kantor cabang) dengan menggunakan media komunikasi seperti komputer, telepon seluler dan telepon rumah. Bentuk layanan perbankan berbasis online adalah Automatic Teller Machine (ATM) dan electronic banking (e-banking) (Irmadhani dan Nugroho, 2012). Bank Indonesia membagi layanan e-banking menjadi 4 kategori, yaitu internet banking, mobile banking, phone banking dan SMS banking. Akan tetapi perkembangan teknologi informasi saat ini yang sangat pesat membuat keempat layanan tersebut semakin sulit untuk dibedakan. Salah satu perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah maraknya penggunaan telepon seluler atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan handphone, selain melalui media internet. Saat ini, banyak aspek kehidupan yang menggunakan media internet dan handphone, termasuk industri perbankan. Perbankan yang dilakukan secara online adalah sistem pengiriman termurah untuk melakukan layanan perbankan (Robinson, 2009; Sathye, 1999). Sejumlah penelitian juga telah mengidentifikasi keuntungan untuk nasabah bank, termasuk penghematan biaya dan waktu serta manfaat yang didapatkan oleh nasabah bank (Howcroft et al, 2002;. Polatoglu dan Ekin, 2001).

Internet banking adalah salah satu pelayanan jasabank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet, dan bukanmerupakan bank yang hanya menyelenggarakan layanan perbankan melalui internet.Internet banking membuat nasabah bank yang terkoneksi dengan internet dapat tepat waktu tanpa terpengaruh dengan jadwal operasional bank itu sendiri. Aplikasi teknologi informasi dalam Internet Banking akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus meningkatkan pendapatan melalui system


(7)

3

penjualan yang jauh lebih efektif daripada bank Konvensional. Tanpa adanya aplikasi teknologi informasi dalam Internet banking, maka internet banking tidak akan jalan dan di manfaatkan oleh industri perbankan.

Perangkat komunikasi merupakan salah satu contoh dari perkembangan teknologi yang pada saat ini juga dimanfaatkan oleh sectorperbankan. Para nasabah dapat melakukan transaksi dan layanan perbankan lainnya, kapan dan dimanapun mereka berada. Saat ini sudah banyak bank yang telah menyediakan akses mobile untuk mengetahui informasi keuangan. Kondisi tersebut merupakan salah satu perbaikan layanan terhadap nasabah, karena pada kenyataannya dalam melaksanakan transaksi perbankan setiap nasabah minimal membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit berada dalam antrian. Hal tersebut akan cenderung berdampakmerugikan bagi para nasabah jika waktu serta peluang bisnis mereka tersita hanya untuk bertransaksi di bank.

Menurut Lewis et al.(2010) yang meneliti tentang Prediksi dari konsumen muda untuk memilih menggunakan Internet banking, yang kemudian dikaitkan dengan hubungan dari persepsi biaya, persepsi kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kesuaian, dan risiko pada perilaku pengguna Internetbanking. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa dengan sistem tersebut akan memudahkan konsumen muda dalam bekerja. Sama juga dengan penelitian dari Riquelme dan Rios (2010) meneliti apakah sikap yang terdiri dari risiko, norma sosial, keuntungan relatif, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi kegunaan berpengaruh terhadap minat untuk mengadopsi pelayanan Internet banking. Dan penelitian yang dilakukan oleh Shi Yu(2009) meneliti tentang persepsi keyakinan sendiri berpengaruh terhadap persepsi kemudahan, dan persepsi kegunaan terhadap minat untuk menggunakan internet banking.

Salah satu pendekatan yang digunakan untuk melihat kemudahan suatu teknologi adalah Technology Acceptence Model (TAM). Model TAM yang mengadaptasi model TRA (Theory of Reasoned Action)dikembangkan oleh Davis (1986). Perbedaan mendasar antara TRA dan TAM adalah penempatan sikap-sikap dari TRA. TAM memperkenalkan dua variabel kunci, yaitu perceived usefulness (persepsi kebermanfaatan) dan perceived ease of use (persepsi


(8)

4

kemudahan penggunaan) yang memiliki relevansi untuk memprediksi sikap penerimaan pengguna terhadap teknologi (Acceptance of IT). Dalam hal ini TAM menawarkan suatu penjelasan yang kuat dan sederhana untuk penerimaan teknologi dan perilaku para penggunanya (Hanafi et al, 2013).

