Dian Fitriyanti, 2014 PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Cikawari Desa Cicalung Lembang Kabupaten Bandung Barat, tahun akademik 20132014 dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 21
orang perempuan dan 19 orang laki-laki.
D. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam 3 siklus. Penelitian dianggap berhasil jika pada siklus III
keterampilan-keterampilan proses sains siswa meningkat dibandingkan dengan siklus I ataupun siklus II. Siklus I dirancang dalam 2 kali
pertemuan 3x35 menit. SiklusII dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan 3x35 menit. Pada siklus III dirancang untuk
dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan 3x35 menit. Penelitian ini akan dilaksanakan dikelas IV SDN 3 Cikidang Lembang dapat dijabarkan
sebagai berikut.
Siklus I
1. Perencanaan
a. Menetapkan jadwal penelitian, pada hari senin tanggal 2 Mei 2014
b. Menyusun rencana pembelajaran RPP untuk siklus I. dengan
standar kompetensi memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar
mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Dengan materi sumber-sumber energi
panas dan manfaat sumber energi panas c.
Menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan eksperimen pada saat penelitian siklus I yang meliputi lilin, dan korek api
d. Menyiapkam LKS Lembar Kerja Siswa mengenai sumber energi
panas e.
Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan guru dan kegiatan siswa pada siklus I
Dian Fitriyanti, 2014 PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
f. Menyiapkan lembar observasi untuk menilai keterampilan proses
sains dengan menggunakan collaborative teamwork learning. 2.
Tindakan a.
Melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan
perencanaan pembelajaran RPP dan media yang telah disiapkan
b. Melakukan kegiatan percobaan pada siklus I untuk mendapatkan
data mengenai peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi melalui
penerapan model collaborative teamwork learning. c.
Mencatat aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap
refleksi. d.
Mencatat aktivitas keterampilan proses sains yang siswa lakukan saat melakukan aktivitas belajar
e. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan
pada lembar observasi. 3.
Observasi Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan.
Peneliti menyesuaikan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan pembelajaran RPP. Pengamat mengamati seluruh
kegiatan dan mencatatnya dalam lembar pengamatan yang telah disiapkan. Tidak hanya itu pengamat juga mengobservasi
keterampilan proses sains siswa pada saat aktivitas belajar siswa sedang berlangsung
4. Refleksi
Pada tahap refleksi diadakan pengakajian terhadap berbagai kejadian yang terekam selama proses pelaksanaan tindakan. Penelitian
mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan dan mengevaluasi seluruh kegiatan, kekurangan dan kesalahan permasalahan yang
Dian Fitriyanti, 2014 PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
ditemukan selama pembelajaran berlangsung sebagai acuan dalam merancang kegiatan pada siklus II.
Siklus II
1. Tahap Perencanaan
a. Menginventarisir kekurangan dan kelemahan pada siklus I untuk
dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II. b.
Menetapkan jadwal penelitian, pada hari senin tanggal 12 Mei 2014. c.
Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus I. dengan standar kompetensi memahami berbagai
bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang
terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Dengan materi sifat energi panas dan benda yang dan benda-benda yang dapat
menghantarkan panas d.
Menyiapkan media yang akan digunakan pada siklus II yang meliputu gelas plastik, koran kantung plastik, kain wol atau handuk,
air panas karet gelang, sendok logan, sendok plastik, garpu logam, sedotan dan sumpit kayu
e. Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS, dengan
menggunakan alat dan bahan lebih banyak f.
Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran.
g. Menyiapkan lembar observasi untuk menilai keterampilan proses
sains dengan menggunakan collaborative teamwork learning. 2.
Tahap Pelaksanaan a.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan
pada siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus II ini siswa sudah lebih menguasai materi energi panas
dan energi bunyi pada mata pelajaran IPA di kelas IV melalui
Dian Fitriyanti, 2014 PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
penerapan model collaborative teamwork learning, sehingga mereka dapat dengan mudah mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui
kegiatan yang dirancang oleh guru. b.
Melakukan kegiatan percobaan pada siklus II untuk mendapatkan data mengenai peningkatan keterampilan proses sains siswa pada
mata pelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi melalui penerapan model collaborative teamwork learning.
c. Mencatat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai
sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi. d.
Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.
3. Tahap Pengamatan
Kegiatan pengamatan pada sikus II relatif sama dengan siklus I yaitu:
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Peneliti menyesuaikan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan
perencanaan pembelajaran RPP. Pengamat mengamati seluruh kegiatan dan mencatatnya dalam lembar pengamatan yang telah
disiapkan. Tidak hanya itu pengamat juga mengobservasi keterampilan proses sains siswa pada saat aktivitas belajar siswa
sedang berlangsung. 4.
Tahap Refleksi Pada tahap refleksi diadakan pengakajian terhadap berbagai
kejadian yang terekam selama proses pelaksanaan tindakan. Penelitian mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan dan mengevaluasi
seluruh kegiatan, kekurangan dan kesalahan permasalahan yang ditemukan selama pembelajaran berlangsung sebagai acuan dalam
merancang kegiatan pada siklus III.
Dian Fitriyanti, 2014 PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Siklus III
1. Tahap Perencanaan
a. Menginventarisir kekurangan dan kelemahan pada siklus II untuk
dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus III. b.
Menetapkan jadwal penelitian, pada hari sabtu tanggal 31 Mei 2014.
c. Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi
pada siklus II. dengan standar kompetensi memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-
hari. Kompetensi dasar mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Dengan
materi energi bunyi dan perambatan energi bunyi. d.
Menyiapkan media yang akan digunakan pada siklus III, yang meliputi plastik, gelas plastik, karet, gelas es, penggaris, recorder
atau suling, telepon benang, dan batu e.
Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS f.
Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran.
g. Menyiapkan lembar observasi untuk menilai keterampilan proses
sains dengan menggunakan collaborative teamwork learning. 2.
Tahap Pelaksanaan a.
Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus III sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-
perbaikan pada siklus II serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus III ini siswa sudah lebih menguasai materi
energi panas dan energi bunyi pada mata pelajaran IPA di kelas IV melalui penerapan model collaborative teamwork learning,
sehingga mereka
dapat dengan
mudah mengkonstruksi
pengetahuan sendiri melalui kegiatan yang dirancang oleh guru.
Dian Fitriyanti, 2014 PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE TEAMWORK LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
b. Melakukan kegiatan percobaan pada siklus III untuk mendapatkan
data mengenai peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi melalui
penerapan model collaborative teamwork learning. c.
Mencatat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.
d. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil
pengamatan pada lembar observasi. 3.
Tahap Pengamatan Kegiatan pengamatan pada sikus III relatif sama dengan siklus II yaitu:
a. Mencatat aktivitas belajar siswa oleh pengamat melalui lembar
observasi. b.
Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus III ini sudah sesuai dengan yang diharapkan.
4. Tahap Refleksi
Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan.
Diharapkan setelah akhir siklus III ini, hasil belajar siswa kelas IV SDN 3 Cikidang Lembang pada mata pelajaran IPA energi panas dan energi bunyi
melalui penerapan model collaborative teamwork learning ini dapat meningkat.
5. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian
Setelah semua proses selesai dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan.
E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian