pelepasan hak atas tanah ditetapkan dengan Keputusan

BAB X PEMINDAHTANGANAN

Bagian Kesatu Bentuk-bentuk dan Persetujuan Pasal 52 1 Pemindahtanganan barang milik daerah sebagai tindak lanjut atas penghapusan dilakukan melalui : a.penjualan; b.tukar menukar; c.hibah; dan d.penyertaan modal pemerintah daerah. Pemindahtanganan barang milik daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 berupa tanah danatau bangunan ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD. Pemindahtanganan barang daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 selain tanah danatau bangunan yang bernilai lebih dari Rp 5.000.000.000 lima miliar rupiah ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD. 4 Pemindahtanganan barang milik daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 selain tanah danatau bangunan yang bernilai sampai dengan 5.000.000.000 lima miliar rupiah ditetapkan oleh Pengelola barang dengan persetujuan Kepala Daerah. Pasal 53 Usul untuk memperoleh persetujuan DPRD sebagaimana dimaksud Pasal 50 ayat 2 dan ayat 3 diajukan oleh Kepala Daerah. Pasal 54 1 Pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah danatau bangunan, tidak memerlukan persetujuan DPRD, apabila : a. sudah tidak sesuai lagi dengan tata ruang wilayah atau penataan kota; b.harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah disediakan dalam dokumen penganggaran; c.diperuntukkan bagi pegawai negeri; d.diperuntukkan bagi kepentingan umum; dan e.dikuasai negara berdasarkan keputusan pengadilan yang teiah berkekuatan hukum tetap danatau berdasarkan ketentuan perundang-undangan secara ekonomis tidak layak untuk dipertahankan status kepemiiikannya. 2 Pemindahtanganan barang mink daerah berupa tanah danatau bangunan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 ditetapkan oleh Pengelola barang dengan persetujuan Kepala Daerah. Pasal 55 1 Setiap pemindahtanganan terhadap barang milik daerah yang bertujuan untuk pengalihan atau pelepasan hak atas tanah dan atau bangunan yang dimiliki atau dikuasai oieh Pemerintah Daerah, dapat diproses dengan pertimbangan menguntungkan daerah dengan ketentuan :

a.pelepasan hak atas tanah ditetapkan dengan Keputusan

Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD; b.perhitungan perkiraan nilai tanah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus menguntungkan Pemerintah Daerah dengan memperhatikan Nilai Jual Obyek Pajak NJOP dan harga pasaran umum setempat sesuai dengan Peraturan Perundang- undangan yang berlaku. c.perhitungan nilai atau harga taksiran dilakukan oieh panitia peniiai dan penaksir harga yang dibentuk dengan Keputusan Kepala Daerah atau dapat dilakukan oieh lembaga independen bersertifikat dibidang penilaian aset. 2 Pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan atau bangunan melalui pelepasan hak dengan cam pembayaran ganti rugi. 3 Ketentuan sebagaimana dimaksud ayat 1 tidak berlaku bagi pelepasan hak atas tanah untuk kaviing perumahan pegawai negeri. 36 37 created with nitro professional download the free trial online at nitrondf fornnrnfessional Bagian Kedua Penjualan Pasal 56 1 Penjualan barang milik daerah sebagaimana dimaksud pada Pasal 52 ayat 1 huruf a dilaksanakan dengan pertirrrbangan : a.untuk optimalisasi barang daerah yang berlebih; b.secara ekonomis lebih menguntungkan bagi daerah apabila dijual; atau c.sebagai pelaksanaan ketentuan perundang-undangan. 2 Penjualan barang milik daerah dilakukan secara lelang, kecuali dalam hal-hal tertentu. dapat dijual 1 satu unit kepada pejabat yang bersangkutan setelah masa jabatannya berakhir sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan. 2.Kesempatan untuk membeli kendaraan sebagaimana dimaksud ayat 1 hanya 1 satu kali dalam tenggang waktu 10 sepuluh tahun. 