Resiko (risk) transaksi dan kelengkapan fitur layanan mobile banking merupakan hal yang sangat dipertimbangkan dalam melakukan transaksi maya (virtual) karena jarak, kemampuan teknologi dalam memfasilitasi transaksi, layanan yang tidak bertatap muka dengan teller/customer servicedan banyak hal yang dipertimbangkan nasabah bank dalam transaksi melalui internet banking.

Dengan demikian penulis ingin mengetahui apakah perkembangan tekhnologi khususnya internet di daerah karanganyar sudah dimanfaatkan dengan baik dalam penggunaannya. Kehadiran internet memang memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Pengoptimalan perkembangan yang sudah ada memungkinkan untuk membuat pekerjaan atau kegiatan menjadi lebih efisien dan efektif.

Secara garis besar, dengan memanfaatkan internet banking banyak

keuntungan yang akan diperoleh penggunanya terutama apabila dilihat dari banyaknya waktu dan tenaga yang dapat dihemat karena internet banking jelasdapat dilakukan di mana saja sepanjang penggunanya memiliki saranapendukung untuk melakukan layanan internet banking tersebut. Dengan berbagai manfaat yang diciptakan internet banking, tentunya para pengguna internet banking di salatiga dari tahun ke tahun akan semakin meningkat. Pihak bank dalam mempromosikan internet banking menyebutkan bahwa kecilnya resiko yang akan muncul, tetapi apabila diselidiki lebih lanjut,layanan ini juga mempunyai risiko yang dapat menurunkan minat penggunalayanan internet banking. Pihak perbankan sendiri perlu untuk mengkaji ulang dan perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat digunakan untuk mengembangkan dan memperbaiki layanan ini. Dan penelitian ini meneliti apakah para pengguna internet banking di Salatiga mau menerima risiko yang diterima jika menggunakan internet banking.


(9)

5

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis dapat mengambil

judul “Pengaruh Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kenyamanan,Persepsi Resiko dan Kepercayaan Terhadap MinatPenggunaan Internet Banking”. Studi kasus dilakukan pada Bank BRI unit Salatiga

2. METODE PENELITIAN

Penelittian ini termasuk penelitian kuantitatif, dengan data primer sebagai metode penelitian datanya. Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari responden yaitu dengan penyebaran kuisioner secara langsung kepada nasabah pada Bank BRI Kantor Unit Salatiga. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah nasabah yang menggunakan internet banking pada Bank BRI Kantor Unit Salatiga. Dan sampel dalam penelitian ini adalah nasabah pengguna internet banking pada Bank BRI Kantor Unit Salatiga sampai bulan Mei 2016. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang kebetulan ditemui tersebut cocok bisa digunakan sebagai sumber data (Sugiyono, 2010: 67). Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Asumsi Klasik, Analisa Regresi Berganda dengan pengujian Hipotesis.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Variabel

Kolmogorov-Sminov

p value Keterangan Unstandardized

Residual

0,729 0,663 Data terdistribusi normal Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansinya (p value) sebesar 0,663 > 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena


(10)

6

memenuhi asumsi normalitas atau dapat dikatakan sebaran data penelitian terdistribusi normal.

Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Persepsi Kegunaan 0,952 1,050 Tidak terjadi multikolinieritas Persepsi Kemudahan 0,960 1,042 Tidak terjadi multikolinieritas Persepsi Kenyamanan 0,893 1,120 Tidak terjadi multikolinieritas Persepsi Resiko 0,970 1,031 Tidak terjadi multikolinieritas Persepsi Kepercayaan 0,894 1,118 Tidak terjadi multikolinieritas Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Hal ini berarti menunjukkan bahwa tidak adanya masalah multikolinier dalam model regresi, sehingga memenuhi syarat analisis regresi.

