Keracunan Kadmium Pada Hewan Percobaan Tikus Putih (Rats), Studi Literatur Dan Percobaan Pendahuluan

Ku persembahkan untuk Bapak (alm),
Ibu, Abang, Kakak, Adik-Adikku dan
Isteriku serta Ernawaty dan Rayme
Herlana yang ku cintai •••••••••••

'''"'.;

,

.,

"

KERACUNAN KADMIUM PADA HEWAN PERCOBAAN TIKUS PUTIH
(RATS). STUm lITERATUR DAN PERCOBAAN PENDAHULUAN

Oleh
MECHOR BIN JUINIS
B. 17 1072

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

INSTITUT PERTANIAN eOGOR
1 51 6

5

(

, .

SUMMARYi:

.'IiII'

MECHOR BIN JUINIS, 1985. Cadmium Toxicity in White
Rats, Literature Study and Introductionary Experiment.
A Script in the Faculty of Veterinary Medicines, Bogor
Institute of Agriculture.
Adviser

Drs. Harnowo Permadi


Member

Drs. Bambang Kiranadi, M.Sc

Cadmium is considered to be a hazardous heavy metal.
In industry cadmium is need as material whereas in the environment it is regards as' pollutant. Cadmium affects
body's organs such as kidney, ャゥセイ@
and the haematopoitic
system.
Sources of cadmium related to health is the environment. It is mainly found in volcanic emmisions, extraction from soils by plants, rocks, diffusals from mines,
metal productions, metal usages, combustion of coals and
other form of combustion.
The absorption mechanism in the animals' body is
through the gastrointestinal tract as much as ) to 6 percents and the respiratory tract as much as 10 to 50 percents. The rates of absorption may reach up to 10 percents
when protein and calcium deficient diets were given. Absorption through the respiratory tract mainly depends on
particles size and chemical form of cadmium in the lungs.
In the body, cadmium is transported by blood. To the
blood itself, cadmium ゥョエ・イヲセウ@
with iron binding, naemoglobin synthesis and shorten the life of eritrocytes, thus

causing anaemia.
As one of the target organ, liver suffer mucn damages
due to the cytotoxic and hepatotoxic effect of cadmium.
Earlier damages are swelling of hepatocytes and parenchym
which ends up with necrOSlS and cirrhosis. As its defence
effort, liver synthesizes metallothioneln lMT) to bind
with cadmium forming CdMT complex.
Another organ that suffer qUite serious damages lS
the kidney. When the CdMT complex formed in the liver
reach the Kidney, it is breakdown by proteolytic enzymes
in the tubules. Due to the hlgh affim ty of cadmium to
protein espescially MT, after being breakdown cadmium is
oind to MT again, thus the accumulation of cadmium occurs
causing necrosis that ends up wlth chronic nephritis.
Due to the effects of cadmium on the body's organs
either at celluler level or enzymatic level, the growth of
body weight is enhance.
.
Therapy might be probable in two ways, that is simptomatis by supplementing the diets with Zn and Fe, and
causalls by using antidotes such as Complexon IV, DTPA'b=_

T'rHA, DMSA, DMl'S and .BAL.

RINGKASAN
MECHOR BIN J.UINIS, 1985. Keracunan Kadmium pada
Hewan Percobaan Tikus Putih (Rats) Studi Literatur dan
Percobaan Pendahuluan. Skripsi Fakultas Kedokteran Hewan,
Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama

Drs.
Harnowo Permadi
.

Pembimbing Anggota

Drs. Bambang Kiranadi, M.Se

\

Kadmium tergolong sebagai logam berat yang sangat berbahaya. Dalam industri kadmium merupakan bahan sedang dalam lingkungan sebagai peneemar. Kadmium mempengaruhi berbagai organ tubuh antara lain ginjal, hati dan sistem hematopoitikus.

Sebagai sumber kadmium da.lam kaitannya dengan kesehatan adalah lingkungan. Kadmium antara lain terdapat dalam
buangan gunung api, ekstraksi dari tanah oleh tumbuhan,
batu-batuan, pembuangan dari pertambangan, produksi logam,
penggunaan logam, pembakaran batubara dan lain-lain pembakaran.
Mekanisme penye"apan dalam tubuh hewan adalah melalui
saluran peneernaan 5·sampai 6 persen dan saluran pernafasan
10 sampai 50 persen. Persentase penyerapan melalui saluran
peneernaan dapat mencapai 10 persen jika diberi makanan kekurangan Ca dan protein. Penyerapan melalui saluran pernafasan tergantung kepada ukuran partikel dan bentuk kimia
kadmium dalam paru-paru.
Sebagai pengangkut kadmium dalam tubuh adalah darah.
Pengaruh kadmium dalam darah itu sendiri antara lain mempengaruhi pengikatan zat besi, sintesis hemoglobin dan
memperpendek umur eritrosit yang akhirnya berakibat anemia.
Hati yang merupakan salah satu organ sa saran banyak
mengalami kerusakan oleh kadmium yang bersifat sitotoksik
dan hepatotoksik, bermula dari pembengkakan nepatosit, paremkhim dan berakhir nekrosa serta sirrhosis. Seaagai
usaha pertahanan, hati menghasilkan metallothionein (MT)
untuk mengikat kadmium sehingga teroentuk kompleks CdMT.
Salah satu organ yang mengalami serangan cukUp parah
adalah ginjal. CdMT yang dihasilkan di hati bila sampai
ke ginjal mengalami pemecahan oleh ensim proteolitik dalam

tubuli. UJ.eh karena at'finitas kadmium terhadap protein
terutama MT tinggi, seteJ.ah dipecah akan berikatan kembali
sehingga penimbunan kadmium dalam ginjal terJadi dan
menyebabkan nekrosa-nekrosa yang berakhir nefritis kronica.
Karena pengaruh kadmium pada organ-organ tubuh baik
itu di tingkat selluler maupun ・ョウゥュ。エセォL@
maka pertumbuhan
tubun tikus pun terhambat.
Kemungkinan terapi dapat dllakukan dengan dua cara
yaitu secara simptomatis dengan pemberian Zn dan Fe dalam
makanan dan secara kausalis dengan penggunaan antidot saperti Complexon IV, DTPA, TTHA, DMSA dan BAL.

