Program Kegiatan
1. Perencanaan Tata Ruang 1. Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
2. Pengendalian Pemanfaatan Ruang
1. Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang
2.4 Rencana Kinerja Tahun 2016
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Strategis tahun 2016-2021, disusun suatu Rencana Kinerja Performance Plan setiap tahunnya. Rencana Kinerja ini merupakan
penjabaran target kinerja yang harus dicapai dalam satu tahun pelaksanaan yang menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat
sasaran strategis maupun tingkat kegiatan, dan merupakan pembanding bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan akhir periode pelaksanaan.
23
Tabel 2.5 Rencana kerja tahun 2016 No
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Satuan Target
1 Meningkatnya kualitas
sarana dan prasarana publik Persentase jalan kabupaten dalam
kondisi mantap 84,05
Persentase gedung pemerintah kondisi baik
80 2
Meningkatnya pelayanan dasar pada masyarakat
Persentase kawasam kumuh perkotaan yang tertangani
60 3
Meningkatnya pemanfaatan ruang sesuai aturan
Persentase dokumen tata ruang yang sudah diperdakan
72 Cakupan pengendalian tata ruang
82
2.5 Penetapan Kinerja Tahun 2016
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diubah dengan Permen PAN-RB Nomor 53 Tahun 2014 maka setiap SKPD wajib menyusun Perjanjian Kinerja. Dokumen Perjanjian
Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja kesepakatan kinerja perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan
pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dalam hal ini SKPD Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul menyusun penetapan kinerja setelah menerima dokumen pelaksanaan
anggaran DPA dan ditandatangani oleh Bupati Bantul dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul.
Dokumen Penetapan Kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama, beserta target kinerja dan
anggaran. Dokumen ini bermanfaat untuk memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja, laporan capaian realisasi kinerja, dan menilai keberhasilan organisasi.
Formulir Penetapan Kinerja SKPD Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2016setelah anggaran perubahan dapat dilihat pada tabel berikut:
24
Tabel 2.6 Penetapan kinerja tahun 2016
REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BANTUL
N O
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
TARGET
1 Meningkatnya kualitas
sarana dan prasarana publik
Persentase Jalan Kabupaten dalam kondisi mantap
84,05 Persentase Gedung Pemerintah
Kondisi Baik 80
2 Meningkatnya pelayanan
dasar pada masyarakat Persentase Kawasan kumuh
perkotaan yang tertangani 60
3 Meningkatnya
pemanfaatan ruang sesuai aturan
Persentase dokumen tata ruang yang sudah diperdakan
72 Cakupan pengendalian tata ruang
82
No
Program Anggaran
Keterangan
1
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 4.050.000.000
APBD
2
Program Pembangunan Saluran Drainase Gorong gorong
800.000.000 APBD
3
Program RehabilitasiPemeliharaan Jalan dan Jembatan
67.902.482.000 APBD
4
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
9.500.000.000 APBD
5
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
9.317.748.456 APBD
6
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
38.422.868.944 APBD
7
Program Pengembangan Perumahan 1.575.040.000
APBD
8
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
2.750.000.000 APBD
9
Program Perencanaan Tata Ruang 837.700.000
APBD
10
Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 79.920.000
APBD
11
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau 1.600.000.000
APBD
Jumlah 136.835.759.400,00
25
BAB 3
Akuntabilitas Kinerja
Manajemen pembangunan
berbasis kinerja
mengandaikanbahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar
melaksanakan programkegiatan
yang sudahdirencanakan.Esensi dari manajemen pembangunan
berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana programkegiatan dan sumber daya anggaran adalah
alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governancedi mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akanmenunjukkan
sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telahmemenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang
langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban programkegiatan
menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai.
Pijakan yang dipergunakandalam sistem akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan PK
dan Pelaporan AKIP. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel berikut menggambarkan
skala nilai peringkat kinerja dikutip esakip.bantulkab.go.id yang mengacu pada Permendagri Nomor 54 tahun 2010 yang juga dipakai dalam penyusunan LKj ini
Tabel 3.1Skala Nilai Peringkat Kinerja
No Interval Nilai
Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian
Kode 1
90,1 lebih Sangat Tinggi
2 75,1 sd 90
Tinggi 3
65,1 sd 75 Sedang
4 50,1 sd 65
Rendah 5
0 sd 50 Sangat Rendah
3.1 Capaian Indikator Kinerja 2016