Tabel 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel t Hitung Sig Keterangan

Persepsi Kegunaan 0,707 0,481 Tidak terjadi heteroskedastisitas Persepsi Kemudahan 0,161 0,872 Tidak terjadi heteroskedastisitas Persepsi Kenyamanan 0,952 0,344 Tidak terjadi heteroskedastisitas Persepsi Resiko -1,222 0,225 Tidak terjadi heteroskedastisitas Persepsi Kepercayaan -0,362 0,718 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil analisis seperti pada Tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai signifikansinya (p value) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa setiap

variabel tidak mengandung adanya heteroskedastisitas, sehingga memenuhi persyaratan dalam analisis regresi.


(11)

7

Tabel 4 Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Standardized

Coefficients

t Sig Keterangan B

Konstanta 4,416

Persepsi Kegunaan 0,138 2,755 0,007 Signifikan Persepsi Kemudahan 0,192 6,856 0,000 Signifikan Persepsi Kenyamanan 0,284 3,852 0,000 Signifikan Persepsi Resiko -0,403 -3,723 0,000 Signifikan Persepsi Kepercayaan 0,238 3,008 0,003 Signifikan

R2 = 0,548 F hit = 22,816

Adjusted R2 = 0,524 F tab = 2,31

t table = 1,986

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari hasil analisis regresi berganda di atas, dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:

M = 4,416+ 0,138KG+ 0,192KM+0,284 KN-0,403R+0,238KP + e Berdasarkan persamaan regresi linier tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : Pertama, nilai konstanta sebesar 4,416 artinya tanpa adanya persepsi kegunaan, kemudahan, kenyamanan, resiko dan kepercayaan maka minat menggunakan internet banking akan mengalami peningkatan. Kedua, Nilai koefisien regresi untuk variabel persepsi kegunaan (Kg) sebesar 0,138 dan bernilai positif, ini dapat diartikan bahwa apabila persepsi kegunaan naik 1 poin maka akan meningkatkan minat menggunakan internet banking sebesar 0,138 dengan indikasi variabel lain dianggap nol.

Ketiga, nilai koefisien regresi untuk variabel persepsi kemudahan (Km) sebesar 0,192 dan bernilai positif, ini dapat diartikan bahwa apabila persepsi kemudahan naik 1 poin maka akan meningkatkan minat menggunakan internet banking sebesar 0,192 dengan indikasi variabel lain dianggap nol. Keempat, nilai koefisien regresi untuk variabel persepsi kenyamanan (Kn) sebesar 0,284 dan bernilai positif, ini dapat diartikan bahwa apabila persepsi kenyamanan naik 1 poin maka akan meningkatkan minat menggunakan internet banking sebesar 0,284 dengan indikasi variabel lain dianggap nol. Kelima, nilai koefisien regresi untuk variabel persepsi resiko (R) sebesar -0,403 dan bernilai negatif, ini dapat


(12)

8

diartikan bahwa apabila persepsi resiko naik 1 poin maka akan menurunkan minat menggunakan internet banking sebesar 0,403 dengan indikasi variabel lain dianggap nol. Terakhir, nilai koefisien regresi untuk variabel persepsi kepercayaan (Kp) sebesar 0,238 dan bernilai positif, ini dapat diartikan bahwa apabila persepsi kepercayaan naik 1 poin maka akan meningkatkan minat menggunakan internet banking sebesar 0,238 dengan indikasi variabel lain dianggap nol.

Hasil analisis uji t seperti yang tersaji pada Tabel 4 di atas diketahui bahwa nilai thitung untuk variabel persepsi kegunaan (Kg) sebesar 2,755 > ttable

(1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,007 berarti lebih kecil dari 0,05. Artinya Ho ditolak dan H1 diterima bahwa persepsi kegunaan berpengaruh

terhadap minat penggunaan Internet Banking.

Dari hasil analisis uji t pada Tabel 4 juga dapat diketahui nilai thitung

untuk variabel persepsi kemudahan (Km) sebesar 6,856 > ttable (1,986) dengan

nilai probabilitas sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05. Artinya Ho ditolak dan H2 diterima bahwa persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat

penggunaan Internet Banking.

