Latar Belakang Indonesia SMP Modul_KK G_Profesional
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional G 7
lazim disebut pula dengan bahasa dan isi atau tema dan struktur atau bentuk dan isi. Marjorie Boulton 1979: 17 dan 129 menyebut kedua
unsur pembentuk puisi itu dengan bentuk fisik physical form dan bentuk mental mental form.
Struktur puisi pada dasarnya mempunyai dua unsur yaitu struktur fisik dan struktur batin. Struktur fisik puisi berkaitan dengan bentuk,
sedangkan struktur batin berkaitan dengan isi dan makna. Menurut Herman J. Waluyo 2008: 76, bahwa struktur fisik yang disebut juga
dengan metode puisi terdiri dari 1 diksi, 2 pengimajian, 3 kata konkret, 4 bahasa figurasi atau majas, 5 versifikasi, dan 6 tata
wajah atau tipografi. Struktur fisik atau metode puisi tersebut juga dipengaruhi pula oleh penyimpangan bahasa dan sintaksis dalam puisi.
Adapun struktur batin adalah struktur yang berhubungan dengan tema, perasaan, nada dan suasana, amanat atau pesan. Puisi terdiri dari dua
unsur pokok yaitu struktur fisik dan struktur batin. Kedua bagian itu terdiri dari unsur-unsur yang saling mengikat keterjalinan dan semua
unsur itu membentuk totalitas makna yang utuh. Dalam penafsiran puisi tidak dapat lepas dari faktor genetik puisi. Faktor
genetik puisi dapat memperjelas makna yang dilatarbelakangi oleh kebudayaan khas penyair. Unsur genetik itu adalah penyair dan
kenyataan sejarah. Pendekatan ekspresif merupakan pendekatan yang menitik beratkan pada pengekspresian luapan perasaan pengarang
yang dituangkan dalam karya sastra. Pendekatan ekspresif disebut juga pendekatan
emotif. Pendekatan
ini sangat
tepat digunakan
dalam pengapresiasian sastra secara reseptif. Hal ini dikarenakan pendekatan tersebut memiliki tujuan yang hampir sama yaitu menitik
beratkan pada penikmatan, pemahaman serta pengkajian karya sastra. Misalnya saja ketika kita sedang membaca puisi, Selama kita membaca
puisi kita secara tidak langsung melakukan proses pengkajian terhadap unsur- unsur penyusun puisi yang sedang kita baca. Setelah kita mengkaji unsur-
unsur puisi tersebut, kita akan dapat memahami maksud dari puisi tersebut, Apa pesan moral yang ingin disampaikan pengarang yang
terkandung dalam puisi tersebut, serta apa yang bisa kita komentari dari
8 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional G
puisi tersebut. Kemudian dari pemahaman yang terbentuk dalam diri kita, Kita dapat menemukan titik keindahan dari puisi yang kita baca.
Secara rohaniah atau kejiwaan kita akan memperoleh kepuasaan batin atau hiburan batin dari bentuk keindahan puisi yang kita dapatkan.
Perbedaan dari tiap pendekatan dapat kita tentukan dengan cara memahami tujuan atau pengertian dari masing- masing pendekatan
apresiasi sastra. Untuk pendekatan emotif, pendekatan ini lebih menekan kan pada penikmatan dalam hal mengindahkan karya sastra.
Struktur Pantun
Pantun adalah bentuk puisi yang terdiri atas 4 baris yang bersajak, bersilih 2-2 pola ab-ab, dan biasanya tiap baris terdiri atas 4
perkataan. Dilihat dari segi strukturnya, pantun dibangun atas unsur bait, larik baris, rima, sampiran, dan isi. Selain unsur tersebut, sebuah
pantun juga mementingkan irama pada waktu pengucapan atau
penyampaiannya.
Teks pantun terdiri atas empat larikbaris dan bersajak akhir a-b-a-b.
Lazimnya, teks pantun terdiri atas dua bagian : dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris terakhir disebut isi. Sampiran, yang biasanya
berupa sketsa alamsuasana mencirikan mayarakat pendukungnya, berfungsi sebagai pengantar paling tidak menyiapkan rimasajak dan
irama dua baris terakhir untuk mempermudah pemahaman isi pantun. Dua baris pertama merupakan pembayang atau sampiran, sedangkan
dua baris berikutnya mengandung maksud atau isi. Sampiran yang biasanya merupakan unsur alam mengantarkan menuju isi atau maksud
yang merujuk kepada dunia manusia yang meliputi perasaan, pemikiran, dan perbuatan manusia.
Apa guna
orang bertenun,
} sampiran
baris 1
untuk membuat
pakaian adat.
} sampiran
baris 2
Apa guna
orang berpantun,
} isi
baris 1
untuk memberi petuah amanat. } isi baris 2