S PLS 1100289 Chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan kegiatan untuk mengetahui mengenai penyelenggaraan program Art Education bidang industri batik fraktal dalam mengembangkan kreativitas masyarakat pengrajin batik. Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan data yang dikumpulkan dalam bentuk deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (1975) (dalam Moleong 2012, hlm.4) metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif ini merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data melalui penelitian berdasarkan kondisi yang sebenarnya atau bersifat alamiah. Menurut Sugiyono (2009,hlm.1),

Metode penelitian kualitatif ini sering disebut juga metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitaif.

Maka dengan adanya hal tersebut, peneliti menggunakan penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan hasil penelitian mengenai penyelenggaraan program Art Education bidang industri batik fraktal dalam mengembangkan kreativits masyarakat pengrajin batik dengan perolehan data yang sebenarnya. Menurut Sugiyono (2014, hlm15), penelitian kualitatif adalah:

Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat indukif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Metode penelitian kualitatif dalam bentuk deskriptif ini dipilih karena peneliti dapat menggambarkan secara keseluruhan data yang diperoleh saat penelitian berlangsung tanpa memanipulasi atau mengada adakan data yang diperoleh oleh peneliti. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan dalam Sugiyono (2009,hlm.2) mengatakan bahwa kriteria data dalam penelitian kualitaif adalah


(2)

data yang pasti. Data yang pasti adalah data yang sebenarnya terjadi sebagaimana adanya, bukan data yang sekedar yang terlihat, terucap, tetapi data yang mengandung makna dibalik yang terlihat dan terucap tersebut.

B.Partisipan dan Tempat Penelitian

Peneliti akan melakukan penelitian terhadap masyarakat pengrajin batik Dago Pojok Kota Bandung dan penelitian ini dilakukan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Taboo. Subjek penelitian menurut arikunto (2000, hlm.116) mengemukakan bahwa subjek penelitian adalah benda, atau orang dan tempat dimana data yang dipermasalahkan dalam penelitian. Pada penelitian kualitatif subjek penelitian disebut dengan istilah informan, yaitu orang yang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.

Subjek penelitian pada penelitian kualitatif ditentukan secara “purposive sampling, menurut Sugiyono (2009, hlm. 53-54) adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek/situasi sosial yang diteliti.

Berdasarkan penjelasan diatas, subjek peneliti ini adalah seluruh komponen yang ada di PKBM Taboo Dago Pojok Bandung, baik itu pengelola, tutor maupun peserta yang terdaftar dalam program Art Education bidang industri batik fraktal. Subjek penelitian terdiri dari 1 orang pihak pengelola sebagai penyelenggara, 1 orang tutor serta 2 orang peserta yang terlibat dan aktif dalam program, sehingga jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 4 orang. C.Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2009, hlm.59), Dalam melakukan suatu penelitian kualitatif, yang menjadi instrument penelitian atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus “validasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan. Maka pada penelitian kualitatif ini peneliti sebagai human instrument, menurut Sugiyono (2009,hlm.60) mengatakan bahwa human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data,


(3)

melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan. Jadi dapat diatakan bahwa peneliti sebagai instrument kunci pada penelitian kualitatif ini. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif ini menggunakan triangulasi data (gabungan) yaitu data-data dikumpulan dengan berbagai teknik. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 62) mengemukakan bahwa :

Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengmpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan keempatnya.

Pengumpulan data penelitian kualitatif ini dilakukan pada kondisi yang alamiah, sumber data primer, teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi, wawancara yang mendalam, dokumentasi, dan triangulasi atau gabungan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui:

1. Teknik Observasi

Teknik observasi dalam penelitian ini menggunakan penelitian partisipan pasif. Menurut Sugiyono (2009, hlm.66) mengemukakan bahwa partisipan pasif (passive participation) : means the research is present at the scene of action but does not interact or participation, jadi dalam hal ini peneliti datang ditempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan observasi terhadap segala hal yang terdapat dalam program Art Education bidang industri batik fraktal dalam mengembangkan kreativitas masyarakat pengrajin batik, yang bertempat di Dago Pojok Bandung agar memperoleh data secara langsung dan lebih nyata. Dalam penelitian ini peneliti akan melakukan observasi dan menjadi observer saat program sedang berlangsung, peneliti melihat bagaimana penyelenggaraan program Art Education bidang industri batik fraktal, hasil yang diperoleh peserta serta dampak dari mengikuti kegiatan ini.