Dari Tabel 4 juga dapat diketahui nilai thitung untuk variabel persepsi

kenyamanan (Kn) sebesar 3,852 > ttable (1,986) dengan nilai probabilitas sebesar

0,000 berarti lebih kecil dari 0,05. Artinya Ho ditolak dan H3 diterima bahwa

persepsi kenyamanan berpengaruh terhadap minat penggunaan Internet Banking. Dari Tabel 4 juga dapat diketahui nilai thitung untuk variabel persepsi

resiko (R) sebesar -3,723 > ttable (-1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000

berarti lebih kecil dari 0,05. Artinya Ho ditolak dan H4 diterima bahwa persepsi

resiko berpengaruh terhadap minat penggunaan Internet Banking.

Dari Tabel 4 juga dapat diketahui nilai thitung untuk variabel kepercayaan

(Kp) sebesar 3,008 > ttable (1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,003 berarti lebih kecil dari 0,05. Artinya Ho ditolak dan H5 diterima bahwa

kepercayaan berpengaruh terhadap minat penggunaan Internet Banking.

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat diketahui hasil uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 22,816 >Ftabel (2,31) dengan nilai signifikannya sebesar 0,000


(13)

9

pada tingkat signifikan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan variabel-variabel independen yang meliputi persepsi kegunaan, kemudahan, kenyamanan, resiko dan kepercayaan mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap minat penggunaan Internet Banking atau model regresi yang terbentuk fit untuk digunakan dalam analisis.

Berdasarkan hasil analisis seperti yang tersaji pada tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,524 yang berarti variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 52,4%. Hal ini berarti variabel-variabel independen meliputi persepsi kegunaan, kemudahan, kenyamanan, resiko dan kepercayaan mempengaruhi minat penggunaan Internet Banking sebesar 52,4% sedangkan sisanya sebesar 47,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam

penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kenyamanan, Persepsi Resiko dan Kepercayaan Terhadap Minat Penggunaan Internet Banking (Studi Empiris pada Nasabah Bank BRI Kantor Unit Salatiga)”, maka diperoleh kesimpulan: Persepsi kegunaan berpengaruh terhadap penggunaan Internet Banking, sehingga H1 diterima kebenarannya. Hal ini terbukti dari nilai thitung untuk variabel persepsi kegunaan (Kg) sebesar 2,755 > ttable (1,986) dengan

nilai probabilitas sebesar 0,007 berarti lebih kecil dari 0,05; Persepsi kemudahan berpengaruh terhadap penggunaan Internet Banking, sehingga H2 diterima kebenarannya. Halini terbukti dari nilai thitung untuk variabel persepsi kemudahan

(Km) sebesar 6,856 > ttable (1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 berarti

lebih kecil dari 0,05 Persepsi kenyamanan berpengaruh terhadap penggunaan Internet Banking, sehingga H3 diterima kebenarannya. Hal ini terbukti dari nilai thitung untuk variabel persepsi kenyamanan (Kn) sebesar 3,852 > ttable (1,986)

dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05; Persepsi Resiko berpengaruh terhadap Penggunaan Internet Banking, sehingga H4 diterima kebenarannya. Hal ini terbukti dari nilai thitung untuk variabel persepsi resiko (R)


(14)

10

sebesar -3,723 > ttable (-1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 berarti lebih

kecil dari 0,05;

Kepercayaan berpengaruh terhadap Penggunaan Internet Banking, sehingga H5 diterima kebenarannya. Hal ini terbukti dari nilai thitung untuk variabel

kepercayaan (Kp) sebesar 3,008 > ttable (1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,003 berarti lebih kecil dari 0,05. Artinya Ho ditolak dan H5 diterima bahwa

kepercayaan berpengaruh terhadap minat penggunaan Internet Banking.

