3.6.1 Parameter Pemodelan
Model Indoor Ceiling Mount Antenna yang akan dimodelkan memiliki tinggi dan diameter elemen yang ditunjukkan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Parameter Indoor Ceiling Mount Antenna
Nama Elemen Tinggi cm
Diameter Atas cm
Diameter Bawah cm
Reflektor Cone_1
Cone_2 Cone_3
Cylinder_1 0,12
6 3,82
1,3 0,7
18 10,11
4 0,5
0.6 18
0,5 10.11
0,5 0,6
3.6.2 Pembuatan Model Indoor Ceiling Mount Antenna
Sebelum melakukan pembuatan antena Ceiling Indoor ini, terlebih dahulu dilakukan pemilihan solusi penyelesaian, dengan cara dipilih HFSS kemudian
Solution type lalu dipilih Driven Modal. Kemudian dilakukan pengaturan satuan dengan cara pilih Unit lalu pilih cm. Selanjutnya dilakukan pengisian parameter untuk
memudahkan proses pemodelan. Untuk mengisi parameter tersebut pilih HFSS kemudian Design Properties. Pilih add untuk memasukkan nilai parameter dapat
dilihat pada Gambar 3.9.
Gambar 3.9 Variabel Pemodelan Indoor Ceiling Mount Antenna
3.6.2.1 Memodelkan Reflektor
Reflektor merupakan elemen yang terpanjang diantara elemen-elemen yang lain. Adapun langkah memodelkan reflektor adalah:
a. Pilih menu Draw lalu Cylinder.
b. Kemudian akan muncul Property Windows. Pada tab Attribute, diberi nama
reflector pada bagian Name, lalu pada bagian Material ganti menjadi aluminum seperti pada Gambar 3.10.
Gambar 3.10 Tab Attribute pada reflektor
c. Pada tab Command pada bagian Center Position diberi nilai 0cm, 0cm, 0cm.
Pada bagian Radius diberi nilai reflektor2, dan pada Height ditulis 0.12 cm seperti pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11 Koordinat Reflektor
3.6.2.2 Memodelkan Driven Elemen
Indoor Ceiling Mount Antenna ini memiliki 3 driven elemen, yaitu Cone_1, Cone_2, Cone_3. Adapun langkah-langkah memodelkan elemen tersebut adalah:
a. Pilih Draw lalu pilih Cone
b. Pada Property Window terdapat 2 dua buah tab Attribute dan tab Command.
Pada tab Attribute, bagian Name diisi dengan nama Cone_1, pada bagian Material diganti bahan vaccum menjadi Aluminum seperti Gambar 3.12.
Gambar 3.12 Pemberian nilai Driven Elemen pada tab Attribute
c. Pada tab Command, bagian Center, Position diisi nilai 0,0,0.7 cm,
UpperRadius diisi nilai 10.112, Lower Radius 0.52 cm, dan Height 62 cm seperti pada Gambar 3.13.
Gambar 3.13 Koordinat Driven Elemen 1
d. Untuk elemen lainnya seperti driven elemen 2, driven elemen 3, dilakukan
cara yang sama kecuali driven elemen 3, materialnya diubah menjadi copper dan dilakukan cara yang sama tetapi dengan nama dan jarak yang berbeda.
Jarak antar driven elemennya dapat dilihat pada Tabel 3.2 sebelumnya.
3.6.3 Perancangan Saluran Pencatu
Saluran pencatu yang digunakan pada perancangan ini diharapkan mempunyai atau paling tidak mendekati impedansi masukan sebesar 50
Ω. Saluran pencatu ini
diletakkan diantara reflektor dan elemen pertama Langkah-langkah untuk merancang saluran pencatu adalah sebagai berikut.
a. Pilih menu 3D modeler kemudian Grid Plane lalu pilih YZ.
b. Selanjutnya pilih menu Draw kemudian Rectangle.
c. Kemudian akan muncul Property Window yang terdiri dari 2 buah tab. Pada
tab Attribute, bagian Name diberi nama Rectangle_1. Kemudian pada tab Command, dimasukkan pada bagian Position, diisi nilai 0,-0.25,0 cm, dan
pada Ysize diisi dengan nilai 0.62 cm, selanjutnya Zsize dengan nilai 0.7 cm seperti pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14 Koordinat Saluran Pencatu
d. Selanjutnya pada Project Manager pilih Excitation, klik kanan pada bagian
tersebut kemudian dipilih Assign lalu Lumped Port, kemudian dimasukkan nilai pada Resistance sebesar 50 Ohm, seperti Gambar 3.15.
Gambar 3.15 Nilai Resistansi pada Saluran pencatu
e. Kemudian dipilih Next dan dipilih New Line seperti pada Gambar 3.16.
Gambar 3.16 Saluran Pencatu Pada Driven Elemen
f. Selanjutnya tarik arah garis pada persegi yang telah dibuat seperti pada
Gambar 3.17.
Gambar 3.17 Arah garis pada Saluran Pencatu
3.6.4 Perancangan Ruang Batasan Boundaries
Boundaries atau ruang batasan ini dibuat untuk mendapatkan hasil pola radiasi yang maksimal. Ruang batasan juga diibaratkan medium penghantaran sinyal seperti
udara ataupun hampa udara. Pada pemodelan ini menggunakan ruang udara. Langkah-langkah perancangan ruang batasan ini adalah:
a. Dipilih menu Draw lalu dipilih Cylinder.
b. Kemudian akan muncul kotak Property Window. Terdiri dari 2 buah tab. Pada
tab Attribute, bagian Name diberi nama udara. Bagian material diganti dari vaccum menjadi air. Diatur besarnya Transparent dengan nilai 0,8, seperti
pada Gambar 3.18.
Gambar 3.18 Koodinat ruang batasan pada tab Attibute
c. Pada tab Command, diberi nilai pada Position yaitu 0,0,-0.15 cm dan
Radiusnya 18 cm, dan Heightnya 6 cm seperti pada Gambar 3.19.
Gambar 3.19 Koordinat ruang batasan pada tab Command
d. Selanjutnya pada menu HFSS dipilih Boundaries, lalu dipilih Assign dan
terakhir pilih Radiation.
3.6.5 Menentukan Arah Pancaran