Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional G 45
Jenis-Jenis Apresiasi Drama
a Apresiasi langsung Berhadapan atau interaksi secara langsung dengan karya sastra drama
baik dalam bentuk teks tertulis maupun dalam bentuk pementasan. b Apresiasi drama tidak langsung
Ketika belajar teori drama, sejarah drama, kritik drama. Baik dalam sekolah, kuliah maupun belajar sendiri melalui buku maupun surat kabar
dan majalah sastra. Dari sisi sifat:
1. Bersifat reseftif: menerima,ketika membaca naskah drama sudah melakukan apresiasi karena sudah mengenal. Menerima pengalaman
batin naskah drama. 2. Produktif: menghasilkan karya kreatif baik dalam bentuk teks maupun
pementasan. Pada awalnya drama berupa teks. Akhirnya berkembang kepementasan. Membuat teks drama berarti sudah mengapresiasi.
Unsur-unsur Drama
1 Unsur Intrinsik Unsur intrinsik sendiri terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu tokoh,
penokohan, alur, setting, sudut pandang, gaya bahasa, tema dan amanat. a Tokoh
Tokoh merupakan individu yang terdapat pada drama tersebut. dalam drama itu sendiri. Ada dua macam tokoh, yaitu tokoh utama dan tokoh figuran.
b Penokohan Penokohan adalah sifat atau karakter dari setiap tokoh yang main atau tokoh
yang ikut serta dalam drama. Penokohan biasa terbagi menjadi 3, yaitu protagonis, antagonis dan tritagonis.
c Alur Alur sering juga disebut jalan cerita. Alur dalam beberapa drama berbeda
beda ada yang merupakan alur maju, ada juga yang merupakan alur mundur, tetapi ada juga yang merupakan alur maju dan mundur.
d Setting Latar
46 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional G
Setting terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu setting waktu, setting tempat, setting suasana, setting budaya.
e Sudut Pandang Sudut pandang terbagi menjadi sudut pandang orang pertama, sudut
pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. f Gaya Bahasa
Gaya Bahasa merupakan suatu bahasa yang digunakan untuk berdialog antar pemain atau antar tokoh.
g Tema Tema merupakan ide dasar atau patokan untuk membuat suatu drama.
h Amanat Amanat merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis atau
pembuat dari dialog atau pembuat dari drama tersebut untuk dimengerti oleh penonton.
2 Unsur Ekstrinsik • Pimpinan produksi atau Pimpro bertanggung jawab atas kelangsungan
suatu drama • Sutradara
• Tim Kreatif • Make up
• Tata Busana Kostum • Sound system
• Organisasi pendukung lainnya dalam pementasan suatu drama
Langkah-langkah cara Menulis Naskah Drama
Banyak sekali yang bertanya langkah-langkah atau cara menulis naskah drama. Naskah drama merupakan karya sastra yang berisi cerita tentang
suatu peristiwa. Sama seperti cerpen maupun novel. Bedanya, kalau cerpen atau novel ditulis dalam bentuk naratif dan memenuhi seluruh halaman dari
kiri ke kanan. Sedangkan naskah drama ditulis dalam dialog antartokoh dan anotasi penjelasan lakuan tokoh. Lalu bagaimana langkah-langkah praktis
dalam menulis naskah drama? Berikut ini urutannya.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional G 47
1. Tentukan ide cerita
Ide cerita merupakan gambaran cerita secara umum. Pada dasarnya, ide cerita berupa sebuah konflik. Bukankah setiap cerita berisi konflik? Kalau
tidak ada konflik, maka bisa dipastikan cerita itu akan membosankan. Ide cerita bisa didapatkan dari kehidupan sehari-hari, cerpen, novel, cerita
rakyat, film, dan sebagainya. Misalnya, tentang siswa baru di kelas yang sering dijahili oleh teman-temannya. Atau menyadur dari karya sastra yang
sudah ada, misalnya cerpen, novel, atau film. Atau mengangkat cerita rakyat yang sudah ada, misalnya dari cerita Malin Kundang, Si Kancil Mencuri
Timun, Ande-ande Lumut, dan sebagainya. Bolehkah mengambil ide cerita dari karya yang sudah ada seperti cerpen
atau film? Boleh-boleh saja. Banyak penulis besar yang belajar menulis dengan cara menyadur atau terinspirasi dari karya yang sudah ada. Yang
penting dalam menyadur adalah tetap menjaga kode etik dalam berkarya. Masalah ini akan dibahas lain waktu kalau ingat ;
2. Membuat sinopsis cerita
Setelah menemukan ide cerita, tuliskan ide cerita tersebut dalam sinopsis pendek. Panjangnya sekitar setengah sampai satu halaman. Sinopsis ini
berisi gambaran umum dari ide cerita yang sudah didapat. Ceritakan peristiwa yang terjadi yang menjadi sumber cerita. Dari situ dapat diketahui,
peristiwa apa saja yang terjadi. Selain itu dapat diperkirakan siapa saja yang menjadi pelaku tokoh cerita, di mana saja tempat kejadiannya, dan kapan
terjadinya. Dari sini pula dapat ditentukan alur plot yang diinginkan.