Untuk Peneliti Selanjutnta, agar menambahkan variabel-variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap minat menggunakan internet banking seperti kemampuan akses, keamanan, computer self efficacy, ketersediaan fitur dan sebagainya dan diharapkan semakin memperluas obyek dan sampel penelitian, sehingga dapat dilakukan perbandingan dan diperoleh hasil lebih kompleks. Dapat menambahkan metode wawancara (indepth interview) secara langsung kepada responden agar responden memberikan jawaban dengan kesungguhan dan keseriusan, serta peneliti lebih terlibat dalam proses penelitian tersebut. Dan penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan faktor gender dan faktor tingkat pendidikan. Faktor gender karena faktor psikologis antara laki-laki dan perempuan berbeda sehingga dapat menentukan tingkat penggunaan internet-banking dimana perempuan lebih mudah berminat atau tertarik untuk menggunakan suatu produk yang baru. Faktor tingkat pendidikan karena mayoritas orang yang berpendidikan rendah tidak mengetahui cara menggunakan internet-banking.

DAFTAR PUSTAKA

Davis, F.D. (1986). “A Technology Acceptance Model for Empirically Testing New End - User Information Systems”: Theory and Resultsunpublished Doctoral Dissertation, Massachusetts Institute of Technology.

Farizi, Hadyan dan Syaefullah,MM,Akt. 2013. “ Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Resiko, dan Kepercayaan terhadap Minat menggunakan Internet Banking”. Jurnal Akuntansi Universitas Brawijaya Malang.


(15)

11

Hamzah, Ardi (2009), Evaluasi Kesesuaian Model Keprilakuan dalam Penggunaan Teknologi Sistem Informasi di Indonesia, Seminar Nasional Aplikasi Sistem informasi dan sistem informasi dan teknologi informasi (SNATI). Yogyakarta, 20 Juni 2009

Irmadhani dan Mahendra Adhi Nugroho. 2011. “Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan,Persepsi Kemudahan Penggunaan dan Computer Self Eficacy, TerhadapPenggunaan Online Banking pada Mahasiswa S1

Fakultas EkonomiUniversitas Negeri Yogyakarta”. Jurnal Universitas

Negeri Yogyakarta.Vol.1No.3. pp. 1-20.

Koufaris, Marios dan Sosa, William Hampton. 2002. “Customer Trust Online: Examining The Role of The Experience with The Website”, CIS Working Paper Series, May 2002.

Polatoglu,V.N.andEkin,S.(2001) “An Empirical Investigation of the Turkis Consumers’s Acceptance of Internet Banking Services. International” Journal of Bank Marketing.Vol. 19(4), 156-165.

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta

Tjini, dan Baridwan. 2013. “ Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi kenyamanan terhadap minat menggunakan Internet Banking ”. Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.


(1)

6

memenuhi asumsi normalitas atau dapat dikatakan sebaran data penelitian terdistribusi normal.

Tabel 2 Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

Persepsi Kegunaan 0,952 1,050 Tidak terjadi multikolinieritas Persepsi Kemudahan 0,960 1,042 Tidak terjadi multikolinieritas Persepsi Kenyamanan 0,893 1,120 Tidak terjadi multikolinieritas Persepsi Resiko 0,970 1,031 Tidak terjadi multikolinieritas Persepsi Kepercayaan 0,894 1,118 Tidak terjadi multikolinieritas Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,1. Hal ini berarti menunjukkan bahwa tidak adanya masalah multikolinier dalam model regresi, sehingga memenuhi syarat analisis regresi.

Tabel 3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel t Hitung Sig Keterangan

Persepsi Kegunaan 0,707 0,481 Tidak terjadi heteroskedastisitas Persepsi Kemudahan 0,161 0,872 Tidak terjadi heteroskedastisitas Persepsi Kenyamanan 0,952 0,344 Tidak terjadi heteroskedastisitas Persepsi Resiko -1,222 0,225 Tidak terjadi heteroskedastisitas Persepsi Kepercayaan -0,362 0,718 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil analisis seperti pada Tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel mempunyai nilai signifikansinya (p value) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa setiap

variabel tidak mengandung adanya heteroskedastisitas, sehingga memenuhi persyaratan dalam analisis regresi.


