Sopiyah, 2014 Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa
Pada Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Keterangan: A : Baseline kondisi sebelum intervensi
B : Intervensi kondisi saat intervensi diberikan
Desain AB memungkinkan penelitian mengungkap dinamika perubahan, yang meliputi peningkatan self-efficacy pada pelajaran matematika, yang dimiliki
subjek penelitian secara individual pada kondisi baseline dan pada kondisi intervensi.
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi pada penelitian adalah seluruh siswa kelas XI MIA Matematika dan Ilmu Alam di SMA Negeri 2 Kota Bandung. Subjek penelitian dipilih
menggunakan purposive sampling. Pemilihan siswa kelas XI didasarkan kepada pertimbangan Siswa kelas XI MIA adalah siswa yang baru saja naik kelas dan
memiliki pengalaman baru dalam pelajaran matematika tingkat SMA, dan sedang mengalami transisi dari tingkatan pemula ke tingkatan ahli dalam matematika
SMA Auliya, 2013. Fase inilah yang menjadi pembentuk self-efficacy pada pelajaran matematika berdasarkan pengalaman kelas X, siswa akan menilai
kemampuan dan kepercayaannya pada pelajaran matematika di SMA.
3.3. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua definisi, yaitu 1 self-efficacy pada pelajaran matematika, sebagai dasar untuk
pengambilan sampel, pre test, dan post test; 2 konseling cognitive behavioral, sebagai teknik yang digunakan dalam penelitian ini. Definisi operasional tersebut,
dipaparkan di bawah ini :
3.3.1. Self-efficacy pada Pelajaran Matematika
A B O-O-O X-X-X
Baseline Intervensi
Sopiyah, 2014 Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa
Pada Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Definisi self-efficacy pada pelajaran matematika dalam penelitian ini yaitu keyakinan diri siswa untuk menyelesaikan berbagai tugas matematika, mampu
memahami konsep-konsep matematika, dan mampu memecahkan permasalahan dalam matematika. Makna self-efficacy merujuk kepada keyakinan dan
kemampuan pada pelajaran dan tugas yang diberikan pada pelajaran matematika Bandura, 1977. Aspek keyakinan merupakan kepercayaan siswa untuk
memperoleh hasil yang memuaskan pada pelajaran matematika, sedangkan aspek kemampuan merupakan perkiraan siswa akan kemampuan yang dimilikinya dan
upaya yang dilakukannya berdasarkan pengalaman keberhasilan di masa lampau. Secara oprasional yang dimaksud self-efficacy pada pelajaran matematika
pada penelitian ini adalah skor total dari aspek aspek dan indikator sebagai berikut:
a. Keluasan generality
Aspek ini berkaitan dengan penguasaan individu terhadap bidang atau tugas pekerjaan yang didasari oleh pengalaman pengalaman sebelumnya
Bandura, 1977. Aspek ini dinilai dari cara siswa menyikapi situasi dan kondisi beragam dengan cara yang baik dan positif, dan kemampuan siswa
untuk berpedoman pada pengalaman hidup sebelumnya untuk mencapai keberhasilan
b. Kekuatan strength
Dimensi yang ketiga ini lebih menekankan pada tingkat kekuatan atau kemantapan individu terhadap keyakinannya. Self-efficacy individu
menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan individu akan memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan individu Bandura, 1977 pada
pelajaran matematika. Indikator pada aspek ini menjadi dasar dirinya melakukan usaha yang keras, bahkan ketika menemui hambatan sekalipun
dalam pelajaran matematika. Penilaian tingkat self-efficacy dalam pelajaran matematika merujuk kepada keyakinan akan kemampuan diri untuk
menghadapi tugas matematika, meningkatkan upaya usaha sebaik baiknya, dan ketekunan dalam melaksanakan tugas matematika
c. Tingkat level
Sopiyah, 2014 Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa
Pada Pelajaran Matematika Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Keyakikan individu dalam mengerjakan suatu tugas berbeda dalam tingkat kesulitan tugas. Individu memiliki self-efficacy yang tinggi pada tugas
yang mudah dan sederhana, atau juga pada tugas-tugas yang rumit dan membutuhkan kompetensi yang tinggi Bandura, 1977. Penilaian aspek ini
dilihat dari beberapa hal yaitu rasa optimis dalam mengikuti pelajaran matematika, memiliki minat dalam matematika, dan merasa yakin dapat
menyelesaikan tugas tugas matematika.
3.3.2. Konseling Cognitive-Behavioral