(4)

Pelaksanaan observasi minggu ke 3 bulan Agustus, adapun yang menjadi objek daripada observasi ini adalah masyarakat (peserta), para pengelola dan tutor dari program Art Education dan aktitivitas yang dilakukan dalam program.

Tabel 3.1 Jadwal Observasi

No Hari, tanggal Sumber Data Aspek yang

diteliti

Lama pengamatan 1 Sabtu, 15 Agustus

2015

Pengelola, Tutor dan peserta

Persiapan penyelenggaran program Art Education

Bidang industri batik fraktal (produksi batik fraktal)

09.00-17.00

2 Minggu, 16 Agustus 2015

Tutor dan Peserta

Pelaksanaan Program Art Education

Bidang industri batik fraktal (produksi)

09.00-17.00

3 Sabtu, 22 Agustus 2015

Peserta dan tutor

Pelaksanaan Program Art Education Bidalang

industri batik fraktal

(produksi)

09.00-15.00

4 Minggu, 23 Agustus 2015

Peserta dan tutor

Pelaksanaan Program Art Education Bidalang


(5)

No Hari, tanggal Sumber Data Aspek yang diteliti

Lama pengamatan industri batik

fraktal (produksi) 5. Senin, 24 Agustus

2015

Dokumentasi hasil kegiatan, pihak

penyelenggara program, dan tutor

Unsur-unsur dalam program Art Education Bidang industri batik fraktal yang

diselenggarakan (pedoman observasi terlampir)

10.00-12.00

2. Teknik Wawancara

Menurut Esterberg (Sugiyono 2009, hlm. 72) Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam melakuan kegiatan wawancara untuk memperoleh data, peneliti harus menyiapkan intrumen sebagai pedoman wawancara. Wawancara ini dilakukan untuk memperoleh data yang tidak bisa diperoleh atau ditemukan melalui observasi. Dalam penelitian kualitaif ini, peneliti menggabungkan teknik penelitian observasi dengan wawancara mendalam. Wawancara dilakukan dengan wawancara terstruktur yaitu responden menjawab setiap pertanyaan yang telah disusun oleh peneliti dan peneliti telah mengetahui informasi yang kan diperoleh.

Dengan adanya hal tersebut, maka peneliti harus menyiapkan berupa pedoman wawancara guna memperoleh informasi. Menurut Sugiyono (2009,hlm. 73) dalam melalukan wawancara, selain harus membawa instrument sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat


(6)

bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.

Metode ini dilakukan guna memperoleh data yang jelas dan nyata mengenai pengelolaan, hasil kegiatan, dan dampak program Art Education bidang industri batik fraktal dalam upaya mengembangkan kreativitas masyarakat pengrajin batik. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara dengan 1 orang pihak pengelola,1 Orang tutor, dan perwakilan 2 peserta. Waktu pelaksanaan wawancara dilaksanakan pada akhir bulan Agustus 2014 di PKBM Taboo Dago Pojok Selama 1 minggu.