(2)

7

Tabel 4 Hasil Analisis Regresi Berganda Variabel Standardized

Coefficients

t Sig Keterangan

B

Konstanta 4,416

Persepsi Kegunaan 0,138 2,755 0,007 Signifikan Persepsi Kemudahan 0,192 6,856 0,000 Signifikan Persepsi Kenyamanan 0,284 3,852 0,000 Signifikan Persepsi Resiko -0,403 -3,723 0,000 Signifikan Persepsi Kepercayaan 0,238 3,008 0,003 Signifikan

R2 = 0,548 F hit = 22,816

Adjusted R2 = 0,524 F tab = 2,31

t table = 1,986

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari hasil analisis regresi berganda di atas, dapat diperoleh persamaan sebagai berikut:

M = 4,416+ 0,138KG+ 0,192KM+0,284 KN-0,403R+0,238KP + e Berdasarkan persamaan regresi linier tersebut di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : Pertama, nilai konstanta sebesar 4,416 artinya tanpa adanya persepsi kegunaan, kemudahan, kenyamanan, resiko dan kepercayaan maka minat menggunakan internet banking akan mengalami peningkatan. Kedua, Nilai koefisien regresi untuk variabel persepsi kegunaan (Kg) sebesar 0,138 dan bernilai positif, ini dapat diartikan bahwa apabila persepsi kegunaan naik 1 poin maka akan meningkatkan minat menggunakan internet banking sebesar 0,138 dengan indikasi variabel lain dianggap nol.

Ketiga, nilai koefisien regresi untuk variabel persepsi kemudahan (Km) sebesar 0,192 dan bernilai positif, ini dapat diartikan bahwa apabila persepsi kemudahan naik 1 poin maka akan meningkatkan minat menggunakan internet banking sebesar 0,192 dengan indikasi variabel lain dianggap nol. Keempat, nilai koefisien regresi untuk variabel persepsi kenyamanan (Kn) sebesar 0,284 dan bernilai positif, ini dapat diartikan bahwa apabila persepsi kenyamanan naik 1 poin maka akan meningkatkan minat menggunakan internet banking sebesar 0,284 dengan indikasi variabel lain dianggap nol. Kelima, nilai koefisien regresi untuk variabel persepsi resiko (R) sebesar -0,403 dan bernilai negatif, ini dapat


(3)

8

diartikan bahwa apabila persepsi resiko naik 1 poin maka akan menurunkan minat menggunakan internet banking sebesar 0,403 dengan indikasi variabel lain dianggap nol. Terakhir, nilai koefisien regresi untuk variabel persepsi kepercayaan (Kp) sebesar 0,238 dan bernilai positif, ini dapat diartikan bahwa apabila persepsi kepercayaan naik 1 poin maka akan meningkatkan minat menggunakan internet banking sebesar 0,238 dengan indikasi variabel lain dianggap nol.

Hasil analisis uji t seperti yang tersaji pada Tabel 4 di atas diketahui bahwa nilai thitung untuk variabel persepsi kegunaan (Kg) sebesar 2,755 > ttable (1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,007 berarti lebih kecil dari 0,05. Artinya Ho ditolak dan H1 diterima bahwa persepsi kegunaan berpengaruh terhadap minat penggunaan Internet Banking.

Dari hasil analisis uji t pada Tabel 4 juga dapat diketahui nilai thitung untuk variabel persepsi kemudahan (Km) sebesar 6,856 > ttable (1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05. Artinya Ho ditolak dan H2 diterima bahwa persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat penggunaan Internet Banking.

Dari Tabel 4 juga dapat diketahui nilai thitung untuk variabel persepsi kenyamanan (Kn) sebesar 3,852 > ttable (1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05. Artinya Ho ditolak dan H3 diterima bahwa persepsi kenyamanan berpengaruh terhadap minat penggunaan Internet Banking.

Dari Tabel 4 juga dapat diketahui nilai thitung untuk variabel persepsi resiko (R) sebesar -3,723 > ttable (-1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05. Artinya Ho ditolak dan H4 diterima bahwa persepsi resiko berpengaruh terhadap minat penggunaan Internet Banking.