KERACUNAN KADMIUM PADA HEWAN PERCOBflAN TIKUS lOU'rIH
(RATS), STUDI LITERATUR DAN PERCOBAAN PENDAHULUAN

SKRIPSI

Oleh
MECHOR. BIN JUINIS


Sarjana Kedokteran Hewan
B. 17 1072

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh Gelar Dakter IloVlDn PUdD
Faku1tas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogar

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTIT,UT. PER'fANIAN BOGOR

1985

KERACUNAN KADMIUM PADA HEWAN PERCOBAAN TIKUS PUTIH
(RATS), STUDI liセeratu@
DAN PERCOBAAN PENDAHULUAN

Oleh
MECHOR BIN JUINIS
Sarjana Kedokteran Hewan
B. l7 1072


Skripsi ini telah diperiksa dan
disetujui oleh Dosen Pembimbing.

Drs. Harnowo Permadi
Tangga1 :

HIDUP
riwamセZ@

Penulis dilahirkan di Papar, Negara Bagian Sabah,
Malaysia pada tanggal 29 Agustus 1959 sebagai anak ketiga
dari Ayah Juinis bin Majanggil dan Ibu Sinulim bte Ma1ukim.
Pada tahun 1972 tamat Sekolah Dasar di Seko1ah Rendah
st. Mary Papar dan tahun 1974 tamat SMP di Sekolah Menengah
Pertama

st.

Mary Papar.


Pada tahun 1976 1ulus SMA di

Sekolah Menengah Atas st. J;oseph Papar.
Dari tahun 1977 sampai tahun 1979 bekerja di Lembaga
Kemajuan Tanah Negeri Sabah.

Selanjutnya mempero1eh bea-

siswa dari Pemerintah Negara Bagian Sabah.
Tahun 1980 penulis diterima di Institut Pertanian
Bogor dan pada tahun 1981 terdaftar sebagai mahasiswa
Faku1tas Kedokteran Hewan.

Penulis lulus sebagai Sarjana

Kedokteran Hewan pada 1 September 1984.

KATA PENGANTAR


Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan
Yang Maha Esa, berkat rahmat dan bimbinganNya hingga
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak
Drs. Harnowo Permadi dan Bapak Drs. Bambang Kiranadi MSc.
selaku pembimbing utama dan pembimbing anggota atas bimbingan serta petunjuk yang telah
、ゥ「・イlセ。ョ@

dari awal

hingga rampungnya tulisan ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada
Bapak Pegawai Mahasiswa Sabah di Bogor, kepada Bapak
Pengarah Jabatan Penuntut-Penuntut Malaysia di Indonesia
beserta stafnya, kepada Bagian Latihan dan Kerjaya, Kota
Kinabalu bagi pihak Pemerintah Negara Bagian Sabah yang
telah memberikan beasiswa kepada penulis dan kepada
Institut Pertanian Bogor sebagai tempat bela jar penulis.
Tidak lupa penulis sampaikan rasa terima kasih

kepada Bapak Drh. Ngekep Ginting, Bakitwan Bogor atas
bantuan diagnosis dan pengambilan gambar histopatologis,
kepada Bapak Gandi yang banyakmembantu dalam pelaksanaan
percobaan dan kepada Jurusan Firfarm, Fakultas Kedokteran
Hewan IPB yang telah mengijinkan pengunaan beberapa peralatan laboratorium.

Juga kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan dalam percobaan dan penulisan ini baik
secara langsung maupun tidak langsung.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis persembahkan
kepada Pegawai Perpustakaan Fakultas Kedokteran Hewan,
Balai Penelitian Penyakit Hewan (BPPH) Bogor dan Balai
Penelitian Ternak (BPT) Ciawi.
Kepada semua pihak yang penulis sebutkan semoga
Allah SWT memb.erikan rahmatNya serta membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
Akhirnya penulis menyadari bahwa tulisan ini masih
jauh dari sempurna, oleh yang demikian segala kritik dan
saran yang membangun senantiasa diharapkan demi untuk
prestasi ilmu dan pengetahuan melengkapi kesempurnaan
tulisan selanjutnya.

Semoga hasil yang tertuang dalam

tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Amin •••

!

Bogor September 1985
Penu1is

DAETAR lSI
Ha1aman

............ .......................

vii

•••••• •••••••••••• • ••• •••••••••••••• •

xi

KA'llA PENGANTAR
DAFTAR TABEL

........................... .......
DAFTAR GAl-IBAR . . . .. ... . . . ...... . ...... .......... ..
PENDAHULUAN . ... ... .. . . .. . .. ... ............... ... .
SUMBER KADIHUM ....... ......... .... . . ...... .......
MEKANISME PENYEHAPAN ........................., ...
DAFTAR LAMPIRAN

Penyerapan melalui Saluran Pencernaan

•••••••

.......
PENGARUH KADM1UH T]