59
Pelaksanaan 1.
Pasang sampiran. 2.
Perawat mencuci tangan. 3.
Perawat memakai sarung tangan. 4.
Menanggalkan pakaian bawah pasien dan melepaskan sprei kecil lalu selimut dipasang.
5. Meletakkan bengkok ke bawah pantat.
6. Gantung irigatur pada standart infuse dengan ketinggian 15-20 cm klisma rendah dan
45-50 cm klisma tinggi dari bokong pasien. 7.
Pasang kanul klem. 8.
Mengisi irigator dengan air hangatNacl 1000 cc klisma tinggi dan 500 cc klisma rendah.
9. Dicoba dialirkan melalui kanule ke bengkok dan klem kembali.
10. Mengolesi ujung kanule dengan slemjelly.
11. Memasukkan kanule ke dalam rektum dengan hati-hati dengan arah menuju umbilicus
huknah rendah 7,5 cm dan huknah tinggi 10 cm. 12.
Mengatur cairan perlahan-lahan kurang lebih 100 ccmenit. 13.
Klem selang karet bila cairan habis. 14.
Mengeluarkan kanule bila cairan irigator habis atau bila pasien merasa tidak bisa menahan lagi.
15. Menganjurkan pasien untuk menahan cairan sampai betul-betul ingin BAB.
16. Membantu pasien untuk BAB dengan menggunakan pispot atau ke kamar mandi.
17. Membersihkan daerah anus.
18. Angkat pispot dan dan selimut ektra dan tutup.
19. Kembalikan ke posisi semula.
20. Membereskan alat-alat.
21. Sarung tangan dilepas.
22. Perawat mencuci tangan.
23. Observasi klien.
24. Catat tindakan yang dilakukan.
Sikap Sikap Selama Pelaksanaan:
1. Menunjukkan sikap sopan dan ramah.
2. Menjamin Privacy pasien.
3. Bekerja dengan teliti.
4. Memperhatikan body mechanism.
Evaluasi 1.
Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan. 2.
Observasi pengeluaran urine.
C. PENILAIAN PENGETAHUAN SEBELUMNYA SEBAGAI PRASYARAT:
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi eleminasi fekal.
2. Karakteristik normal feses.
3. Tanda-tanda perubahan eleminasi fekal.
LIHAT VIDEO PROSEDUR PEMENUHAN KEBUTUHAN PASIEN BAB DENGAN MEMBERIKAN HUKNAH.
60
Kompetensi 4 Tindakan Keperawatan dalam
Pengeluaran Feses Secara Manual
Manual Impaction
A. PRINSIP DASAR:
Pengeluaran feses secara manual adalah suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk
membantu memenuhi kebutuhan eleminasi fekal dengan cara mengeluarkan feses mengeras dengan tangan. Tindakan ini memberikan bantuan pada pasien yang mengalami
gangguan pemenuhan kebutuhan dasar eleminasi fekal karena feses yang mengeras di daerah segmoid. Kondisi ini terjadi karena faces berada di intestinal lebih lama, sehingga
banyak air diserap. Biasanya disebabkan oleh pola defikasi yang tidak teratur, penggunaan laksatif yang lama, stress psikologis, obat-obatan, kurang aktifitas dan faktor usia.
B. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGELUARAN FESES SECARA
MANUAL
Pengertian Pengeluaran tinja yang sangat keras fecal impaction yang tidak berhasil dikeluarkan
dengan huknah atau obat. Indikasi
Pasien dengan tinja yang sangat keras fecal impaction yang tidak berhasil dikeluarkan dengan huknah atau obat.
Tujuan Mengeluarkan tinja yang sangat keras fecal impaction yang tidak berhasil dikeluarkan
dengan huknah atau obat. Persiapan tempat dan alat 1.
Pot dan tutupnya. 2.
Selimut mandi 3.
Alas bokongperlak. 4.
Botol berisi air bersih untuk cebok. 5.
Kapas cebok. 6.
Pinset bersih. 7.
Tissu. 8.
Bengkok. 9.
Sarung tangan. 10.
Pelicinjelly. 11.
Obat lidokain kalau perlu. Persiapan pasien
1. Memberitahu pasienkeluarga dan menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan.
2. Menyiapkan posisi pasien.
Persiapan Lingkungan Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman.
Pelaksanaan 1.
Jelaskan tujuan pemeriksaan kepada klien. 2.
Pasang sampiran. 3.
Letakkan peralatan ke dekat klien. 4.
Cuci tangan. 5.
Pasang selimut mandi. 6.
Pasang alas bokong. 7.
Posisikan klien tidur terlentang atau miring ke kiri. 8.
Buka pakaian bawah klien dan lepas pakaian dalam.