3.Penjualan kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan ketentuan apabila sudah ada kendaraan pengganti dan tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas di daerah. Pasal 59 3 Pengecualian sebagaimana dimaksud dalam ayat 2, meliputi : a.barang daerah yang bersifat khusus; danatau b.barang daerah lainnya yang ditetapkan lebih lanjut oleh Pengelola barang. Pasal 57 Barang milik daerah yang dapat dijual sebagaimana dimaksud pada Pasal 56, meliputi : a. kendaraan dinas, meliputi : 1.kendaraan perorangan dinas; 2.kendaraan dinas operasional; dan 3.kendaraan dinas operasional khususlapangan. b. rumah dinas daerah, meliputi : 1.rumah dinas daerah golongan II yang telah diubah golongannya menjadi rumah dinas daerah golongan Ill; dan 2.rumah dinas daerah golongan Ill yang telah berumur 10 sepuluh tahun atau lebih. c. Aset lainnya Pasal 58 1 Kendaraan perorangan dinas sebagaimana dimaksud pada Pasal 55 huruf a angka 1, yang digunakan oleh Kepala Daerah danatau Wakil Kepala Daerah yang telah berumur 5 lima tahun atau lebih 1 Penjualan kendaraan sebagaimana dimaksud pada Pasal 56 ayat 1 ditetapkan berdasarican harga taksiran, fisik kendaraan dan harga umumpasaran yang berlaku. 2 Harga penjualan kendaraan perorangan dinas sebagaimana dimaksud pada Pasal 56 ayat 1 ditentukan sebagai berikut : a. kendaraan dinas perorangan yang telah berumur 5 lima tahun sampai 7 tujuhtahun, harga jual ditetapkan sebesar 40 empat puluh persen dari harga pasaran umum yang berlaku; b. kendaraan dinas pecorangan yang telah berumur 8 delapan tahun atau lebih, harga jual ditetapkan sebesar 20 dua puluh persen dari harga pasaran umum yang berlaku; c. dalam menentukan harga pasaran umum sebagaimana dimaksud huruf a clan huruf b, digunakan daftar harga jual kendaraan yang berlaku setempat dalam tahun bersangkutan. 3 Untuk melaksanakan penelitian atas kendaraan perorangan dinas yang akan dijual dibentuk panitia penjualan kendaraan perorangan dinas yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. 4 Hasil dari penelitian panitia penjualan kendaraan perorangan dinas sebagaimana dimaksud ayat 3 dituangkan dalam bentuk berita acara dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. C n, nitro professional 38 k 40 39 created with download the free trial online at nitrondf.romnrofp,innal Pasal 60 1. Kendaraan dinas operasional yang telah berumur 5 lima tahun lebih dan kendaraan dinas operasional khususlapangan yang telah berumur 10 sepuluh tahun atau lebih dan tidak efisien lagi bagi keperluan dinas dapat dihapus dari daftar inventaris barang milik daerah . 2. Untuk melaksanakan penelitian terhadap kendaraan yang akan dihapus sebagaimana dimaksud ayat 1 dibentuk panitia penghapusan yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. 3. Penghapusan kendaraan sebagaimana dimaksud ayat 1 dapat dilakukan dengan ketentuan apabila sudah ada kendaraan pengganti serta tidak mengganggu kelancaraan pelaksanaan tugas. 4. Hasil dari penelitian oleh panitia penghapusan sebagaimana dimaksud ayat 2 dituangkan dalam bentuk berita acara dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. Pasal 61 1 Penjualan sebagaimana dimaksud Pasal 57 huruf a angka 2 dan angka 3 dilakukan melalui pelelangan terbatas dengan melibatkan instansi terkait. 