PendekatanPenelitian BahanHukumyangDigunakan i6841RsbAX struktur dan kelembagaan dprd penguatan peran dpd melalui kerja sama dengan dprd unand

Dengan sifat deskriptif dan bentuknya yang preskriptif, maka upaya untuk memberikan gambaran atau merumuskan masalah sesuai dengan fakta yang dilakukan secara kritis dalam penelitian ini, akan disertai pula dengan telaah terhadap beberapa sistem Pemilu yang ada. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat mengungkap sistem Pemilu mana yang paling tepat dan sesuaidengangagasankedaulatanrakyatyangdianutUUD1945.

2. PendekatanPenelitian

Penelitianinimenggunakanbeberapapendekatansebagaiberikutini. a. PendekatanperundangLundanganstatuteapproach Pendekatan peraturan perundangLundangan merupakan keharusan dalam sebuah penelitian hukum normatif. Pendekatan ini digunakan untuk mempelajari konsistensi dan kesesuaian antara suatu undangLundang dengan undangLundang lainnya. 24 Dalam penelitian ini aturanLaturan yang mengatur tentang sistem Pemilu akan dipelajari konsistensinya terhadap gagasankedaulatanrakyat. b. Pendekatankonseptualconceptualapproach Pendekatan perundangLundangan saja belum cukup untuk mendapatkan jawaban yang lebih komprehensif. Oleh karenanya, juga dibutuhkan penggunakan pendekatan konseptual. Dengan menggunakan pendekatan yang beranjak dari pandanganLpandangan dan doktrinLdoktrin yang berkembang dibidang ilmu hukum, 25 khususnya berkenaan dengan kedaulatan rakyat, maka diharapkan akan terbangun suatu argumentasi hukumdalammenjawabpersoalanyanditeliti. c. PendekatanPerbandingancomparativeapproach Pendekatan ini digunakan dengan cara membandingkan lembaga perwakilan yang ada di Indonesia dengan lembaga perwakilan dari beberapanegara.

3. BahanHukumyangDigunakan

24 Ibid. hlm. 93 25 Ibid. hlm. 95 Penelitian hukum normatif dinamakan dengan demikian adalah karena penelitian tersebut dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunderbelaka. 26 Datasekundertersebutadalahsebagaiberikutini.

a. BahanHbahanHukum

Dalam penelitian hukum, data sekunder mencakup : bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. 27 BahanLbahan hukum diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Sesuai denganklasifikasidiatas,bahanLbahanhukumdalampenelitianiniadalah: BahanHukumPrimer DalampenelitianiniakandigunakanperaturanperundangLundangan sebagaiberikut: 1. UndangLUndangDasarNegaraRepublikIndonesiaTahun1945; 2. UndangLUndangnomor32Tahun2004tentangPemerintahanDaerah; 3. UndangLUndang Nomor 22 Tahun 2003 Tentang Susunan dan KedudukanMPR,DPR,DPDdanDPRD; 4. UndangLUndangNomor27Tahun2009TentangMPR,DPR,DPDdan DPRD; 5. PeraturanTataTertib,DPR,DPDdanDPRD. BahanHukumSekunder Bahanhukumsekunderakandigunakanuntukmenunjangpenelitian inisepanjangrelevandenganpersoalankelembagaanDPDdanDPRD. BahanHukumTersier Merupakan bahan hukum yang digunakan untuk memberikan penjelasanterhadapbahanhukumprimermaupunbahanhukumsekunder.

b. BahanNonHHukum

26 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Op.cit, hlm. 13 27 Ibid. Sekalipun penelitian ini adalah normatif di mana lebih menitikberatkan pada bahan hukum, namun penelitian ini juga akan menggunakan bahanLbahan nonLhukum. Sebab, harus disadari bahwa hukum mungkin juga dapat ditemukan dalam bahanLbahan non hukum, 28 apalagi dengan wilayah kajian Hukum Tata Negara yang sulit untuk melepaskannya dari disiplin di luar ilmu hukum. Ditambah lagi bahwa telaahyangdilakukancenderungberadapadahalLhalyangbersifatfilosofis. Oleh karena itu, penelitian ini juga akan menggunakan bahan nonLhukum yang diperoleh dari publikasiLpublikasi yang berhubungan dengan tema dansubstansiyangdikupasdalampenelitian.

4. CaraMencariBahanHukum