Tabel 3.2 Jadwal Wawancara No Hari/ Tanggal Sumber

Data Aspek yang diteliti

Waktu Wawancara 1 Rabu, 26

Agustus 2015

Pengelola dan tutor

1.Identitas informan 2.Profil lembaga PKBM

14.00-16.30

2. Sabtu, 29 Agutus 2015

Pengelola dan tutor

a. Penyelenggaraan

program Art Education bidang industri batik fraktal.

b. a. Perencanaan program, c. b. Pelaksanaan program d. b. Evaluasi program

13.00-17.15

3 Minggu, 30 Agutus 2015

Pengelola 1.Hasil pengembangan kreativitas yang diperoleh peserta setelah mengikuti program.

a.Pribadi kreatif b.Press (dorongan) c.Proses kreatif d.Produk kreatif

2.Dampak setelah


(7)

No Hari/ Tanggal Sumber

Data Aspek yang diteliti

Waktu Wawancara mengikuti program

a. Saling

membelajarkan b. Peningkatan

pendapatan

c. Pemasaran produk 2 Senin, 31

Agutus 2015

Tutor 1. Hasil pengembangan kreativitas yang diperoleh peserta setelah mengikuti program.

a. Pribadi kreatif b. Press (dorongan) c. Proses kreatif d. Produk kreatif 2. Dampak setelah

mengikuti program a. Saling

membelajarkan b. Peningkatan

pendapatan

c. Pemasaran produk

10.00-14.30

5. Rabu, 2 September 2015

Peserta (P1) 1. Identitas informan 2. Penyelenggaraan

program Art

Education bidang industri batik fraktal.

a. Perencanaan program, b. Pelaksanaan


(8)

No Hari/ Tanggal Sumber

Data Aspek yang diteliti

Waktu Wawancara program

c. Evaluasi program 6. Kamis, 3

September 2015

Peserta (P1) 1. Hasil perkembangan kreativitas yang diperoleh peserta setelah mengikuti program.

a. Pribadi kreatif b. Press (dorongan) c. Proses kreatif d. Produk kreatif 2. Dampak setelah

mengikuti program a. Saling

membelajarkan b. Peningkatan

pendapatan

c. Pemasaran produk

10.30-14.00

7. Sabtu, 5 September 2015

Peserta (P2) 1. Identitas informan 2. Penyelenggaraan

program Art

Education bidang industri batik fraktal.

a. Perencanaan program, b. Pelaksanaan

program

c. Evaluasi program

11.00-13.30

8 Minggu, 6 September

Peserta (P2) 1. Hasil perkembangan kreativitas yang


(9)

No Hari/ Tanggal Sumber

Data Aspek yang diteliti

Waktu Wawancara

2015 diperoleh peserta

setelah mengikuti program.

a. Pribadi kreatif b. Press (dorongan) c. Proses kreatif d. Produk kreatif 2. Dampak setelah

mengikuti program a. Saling

membelajarkan b. Peningkatan

pendapatan

c. Pemasaran produk

3. Teknik Dokumentasi

Sugiyono (2009, hlm.82) mengemukakan bahwa Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi ini meruapakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk pengumpulan data yang mengahasilkan catatan-catatan penting dari lembaga yang berhubungan dengan penelitian sehingga dapat diperoleh data yang sah, dan bukan berdasarkan pemikiran. Pada teknik pengumpulan data studi dokumentasi ini peneliti mengumpulkan data yang berupa foto kegiatan, hasil karya/produk dari kegiatan, jadwal kegiatan, jadwal piket harian, daftar hadir, profil lembaga dll yang berhubungan dengan permasalahan dari pihak pengelola program agar mendapatkan dapa yang sah dan bukan berdasarkan pemikiran.

4. Triangulasi

Menurut Sugiyono (2009, hlm.83) dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat


(10)

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dalam teknik triangulasi ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Dan triangulasi sumber yaitu untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.

D. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan (Sugiyono 2009, hlm.88) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan dilapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Dengan adanya hal tersebut, peneliti melalukan analisis data dan dengan meyususunnya secara beraturan atau sistematis yang telah diperoleh melalui wawancara, observasi, studi dokumenasi dan triangulasi data selama penelitian berlangsung guna memperoleh data yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan,Menurut Sugiyono (2009, hlm.89):

Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori. Analisis data kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution (1988)

dalam Sugiyono (2009, hlm.89) menyatakan “ Analisis telah mulai sejak

merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungin, teori yang grounded “. Namun dalam peneliian kualitatif analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.


