PENDAHULUAN Peran Ranting ‘Aisyiyah Gedong Dalam Meningkatkan Pendidikan Akhlak Di Kelurahan Gedong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Periode 2010-2015.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama yang memberikan arti yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Islam memiliki dasar pokok yang menjadi pedoman bagi
kehidupan manusia yakni Al-Qur`an dan Hadits yang di dalamnya
menguraikan dengan jelas tentang moral atau akhlak dalam kegiatan manusia.
Akhlak dalam Islam merupakan salah satu aspek yang sangat penting.
Akhlak Islam dapat dikatakan sebagai akhlak yang Islami adalah akhlak
yang bersumber pada ajaran Allah dan Rasul-Nya. Akhlak Islami ini
merupakan amal perbuatan yang sifatnya terbuka sehingga dapat menjadi
indikator seseorang apakah seorang Muslim yang baik atau buruk 1. Hal ini
yang menjadi misi utama diutusnya

Nabi Muhammad Saw sebagaimana

disebutkan dalam hadits:

ِ ِ‫بعِثْتِ لُ َتمم َ َرم َِا أْلَ ا‬

ْ َ ََ
ُ ُ
Artinya:
Aku diutus untuk menyempurnakan keperibadian yang baik (HR.Malik)2.

1

Deden Makbuloh, Pendidikan Agama Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hlm.

2

Muhaimin dkk, Kawasan dan Wawasan Study Islam (Jakarta: Prenada Media, 2005),

139.
hlm. 264.

1

2


Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa tujuan utama diutusnya Nabi
Muhammad Saw hanyalah untuk membangun akhlak yang mulia atau
menciptakan manusia-manusia yang memiliki perilaku yang baik dan jujur.
Akhlak merupakan bentuk proyeksi dari amalan ihsan, yaitu sebagai puncak
kesempurnaan dari keimanan dan ke-Islaman seseorang3. Dengan kata lain
taqwa dan akhlak sangat erat kaitannya karena hakikat kemanusiaan yang
tertinggi dihadapan Allah adalah karena taqwanya, sedangkan dihadapan
sesama manusia karena akhlaknya. Untuk itu setiap manusia dituntut untuk
menjadikan dirinya dan lingkungannya sebagai individu yang memegang
teguh akhlak yang mulia.
Investasi akhlak yang baik dan budi pekerti yang luhur tidaklah terbatas
sebagaimana investasi harta. Apabila harta benda ada dalam genggaman
seseorang, ribuan orang yang lain akan merasa merana karena tidak
memilikinya. Bahkan Investasi harta dapat menimbulkan kemarahan dan
kebencian orang lain. Akan tetapi, investasi akhlak pasti menimbulkan
kesenangan dan kecintaan orang lain4.
Akhlak dalam agama Islam ialah suatu ilmu yang dipelajari di
dalamnya

tingkah


laku

manusia,

atau

sikap

hidup

manusia

(the

humanconduct) dalam pergaulan hidup5. Adapun perlunya dipelajari “sikap

hidup” manusia tersebut karena manusia adalah termasuk makhluk social atau
“zoonpoliticon” yakni makhluk berpolitik. Manusia tidak bisa hidup
menyendiri tanpa bantuan manusia yang lain. Oleh karena itu tingkah laku

3

Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hlm.51.
Deden Makbuloh, Pendidikan Agama Islam, hlm. 144.
5
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, hlm.51.
4

3

atau sikap manusia dalam pergaulan hidup menimbulkan suatu norma atau
akibat yang dapat menguntungkan atau merugikan. Norma-norma di dalam
akhlak disebut hukum budi yang bertugas menjelaskan mana yang benar dan
mana yang salah6.
Pendapat lainnya mengatakan akhlak adalah suatu sifat yang terpendam
dalam jiwa seseorang dan sifat itu akan timbul waktu ia betindak tanpa ia
merasa sulit (timbul dengan mudah). Akhlak seseorang merupakan sikap
seseorang yang dimanifestasikan ke dalam perbuatan. Suatu sikap yang
dimiliki seseorang dapat dikatakan sebagai akhlak seseorang, apabila hal itu
sudah menjadi kebiasaannya dan mudah dilakukannya. Misalnya seseorang

yang pemurah maka baginya memberikan sesuatu pada orang lain itu sudah
hal yang biasa, dalam memberi dia tidak akan banyak pertimbangan lagi7.
Mengingat pentingnya pendidikan akhlak bagi terciptanya kondisi
lingkungan yang harmonis, diperlukan upaya serius untuk menanamkan nilainilai tersebut secara intensif. Pendidikan akhlak berfungsi sebagai panduan
bagi manusia agar mampu memilih dan menentukan suatu perbuatan dan
selanjutnya menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk.
‘Aisyiyah adalah organisasi otonom Muhammadiyah. Organisasi ini
lahir sebagai pendukung usaha dakwah Muhammadiyah. Jika Muhammadiyah
lebih Fokus pada persoalan umum, ‘Aisyiyah lebih fokus pada masalah kaum
wanita. Tujuan awalnya adalah memberantas kebodohan dikalangan kaum
wanita sehingga mereka bisa maju, tidak tertinggal dengan kemajuan kaum
6
7

Ibid, hlm. 51.
Ibid, hlm. 10.