Dari Tabel 4 juga dapat diketahui nilai thitung untuk variabel kepercayaan (Kp) sebesar 3,008 > ttable (1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,003 berarti lebih kecil dari 0,05. Artinya Ho ditolak dan H5 diterima bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap minat penggunaan Internet Banking.

Berdasarkan tabel 4 di atas dapat diketahui hasil uji F diperoleh nilai F hitung sebesar 22,816 >Ftabel (2,31) dengan nilai signifikannya sebesar 0,000


(4)

9

pada tingkat signifikan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan variabel-variabel independen yang meliputi persepsi kegunaan, kemudahan, kenyamanan, resiko dan kepercayaan mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap minat penggunaan Internet Banking atau model regresi yang terbentuk fit untuk digunakan dalam analisis.

Berdasarkan hasil analisis seperti yang tersaji pada tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,524 yang berarti variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 52,4%. Hal ini berarti variabel-variabel independen meliputi persepsi kegunaan, kemudahan, kenyamanan, resiko dan kepercayaan mempengaruhi minat penggunaan Internet Banking sebesar 52,4% sedangkan sisanya sebesar 47,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Kenyamanan, Persepsi Resiko dan Kepercayaan Terhadap Minat Penggunaan Internet Banking (Studi Empiris pada Nasabah Bank BRI Kantor Unit Salatiga)”, maka diperoleh kesimpulan: Persepsi kegunaan berpengaruh terhadap penggunaan Internet Banking, sehingga H1 diterima kebenarannya. Hal ini terbukti dari nilai thitung untuk variabel persepsi kegunaan (Kg) sebesar 2,755 > ttable (1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,007 berarti lebih kecil dari 0,05; Persepsi kemudahan berpengaruh terhadap penggunaan Internet Banking, sehingga H2 diterima kebenarannya. Halini terbukti dari nilai thitung untuk variabel persepsi kemudahan (Km) sebesar 6,856 > ttable (1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05 Persepsi kenyamanan berpengaruh terhadap penggunaan Internet Banking, sehingga H3 diterima kebenarannya. Hal ini terbukti dari nilai thitung untuk variabel persepsi kenyamanan (Kn) sebesar 3,852 > ttable (1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05; Persepsi Resiko berpengaruh terhadap Penggunaan Internet Banking, sehingga H4 diterima kebenarannya. Hal ini terbukti dari nilai thitung untuk variabel persepsi resiko (R)


(5)

10

sebesar -3,723 > ttable (-1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 berarti lebih kecil dari 0,05;

Kepercayaan berpengaruh terhadap Penggunaan Internet Banking, sehingga H5 diterima kebenarannya. Hal ini terbukti dari nilai thitung untuk variabel kepercayaan (Kp) sebesar 3,008 > ttable (1,986) dengan nilai probabilitas sebesar 0,003 berarti lebih kecil dari 0,05. Artinya Ho ditolak dan H5 diterima bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap minat penggunaan Internet Banking.

Untuk Peneliti Selanjutnta, agar menambahkan variabel-variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap minat menggunakan internet banking seperti kemampuan akses, keamanan, computer self efficacy, ketersediaan fitur dan sebagainya dan diharapkan semakin memperluas obyek dan sampel penelitian, sehingga dapat dilakukan perbandingan dan diperoleh hasil lebih kompleks. Dapat menambahkan metode wawancara (indepth interview) secara langsung kepada responden agar responden memberikan jawaban dengan kesungguhan dan keseriusan, serta peneliti lebih terlibat dalam proses penelitian tersebut. Dan penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan faktor gender dan faktor tingkat pendidikan. Faktor gender karena faktor psikologis antara laki-laki dan perempuan berbeda sehingga dapat menentukan tingkat penggunaan internet-banking dimana perempuan lebih mudah berminat atau tertarik untuk menggunakan suatu produk yang baru. Faktor tingkat pendidikan karena mayoritas orang yang berpendidikan rendah tidak mengetahui cara menggunakan internet-banking.