(11)

Menurut Sugiyono (2009, hlm.90) mengemukakan bahwa analisis data kualitatif sebelum masuk penelitian lapangan, analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah penelitian masuk dan selama di lapagan. Peneliti melakukan analisis terhadap data hasil studi pendahuluan ke PKBM Taboo mengenai program Art Education untuk memperoleh data sementara untuk menentukan fokus masalah.

2. Analisis selama di lapangan

Menurut Sugiyono (2009, hlm.92) mengemukakan bahwa Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang di wawancarai.

Menurut konsep Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2009,

hlm.91), mengemukakan bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga

datanya sudah jenuh”. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification..

a) Reduksi data,

Setelah melakukan penelitian dilapangan, maka peneliti akan memperoleh jumlah data yang banyak sehingga peneliti harus menganalisis data dengan cara mereduksi. Seperti halnya menurut Sugiyono (2009, hlm.92) semakin lama peneliti kelapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 92). Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Pada tahap ini peneliti mengolah dan memilih hasil pengumpulan data sehingga dapat diketahui hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian dan hasil yang


(12)

tidak sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu peneliti meringkas secara sistematis sehingga dapat diketahui pokok-pokok permasalahan yang penting. Data-data yang direduksi terdiri dari hasil wawancara, observsi, studi dokumentasi yang berkaitan dengan fokus penelitian.

b)Data Display (penyajian data)

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 95) dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejeninya. Sedangkan menurut Miles dan Huberman (Sugiyono 2009,hlm.95) menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks bersifat naratif, dan disarankan dalam melakukan display data selain dengan teks naratif juga dapat berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart.

Maka pada tahap ini peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap subpokok permasalahan untuk memudahkan memperoleh kesimpulan dari lapangan, maka dibuat matrik atau bagan. Matriks sangat berguna untuk melihat hubungan antara data. Kode digunakan agar data yang banyak dapat dikendalikan. c) Conclusion drawing (verification)

Tahap akhir pada analisis data adalah penarikan kesimpulan, seperti yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman (Sugiyono 2009, hlm.99) langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pada kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut.

Menurut Sugiyono (2009, hlm.99) kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Pada penelitian kualitatif, kesimpulan yang diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang dibuat peneliti.


(13)

E.Definisi Operasional

Untuk menjaga terjadinya kekeliruan dalam menafsirkan istilah-istilah dari pembahasan penelitian, maka peneliti memberikan batasan istilah definisi agar sesuai dengan apa yang dimaksud, yaitu sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan menurut Sudjana (1992, hlm. 9) penyelenggaraan pendidikan luar sekolah adalah sesuatu kegiatan yang dilaksanakan dalam pendidikan luar sekolah dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

2. Program Art Education bidang industri batik fraktal ini merupakan suatu kegiatan kecakapan hidup yang dipersiapkan oleh PKBM Taboo. Kegiatan ini sebagai wadah untuk pengembangan potensi dan kreativitas masyarakat pengrajin batik melalui keterampilan pembuatan batik fraktal yang sudah berkembang menjadi industri di daerah Dago Pojok Bandung. Selain itu kegiatan ini mampu mendorong masyarakat pengrajin batik untuk mengembangkan kreativitas yang muncul melalui kegiatan produksi sehingga menghasilkan produk yang memiliki ciri khas serta nilai jual yang memberikan dampak adanya kegiatan wirausaha, saling membantu, dan perolehan peningkatan pendapatan dari hasil penjualan produk

3. Kreativitas sebagaimana disebutkan oleh Roger (Munandar 2012,hlm.18) menekankan bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktulisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang, dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme. Kreativitas dalam penelitian ini adalah adanya dorongan untuk berkembang dan menggali potensi sehingga /peserta memiliki kemampuan dalam membuat serta mengkreasikan batik fraktal menjadi produk yang kreatif/inovatif berdasarkan hasil pemikirannya sendiri.