3. Mulai menulis
Yup, semua sudah tersedia Tinggal menuliskannya saja. Tuliskan saja apa yang terpikir pertama kali di kepala. Jangan khawatar salah. Ada waktu
untuk merevisi. Yang penting sekarang tuliskan saja berdasarkan sinopsis yang sudah dibuat. Jika belum memahami bentuk naskah drama, silakan
mempelajari bentuk atau struktur lahir dari naskah drama.
4. Revisi
Setelah selesai menulis, kini saatnya memperbaiki. Mulai dari ejaan, tanda baca, hingga masalah ide cerita. Cerita bisa berkembang dan berubah
sesuai dengan berkembangnya pemahaman. Namun, yang harus diingat
48 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional G
dari proses revisi adalah harus ditentukan kapan saat berhenti untuk memperbaiki. Yup, bayangkan jika sebuah karya itu tidak ada benarnya,
pasti tidak akan pernah terbit atau dinikmati orang lain. Jadi tentukan batas waktu memperbaiki. Tidak masalah karya kita jelek, toh kita bisa menulis lagi
yang baru dan lebih bagus. Disarikan dari:
Kitab Teater karya Nano Riantiarno; Melejitkan Otak lewat Gaya Menulis Bebas karya Jubilee Enterprise;
dan pengalaman pribadi.
D. Aktivitas Pembelajaran
Untuk mempelajari modul ini, Anda dapat melakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
Pendahuluan
1.
Peserta mendapatkan penjelasan tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran.
2.
Peserta bertanya jawab tentang apresiasi sastra drama secara produktif
3.
Peserta membentuk kelompok kerja yang beranggotakan 3 – 4 orang.
Inti
1.
Peserta berdiskusi tentang konsep apresiasi sastra secara produktif, yang terkait dengan apriasi drama.
2.
Melakukan apresiasi secara produktif.
3.
Peserta melakukan penilaian terhadap hasil karya individu dan pementasan kelompok lain.
4.
Peserta mendiskusikan hasil penilaian yang dilakukan.
5.
Peserta dibimbing instruktur melakukan mengidentifikasi hambatan- hambatan yang dialami, menganalisis pemecahan masalah yang
ditemukannya, dan menyimpulkan hasil diskusi.
Penutup
1.
Peserta mengidentifikasi
hambatan-hambatan yang
dialami saat
memahami bahan ajar.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional G 49
2.
Peserta mendengarkan umpan balik dan penguatan dari instruktur mengenai.
3.
Peserta menyimak informasi mengenai rencana tindak lanjut pembelajaran.
E. Latihan TugasKasus
Isilah tabel LK berikut sesuai pembedahan bab pada kegiatan pembelajaran pengertian dan apresiasi drama LK 3.1 s.d LK 3.7
LK –3.1 Tuliskan pengertian apresiasi menurut beberapa tokoh
LK –3.2. Tulislah jenis-jenis drama
LK –3.3 Ciri-ciri orang yang telah memiliki apresiasi sastra
a. b.
c. d.
e.
50 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional G
LK –3.4 Jenis-Jenis Apresiasi Drama ada 2 jelaskan
a. Apresiasi langsung b. Apresiasi drama tidak langsung
LK –3.5 Tuliskan tingkatan apresiasi serta jelaskan
LK –3.6 Tuliskan cara mengapresiasi sastra
LK
–3.7 Langkah-langkah cara menulis naskah drama
F. Rangkuman
Pengertian apresiasi menurut beberapa tokoh; Aminudin 1987:34 mengemukakan bahwa apresiasi mengandung makna pengenalan melalui
perasaan atau kepekaan batin, dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang
diungkapkan pengarang.
Apresiasi dikembangkan
dengan menumbuhkan sikap sungguh-sungguh dan melaksanakan kegiatan
apresiasi sebagai bagian hidupnya dan sebagai satu kebutuhan yang mampu memuaskan rohaniahnya. Henry Guntur Tarigan 1984: 233 apresiasi sastra
adalah penaksiran kualitas karya sastra serta pemberian nilai yang wajar
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional G 51
kepadanya berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang jelas, sadar, serta kritis.