4

pria. Dari Organisasi sederhana kini ‘Aisyiyah sudah berkembang menjadi

Organisasi besar dan mampu bersaing dengan organisasi wanita lainnya.
Tujuan ‘Aisyiyah sejalan dengan tujuan Muhammadiyah yakni mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenarnya.
Dari hasil observasi yang dilakukan pada masyarakat Gedong terlihat
bahwa masih ada beberapa kendala yang dihadapi diantaranya: (a) belum
tertanamnya nilai-nilai keIslaman dalam kehidupan sehari-hari; (b) belum
menjadikan agama sebagai pedoman hidup, sehingga budaya meminum
minuman keras dan perjudian dianggap sebagai suatu kewajaran; (c)
kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam memahami adab berpakaian
sehingga banyak para muslimah yang belum menutup auratnya8.
Berdasarkan analisis diatas, solusi yang dapat dilakukan yakni dengan
memanfaatkan berbagai macam kekuatan yang dimiliki didukung dengan
berbagai peluang yang ada, maka ‘Aisyiyah sebagai organisasi yang peduli
terhadap pembinaan dan pendidikan akhlak dapat menghadapi kelemahan
sekaligus ancaman yang akan merusak akhlak generasi bangsa, khususnya
kaum muda Islam. Meningkatkan pengawasan terhadap program tersebut
berikut melakukan evaluasi sehingga program tersebut dapat berjalan secara
efektif dan efesien serta mendapatkan hasil yang maksimal.
Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian lebih lanjut dengan judul “Peran Ranting ‘Aisyiyah Gedong Dalam


8

Hasil observasi didukung oleh wawancara dengan ibu Sunarni, S.Ag selaku Ketua
Ranting ‘Aisyiyah Gedong tanggal 15 Januari 2015.

5

Meningkatkan Pendidikan Akhlak di Kelurahan Gedong Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Karanganyar Periode 2010-2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis uraikan di atas maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana
pelaksanaan

peran

Ranting

‘Aisyiyah


Gedong

dalam

meningkatkan

pendidikan Akhlak di masyarakat?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian

yang ingin

penulis

capai

yaitu untuk


mendeskripsikan peran ranting ‘Aisyiyah Gedong dalam meningkatkan
pendidikan akhlak pada masyarakat di Kelurahan Gedong Kecamatan
Karanganyar.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara
teoritik dan praktis:
a.

Secara teoritis, yaitu untuk menambah wawasan dan khasanah
keilmuan

mengenai

peran

ranting

‘Aisyiyah

Gedong


dalam

meningkatkan pendidikan Akhlak di masyarakat.
b.

Secara praktis, yaitu sebagai bahan pertimbangan bagi ranting
‘Aisyiyah Gedong dalam mengembangkan pendidikan Akhlak di
masyarakat serta dapat dijadikan bahan pertimbangan dan referensi
bagi penelitian sejenis.

Dokumen yang terkait

PERAN RANTING ‘AISYIYAH GEDONG DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AKHLAK DI KELURAHAN GEDONG KECAMATAN Peran Ranting ‘Aisyiyah Gedong Dalam Meningkatkan Pendidikan Akhlak Di Kelurahan Gedong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Periode 2010-2015.

0 8 17

PERAN RANTING ‘AISYIYAH GEDONG DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN AKHLAK DI KELURAHAN GEDONG KECAMATAN Peran Ranting ‘Aisyiyah Gedong Dalam Meningkatkan Pendidikan Akhlak Di Kelurahan Gedong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Periode 2010-2015.

0 6 17

LAMPIRAN-LAMPIRAN Peran Ranting ‘Aisyiyah Gedong Dalam Meningkatkan Pendidikan Akhlak Di Kelurahan Gedong Kecamatan Karanganyar Kabupaten Karanganyar Periode 2010-2015.

0 5 9

PERAN ‘AISYIYAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM DI RANTING MIRI DESA BULU KECAMATAN POLOKARTO Peran ‘Aisyiyah Dalam Meningkatkan Pendidikan Islam Di Ranting Miri Desa Bulu Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Periode 2011-2014.

0 2 12

PERAN ‘AISYIYAH DALAM MENINGKATKAN PENDIDIKAN ISLAM DI RANTING MIRI DESA BULU KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN Peran ‘Aisyiyah Dalam Meningkatkan Pendidikan Islam Di Ranting Miri Desa Bulu Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Periode 2011-2014.

0 2 20

PERAN RANTING AISYIYAH SANGKRAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI MASYARAKAT PERIODE 2010 -2015 Peran Ranting Aisyiyah Sangkrah Dalam Pengembangan Pendidikan Islam Di Masyarakat Periode 2010-2015.

0 1 13

PERAN RANTING AISYIYAH SANGKRAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM DI MASYARAKAT PERIODE 2010-2015 Peran Ranting Aisyiyah Sangkrah Dalam Pengembangan Pendidikan Islam Di Masyarakat Periode 2010-2015.

0 3 20

PERAN RANTING ‘AISYIYAH MAKAMHAJI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO PERIODE 2010- Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Periode 2010-2015 Dalam Meningkatkan Pendidikan Islam Di Masyarakat Makamhaji Tahun 2012/201

0 1 15

PENDAHULUAN Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Periode 2010-2015 Dalam Meningkatkan Pendidikan Islam Di Masyarakat Makamhaji Tahun 2012/2013.

0 1 17

PERAN RANTING ’AISYIYAH MAKAMHAJI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO PERIODE 2010 Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Periode 2010-2015 Dalam Meningkatkan Pendidikan Islam Di Masyarakat Makamhaji Tahun 2012/2013.

0 2 13