2 Yang berhak mengikuti pelelangan terbatas atas penjualan kendaraan dinas operasional dan kendaraan dinas operasional lapangankhusus sebagaimana dimaksud ayat 1 adalah a. Pejabatpegawai Negeri Sipil; b. Ketua dan Wakil Ketua DPRD. 3 Pejabatpegawai sebagaimana dimaksud ayat 2 huruf a adalah yang telah mempunyai masa kerja 10 sepuluh tahun, dan yang telah mempunyai masa bakti 5 lima tahun untuk Ketua dan Wakil Ketua,DPRD sebagaimana dimaksud ayat 2 huruf b. 4.Pejabatpegawai pemegang kendaraan atau yang lebih senior dan akan memasuki masa pensiun mendapat prioritas untuk mengikuti pelelangan terbatas. 5.Kesempatan untuk mengikuti pelelangan terbatas sebagaimana dimaksud ayat 2 hanya 1 sate kali dalam tenggang waktu 10 sepuluh tahun sejak pembeliannya yang pertama. 6.Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelelangan terbatas diatur dengan Peraturan Kepala Daerah. Pasal 62 1.Penghapusan sebagai tindak lanjut dari penjualan kendaraan sebagaimana dimaksud pada Pasal 56 huruf a dari daftar inventaris barang daerah, dilakukan setelah harga penjualan kendaraan dilunasi dan ditetapkan oleh Pengelola barang dengan persetujuan Kepala Daerah. 2.Pembayaran harga penjualan kendaraan sebagaimana dimaksud ayat 1 dibayar 30 tiga puluh persen dari harga yang telah ditetapkan sejak penandatanganan surat perjanjiankontrak jual bell. 3.Pembayaran harga penjualan kendaraan sebagaimana dimaksud ayat 1 dapat dilakukan sekaligus atau dapat diangsur paling lambat 3 tiga tahun sejak penandatanganan surat perjanjiankontrak jual bell. 4.Selama angsuran sisa pembayaran masih berjalan, tidak diperbolehkan melakukan tindakan menjual, menggadaikan dan atau memindahtangankan kendaraan tersebut kepada pihak lain. 5.Apabila ada biaya perbaikan selama 1 satu tahun terakhir atas kendaraan tersebut, maka biaya dimaksud harus dibayar lunas sekaligus oleh pembeli sebelum surat perjanjian ditandatangani. 40 41 • trial online CnL created with nitro professional Pasal 63 Bagi mereka yang tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagaimana dimaksud pada Pasal 61, pemerintah daerah dapat melakukan pembatalan secara sepihak atas pembelian kendaraan tersebut. Pasal 64 1 Penjualan rumah dinas daerah sebagaimana dimaksud pada Pasal 56 huruf b dengan memperhatikan penggo:ongannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. 2 Penggolongan rumah dinas daerah sebagaimana dimaksud ayat 1, terdiri dari : a.rumah dinas daerah golongan I rumah jabatan; b.rumah dinas daerah golongan II rumah instansi; dan c.rumah dinas daerah golongan III perumahan pegawai. 3 Rumah dinas daerah golongan I yang sudah tidak sesuai lagi dengan fungsinya sebagai akibat adanya perubahan struktur organisasi danatau sudah ada pengganti, dapat diubah statusnya menjadi rumah dinas daerah golongan II. 4 Rumah dinas daerah golongan II dapat diubah statusnya menjadi rumah dinas daerah golongan III, kecuali yang terletak disuatu kompleks perkantoran. 5 Rumah dinas daerah golongan II dapat diubah statusnya menjadi rumah dinas daerah golongan I untuk memenuhi kebutuhan rumah jabatan. 6 Penjualan rumah dinas daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut : a. rumah dinas daerah golongan II yang oleh Kepala Daerah telah diubah statusnya menjadi rumah dinas golongan III berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b.rumah dinas daerah golongan III yang telah berumur 10 sepuluh tahun atau lebih; c.pegawai yang dapat membeli adalah pegawai sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, sudah mempunyai masa kerja 10 sepuluh tahun atau lebih dan belum pernah membeli atau memperoleh rumah dengan cara apapun dari Pemerintah Daerah atau Pemerintah Pusat; d.pegawai yang dapat membeli adalah penghuni pemegang Surat Izin Penghunian SIP yang ditetapkan oleh Kepala Daerah; e.rumah dinas daerah dimaksud tidak dalam sengketa; dan f.rumah