Jenis-jenis Drama; a Drama Tragedi cerita duka adalah drama yang
penuh kesedihan, b Drama Komedi cerita lucu adalah drama penggeli hati. Drama ini penuh kelucuan yang menimbulkan tawa penonton, c Drama
Tragedikomedi adalah perpaduan antara drama tragedi dan komedi. Isi lakonnya penuh cerita sedih, tetapi juga mengandung hal-hal yang
menggembirakan dan menggelitik hati. Sedih dan gembira silih berganti, d Drama Opera adalah drama yang dialognya dinyanyikan dengan iringan
musik, e Drama Melodrama adalah drama yang dialognya diucapkan dengan iringan melodimusik, f Drama Farce adalah drama yang menyerupai
dalegan, tetapi tidak sepenuhnya dalegan. Cerita berpola komedi. Gelak tawa dimunculkan lewat kata dan perbuatan, g Drama Tablo adalah jenis drama
yang mengutamakan gerak. Para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan. Jalan cerita dapat diketahui lewat
gerakan-gerakan itu, dan h Drama Sendratari adalah gabungan antara seni drama dan seni tari.
Ciri-ciri orang yang telah memiliki apresiasi sastra, di antaranya
a berusaha dengan sekuat daya, tanpa paksaan malahan dengan suka rela, mencari buku-buku kaya sastra dan membacanya; b selalu menyarankan
kepada teman-temannya untuk membaca buku-buku sastra yang dianggapnya relatif dan bermutu baik; c bahan yang telah dibacanya itu
dipersoalkan, didiskusikan dengan teman-temannya atau dengan orang lain; d menyediakan waktu yang cukup untuk dapat membaca lebih banyak, e
berusaha selalu mendapatkan hasil-hasil sastra mutakhir baik berupa buku, majalah, maupun dari siaran radio, dan televisi.
Jenis-jenis apresiasi drama; a apresiasi langsung berhadapan atau
interaksi secara langsung dengan karya sastra drama baik dalam bentuk teks
tertulis maupun dalam bentuk pementasa, b apresiasi drama tidak langsung
ketika belajar teori drama, sejarah drama, kritik drama. Baik dalam sekolah, kuliah maupun belajar sendiri melalui buku maupun surat kabar dan majalah
sastra.
52 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional G
Tingkatan apresiasi; a. tingkat menggemari, seseorang yang baru sampai
pada tingkat menggemari, keterlibatan batinnya belum kuat. Dia baru terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan drama. Jika ada drama dia akan
senang membaca. Jika ada acara pembacaan drama, secara langsung atau berupa siaran tunda di televisi, ia akan menyediakan waktu untuk
menontonnya.Tingkat menikmati; keterlibatan batin pembaca terhadap drama sudah semakin mendalam. Pemirsa akan ikut sedih, terharu, bahagia,
dan sebagainya ketika melihat drama mampu menikmati keindahan yang ada dalam drama itu secara kritis. Tingkat mereaksi; Sikap kritis terhadap
drama lebih menonjol karena ia telah mampu menafsirkan dan mampu menilai baik-buruknya sebuah drama. Penafsiran drama mampu
menyatakan pemahaman drama dan menunjukkan di mana letak pemahaman tersebut. Demikian juga, jika seseorang dalam mengapresiasi
dapat menyatakan kekurangan suatu drama, orang tersebut akan mampu menunjukkan di mana letak kekurangan tersebut. Tingkat produktif;
Apresiator drama mampu menghasilkan, mengkritik, dan membuat resensi terhadap sebuah drama secara tertulis. Dengan kata lain, ada produk yang
dihasilkan oleh seseorang yang berkaitan dengan drama. Dalam apresiasi sastra, drama dapat diapresiasikan secara reseptif.
Apresiasi drama secara reseptif dapat dilakukan dengan cara membaca, mendengarkan, dan menyaksikan pementasan drama dan apresiasi secara
produktif. Apresiasi drama secara produktif dapat dilakukan dengan cara membuat naskah drama.
Langkah-langkah cara Menulis Naskah Drama 1. Tentukan ide cerita
Ide cerita merupakan gambaran cerita secara umum. Pada dasarnya, ide cerita berupa sebuah konflik. Bukankah setiap cerita berisi konflik? Kalau
tidak ada konflik, maka bisa dipastikan cerita itu akan membosankan
2. Membuat sinopsis cerita
Setelah menemukan ide cerita, tuliskan ide cerita tersebut dalam sinopsis pendek. Panjangnya sekitar setengah sampai satu halaman. Sinopsis ini
berisi gambaran umum dari ide cerita yang sudah didapat.
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional G 53
3. Mulai menulis
Yup, semua sudah tersedia Tinggal menuliskannya saja. Tuliskan saja apa yang terpikir pertama kali di kepala. Jangan khawatar salah
4. Revisi
Setelah selesai menulis, kini saatnya memperbaiki. Mulai dari ejaan, tanda baca, hingga masalah ide cerita. Cerita bisa berkembang dan berubah
sesuai dengan berkembangnya pemahaman
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
1. Apa yang Anda pelajari dalam kegiatan pembelajaran Apresiasi Sastra
Indonesia?
2. Hal apa yang Anda sukai dari pembelajaran ini? Mengapa Anda menyukainya?
3. Apa masalah atau kendala yang Anda hadapi, selama melaksanakan kegiatan menulis naskah drama?