DAFTAR PUSTAKA

Davis, F.D. (1986). “A Technology Acceptance Model for Empirically Testing New End - User Information Systems”: Theory and Resultsunpublished Doctoral Dissertation, Massachusetts Institute of Technology.

Farizi, Hadyan dan Syaefullah,MM,Akt. 2013. “ Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi Resiko, dan Kepercayaan terhadap Minat menggunakan Internet Banking”. Jurnal Akuntansi Universitas Brawijaya Malang.


(6)

11

Hamzah, Ardi (2009), Evaluasi Kesesuaian Model Keprilakuan dalam Penggunaan Teknologi Sistem Informasi di Indonesia, Seminar Nasional Aplikasi Sistem informasi dan sistem informasi dan teknologi informasi (SNATI). Yogyakarta, 20 Juni 2009

Irmadhani dan Mahendra Adhi Nugroho. 2011. “Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan,Persepsi Kemudahan Penggunaan dan Computer Self Eficacy, TerhadapPenggunaan Online Banking pada Mahasiswa S1

Fakultas EkonomiUniversitas Negeri Yogyakarta”. Jurnal Universitas

Negeri Yogyakarta.Vol.1No.3. pp. 1-20.

Koufaris, Marios dan Sosa, William Hampton. 2002. “Customer Trust Online: Examining The Role of The Experience with The Website”, CIS Working Paper Series, May 2002.

Polatoglu,V.N.andEkin,S.(2001) “An Empirical Investigation of the Turkis Consumers’s Acceptance of Internet Banking Services. International” Journal of Bank Marketing.Vol. 19(4), 156-165.

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung : Alfabeta

Tjini, dan Baridwan. 2013. “ Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, dan Persepsi kenyamanan terhadap minat menggunakan Internet Banking ”. Jurnal Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Manfaat Dan Kepercayaan Konsumen Dalam Bertransaksi Terhadap Pengaplikasian Layanan Jasa Mobile Banking (Studi Kasus Di Kota Medan)

20 105 100

Pengaruh Sikap, Persepsi Nilai, Dan Persepsi Peluang Keberhasilan Terhadap Keputusan Menyampaikan Keluhan Pada Bank Sumut Cabang Medan Iskandar Muda

0 23 89

PENGARUH PERSEPSI RISIKO, PERSEPSI MANFAAT, DAN PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN INTERNET BANKING TERHADAP KEPERCAYAAN NASABAH DALAM MENGGUNAKAN LAYANAN INTERNET BANKING DI BRI KCP TANJUNG AGUNG

13 100 67

View of PENGARUH PERSEPSI MANFAAT, KEMUDAHAN, KERUMITAN, DAN SIKAP PENGGUNAAN TERHADAP MINAT UNTUK MENGGUNAKAN ERP

0 3 15

PENGARUH PERSEPSI KEMUDAHAN PENGGUNAAN, PERSEPSI DAYA GUNA, PERSEPSI KEPERCAYAAN, DAN PERSEPSI MANFAAT TERHADAP MINAT NASABAH DALAM MENGGUNAAN E-MONEY PADA BANK BRI LAMONGAN

0 3 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PERSEPSI 1. Definisi Persepsi - Gambaran Persepsi Guru Terhadap Blended Learning Pada SMK Tritech Informatika Medan

0 0 12

D. DATA MENTAH PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS - Hubungan Persepsi Dukungan Organisasi Dengan Kesejahteraan Psikologis Di Kalangan Perawat

0 0 26

Kuesioner Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Manfaat Dan Kepercayaan Konsumen Dalam Bertransaksi Terhadap Pengaplikasian Layanan Jasa Mobile Banking Studi Kasus Di Kota Medan

0 1 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Teknologi Informasi - Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Manfaat Dan Kepercayaan Konsumen Dalam Bertransaksi Terhadap Pengaplikasian Layanan Jasa Mobile Banking (Studi Kasus Di Kota Medan)

1 1 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Manfaat Dan Kepercayaan Konsumen Dalam Bertransaksi Terhadap Pengaplikasian Layanan Jasa Mobile Banking (Studi Kasus Di Kota Medan)

0 0 11