Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Mencermati data diatas, produk yang dihasilkan dari kegiatan industri batik fraktal ini memiliki peluang pasar yang besar dalam perdagangan domestik
maupun global. Kegiatan Art Education bidang industri batik fraktal ini dilaksanakan sesuai dengan waktu luang masyarakat pengrajin batik setempat,
yang dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan di PKBM Taboo dengan alat dan bahan yang disediakan oleh pengelola sesuai kebutuhannya. Pemasaran
atau penjualan produk tersebut yaitu melalui kegiatan rutin pameran dan festival baik di lingkungan kampung kreatif yang mengundang banyak masyarakat
setempat maupun diluar kampung kreatif, serta melalui sosial media sehingga banyak para pengunjung dan turis asing yang tertarik pada produknya serta
mengajak bekerja sama. Dalam pelaksanaan suatu program maka diperlukan pengelolaan yang baik, sehingga pada saat penyelenggaraan program tersebut
berjalan dengan baik. Kemudian perencanaan dan pelaksanaannya dievaluasi sehingga dapat diketahui keberhasilan program dan dapat dijadikan umpan balik
untuk perbaikan serta pengembangan berikutnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian pada Lembaga PKBM Taboo Dago Pojok Bandung mengenai
“Penyelenggaraan Program Art Education Bidang Industri Batik Fraktal
Dalam Mengembangkan Kreativitas Masyarakat Pengrajin Batik ”.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan permasalahan yang berhasil diidentifikasi dari hasil dilapangan sebagai berikut :
1. Perencanaan kegiatan diawali dengan proses pelibatan pengelola, peserta dan
donator utama melalui diskusirapat pengambilan keputusan pembahasan rencana kegiatan.
2. Pada tahun 2013 program Art Education bidang industri batik fraktal mulai
dibentuk, program ini dilakukan untuk mengembangkan kreativitas masyarakat melalui kegiatan produksi guna mengembangkan hasil perolehan
keterampilan membatik sebelumnya, melatih kerja sama dengan peserta lain sehingga menciptaan produk yang unggul dan memiliki nilai jual.
3. Pelaksanaan kegiatan produksi batik fraktal dilaksanakan dibawah
pengawasan, bimbingan dan arahan tutor serta pihak penyelenggara program.
Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
4. Penyediaan sarana prasarana pada pelaksanaan kegiatan produksi disediakan
oleh pihak penyelenggara program yang mampu mendorong munculnya pengembangan kreativitas masyarakat pengrajin batik.
5. Adanya pembinaan, pengawasan dan pendampingan dari pihak penyelenggara
terhadap peserta pada kegiatan produksi sehingga membantu dalam pencapaian tujuan yaitu adanya pengembangan kreativitas.
6. Program Art Education bidang industri batik fraktal dilaksanakan secara rutin,
melibatkan berbagai pihak yang terlibat dan kegiatan-kegiatan yang terselenggara diikuti dengan antusiasme peserta.
7. Adanya kegiatan Art Education bidang industri batik fraktal ini, peserta bisa
mengaplikasikan dari apa yang mereka dapat selama mengikuti kegiatan produksi. Terdapat pengembangan kreativitas peserta yang ditunjukan dengan
keberanian mengungkapkan ide-ide baru dalam produksi dan berfikir kritis. Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : “Bagaimana penyelenggaraan program Art Education
bidang industri batik fraktal dalam mengembangkan kreativitas masyarakat pengrajin batik
?” Dari rumusan masalah di atas, selanjutnya disusun pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana proses penyelenggaraan program Art Education bidang industri
batik fraktal di PKBM Taboo dalam upaya mengembangkan kreativitas masyarakat pengrajin batik?
2. Bagaimana hasil pengembangan kreativitas yang diperoleh peserta setelah
mengikuti program Art Education bidang industri batik fraktal di PKBM Taboo Dago Pojok Kota Bandung?
3. Bagaimana dampak setelah mengikuti penyelenggaraan program Art
Education bidang industri batik fraktal di PKBM Dago Pojok Kota Bandung?
C. Tujuan Penelitian