Rumusan masalah S PLS 1100289 Chapter1

Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Mencermati data diatas, produk yang dihasilkan dari kegiatan industri batik fraktal ini memiliki peluang pasar yang besar dalam perdagangan domestik maupun global. Kegiatan Art Education bidang industri batik fraktal ini dilaksanakan sesuai dengan waktu luang masyarakat pengrajin batik setempat, yang dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan di PKBM Taboo dengan alat dan bahan yang disediakan oleh pengelola sesuai kebutuhannya. Pemasaran atau penjualan produk tersebut yaitu melalui kegiatan rutin pameran dan festival baik di lingkungan kampung kreatif yang mengundang banyak masyarakat setempat maupun diluar kampung kreatif, serta melalui sosial media sehingga banyak para pengunjung dan turis asing yang tertarik pada produknya serta mengajak bekerja sama. Dalam pelaksanaan suatu program maka diperlukan pengelolaan yang baik, sehingga pada saat penyelenggaraan program tersebut berjalan dengan baik. Kemudian perencanaan dan pelaksanaannya dievaluasi sehingga dapat diketahui keberhasilan program dan dapat dijadikan umpan balik untuk perbaikan serta pengembangan berikutnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada Lembaga PKBM Taboo Dago Pojok Bandung mengenai “Penyelenggaraan Program Art Education Bidang Industri Batik Fraktal Dalam Mengembangkan Kreativitas Masyarakat Pengrajin Batik ”.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan permasalahan yang berhasil diidentifikasi dari hasil dilapangan sebagai berikut : 1. Perencanaan kegiatan diawali dengan proses pelibatan pengelola, peserta dan donator utama melalui diskusirapat pengambilan keputusan pembahasan rencana kegiatan. 2. Pada tahun 2013 program Art Education bidang industri batik fraktal mulai dibentuk, program ini dilakukan untuk mengembangkan kreativitas masyarakat melalui kegiatan produksi guna mengembangkan hasil perolehan keterampilan membatik sebelumnya, melatih kerja sama dengan peserta lain sehingga menciptaan produk yang unggul dan memiliki nilai jual. 3. Pelaksanaan kegiatan produksi batik fraktal dilaksanakan dibawah pengawasan, bimbingan dan arahan tutor serta pihak penyelenggara program. Asri Novianti, 2015 PENYELENGGARAAN PROGRAM ART EDUCATION BIDANG INDUSTRI BATIK FRAKTAL DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MASYARAKAT PENGRAJIN BATIK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Penyediaan sarana prasarana pada pelaksanaan kegiatan produksi disediakan oleh pihak penyelenggara program yang mampu mendorong munculnya pengembangan kreativitas masyarakat pengrajin batik. 5. Adanya pembinaan, pengawasan dan pendampingan dari pihak penyelenggara terhadap peserta pada kegiatan produksi sehingga membantu dalam pencapaian tujuan yaitu adanya pengembangan kreativitas. 6. Program Art Education bidang industri batik fraktal dilaksanakan secara rutin, melibatkan berbagai pihak yang terlibat dan kegiatan-kegiatan yang terselenggara diikuti dengan antusiasme peserta. 7. Adanya kegiatan Art Education bidang industri batik fraktal ini, peserta bisa mengaplikasikan dari apa yang mereka dapat selama mengikuti kegiatan produksi. Terdapat pengembangan kreativitas peserta yang ditunjukan dengan keberanian mengungkapkan ide-ide baru dalam produksi dan berfikir kritis. Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana penyelenggaraan program Art Education bidang industri batik fraktal dalam mengembangkan kreativitas masyarakat pengrajin batik ?” Dari rumusan masalah di atas, selanjutnya disusun pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana proses penyelenggaraan program Art Education bidang industri batik fraktal di PKBM Taboo dalam upaya mengembangkan kreativitas masyarakat pengrajin batik? 2. Bagaimana hasil pengembangan kreativitas yang diperoleh peserta setelah mengikuti program Art Education bidang industri batik fraktal di PKBM Taboo Dago Pojok Kota Bandung? 3. Bagaimana dampak setelah mengikuti penyelenggaraan program Art Education bidang industri batik fraktal di PKBM Dago Pojok Kota Bandung?

C. Tujuan Penelitian