Mengukur suhu melalui rektal 16.

20 Kegiatan Praktikum 2 Pemeriksaan Fisik Pokok Bahasan: Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Rekam medis dan pemeriksaan fisik akan membantu dalam penegakan diagnosis dan perencanaan perawatan pasien. Kompetensi Khusus: Setelah melaksanakan praktikum pemeriksaan fisik ini, diharapkan saudara mampu. 1. Melakukan pemeriksaan fisik dengan cara inspeksi. 2. Melakukan pemeriksaan fisik dengan cara palpasi. Petunjuk untuk dosen atau fasilitator dalam proses pembelajaran pada peserta didik. 1. Kajilah pengetahuan peserta didik pada awal pertemuan dengan melakukan pre-test sesuai kompetensi yang akan dilakukan contoh soal dalam setiap bab, bila tidak mungkin ingatkan pada peserta didik untuk evaluasi secara mandiri dengan jujur untuk mengerjakan soal, tanpa terlebih dahulu melihat jawaban. 2. Bila peserta didik sudah siap untuk belajar praktikum, dosen atau fasilitator siap untuk mendampingi Bed Side Teaching, teman lain bertindak sebagai observer. 3. Dosen atau fasilitator memberikan umpan balik hasil unjuk kerja mahasiswa, dan mahasiswa diberikan kesempatan untuk menyampaikan kesulitan yang dialami selama melakukan prosedur tindakan. 4. Dosen atau fasilitator pada waktu berbeda mengadakan evaluasi praktikum dengan langkah pertama mengkaji pengetahuan mahasiswa soal ada pada bab, langkah kedua evaluasi unjuk kerja prosedur keperawatan instrumen penilaian kompetensi ada pada bab sesuai jadwal yang sudah ditentukan. Instrumen Penilaian: Instrumen penilaian ini digunakan oleh pembimbing pendamping untuk mengevaluasi dan menilai Anda dalam pencapaian pembelajaran praktikum setelah Anda belajar mandiri beberapa kali latihan dan Anda merasa sudah siap untuk dievaluasi. Instrumen penilaian memuat elemen kompetensi sesuai dengan prosedur tindakan dan indikator penilaian. Indikator penilaian dinyatakan dalam kalimat pasif dan terukur, sedangkan aspeknya meliputi aspek keterampilan, pengetahuan, dan sikap. Bila saudara belum dianggap mampu mencapai kompetensi, maka saudara diberikan waktu untuk mengulang prosedur tindakan sesuai dengan SOP yang ditetapkan, dan saudara akan didampingi oleh fasilitator atau dosen pengampu.