Pengaruh Na-Disulfit, Cara Pengeringan dan Cara Ekstraksi Terhadap Sifat Fisiko-Kimia Minyak Alpukat (Persea Al/Ierical/A, Mill) yang Dihasilkan
7Fj
li;f
( '/ft
002 6(
PENGARUH Na-DISULFIT, CARA PENGERINGAN DAN
CARA EKSTRAKSI TERHADAP SIFAT FISIKO-KIMIA MINYAK
ALPUKAT (Persea al/ierical/a, Mill) YANG DIHASILKAN
Oleh:
DWI WANI SETYANINGSIH
F 27.0977
1997
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
()\\i \\;an; Setyaningsih. F '27.0977 Pcngaruh NaHSCL tara Pengeringan dan tara
Ekslraksi lCrhadap Sifat Fisiko-Kimia \1in\-'ak Alpukat (Penc(I americaI/o. Mill; yang
dゥィセQォ。AZャ⦅RNi@
bimbingan 1\-1. Zcin ;\asution dan Indah Yuliasih
RJ:\GKASA1'I
Buah alpukat merupakan salah satu komoditi hortikultura yang cukup dikenal dan
disukai masyarakat
Selama ini di Indonesia. pemanfaatan buah alpukat baru terbatas
Padahal sesungguhnya dalam buah alpukat
umuk dikonsumsi dalam bemuk segar
tersimpan potensi untuk menjadi sumber bahan baku minyak nabati
Sepeni dinyatakan
oleh Mazliak (1970) bahwa. minyak yang terkandung dalam daging buah alpukat berkisar
4 - '20 persen (b.b) dan 50 - 75 persen (b.k) dari berat buah.
Penelitian ini benujuan untuk mengetahui pengaruh
n。hsoセL@
cara pengeringan
dan cara ekstraksi terhadap sifat fisiko-kimia minyak alpukat yang dihasilkan. Rancangan
percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan tiga faktor
(A,
=
ada tidaknya penambahan
n。hsoセN@
taraf(i. j. k = 1,2) dan dua kali ulangan
Pj
=
cara pengeringan, El
=
cara ekstraksi); dua
Sedangkan uji tingkat berganda Newman-Keuls
digunakan sebagai uji lanjutan setelah uji anal isis keragaman.
Proses pengambilan minyak alpukat meliputi penghancuran daging buah alpukat,
pengeringan. pengecilan ukuran daging buah alpukat kering. dan terakhir proses ekstraksi
daging buah aipukar kering hingga diperoleh minyak alpukar lalu dihitung rendemennya.
Sitar fisiko-kimia yang diamati terdiri dari bilangan iod.
penyabunan. bilangan peroksida, nilai indeks bias dan densitas.
li;f
( '/ft
002 6(
PENGARUH Na-DISULFIT, CARA PENGERINGAN DAN
CARA EKSTRAKSI TERHADAP SIFAT FISIKO-KIMIA MINYAK
ALPUKAT (Persea al/ierical/a, Mill) YANG DIHASILKAN
Oleh:
DWI WANI SETYANINGSIH
F 27.0977
1997
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
()\\i \\;an; Setyaningsih. F '27.0977 Pcngaruh NaHSCL tara Pengeringan dan tara
Ekslraksi lCrhadap Sifat Fisiko-Kimia \1in\-'ak Alpukat (Penc(I americaI/o. Mill; yang
dゥィセQォ。AZャ⦅RNi@
bimbingan 1\-1. Zcin ;\asution dan Indah Yuliasih
RJ:\GKASA1'I
Buah alpukat merupakan salah satu komoditi hortikultura yang cukup dikenal dan
disukai masyarakat
Selama ini di Indonesia. pemanfaatan buah alpukat baru terbatas
Padahal sesungguhnya dalam buah alpukat
umuk dikonsumsi dalam bemuk segar
tersimpan potensi untuk menjadi sumber bahan baku minyak nabati
Sepeni dinyatakan
oleh Mazliak (1970) bahwa. minyak yang terkandung dalam daging buah alpukat berkisar
4 - '20 persen (b.b) dan 50 - 75 persen (b.k) dari berat buah.
Penelitian ini benujuan untuk mengetahui pengaruh
n。hsoセL@
cara pengeringan
dan cara ekstraksi terhadap sifat fisiko-kimia minyak alpukat yang dihasilkan. Rancangan
percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan tiga faktor
(A,
=
ada tidaknya penambahan
n。hsoセN@
taraf(i. j. k = 1,2) dan dua kali ulangan
Pj
=
cara pengeringan, El
=
cara ekstraksi); dua
Sedangkan uji tingkat berganda Newman-Keuls
digunakan sebagai uji lanjutan setelah uji anal isis keragaman.
Proses pengambilan minyak alpukat meliputi penghancuran daging buah alpukat,
pengeringan. pengecilan ukuran daging buah alpukat kering. dan terakhir proses ekstraksi
daging buah aipukar kering hingga diperoleh minyak alpukar lalu dihitung rendemennya.
Sitar fisiko-kimia yang diamati terdiri dari bilangan iod.
penyabunan. bilangan peroksida, nilai indeks bias dan densitas.