4. Masyarakat menurut KBBI merupakan sejumlah manusia dalam arti yang seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang merek anggap sama. Masyarakat pada penelitian ini adalah pengrajin batik/peserta program Art Education bidang industri batik fraktal. (kbbi.web.id/masyarakat)


(1)

No Hari/ Tanggal Sumber

Data Aspek yang diteliti

Waktu Wawancara

program

c. Evaluasi program 6. Kamis, 3

September 2015

Peserta (P1) 1. Hasil perkembangan kreativitas yang diperoleh peserta setelah mengikuti program.

a. Pribadi kreatif b. Press (dorongan) c. Proses kreatif d. Produk kreatif 2. Dampak setelah

mengikuti program a. Saling

membelajarkan b. Peningkatan

pendapatan

c. Pemasaran produk

10.30-14.00

7. Sabtu, 5 September 2015

Peserta (P2) 1. Identitas informan 2. Penyelenggaraan

program Art

Education bidang industri batik fraktal.

a. Perencanaan program, b. Pelaksanaan

program

c. Evaluasi program

11.00-13.30

8 Minggu, 6 September

Peserta (P2) 1. Hasil perkembangan kreativitas yang


(2)

No Hari/ Tanggal Sumber

Data Aspek yang diteliti

Waktu Wawancara

2015 diperoleh peserta

setelah mengikuti program.

a. Pribadi kreatif b. Press (dorongan) c. Proses kreatif d. Produk kreatif 2. Dampak setelah

mengikuti program a. Saling

membelajarkan b. Peningkatan

pendapatan

c. Pemasaran produk

3. Teknik Dokumentasi

Sugiyono (2009, hlm.82) mengemukakan bahwa Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Teknik pengumpulan data melalui dokumentasi ini meruapakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk pengumpulan data yang mengahasilkan catatan-catatan penting dari lembaga yang berhubungan dengan penelitian sehingga dapat diperoleh data yang sah, dan bukan berdasarkan pemikiran. Pada teknik pengumpulan data studi dokumentasi ini peneliti mengumpulkan data yang berupa foto kegiatan, hasil karya/produk dari kegiatan, jadwal kegiatan, jadwal piket harian, daftar hadir, profil lembaga dll yang berhubungan dengan permasalahan dari pihak pengelola program agar mendapatkan dapa yang sah dan bukan berdasarkan pemikiran.

4. Triangulasi

Menurut Sugiyono (2009, hlm.83) dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat


(3)

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dalam teknik triangulasi ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipasi pasif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Dan triangulasi sumber yaitu untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.

D. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan (Sugiyono 2009, hlm.88) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan dilapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Dengan adanya hal tersebut, peneliti melalukan analisis data dan dengan meyususunnya secara beraturan atau sistematis yang telah diperoleh melalui wawancara, observasi, studi dokumenasi dan triangulasi data selama penelitian berlangsung guna memperoleh data yang diinginkan dan sesuai dengan tujuan,Menurut Sugiyono (2009, hlm.89):

Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori. Analisis data kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution (1988) dalam Sugiyono (2009, hlm.89) menyatakan “ Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungin, teori yang grounded“.

Namun dalam peneliian kualitatif analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.


(4)

Menurut Sugiyono (2009, hlm.90) mengemukakan bahwa analisis data kualitatif sebelum masuk penelitian lapangan, analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah penelitian masuk dan selama di lapagan. Peneliti melakukan analisis terhadap data hasil studi pendahuluan ke PKBM Taboo mengenai program Art Education untuk memperoleh data sementara untuk menentukan fokus masalah.

2. Analisis selama di lapangan

Menurut Sugiyono (2009, hlm.92) mengemukakan bahwa Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang di wawancarai.

Menurut konsep Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2009, hlm.91), mengemukakan bahwa “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification..

a) Reduksi data,

Setelah melakukan penelitian dilapangan, maka peneliti akan memperoleh jumlah data yang banyak sehingga peneliti harus menganalisis data dengan cara mereduksi. Seperti halnya menurut Sugiyono (2009, hlm.92) semakin lama peneliti kelapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 92). Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Pada tahap ini peneliti mengolah dan memilih hasil pengumpulan data sehingga dapat diketahui hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian dan hasil yang


(5)

tidak sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu peneliti meringkas secara sistematis sehingga dapat diketahui pokok-pokok permasalahan yang penting. Data-data yang direduksi terdiri dari hasil wawancara, observsi, studi dokumentasi yang berkaitan dengan fokus penelitian.

b)Data Display (penyajian data)

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 95) dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart, dan sejeninya. Sedangkan menurut Miles dan Huberman (Sugiyono 2009,hlm.95) menyatakan yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks bersifat naratif, dan disarankan dalam melakukan display data selain dengan teks naratif juga dapat berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart.

Maka pada tahap ini peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada setiap subpokok permasalahan untuk memudahkan memperoleh kesimpulan dari lapangan, maka dibuat matrik atau bagan. Matriks sangat berguna untuk melihat hubungan antara data. Kode digunakan agar data yang banyak dapat dikendalikan. c) Conclusion drawing (verification)

Tahap akhir pada analisis data adalah penarikan kesimpulan, seperti yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman (Sugiyono 2009, hlm.99) langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Pada kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau perbedaan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan jalan membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian tersebut.

Menurut Sugiyono (2009, hlm.99) kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Pada penelitian kualitatif, kesimpulan yang diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang dibuat peneliti.


(6)

E.Definisi Operasional

Untuk menjaga terjadinya kekeliruan dalam menafsirkan istilah-istilah dari pembahasan penelitian, maka peneliti memberikan batasan istilah definisi agar sesuai dengan apa yang dimaksud, yaitu sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan menurut Sudjana (1992, hlm. 9) penyelenggaraan pendidikan luar sekolah adalah sesuatu kegiatan yang dilaksanakan dalam pendidikan luar sekolah dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

2. Program Art Education bidang industri batik fraktal ini merupakan suatu kegiatan kecakapan hidup yang dipersiapkan oleh PKBM Taboo. Kegiatan ini sebagai wadah untuk pengembangan potensi dan kreativitas masyarakat pengrajin batik melalui keterampilan pembuatan batik fraktal yang sudah berkembang menjadi industri di daerah Dago Pojok Bandung. Selain itu kegiatan ini mampu mendorong masyarakat pengrajin batik untuk mengembangkan kreativitas yang muncul melalui kegiatan produksi sehingga menghasilkan produk yang memiliki ciri khas serta nilai jual yang memberikan dampak adanya kegiatan wirausaha, saling membantu, dan perolehan peningkatan pendapatan dari hasil penjualan produk

3. Kreativitas sebagaimana disebutkan oleh Roger (Munandar 2012,hlm.18) menekankan bahwa sumber dari kreativitas adalah kecenderungan untuk mengaktulisasikan diri, mewujudkan potensi, dorongan untuk berkembang, dan menjadi matang, kecenderungan untuk mengekspresikan dan mengaktifkan semua kemampuan organisme. Kreativitas dalam penelitian ini adalah adanya dorongan untuk berkembang dan menggali potensi sehingga /peserta memiliki kemampuan dalam membuat serta mengkreasikan batik fraktal menjadi produk yang kreatif/inovatif berdasarkan hasil pemikirannya sendiri.

4. Masyarakat menurut KBBI merupakan sejumlah manusia dalam arti yang seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang merek anggap sama. Masyarakat pada penelitian ini adalah pengrajin batik/peserta program Art Education bidang industri batik fraktal. (kbbi.web.id/masyarakat)