dinas daerah yang dibangun diatas tanah yang tidak dimilikidikuasai oleh Pemerintah Daerah, maka perolehan hak atas tanah harus diproses tersendiri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7 Yang befhak membeli rumah dinas daerah sebagaimana dimaksud ayat 1 adalah : a.pegawai Negeri; b.pensiunan pegawai negeri; c.jandaduda pegawai negeri; d.jandaduda pahlawan yang suamiisterinya dinyatakan sebagai pahlawan berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan; dan e.pejabat negaradaerah atau jandaduda pejabat negara daerah. Pasal 65 Dalam menetapkan harga penjualan rumah dinas daerah beserta ganti rugi atas tanahnya ditentukan sebagai berikut : a. nilai tanah ditetapkan berdasarkan Nilai Jual Objek Pajak NJOP yang berlaku pada waktu penjualan; 42 43 created with nitro professional download the free trial online at nitrondf fornnrnfessional b. nilai rumah ditetapkan berdasarkan nilai biaya yang dipergunakan pemerintah daerah pada waktu membangun rumah dimaksud dan harga penjualannya dikurangi penyusutan menurut umur bangunan rumah, dengan ketentuan : 1.2 dua persen setiap tahun untuk bangunan permanen; 2.4 empat parser setiap tahun untuk bangunan semi permanen; dan 3.10 sepuluh persen setiap tahun untuk bangunan darurat. c. harga penjualan ditetapkan sebesar 50 lima puluh persen dari harga taksiran nilai tanah dan nilai rumah sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b. Pasal 66 1.Harga rumah dinas daerah golongan Ill beserta atau tidak beserta tanahnya ditetapkan oleh Kepala Daerah berdasarkan harga taksiran dari penilaian yang dilakukan oleh panitia penilai dan penaksir harga yang dibentuk dengan Keputusan Kepala Daerah. 2.Pembayaran harga penjualan rumah sebagaimana dimaksud ayat 1 dilaksanakan dengan membayar sekaligus atau dapat diangsur dengan ketentuan angsuran pertama ditetapkan minimal 5 lima persen dari harga penjualan dan dibayar penuh pada saat penandatanganan surat perjanjiankontrak jual bell. 3.Pelunasan harga penjualan rumah daerah sebagaimana dimaksud ayat 1 dilaksanakan paling lambat 20 dua puluh tahun sejak ditandatanganinya surat perjanjiankontrak jual beli. 4.Selama angsuran sisa pembayaran masih berjalan, tidak diperbolehkan melakukan tindakan menjual, menggadaikan, menyewakan danatau memindahtangankan rumah tersebut kepada pihak lain. Pasal 67 1.Hasil penjualan barang daerah wajib disetor seluruhnya ke rekening kas umum daerah sebagai penerimaan daerah. 2.Bagi mereka yang telah melakukan perjanjian jual beli terhadap tanah dan atau rumah dinas daerah tetapi tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagaimana dimaksud pada Pasal 65 dapat dilakukan pemutusan sepihak oleh Pemerintah Daerah. Pasal 68 1.Penjualan asset lainnya dilaksanakan oleh pengelola setelah mendapat persetujuan Kepala Daerah 2.Hasil Penjualan asset lainnya disetor ke Kas Daerah. Bagian Ketiga Tukar Menukar Pasal 69 1 Tukar menukar barang milik daerah dilaksanakan dengan pertimbangan : a.memenuhi kebutuhan operasional penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai akibat pengembangan organisasi; b.menyatukan barangaset yang lokasinya terpencar untuk memudahkan koordinasi dan dalam rangka efisiensi; c.optimalisasi barang daerah; dan d.tidak tersedianya dana dalam APBD. 2 Tukar menukar barang milik daerah dapat dilakukan dengan : a.pemerintah pusat; b.antar pemerintah daerah; c.BUMD atau badan hukum milik pemerintah daerah lainnya; dan d.swasta. Pasal 70 1 Tukar menukar barang milik daerah dapat berupa : a.tanah danatau bangunan yang telah diserahkan oleh Kepala SKPD kepada Kepala Daerah melalui Pengelola; b.tanah danatau bangunan yang masih dipergunakan untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pengguna barang 44 45 created with nitro professional download the free trial online at nitrondf.romorofe•innal 49 created with nitro professional 48 download the free trial online at nitrondf.romnrofpssionaJ tetapi tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota; atau c. barang daerah selain tanah danatau bangunan. 2.Apabila terdapat selisih nilai lebih dalam tukar menukar barang daerah antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan antar pemerintah daerah, maka selisih nilai lebih dimaksud dapat dihibahkan. 3.Selisih nilai lebih yang dihibahkan sebagaimana dimaksud ayat 2, dituangkan dalam berita acara hibah. Bagian Keempat Hibah Pasal 71 1 Hibah barang milik daerah dilakukan dengan pertimbangan untuk kepentingan sosial, keagamaan, kemanusiaan,penyelenggaraan pemerintahan daerah dan kepada perseorangan yang berjasa pada pemerintah Daerah. 2 Hibah sebagaimana dimaksud ayat 1, harus memenuhi syarat sebagai berikut : a, bukan merupakan barang rahasia Daerah; b.bukan merupakan barang yang menguasai hajat hidup orang banyak: c.tidak digunakan lagi dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan daerah; dan d.barang milik daerah yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan sesuai yang tercantum dalam dokumen penganggaran. 3 Barang milik daerah berupa tanah danatau bangunan yang akan dihibahkan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan DPRD, kecuali tanah danatau bangunan sebagaimana dimaksud pada Pasal 54 ayat 1. 4 Barang milik daerah selain tanah danatau bangunan yang senilai sampai dengan Rp 5.000.000.000 lima miliar rupiah yang dihibahkan, dilaksanakan oleh Kepala Daerah tanpa melalui persetujuan DPRD. Bagian kelima Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Pasal 72 1 Penyertaan modal pemerintah daerah atas barang milik daerah dapat berupa : a. tanah danatau bangunan yang telah diserahkan kepada Kepala Daerah; b. tanah danatau bangunan yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk disertakan sebagai modal pemerintah daerah sesuai yang tercantum dalam dokumen penganggaran; danatau c. barang daerah selain tanah danatau bangunan, 2 Barang milik Daerah yang dijadikan sebagai penyertaan modal daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ditetapkan oleh Kepala daerah setelah mendapatkan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Penyertaan modal pemerintah daerah atas barang milik daerah dilakukan dalam rangka pendirian, pengembangan dan peningkatan kinerja BUMD atau badan hukum lainnya yang dimiliki daerah. Penyertaan modal pemerintah daerah sebagaimana dimaksud ayat 1 dilakukan dengan pertimbangan sebagai berikut : a.barang milik daerah yang dari awal pengadaannya sesuai dokumen penganggaran diperuntukan bagi BUMD atau badan hukum lainnya yang dimiliki daerah dalam rangka penyertaan modal; atau b.barang milik daerah lebih optimal apabila dikelola oleh BUMD atau badan hukum lainnya yang dimiliki daerah, baik yang sudah ada maupun yang akan dibentuk. 46 47 created with nitro professional download the free trial online at nitrondf fornnrnfessional 49 created with nitro professional 48 download the free trial online at nitrondf.romnrofpssionaJ Pasal 73 1. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penjualan, tukar menukar, hibah atas barang milik daerah diatur dengan Peraturan Kepala Daerah. 2. Tata cara penyertaan modal pemerintah daerah atas barang milik daerah untuk BUMD, Badan hukum lainnya dan Swasta diatur dengan Peraturan Daerah.

BAB XI PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN